Penekanan keseimbangan alur baca kesatuan yang baik dalam membuat poster disebut

Poster termasuk salah satu media yang populer digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Tampilan poster yang menarik dan mencolok berguna untuk menarik perhatian masyarakat.

Poster adalah media publikasi berupa tulisan, gambar maupun kombinasi antara keduanya. Poster berisi pemberitahuan, pengumuman, atau iklan. Tujuan poster adalah memberikan informasi kepada publik.

Kustandi dan Sutjipto dalam buku Menulis Deskripsi dan Narasi (2011) menjelaskan, poster merupakan media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan singkat, padat, dan impresif karena ukurannya yang relatif besar

Poster biasanya dipasang di tempat-tempat umum yang mudah diakses, seperti di pinggir jalan, di bagian depan bangunan, atau di area-area yang mudah terlihat agar dapat menarik perhatian orang banyak.

Pengertian Poster Menurut Para Ahli

Adapun pengertian poster menurut para ahli dijelaskan sebagai berikut.

  • Sudjana dan Rivai (2002) menjelaskan bahwa poster adalah kombinasi visual dari rancangan yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya.
  • Menurut Ekokasih (2017), poster adalah tulisan atau plakat yang dipasang di tempat-tempat umum, berupa pengumuman yang berisi pesan atau imbauan untuk masyarakat.
  • Diungkapkan oleh Hasnun (2005) bahwa poster merupakan gambar atau tulisan di atas kertas atau kain yang dipasang di tempat umum berisi pemberitahuan. Isi dan tujuan poster beragam. Ada poster yang berisi imbauan kepada masyarakat tentang suatu kegiatan. Ada juga poster yang berisi larangan untuk menghindari perbuatan tertentu.
  • Rohani (1997) menjelaskan, poster merupakan gagasan yang dicetuskan dalam bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan yang dibuat dalam ukuran besar, bertujuan untuk menarik perhatian, membujuk, memotivasi atau memperingatkan pada gagasan pokok, fakta, atau peristiwa tertentu.

Ciri-Ciri Poster

Berikut ini adalah ciri-ciri poster.

Advertising

Advertising

  • Desain grafis dari poster harus memuat komposisi yang terdiri atas huruf dan gambar di atas media kertas atau kain yang berukuran besar.
  • Poster pada umumnya dibuat dengan perpaduan warna yang kuat dan kontras.
  • Poster lazimnya mempergunakan bahasa yang singkat, jelas, tidak rancu agar mudah dipahami.
  • Pesan yang ingin disampaikan sebaiknya disertai dengan gambar.
  • Poster dapat dibaca secara sambil lalu.

Mengutip buku Mahir Menulis Kreatif Teks Iklan, Slogan dan Poster (2020), terdapat sejumlah kaidah kebahasaan poster, yaitu:

  • Bahasa yang digunakan bersifat persuasif.
  • Bahasa tidak boleh mengandung SARA.
  • Bahasa menyatu dengan tema.
  • Berisi pemberitahuan, berukuran besar, dan dipajang di tempat umum.
  • Gambar lebih mendominasi daripada tulisan.

Prinsip Poster

Yuliandi dalam Trik Paten Poster Keren (2009) menjelaskan prinsip poster mencakup:

  • Keseimbangan, yaitu prinsip dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur rupa (keseimbangan tata letak). Ada dua jenis keseimbangan, yaitu simetris dan asimetris.
  • Alur baca diatur secara sistematis. Alur baca yang diatur secara sistematis bertujuan untuk mengarahkan mata membaca dalam menelusuri informasi dari satu bagian ke bagian lain pada poster.
  • Penekanan bisa dicapai dengan membuat judul atau ilustrasi yang lebih menonjol dari elemen desain lain berdasarkan urutan prioritas. Penekanan bisa dicapai dengan perbandingan ukuran, latar belakang yang kontras dengan tulisan atau gambar, perbedaan warna yang mencolok, memanfaatkan garis untuk pemisahan informasi.
  • Memiliki unsur gambar dan kata-kata yang dibuat pada kertas berukuran besar supaya lebih mudah dibaca banyak orang sehingga memberikan sentuhan akhir atau kesan.
  • Mengandung unsur warna yang mencolok dan menarik.
  • Dipasang di tempat-tempat yang strategis supaya dapat diketahui banyak orang.

Jenis-jenis Poster

Jenis poster berdasarkan isinya dibedakan menjadi:

  • Poster niaga, yaitu poster yang dibuat untuk media komunikasi dalam urusan perniagaan untuk menawarkan suatu barang, atau jasa.
  • Poster kegiatan, yaitu poster yang berisi suatu kegiatan, seperti kegiatan jalan sehat, senam, dan lain-lain.
  • Poster pendidikan, yaitu poster yang bertujuan untuk mendidik.
  • Poster layanan masyarakat, yaitu poster untuk pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat.

Jenis poster berdasarkan tujuannya dibedakan menjadi:

  • Poster Propaganda adalah poster yang memiliki tujuan untuk mengembalikan semangat pembaca atas perjuangan atau usaha seseorang dalam melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan.
  • Poster Kampanye adalah poster yang  bertujuan untuk mencari simpati dari masyarakat pada saat dilakukannya pemilihan umum.
  • Poster “Dicari” atau “Wanted” adalah poster yang bertujuan yang memuat orang hilang atau suatu perusahaan yang membutuhkan pekerja.
  • Poster “Cheesecake” adalah poster yang bertujuan untuk menarik perhatian publik, seperti bintang rock, artis, penyanyi, dll.
  • Poster Film adalah poster yang dibuat dengan tujuan untuk mempopulerkan suatu film yang diproduksi dalam industri perfilman.
  • Poster Komik adalah poster yang digunakan untuk mempopulerkan buku-buku komik.
  • Poster Afirmasi adalah poster untuk memotivasi pembacanya, biasanya tentang kepemimpinan, dll.
  • Poster Riset adalah poster untuk mempromosikan berbagai kegiatan riset sehingga mengundang para pelaku akademik untuk ikut dalam mengapresiasikan kegiatan tersebut.
  • Poster Kelas adalah poster yang berada di dalam kelas pelajar yang bertujuan untuk memotivasi pelajar, adapun juga poster tata tertib kelas.
  • Poster Komersial adalah poster yang hampir sama dengan Poster Niaga yaitu yang bertujuan untuk mempromosikan sesuatu.

Jakarta -

Desain grafis adalah cabang ilmu dari seni desain untuk menciptakan elemen rupa di suatu media. Ilmu desain grafis mencakup seni visual, tipografi, tata letak, dan desain interaksi.

Dikutip dari buku Dasar Desain Grafis karya Alia Nutrisiany Purnomo, S.T., desain grafis merupakan kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, ilustrasi, hingga angka-angka yang membutuhkan elemen tertentu sehingga menghasilkan sesuatu yang berguna dalam bidang gambar

Dalam sebuah desain, objek akan dibuat dan diproduksi untuk dikomunikasikan sebagai sebuah pesan.

Elemen-elemen tertentu yang membentuk suatu desain bisa berupa jenis tulisan dengan tebal-tipisnya, ukuran, warna, spasi, ruang, bidang dan lain-lain, melalui unsur titik dan garis.

Adapun bentuk desain dapat berupa poster, kemasan produk, banner, kalender, dan masih banyak lagi.

Nah, untuk menghasilkan desain yang baik, maka para desainer grafis haruslah memahami prinsip-prinsip desain grafis yang ada. Prinsip-prinsip tersebut bertujuan untuk membantu menghasilkan desain yang baik dan menarik.

Dengan menerapkan prinsip desain, maka desainer akan dengan mudah menggabungkan berbagai elemen atau menyatukan komposisi dalam sebuah tata letak, sehingga pesan dapat tersampaikan.

7 Prinsip Dasar Desain Grafis:

1. Kesatuan (Unity)

Prinsip pertama adalah kesatuan, yang memiliki arti sebegai salah satu prinsip dasar desain grafis yang sangat penting.

Apabila tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya desain akan terlihat kacau dan tidak sedap dipandangnya. Prinsip dari kesatuan dalam komposisi adalah semua bagian bentuk harus saling memiliki keterkaitan.


Keterkaitan bisa diciptakan dari sebuah bentuk lainnya yang saling menghubungkan seluruh bentuk tersebut atau disebut dengan prinsip hubungan.

Kesatuan membantu membuat elemen-elemen pada sebuah objek saling berdekatan, sehingga mereka akan terlihat bersatu/milik bersama.

2. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan secara visual diartikan sebagai suatu kondisi yang sama, baik itu secara horizontal (kanan-kiri) maupun vertikal (atas-bawah.)

Unsur keseimbangan desain meliputi bentuk, tekstur, nilai, ukuran, dan warna. Keseimbangan dalam sebuah desain, dibuat agar orang yang dapat dengan nyaman melihatnya.


Keseimbangan terbagi menjadi dua macam, yakni keseimbangan simetris dan keseimbangan asimetris.

a. Keseimbangan simetris (formal balance) adalah susunan elemen yang meratakan sisi pusat atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Keseimbangan ini sifatnya sederhana dan formal.

b. Keseimbangan asimetris (informal balance) adalah pengaturan berbeda dengan berat yang sama dari komposisinya pada setiap sisi halaman. Keseimbangan asimetris biasanya banyak digunakan untuk desain kontemporer atau desain modern.

3. Proporsi (Proportion)

Desain juga harus memenuhi prinsip proporsi yakni perbandingan ukuran yang digunakan untuk membantu membandingkan panjang dan lebar, antara gambar dengan bidang gambarnya.

Untuk membuat desain yang proporsional, kalian bisa menggunakan kotak untuk membuat kerangka dengan margin, kolom, dan jarak sehingga membentuk suatu kekeserasian.

4. Irama (Rhythm)

Selanjutnya ada prinsip irama yang menjadi sebuah pola pengulangan terus menerus secara teratur, yang dibuat dari adanya unsur-unsur yang berbeda.

Irama dapat mengajak mata kita untuk mengikuti pergerakan objek. Dalam desain, prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulanya dari berbagai bentuk-bentuk indir rupa, yang menjadi kunci visual ritme.


5. Kontras

Tak kalah penting, terdapat hal untuk menghindari elemen desain dalam satu halaman yang terlihat sama atau serupa yang disebut dengan kontras.

Kontras diciptakan dari suatu hal yang berbeda, perbedaan tersebut bisa dilihat dari warna perbedaan ukuran sekarang bentuk dan lain sebagainya.

Terkadang, kontras menjadi visualisasi yang paling menarik perhatian orang dalam melihat sebuah halaman tersebut.


6. Harmoni

Selanjutnya ada prinsip harmoni atau keserasian yang memiliki fungsi sebagai faktor yang mengamankan agar suatu desain tidak terkesan terlalu raman.

Jika, kontras memberikan kesan kuat dan aktif sehingga menarik perhatian, harmoni justru akan menunjukan kesan pasif.

7. Penekanan (Emphasis)

Terakhir, desain perlu memiliki prinsip penekanan yang berarti suatu hal yang menjadi fokus atau yang mendapatkan perhatian pertama.

Pada bagian penekanan ini, tata letak merupakan kebutuhan yang penting untuk menarik pandangan orang.

Nah, itulah penjelasan mengenai prinsip-prinsip dasar desain grafis. Jangan lupa menerapkan prinsip-prinsip di atas, ketika ingin membuat sebuah desain ya, detikers!

Simak Video "5 Pekerjaan Teknologi yang Menjanjikan di Masa Depan"



(faz/faz)


Page 2

Jakarta -

Desain grafis adalah cabang ilmu dari seni desain untuk menciptakan elemen rupa di suatu media. Ilmu desain grafis mencakup seni visual, tipografi, tata letak, dan desain interaksi.

Dikutip dari buku Dasar Desain Grafis karya Alia Nutrisiany Purnomo, S.T., desain grafis merupakan kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, ilustrasi, hingga angka-angka yang membutuhkan elemen tertentu sehingga menghasilkan sesuatu yang berguna dalam bidang gambar

Dalam sebuah desain, objek akan dibuat dan diproduksi untuk dikomunikasikan sebagai sebuah pesan.

Elemen-elemen tertentu yang membentuk suatu desain bisa berupa jenis tulisan dengan tebal-tipisnya, ukuran, warna, spasi, ruang, bidang dan lain-lain, melalui unsur titik dan garis.

Adapun bentuk desain dapat berupa poster, kemasan produk, banner, kalender, dan masih banyak lagi.

Nah, untuk menghasilkan desain yang baik, maka para desainer grafis haruslah memahami prinsip-prinsip desain grafis yang ada. Prinsip-prinsip tersebut bertujuan untuk membantu menghasilkan desain yang baik dan menarik.

Dengan menerapkan prinsip desain, maka desainer akan dengan mudah menggabungkan berbagai elemen atau menyatukan komposisi dalam sebuah tata letak, sehingga pesan dapat tersampaikan.

7 Prinsip Dasar Desain Grafis:

1. Kesatuan (Unity)

Prinsip pertama adalah kesatuan, yang memiliki arti sebegai salah satu prinsip dasar desain grafis yang sangat penting.

Apabila tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya desain akan terlihat kacau dan tidak sedap dipandangnya. Prinsip dari kesatuan dalam komposisi adalah semua bagian bentuk harus saling memiliki keterkaitan.


Keterkaitan bisa diciptakan dari sebuah bentuk lainnya yang saling menghubungkan seluruh bentuk tersebut atau disebut dengan prinsip hubungan.

Kesatuan membantu membuat elemen-elemen pada sebuah objek saling berdekatan, sehingga mereka akan terlihat bersatu/milik bersama.

2. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan secara visual diartikan sebagai suatu kondisi yang sama, baik itu secara horizontal (kanan-kiri) maupun vertikal (atas-bawah.)

Unsur keseimbangan desain meliputi bentuk, tekstur, nilai, ukuran, dan warna. Keseimbangan dalam sebuah desain, dibuat agar orang yang dapat dengan nyaman melihatnya.


Keseimbangan terbagi menjadi dua macam, yakni keseimbangan simetris dan keseimbangan asimetris.

a. Keseimbangan simetris (formal balance) adalah susunan elemen yang meratakan sisi pusat atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Keseimbangan ini sifatnya sederhana dan formal.

b. Keseimbangan asimetris (informal balance) adalah pengaturan berbeda dengan berat yang sama dari komposisinya pada setiap sisi halaman. Keseimbangan asimetris biasanya banyak digunakan untuk desain kontemporer atau desain modern.

3. Proporsi (Proportion)

Desain juga harus memenuhi prinsip proporsi yakni perbandingan ukuran yang digunakan untuk membantu membandingkan panjang dan lebar, antara gambar dengan bidang gambarnya.

Untuk membuat desain yang proporsional, kalian bisa menggunakan kotak untuk membuat kerangka dengan margin, kolom, dan jarak sehingga membentuk suatu kekeserasian.

4. Irama (Rhythm)

Selanjutnya ada prinsip irama yang menjadi sebuah pola pengulangan terus menerus secara teratur, yang dibuat dari adanya unsur-unsur yang berbeda.

Irama dapat mengajak mata kita untuk mengikuti pergerakan objek. Dalam desain, prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulanya dari berbagai bentuk-bentuk indir rupa, yang menjadi kunci visual ritme.


5. Kontras

Tak kalah penting, terdapat hal untuk menghindari elemen desain dalam satu halaman yang terlihat sama atau serupa yang disebut dengan kontras.

Kontras diciptakan dari suatu hal yang berbeda, perbedaan tersebut bisa dilihat dari warna perbedaan ukuran sekarang bentuk dan lain sebagainya.

Terkadang, kontras menjadi visualisasi yang paling menarik perhatian orang dalam melihat sebuah halaman tersebut.


6. Harmoni

Selanjutnya ada prinsip harmoni atau keserasian yang memiliki fungsi sebagai faktor yang mengamankan agar suatu desain tidak terkesan terlalu raman.

Jika, kontras memberikan kesan kuat dan aktif sehingga menarik perhatian, harmoni justru akan menunjukan kesan pasif.

7. Penekanan (Emphasis)

Terakhir, desain perlu memiliki prinsip penekanan yang berarti suatu hal yang menjadi fokus atau yang mendapatkan perhatian pertama.

Pada bagian penekanan ini, tata letak merupakan kebutuhan yang penting untuk menarik pandangan orang.

Nah, itulah penjelasan mengenai prinsip-prinsip dasar desain grafis. Jangan lupa menerapkan prinsip-prinsip di atas, ketika ingin membuat sebuah desain ya, detikers!

Simak Video "5 Pekerjaan Teknologi yang Menjanjikan di Masa Depan"


[Gambas:Video 20detik]
(faz/faz)