Penggunaan fungsi Z.LIB pada PHP

Persyaratan lain untuk Joomla! 3.x

Ini adalah halaman persyaratan teknis opsional yang tidak wajib dalam pemasangan dan juga dalam menjalankan Joomla! tapi wajib untuk beberapa dependensi agar dapat menjalankan API internal yang berbeda.

Aplikasi
JApplicationDaemon Memerlukan ext/pcntl dan ext/posix PHP
Arsip
BZ2 Memerlukan ext/bz2 PHP
GZip Memerlukan ext/zlib PHP
Zip Memerlukan ext/zip atau ext/zlib PHP
Cache
APC Memerlukan ext/apc PHP pada PHP 5.3 atau 5.4, ext/apcu pada PHP 5.5 atau 5.6, tidak didukung pada PHP 7.x [Catatan: INI HARUS DIPERIKSA]
APCu Memerlukan ext/apcu PHP pada PHP 5.3+
CacheLite Memerlukan PEAR Cache_Lite package [diuji pada 1.7.16, akan bekerja dengan 1.8]
Memcache Memerlukan ext/memcache PHP dan server Memcache [Catatan: ekstensi Memcache tidak kompatibel dengan PHP 7.x]
Memcached Memerlukan ext/memcached PHP dan server dengan Memcache
Redis Memerlukan ext/redis PHP dan server Redis
Wincache Memerlukan ext/wincache PHP [hanya Windows]
XCache Memerlukan ext/xcache PHP
Adaptor klien
LDAP Memerlukan ext/ldap PHP
HTTP/Curl Memerlukan ext/curl PHP
HTTP/Socket Memerlukan fungsi fsockopen[] PHP yang diaktifkan
HTTP/Stream Memerlukan fungsi fopen[] PHP dan allow_url_fopen yang diaktifkan
Kriptografi
JCrypt Memerlukan ext/mcrypt PHP untuk semua kode rahasia kecuali SodiumCipher yang perlu ext/sodium
JKeychain Memerlukan ext/openssl PHP
Database
Microsoft SQL Azure Memerlukan ext/sqlsrv PHP [ekstensi PHP 5.x hanya mendukung Windows, ekstensi untuk versi Linux tersedia untuk PHP 7.x]
Microsoft SQL Server Memerlukan ext/sqlsrv PHP [ekstensi PHP 5.x hanya mendukung Windows, ekstensi untuk versi Linux tersedia untuk PHP 7.x]
MySQL Memerlukan ext/mysql PHP [tidak didukung di PHP 7.x]
MySQLi Memerlukan ext/mysqli PHP
Oracle Memerlukan ext/pdo PHP dengan dukungan Oracle [tersedia hanya untuk 3PD, CMS tidak memerlukannya]
PDO MySQL Memerlukan ext/pdo PHP dengan dukungan MySQL
PostgreSQL Memerlukan ext/pgsql PHP
SQLite Memerlukan ext/pdo PHP dengan dukungan SQLite [tersedia hanya untuk 3PD, CMS tidak memerlukannya]
Gambar
Memerlukan ext/gd PHP
Sesi
APC Memerlukan ext/apc PHP pada PHP 5.3 atau 5.4, ext/apcu untuk PHP 5.5 atau 5.6, tidak didukung pada PHP 7.x [Catatan: INI HARUS DIPERIKSA]
Memcache Memerlukan ext/memcache PHP dan server Memcahce [Catatan: ekstensi Memcache tidak kompatibel dengan PHP 7.x]
Memcached Memerlukan ext/memcached PHP dan server dengan Memcache
Wincache Memerlukan ext/wincache PHP [hanya Windows]
XCache Memerlukan ext/xcache PHP
PENINGKATAN OPSIONAL
String
Aktifkan ext/mbstring PHP untuk pustaka phputf8 agar dapat menggunakan fungsi asli

Books

Checking...

Articles

Checking...

Sign In/Up

Checking...

Here you can always find the relevant information on the available domains for your region.
We strongly recommend creating an account in our library so the system can automatically match the available domain for you.

Salah satu cara untuk mempertahankan reputasi sebuah website atau blog, di samping konten yang berkualitas dan dibutuhkan oleh para pengunjung, kecepatan akses atau loading juga sangat penting. Jika sebuah blog susah diakses dan loadingnya lama [lola] maka siap-siap saja blog anda akan ditinggalkan oleh pengunjung, efek berikutnya hampir bisa dipastikan akan mempengaruhi traffic.

Mempercepat loading WordPress bisa dilakukan dengan berbagai macam cara seperti yang pernah saya tulis di postingan sebelumnya, Tips Menghemat Quota Bandwidth. Cara lainnya yaitu dengan menggunakan plugin DB Cache Reloaded, WP Widget Cache,  http compression dengan menggunakan mod_deflate atau mod_gzip. Namun sayangnya server tempat hosting blog ini tidak mengaktifkan module tersebut, dan selama ini saya mengakalinya dengan plugin WP Super Cache, dari cache yang dihasilkan kemudian dikompress ke gzip. Tapi rupanya cara ini kurang efektif dan tidak bekerja secara maksimal, walau kecepatannya masih berfungsi namun kompresinya baru berfungsi dengan baik ketika browser pengunjung belum menghasilkan cookie.

Kemudian saya mencoba cara lain untuk metode kompressi blog ini termasuk dengan cara manual saya kompress file php, css, javascript satu persatu yang ternyata cukup menyita waktu, walaupun hasilnya tetap cukup lumayan. Sampai akhirnya saya menemukan metode kompressi file php secara otomatis, yaitu dengan menggunakan Zlib Compression.

Hampir semua web browser saat ini bisa menerima halaman web dengan kompressi GZIP atau Deflate. Webmaster dan administrator sistem juga didorong untuk menerapkan kompresi GZIP.  Namun, bagi pengguna yang tidak dapat menerapkan mod_deflate dan modul mod_gzip karena tidak ada hak akses untuk memodifikasi file konfigurasi Apache karena menggunakan shared hosting,  ada cara sederhana untuk menghidupkan dan mengaktifkan kompresi GZIP, khususnya untuk file-file PHP.

Caranya tambahkan kode di bawah ini pada file htaccess yang ada di root direktori :

php_flag zlib.output_compression on

Untuk blog ini di samping kode tersebut juga saya tambahkan kode lain untuk tingkat kompressinya, termasuk untuk akseleratornya karena  PHP juga memiliki direktif yang dapat digunakan untuk mengatur tingkat kompresi dengan nilai yang berlaku antara 1 sampai 9,  default tingkat kompresinya adalah 6 dan ternyata sudah cukup untuk menghasilkan kompresi terbaik tanpa menurunkan performa server :

php_flag eaccelerator.enable 1
php_flag eaccelerator.optimizer 1
php_flag zlib.output_compression on
php_value zlib.output_compression_level 6

Setelah menambahkan kode tersebut maka setiap halaman web yang dihasilkan oleh script PHP sekarang akan dikompresi terlebih dahulu sebelum dikirim ke browser pengunjung. Dengan ukuran file yang lebih kecil permintaan halaman web dapat dipenuhi dan ditransfer menjadi lebih cepat, membebaskan proses dan sumber daya server untuk menangani permintaan lain. Hasil akhirnya adalah blog menjadi lebih cepat dan akan lebih meningkatkan pengalaman pengunjung dan berpotensi meningkatkan peringkat di search engine [SERP], karena saat ini search engine khususnya Google juga memperhitungkan kecepatan loading dalam hasil indexnya. Cara ini juga akan menghemat jatah pemakaian bandwidth.

Kekurangan menggunakan kompresi GZIP melalui Zlib Compression ini adalah bahwa hanya halaman web yang dihasilkan oleh script PHP saja yang akan dikompresi dengan pengkodean GZIP, sedangkan file lain seperti CSS eksternal atau file JavaScript tidak akan dikompresi, namun demikian hasilnya tetap lumayan bagus, sebagai solusinya, untuk file css dan javasrcipt saya kompress dengan cara terpisah [manual].

Untuk file css supaya ikut terkompress ganti ektensinya menjadi PHP, caranya bisa dibaca di postingan ini : Cara Mengoptimasi File CSS WordPress [part.1] dan Cara Mengoptimasi File CSS WordPress [part.2]

Penting : Jika ada yang ingin menerapkan cara ini di wordpress self hosting dan kebetulan menggunakan plugin yang menghasilkan Cache dan ada fitur Kompressi seperti WP Super Cache, Hyper Cache dan sejenisnya, silahkan dihapus terlebih dahulu cachenya dan didisable terlebih dahulu fungsi kompressinya pada plugin tersebut.

Bài mới nhất

Chủ Đề