Pengganti tolak angin untuk ibu hamil

Jakarta -

Masuk angin adalah kondisi umum yang bisa dialami siapapun, termasuk pada ibu menyusui. Masuk angin sering ditandai dengan gejala khas, seperti sakit kepala, demam, dan perut kembung.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr.Ilham Utama Surya, Sp.OG, mengatakan, masuk angin dalam istilah medis disebut juga gastritis. Kondisi ini ditandai dengan terbentuknya gas di lambung, sehingga menyebabkan perut terasa kembung.

"Biasanya ini disebabkan karena telat makan atau memang sebelumnya sudah punya penyakit gastritis," kata dokter yang praktik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ini kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Masuk angin bisa diatasi dengan berbagai cara. Di Indonesia, kondisi ini umumnya dapat diatasi dengan minum obat dokter atau obat herbal, Bunda.

Salah satu obat herbal yang cukup terkenal adalah Tolak Angin. Obat herbal ini dipercaya bisa mengatasi masuk angin hingga menjaga daya tahan tubuh.

Mengutip dari laman Sido Muncul, Tolak Angin merupakan Obat Herbal Terstandar (OHT). Produk ini diproduksi di pabrik yang terstandar GMP (Good Manufacturing Product), ISO (International Organization of Standardization), dan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).

Sementara untuk khasiat, Tolak Angin bermanfaat untuk mengatasi masuk angin dengan gejala kembung, mual, sakit perut, pusing, dan tenggorokan kering. Obat herbal ini juga dapat digunakan untuk memelihara atau menjaga daya tahan tubuh.

Kandungan Tolak Angin

Tolak Angin mengandung komposisi herbal yang telah dipercaya bisa mengatasi masuk angin. Berikut kandungan herbal dalam produk ini:

  1. Foeniculi Fructus atau buah adas diyakini bisa meringankan radang, mengencerkan dan membantu mengeluarkan dahak.
  2. Isorae Fructus atau kayu ules untuk mengurangi sakit karena bersifat analgetik.
  3. Caryophylli Folium atau daun cengkeh untuk mengatasi mual dan gangguan pencernaan.
  4. Zingiberis Rhizoma atau jahe yang dapat mengatasi mual, muntah, kembung, serta mampu mengatasi radang dan mengurangi rasa sakit.
  5. Daun mint memiliki sifat atibikrobial untuk anti muntah dan mengatasi rasa sakit serta peradangan.
  6. Madu berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan.

Sesuai petunjuk di kemasan, obat herbal ini dapat diminum setiap hari dengan dosis atau jumlah sachet yang disesuaikan dengan keluhan atau kondisi kesehatan.

Pengganti tolak angin untuk ibu hamil
Ilustrasi Bunda Menyusui/ Foto: iStock

Tolak Angin untuk ibu menyusui

Dalam kemasan, produk Tolak Angin hanya tidak direkomendasikan untuk wanita hamil, Bunda. Tidak ada keterangan obat herbal ini dilarang untuk ibu menyusui. Meski begitu, bila keluhan sakit terus berlanjut, Bunda tetap disarankan untuk menghubungi dokter.

Meski tidak menjadi kontraindikasi, Bunda tetap perlu teliti melihat kandungan obat herbal dalam produk ya. Sebab, informasi mengenai kandungan obat herbal yang masuk ke dalam ASI masih kurang, begitu pun tentang data keamanan ilmiah yang mendukung.

Saat menyusui, Bunda sebaiknya tidak sembarangan minum obat herbal yang dijual bebas. Konsultasikan dulu ke dokter atau konsultan laktasi bila ingin minum obat herbal atau jenis obat lainnya selama menyusui.

American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan, pentingnya untuk memberi tahu dokter anak tentang semua obat yang ibu menyusui minum, termasuk produk herbal. Tidak semua obat terkandung dalam jumlah yang signifikan dalam ASI atau menimbulkan risiko pada bayi. Tapi, ada kelas obat tertentu yang dapat menimbulkan masalah karena terkandung dalam ASI.

Nah, setelah konsultasi dengan dokter, Bunda bisa mencari informasi tentang keamanan produk untuk digunakan selama menyusui. Jangan lupa lihat kandungan produk dan efek samping di kemasan.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum ibu menyusui minum obat

Selama menyusui, Bunda enggak boleh sembarangan minum obat. Ingat ya, tidak semua obat aman karena bisa masuk ke dalam ASI dan memengaruhi buah hati.

Dr. Eveline P.N. Sp.A dalam laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, selama ibu menyusui minum obat, ada hal-hal penting yang harus diperhatikan. Salah satunya, reaksi obat pada bayi yang disusui.

"Hal-hal yang perlu diperhatikan apakah ada reaksi yang kurang baik terjadi ada bayi, misalnya reaksi alergi berupa ruam-ruam kemerahan di pipi atau badan, diare, mengantuk, perubahan pola menyusu, perubahan pola tidur, tingkat kesadaran, dan lain-lain," ujar Eveline.

Berikut 6 hal yang perlu Bunda perhatikan sebelum mengonsumsi obat saat menyusui:

  1. Obat herbal dan jamu tidak dianjurkan.
  2. Apakah obat tersebut benar-benar diperlukan? Seberapa efektif obat itu? Dapatkah pemberian obat tersebut ditunda setelah selesai menyusui? Apakah dosisnya tidak berlebihan? Dan obat yang dipilih harus yang paling aman.
  3. Dahulukan penanganan yang tidak memerlukan obat ya, Bunda. Misalnya, pemberian kompres hangat daripada menggunakan obat antipiretik, menghindari alergen ketimbang menggunakan obat antihistamin atau konsumsi makanan yang mengandung banyak serat daripada menggunakan obat laksatif.
  4. Jika harus mengonsumsi obat, maka pilih dosis minimal yang masih efektif. Pilih cara pemberian obat lokal. Minum obat segera setelah menyusui untuk mengurangi konsentrasi dalam ASI.
  5. Untuk sementara dapat menghentikan ASI bila Bunda memerlukan obat-obatan yang mempunyai pengaruh kurang baik pada bayi.
  6. Faktor obat (berat molekul obat, makin besar BM, tidak dapat melalui ASI), faktor ibu (kesehatan ibu, gangguan ginjal atau hati), faktor bayi (bayi cukup bulan atau prematur, bayi kecil).

Mengatasi masuk angin saat menyusui

Masuk angin selama menyusui sebenarnya bisa diatasi tanpa pemberian obat herbal, Bunda. Melansir dari berbagai sumber, berikut 7 cara mengatasi masuk angin saat menyusui:

  1. Istirahat dan tidur yang cukup
  2. Bila mengalami mual, Bunda bisa minum air hangat atau kurangi porsi makan
  3. Melakukan pijat untuk efek relaksasi
  4. Mandi air hangat
  5. Konsumsi makanan bergizi, seperti sayur dan buah
  6. Banyak minum air putih

Bunda bisa konsultasikan ke dokter bila keluhan masuk angin tak sembuh atau ingin mengonsumsi obat atau herbal.

Simak juga 4 makanan pelancar ASI untuk Bunda yang habis melahirkan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

Kalo masuk angin ibu hamil minum apa?

Air putih. Air putih rupanya adalah obat masuk angin untuk ibu hamil yang paling mudah didapat. Dengan rutin minum air, proses pencernaan bisa menjadi lebih lancar sehingga mengurangi risiko sembelit saat hamil. Apabila Anda sulit BAB, Anda perut anda terasa kembung dan penuh gas.

Apakah tolak angin aman untuk ibu hamil?

Mengandung pemanis buatan, disarankan untuk tidak dikonsumsi oleh anak dibawah 5 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Apa obat alami masuk angin untuk ibu hamil?

Berikut obat alami masuk angin yang cocok untuk ibu hamil;.
Air putih. Air putih jadi obat yang cukup ampuh meredakan masuk angin. ... .
2. Bawang putih. Bawang putih memang kaya manfaat. ... .
3. Air jahe. Jahe juga ampuh mengatasi masuk angin. ... .
Madu. ... .
Buah dan sayuran..

Apa akibatnya jika ibu hamil minum tolak angin?

Jika pada saat hamil usia 6-7 minggu anda mengkonsumsi 1x tolak angin, maka biasanya hal tersebut tidak memberikan dampak pada kehamilan anda. Efek samping penggunaan obat tersebut untuk kehamilan tidak diketahui secara pasti.