Penggunaan fungsi I-1 pada PHP

PHP adalah bahasa pemrograman yang di rancang untuk pengembangan web. Awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page, tapi sekarang PHP merupakan singkatan dari akronim “rekursif” yaitu PHP: Hypertext Preprocessor. Saat ini PHP telah menginjak versi 7 dan tetap dapat di gunakan secara gratis, selain itu PHP mendukung pemrograman berorientasi obyek [PBO] atau object oriented programming [OOP] sehingga saat ini banyak bermunculan Framework PHP.

Table of Contents

  • Struktur Perulangan
  • Fungsi Validasi
  • Pemeriksaan Variabel
  • Apa itu PHP dan fungsinya?
  • Bagaimana cara kerja pemrograman PHP?
  • PHP sendiri paling sering digunakan untuk apa?
  • Apa saja yang bisa dilakukan dengan PHP?

Baca juga :

  • Bahasa Pemrograman Web Paling Populer
  • Kelebihan dan Kekurangan PHP

Untuk Anda yang belum mengenal jauh bahasa pemrograman PHP dan tertarik untuk mempelajarinya, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu kode kode PHP dan fungsinya untuk menambah pengetahuan mengenai dasar-dasar bahasa pemrograman PHP, berikut ulasannya:

1. IF – ELSEIF – ELSE

Seperti namanya, kode PHP ini berfungsi sebagai penyeleksi kondisi “jika kondisi terpenuhi” [IF], “jika kondisi lain yang terpenuhi [ELSEIF, dari kata ELSE IF yang digabung], dan “jika semua kondisi tidak terpenuhi” [ELSE]. Sebagai contoh, kode di bawah ini berisi dua variabel yang berisi nilai ber-type data integer [angka] dan nantinya akan di bandingkan menggunakan operator pembanding.

Baca juga :

  • Fungsi Database
  • Komponen Database

2. SWITCH – CASE

Fungsi SWITCH – CASE mirip dengan fungsi IF – ELSEIF – ELSE yaitu untuk menyeleksi kondisi yang bercabang. Hanya saja SWITCH – CASE lebih cocok di gunakan untuk menyeleksi nilai satu variabel yang memiliki banyak kemungkinan, sebagai contoh kode di bawah ini berisi satu variabel bernama “profesi” dengan  tiga kemungkinan nilai variabel yaitu “Polisi”, “Guru”, dan “Pilot”.

Baca juga :

  • Macam – Macam Bahasa Pemrograman
  • Tingkatan Bahasa Pemrograman

Section Artikel

  • 1 Struktur Perulangan
  • 2 Fungsi Validasi
  • 3 Pemeriksaan Variabel
      • 3.0.1 12. IS_FLOAT

Struktur Perulangan

3. FOR

Kode FOR pada PHP di gunakan untuk melakukan perulangan atau proses secara berulang hingga kondisi akhir yang di persyaratkan tercapai, kode ini umumnya di gunakan untuk mencetak record dari database sehingga semua record di tampilkan [ satu per satu ] hingga kondisi akhir yang di persyaratkan tercapai yaitu record yang terakhir, misalnya dalam suatu table pada database terdapat 100 record, maka untuk menampilkan semua record di perlukan proses perulangan hingga 100 kali.

Struktur utama fungsi FOR adalahs ebagai berikut:

for [ekspresi1; ekspresi2; ekspresi3]{
    pernyataan;
}
  • Ekspresi pertama [ekspresi1] di evaluasi atau di jalankan tanpa syarat pada awal perulangan, “ekspresi1” biasanya berupa variabel yang memiliki nilai yang di gunakan sebagai nilai awal suatu perulangan.
  • Ekspresi kedua [ekspresi2] di evaluasi pada awal setiap perulangan, jika hasil evaluasi bernilai TRUE [ kondisi terpenuhi ] maka perulangan di lanjutkan, jika hasil evaluasi bernilai FALSE [ kondisi tidak terpenuhi ] maka perulangan di hentikan.
  • Ekspresi ketiga [ekspresi3] di evaluasi pada akhir setiap perulangan, “ekspresi3” berisi perintah yang harus di lakukan apabila hasil evaluasi “ekspresi2” bernilai TRUE dan perulangan di lanjutkan.

Silahkan perhatikan contoh sederhana perulangan dengan FOR di bawah ini, kode di bawah ini akan menampilkan angka 1 sampai 10:

  • $i = 1 merupakan ekspresi pertama yang berisi nilai awal suatu perulangan, artinya perulangan di mulai dari angka “1”.
  • $i

    Perhatikan kode di bawah ini, sebuah array bernama “$anggota” memiliki tiga nilai, dan FOREACH di gunakan untuk menyimpan setiap nilai yang ada pada “$anggota” ke “$nama_anggota” secara berulang, artinya variabel “$nama_anggota” akan di isi dengan satu nilai dari array “$anggota” secara berulang [ ingat, variabel hanya memiliki satu nilai, sedangkan array bisa memiliki lebih dari dua nilai ].

    Baca juga :

    • Aplikasi Penangkap Sinyal Wifi Jarak Jauh untuk Android
    • Aplikasi Pemotong Lagu di Android

    5. WHILE

    Perulangan dengan WHILE adalah perulangan yang paling sederhana di PHP. Bentuk dasar dari perulangan menggunakan WHILE adalah sebagai berikut :

    while [ekspresi] {
       pernyataan
    }

    Perulangan WHILE hanya membutuhkan satu ekspresi yang akan di periksa setiap awal perulangan di lakukan, sehingga apabila sejak awal ekspresi tidak memenuhi kondisi yang di persyaratkan [ bernilai FALSE ], maka pernyataan tidak akan di proses sama sekali.

    Lihat contoh kode PHP untuk perulangan sederhana di bawah ini, variabel $i bernilai 1 dan ekspresi [ kondisi yang di persyaratkan ] adalah variabel $i bernilai kurang dari sama dengan 10, artinya variabel $i harus bernilai 1 hingga 10, jika tidak maka ekspresi bernilai FALSE dan perulangan akan di hentikan / tidak akan di jalankan.

    Baca juga :

    • Perbedaan Linux Mint dan Ubuntu
    • Perbedaan Linux dengan Windows

    6. DO – WHILE

    Perulangan dengan DO – WHILE sebenarnya sangat persis dengan perulangan menggunakan WHILE, hanya saja ekspresi di periksa pada akhir setiap perulangan, perbedaan utama dari perulangan WHILE adalah adanya “jaminan” perulangan pertama akan di jalankan [ jika menggunakan perulangan DO – WHILE ] karena status [ TRUE atau FALSE ] ekspresi hanya di periksa pada akhir setiap perulangan saja.

    Perhatikan potongan kode berikut:

    Variabel $i bernilai 0, sedangkan ekspresi yang di syaratkan bernilai “$i > 0” [ artinya hasil pemeriksaan ekspresi bernilai FALSE ], namun nilai variabel $i tetap di tampilkan [ lihat baris ke 4 “echo $i” ], inilah perbedaan utama antara WHILE dengan DO – WHILE, yaitu tahapan perulangan dan ekspresi, perulangan WHILE memeriksa ekspresi terlebih dahulu kemudian melakukan perulangan, sedangkan DO – WHILE melakukan [do] perulangan terlebih dahulu baru memeriksa ekspresi.

    Baca juga :

    • Kelebihan Jaringan 4G
    • Kelebihan dan Kekurangan 4G LTE

    Fungsi Validasi

    7. EMPTY

    Kode EMPTY pada PHP merupakan salah satu fungsi built-in yang berfungsi untuk memvalidasi nilai suatu variabel apakah kosong atau telah memiliki nilai, jadi fungsi EMPTY memeriksa nilai dari variabel yang sudah ada, bukan memeriksa apakah suatu variabel ada atau tidak ada.

    Baca juga :

    • Kelebihan dan Kekurangan CMS OsCommerce
    • Kelebihan dan Kekurangan WooCommerce

    9. UNSET

    Kode UNSET pada PHP merupakan salah satu fungsi built-in dengan fungsi utama untuk menghilangkan suatu variabel termasuk nilai yang ada di dalamnya.

    Perhatikan potongan kode di bawah ini:

     1. 

    Variabel $nama [ lihat baris ke-2 ] di deklarasikan walaupun tidak memiliki nilai, artinya variabel $nama eksis atau ada, kemudian di periksa menggunakan fungsi ISSET [ lihat baris ke-3 ] dan tentu saja hasilnya TRUE [ “Variabel NAMA ada.” ], kemudian variabel nama di hilangkan dengan fungsi UNSET [ lihat baris ke-9 ] dan di periksa menggunakan fungsi ISSET [ lihat baris ke-11 ], hasilnya FALSE [ “Variabel NAMA tidak ada.” ].

    Baca juga :

    • Aplikasi WiFi Untuk Laptop
    • Aplikasi Piano Untuk Laptop

    Pemeriksaan Variabel

    10. IS_ARRAY

    Kode IS_ARRAY merupakan salah satu kode PHP yang berfungsi untuk memeriksa suatu variabel apakah berjenis array atau bukan, sebagaimana telah kita singgung sebelumnya bahwa variable hanya dapat berisi satu nilai sedangkan variable yang memiliki banyak nilai di sebut array.

    Perhatikan kode di bawah ini:

     1. 

Bài mới nhất

Chủ Đề