Penghargaan kota surabaya apa saja

 Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memberikan apresiasi dan penghargaan kepada 10 Lakone Suroboyo. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang telah menunjukan kepedulian, berani berperan, serta memberi dampak dan perubahan untuk sekitarnya.

Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kota [Pemkot] Surabaya, Surabaya Creative Network [SCN] dan Gojek. Acara penyerahan penghargaan ini berlangsung di Lobi Lantai 2 Balai Kota Surabaya, Rabu [2/2/2022].

Eri Cahyadi mengatakan, bahwa Lakone Suroboyo adalah orang-orang hebat yang bisa bergerak membawa perubahan untuk Kota Pahlawan di semua bidang. Baik itu bidang dongeng yang bisa mengubah anak-anak memiliki akhlakul karimah, maupun kemanusiaan yang dapat mengajak warga saling membantu.

“Penghargaan ini untuk memberikan semangat dan terima kasih saya kepada seluruh warga Surabaya. Karena kita tidak bisa membangun Kota Surabaya tanpa keterlibatan dari warga, apapun itu,” katanya.

Menurutnya, tidak mungkin Wali Kota atau pejabat Pemkot Surabaya berjalan sendiri memajukan kota tanpa keterlibatan masyarakat. Bagi dia, jika ingin membangun sebuah kota yang hebat, maka harus ada orang-orang hebat yang dilibatkan. “Alhamdulillah ada 10 orang yang hebat yang kita berikan penghargaan,” jelasnya.

Tapi, apakah hanya ada 10 orang hebat yang menjadi Pahlawan di Surabaya, Eri menegaskan, tentu saja masih banyak yang lainnya. Dia meyakini, di Kota Surabaya ini masih banyak sekali orang-orang hebat yang belum diketahuinya atau publik.

“Sehingga saya ingin diberikan informasi oleh lurah, camat untuk melihat orang-orang yang hebat siapa saja di masing-masing wilayahnya. Kita akan berikan penghargaan dan apresiasi,” katanya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota [Bappeko] Surabaya itu menyatakan, apabila terjadi perubahan yang sangat luar biasa di Kota Pahlawan itu bukan karena Wali Kotanya. Bahkan, bukan pula bukan karena pejabat Pemkot Surabaya. Akan tetapi, perubahan itu terjadi karena warganya yang mau bersumbangsing terus membangun Kota Surabaya.

“Sehingga saya ingin mengucapkan terima kasih dan sekaligus menjadi pembelajaran buat saya dan seluruh ASN di Kota Surabaya. Lihat pejuang-pejuang ini yang bekerja tanpa pamrih, tanpa melihat suatu apapun,” tuturnya.

Hal yang sama juga disampaikan  Hafsoh Mubarok Ketua Surabaya Creative Network [SCN] ia menyatakan, bahwa penghargaan ini sangat pantas diberikan kepada 10 orang Lakone Suroboyo yang sudah ikut berkontribusi dan bekerja keras membantu pemulihan Kota Surabaya sampai saat ini. “Matur nuwun [terima kasih] sudah berjuang dan hingga saat ini kita masih bertahan,” kata Hafsoh.

Kesepuluh penerima penghargaan ini mewakili lima kategori dalam Awarding Lakone Suroboyo. Yakni, kategori Pahlawan Pendidikan, Pahlawan Kesehatan, Pahlawan Sosial, Pahlawan Kampung dan Pahlawan Mitra. Para nominator ini pun sebelumnya telah melewati seleksi dan voting.

“Kami mewakili Surabaya Creative Network dan warga Surabaya menyampaikan terima kasih,” ungkap Hafsoh.

Satu di antara 10 penerima awarding penghargaan itu adalah Zubaidullah. Pria yang akrab disapa Ubaid ini merupakan warga Kelurahan Kendangsari yang berhasil menyulap wilayahnya menjadi kampung ramah lingkungan dan sigap terhadap pandemi Covid-19.

“Kami sebagai Lakone Suroboyo sangat bangga dengan Pak Wali Kota. Kami tidak akan berhenti dengan penghargaan ini, tapi ini menjadi tanggung jawab kita untuk memacu semangat kepada tim untuk terus mengedukasi masyarakat,” kata Ubaid.

Tak hanya itu, pendiri Komunitas Muda-Mudi Surabaya [KMS] yang bergerak di bidang lingkungan itu pun juga mengapresiasi  Eri Cahyadi. Menurut dia, sebagai Wali Kota, Eri Cahyadi berhasil mendorong para pejabat strukturalnya untuk tidak hanya duduk di kantor, tapi juga mau terjun ke masyarakat. “Pak wali kota beliau orangnya juga luar biasa. Matur nuwun [terima kasih] atas penghargaan yang telah diberikan kepada kami,” pungkasnya.

Sebagai informasi, kesepuluh orang penerima penghargaan ini adalah Yosep Hendra Putra dari Geng Gemes [Gerakan Mengajak Sedekah], Ariani Safitri [Komunitas Kumpul Dongeng], Zubaidulloh [Penggerak Kampung Ramah Lingkungan dan Sigap Terhadap Pandemi], Muhammad Cholil [Penggerak Kampung Ramah Lingkungan dan Sigap Terhadap Pandemi], dan dr Makhyan Jibril [Pakar Inovasi Kesehatan Digital Satgas Covid-19 Jawa Timur].

Selain itu, ada pula Fadeli [Inisiator Kemudahan Akses Penyediaan Oksigen], Tontji D Pairikas [Inisiator Kemudahan Akses Penyediaan Oksigen], Aryo Seno Bagaskoro [Gerakan Relawan Surabaya Memanggil], Dwi Budi Darma Arief [Gerakan Homeless Can Eat] dan Adi Wibowo [Gerakan Ojol Peduli]. [man/ipg]

Surabaya [ANTARA] - Program Ladang Pangan yang diinisiasi Pemerintah Kota Surabaya mengantarkan kota itu meraih penghargaan Peduli Ketahanan Pangan Tahun 2022 dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian [DKPP] Kota Surabaya Antiek Sugiharti di Surabaya, Kamis, mengatakan, program Ladang Pangan itu meliputi inovasi dalam memaksimalkan keterbatasan lahan dalam pemanfaatan pertanian, perikanan, peternakan, urban farming dan diversifikasi pangan yang berdampak positif pada pengentasan kemiskinan.

"Serta, mendukung program pengentasan gizi buruk di Kota Surabaya," kata dia.

Menurut dia, pemanfaatan beberapa aset Pemkot Surabaya yang dimanfaatkan hasilnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah [MBR]. Selain mendukung ketahanan pangan, juga bisa menjadi tambahan penghasilan.

"Kami juga memanfaatkan neraca bahan pangan, serta hasil pengawasan kami untuk menentukan pola tanam supaya tidak tergantung pada satu jenis pangan [komoditi] saja," kata dia.

Atas program ladang pangan tersebut Pemkot Surabaya meraih penghargaan Peduli Ketahanan Pangan Tahun 2022 dalam kategori Bidang Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau [RTH] pada Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-42 yang digelar di Jatim Expo International Convention Exhibition Surabaya, Rabu [19/10].

Penghargaan tersebut, diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebagai salah satu kepala daerah di Jatim yang berdedikasi, berinovasi dan peduli terhadap ketahanan pangan.

Sementara itu, Wali Kota Eri Cahyadi berkomitmen untuk terus berupaya mempertahankan ketahanan pangan di Kota Surabaya, salah satunya mengoptimalkan aset milik Pemkot Surabaya melalui Bekas Tanah Kas Desa [BTKD] untuk pemberdayaan masyarakat pada bidang usaha pertanian, peternakan, dan perikanan. Serta, pemanfaatan lahan milik swasta dan instansi lainnya untuk dikelola oleh kelompok tani di Kota Surabaya.

"Alhamdulilah Surabaya meskipun kota besar tapi masih mendapatkan penghargaan Peduli Ketahanan Pangan dari Provinsi Jatim. Itu semua karena aset pemkot, digunakan untuk ketahanan pangan. Kemudian, ada beberapa yang kami koneksikan dengan sistem Padat Karya untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran," kata Eri.

Untuk itu, pihaknya akan menggerakkan lahan BTKD secara maksimal untuk pangan [konsumsi], juga bisa menambah penghasilan bagi MBR.

"Jadi ada cabe, buah-buahan, hidroponik, dan lainnya. Insya Allah kami koneksikan dengan hotel-hotel, tapi kami belum bisa memenuhi semuanya karena terbatasnya lahan. Maka kami berkoordinasi dengan daerah lain untuk menunjang [hasil sayur dan buah] dari tempat kami, seperti Kabupaten Ngawi," ujar dia.

Penghargaan apa saja yang telah didapat oleh kota Surabaya?

Penghargaan Anugerah KiHajar kategori utama dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemendikbud] 2019..
Penghargaan Indeks Kota Cerdas Indonesia [IKCI].
Penghargaan Adipura Kencana..
Penghargaan Nirwasita Tantra..
Penghargaan Kinerja Pengurangan Sampah..
Penghargaan Layanan Darurat Terbaik, Command Center 112..

Kota Surabaya terkenal dengan Kota apa?

Kota Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan. Kota terbesar kedua di Indonesia setelah kota Jakarta ini dikenal pula sebagai pusat bisnis, industri, perdagangan, dan pendidikan di kawasan timur Pulau Jawa dan sekitarnya.

Bài mới nhất

Chủ Đề