Penggunaan fungsi GENEATOR pada PHP

  • Beranda
  • Inovasi
  • Mikrohidro

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah teknologi untuk memanfaatkan debit air yang ada di sekitar kita untuk diubah menjadi energi listrik. Caranya dengan memanfaatkan debit air untuk menggerakkan turbin yang akan menghasilkan energi mekanik. Selanjutnya, energi mekanik ini menggerakkan generator dan menghasilkan listrik.

Instalasi PLTMH tidak sulit. Hanya ada beberapa syarat fisik yang diperlukan until membangun PLTMH, yaitu PLTMH harus dibangun di daerah yang memiliki ketersediaan aliran air yang konstan dalam ukuran debit tertentu. Ukuran debit air akan menentukan besarnya energi yang mampu dihasilkan. Lalu, rangkaian PLTMH membutuhkan turbin untuk memutar kumparan dinamo listrik, dinamo untuk mengubah energi yang dihasilkan oleh putaran turbin menjadi listri dan jaringan listrik untuk menyalurkan listrik dari instalais PLTMH ke pengguna.

Penggunaan fungsi GENEATOR pada PHP
Sumber Foto: Koleksi Knowledge Center Perubahan Iklim

Dibandingkan dengan sumber-sumber energi lain, pembangkit listrik mikrohidro merupakan sumber energi yang secara ekonomis sangat efisien dan mudah perawatannya. Nilai investasi pembuatan pembangkit listrik tenaga mikrohidro, untuk rata-rata penerangan sebuah desa selama 24 jam, memerlukan biaya sebesar Rp 20 juta sampai Rp 30 juta per 1.000 watt. Biaya ini dikeluarkan hanya sekali dan dapat dikumpulkan secara swadaya oleh masyarakat.

PLTMH tidak menggunakan bahan bakar minyak sama sekali, sehingga tidak ada gas buang yang dihasilkan dari penggunaan teknologi ini. Oleh karena itu penerapan Mikrohidro merupakan upaya positif untuk mengurangi laju perubahan iklim global. Selain itu, PLTMH dapat digunakan selama 24 jam tanpa henti.

Salah satu daerah di Indonesia yang menggunakan PLTMH adalah masyarakat Desa Cibuluh yang teletak di cagar alam Gunung Simpang, Cianjut, Jawa Barat. PLTMH dibangun oleh masyarakat pada tahun 2005 secara swasembada. Pada saat itu masyarakat berhasil mengumpulkan Rp 95 juta untuk membangun PLTMH dengan kapasitas 22KW.

Ilustrasi Ilustrasi pembangunan PLTMH oleh Pusair, Kementerian PU

Selain itu, daerah lain yang juga berhasil membangun PLTMH adalah masyarakat Desa Pelakat, Muara Enim, Sumatera Selatan. Pada tahun 2013 Al Azhar Peduli Ummat mendirikan PLTMH bekerjasama dengan PT Bukit Asam. Aliran air yang digunakan untuk menggerakkan turbin adalah aliran irigasi desa. PLTMH tersebut menghasilkan 32 KW untuk 124 KK di Desa tersebut. PLTMH tersebut dikelola secara swadaya oleh masyarakat dalam bentuk koperasi.

Pembangunan PLTMH adalah investasi jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan. instalasi PLTMH terbilang murah, sekalipun untuk membangun instalasinya memakan dana yang banyak, tetapi dengan cara gotong-royong, masyarakat dapat membangun instalasi ini dengan biaya terjangkau. Untuk lingkungan, penggunaan listrik dari PLTMH dapat mereduksi jumlah gas rumah kaca yang terbuang ke atmosfer penyebab pemanasan global. Jadi, dengan kata lain penggunaan PLTMH adalah salah satu cara mengatasi pemanasan global.

Sumber:

  • http://www.cifor.org/publications/pdf_files/research/governance/TNDNews3.pdf
  • http://pkpt.litbang.pu.go.id/assets/files/litbang_mikrohidro_berbasis-Masyarakat.pdf
  • Wawancara dengan Drs. H. Sumaryono pemilik CV. Diartona, perusahaan pembuat dan penginstal teknologi Mikrohidro, pada 3 Agustus 2017 pukul 13.06.

Detail Cantuman

Advanced Search

Penggunaan fungsi GENEATOR pada PHP

Proyek Akhir D3

Studi penggunaan emergency diesel generator di PLTU UJP Palabuhanratu



2016-71-187


Retno Aita Diantari


Di dalam suatu sistem pembangkit listrik tenaga uap, terdapat sebuah alat yang penting untuk memback up beban – beban penting (essensial) saat terjadi blackout. Alat tersebut adalah Emergency Diesel Generator (EDG), Emergency Diesel Generator (EDG) berfungsi sebagai tenaga cadangan yang berbahan bakar solar. Di PLTU UJP PALABUHANRATU memiliki tiga unit sistem pemasokan listrik dan untuk menjaga kestabilan pemasokan listrik disaat pengoperasian unit maka dari itu disetiap unit nya mempunyai satu Emergency Diesel Generator (EDG). Cara kerjanya menggunakan metode start otomatis dan manual, start otomatis dilakukan dari Central Control Room (CCR) sedangkan start manual dilakukan di ruang unit Emergency Diesel Generator (EDG). Untuk menjaga agar kapasitas Emergency Diesel Generator (EDG) tidak overload jika terjadi blackout atau gangguan diutamakan lah beban – beban penting (essensial). Beban – beban penting (essensial) tersebut dibagi menjadi 2 board yaitu board A dan board B yang dimana mempunyai beban dengan tegangan 400V dan 230V, beberapa diantaranya beban – beban penting (essensial) yang diprioritaskan itu adalah Steam Turbine Jacking Oil Pump Motor, Generator Air Side Seal Oil Pump Motor, Generator Hydrogen Side Seal Oil Pump Motor, dll. Maka dengan adanya studi penggunaan serta pemeliharaan yang tepat pada Emergency Diesel Generator (EDG) akan siap beroperasi tanpa takut terjadi overload disaat blackout. Kata Kunci : Emergency, Diesel, Essensial, Central Control Room, Blackout.


Ketersediaan

1495LPAD3TESTT2019 621.31 Nau s My Library (T.ELEKTRO (D3)) Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri

-

No. Panggil

621.31 Nau s

Penerbit STT PLN : Jakarta., 2019
Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

NONE

Tipe Isi

-

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain