Penggunaan fungsi SPDIUM pada PHP

PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CAIR DI DESA KALIBEJI

KALIBEJI NEWS - Rabu, 11/12/2019 Pemerintah Desa Kalibeji mengadakan Pelatihan pembuatan sabun cair untuk mencuci piring  yang diikuti oleh Perwakilan Kader PKK dari 6 wilayah. Acara bertempat di Balai Desa Kalibeji dengan nara sumber pelatihan adalah Bapak Suherman dari Desa Gunungmujil.

Cara Membuat Sabun Cair Cuci Piring :

Untuk mengawali bikin sabun cair cukup mudah dengan mengetahui sifat dan fungsi masing-masing bahan sabun cair.

Bahan-bahan sebagai berikut:

  1. Texapon 10%
  2. Sodium sulfat secukupnya
  3. Camperlan secukupnya
  4. Asam sitrid 1%
  5. EDTA 0,1%
  6. Parfum secukupnya
  7. Propilin glikol secukupnya
  8. Pewarna secukupnya
  9. Air

Peralatan yang dibutuhkan:

  1. Ember,
  2. Gelas ukur dan
  3. pengaduk kayu

Cara membuat:

  1. Texapon + sodim sulfat diaduk rata sampai memutih, aduk perlahan jangan sampai berbusa banyak.
  2. (1) + masukkan air sedikit demi sedikit sampai 50% nya
  3. (2) + masukkan camperlan aduk rata
  4. (3) + sisa (20-30)% air dimasukkan sedikit demi sedikit
  5. (4) + sodium sulfat dimasukkan sedikit demi sedikit hingga terlihat mengental
  6. (5) + pewarna secukupnya aduk rata
  7. (6) + parfum secukupnya
  8. Siap dikemas

Catatan:

* Pemberian parfum pada sabun cair dengan perbandingan 1ml parfum berbanding 500 ml sabun cair.
* Propilin glikol berbanding parfum ( 1 : 2 )

Analisis Bahan :

  1. Texapon ini nama merk dagang dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS/SLES) Ada yang berbentuk bubuk dan ada yang jel. Senyawa ini adalah surfaktan. Texapon ini bentuknya jel yang berfungsi sebagai pengangkat kotoran.
  2. Sodium sulfat (Na2SO4) bentuknya serbuk yang berfungsi mempercepat pengangkatan kotoran dan juga sebagai pengental adonan.
  3. Camperlan nama dagang dikenal dengan Cocomidoprophyl betaine /CAB/CAPB bentuknya cairan kental yang berfungsi sebagai pengental dan penambah busa menjadi gelembung-gelembung kecil. Dikenal juga dengan nama foam booster.
  4. Asam sitrit/CITRIC ACID. bentuknya serbuk yang berfungsi sebagai pengangkat lemak.
  5. EDTA ini bentuknya serbuk berfungsi sebagai pengawet sabun cair. Pengawet ini bis bertahan selama 8 tahun.
  6. Parfum ini bentuknya cair fungsinya sebagai pewangi sabun cair, Usahakan pilih biang pewangi yang murni agar waginya tidak pudar. Seperti aroma lemon, jeruk nipis dll.
  7. Propilin glikol/PG ini bentuknya cair kental fungsinya sebagai pengikat parfum perbandingannya 1:1 dengan pewarna.
  8. Pewarna ini bentukya serbuk fungsinya sebagai pemberi warna pada sabun cair. Pewarna yang dipakai umumnya pewarna makanan. Dipakai sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan sehingga wujud warna yang dikehendaki.

Authors

  • Lili Suryani
  • M. Abbas Zaini
  • I Wayan Sweca Yasa

Abstract

Banana slice (sale) is a type of food made from bananas preserved by drying. The purpose of this reserch was to determine the concentration of sodium metabisulphite and drying methods appropriate to maintain the quality of bananas sale. The experimental design of this reserch is a completely randomized design (CRD) with factorial experiment consisting of two factors: the method of drying (P1 = drying, P2 = solar drying) and the concentration of sodium metabisulphite (K1 = 1000 ppm, K2 = 1500 ppm , K3 = 2000 ppm) to obtain 6 treatment combinations, namely: P1K1, P1K2, P1K3, P2K1, P2K2, P2K3. Each combination is repeated three times to obtain 18 units experiment. Parameters studied were the chemical properties (water content, vitamin C and sugar reduction), organoleptic (taste, color, aroma and texture) and physical color (colorimeter). Adding metabisulfite concentration (P) and the method of drying (K) gives a significantly different influence on water content, vitamin C, reducing sugar content, color and physical hedonic flavor, color and aroma of banana slice (sale). But for texture hedonic no significant effect.sun drying method of drying showed better results than the solar drying and more of the addition metabisulfite will improve the quality of banana slice (sale). The best treatment is P1K3 (drying to 2000 ppm metabisulfite). Which has a low water content (19:01%), the highest vitamin C (5:40 mg / 100g), the highest reduction sugar (2:57%), hedonic color (3.90) and highest brightness (86.22 ° Hue)

Keywords : banana slice (sale), sun drying, solar dryer, sodium metabisulfite.

ABSTRAK

Sale pisang merupakan salah satu jenis makanan yang terbuat dari pisang yang diawetkan dengan cara pengeringan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi Natrium Metabisulfit dan metode pengeringan yang tepat untuk mempertahankan mutu sale pisang. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penenlitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  dengan percobaan faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu : metode pengeringan (P1 = penjemuran, P2 = solar drying) dan Konsentrasi Natrium Metabisulfit (K1 = 1000 ppm, K2 = 1500 ppm, K3 = 2000 ppm) sehingga diperoleh 6 kombinasi perlakuan, yaitu: P1K1, P1K2, P1K3, P2K1, P2K2, P2K3. Masing-masing kombinasi diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Parameter yang diteliti adalah sifat kimia (kadar air, vitamin C dan kadar gula reduksi), organoleptik (rasa, warna, aroma dan tekstur) dan warna (colorimeter). Konsentrasi penambahan metabisulfit (P) dan metode pengeringan (K) memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kadar air, vitamin C, kadar gula reduksi, fisik warna dan hedonik rasa, warna serta aroma sale pisang. Akan tetapi untuk hedonik tekstur tidak memberikan pengaruh nyata. Metode pengeringan sun drying menunjukan hasil yang lebih baik daripada solar drying serta semakin banyak penambahan metabisulfit akan meningkatkan mutu sale pisang. Perlakuan terbaik adalah P1K3 (penjemuran dengan 2000 ppm metabisulfit) dengan kadar air terendah (19,01%), vitamin C terbanyak (5,40 mg/100g), kadar gula reduksi tertinggi (2,57%), hedonik warna (3,90) dan kecerahan tertinggi (86,22 °Hue)

Kata kunci: sale pisang, penjemuran, solar dryer, natrium metabisulfit.