Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi adalah brainly

Untuk bisa berfungsi dengan optimal, tubuh memerlukan nutrisi dari makanan. Gizi adalah komponen penting yang menjaga keseimbangan tubuh. Selain itu nutrisi juga mampu menjaga kekebalan tubuh agar kita dapat terhindar dari berbagai macam infeksi. Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, tubuh dapat menjadi lebih mudah untuk terjangkit infeksi. Nutrisi membantu tubuh untuk dapat berfungsi dengan baik. Lalu bagaimana jika tubuh kekurangan gizi? Apa saja ciri-ciri yang menandakan bahwa tubuh mengalami kurang gizi?

Pentingnya Zat Gizi bagi Tubuh

Gizi adalah hal yang berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh. Ketika Anda mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, nutrisi yang dibutuhkan tubuh menjadi cukup dan terpenuhi. Bahkan menurut U.S Department of Health and Human Services, kebiasaan pola makan yang buruk berkontribusi pada kejadian obesitas (berat badan berlebih) di Amerika Serikat.

Selain itu, pola makan yang buruk bahkan dikaitkan dengan beberapa penyakit kronis termasuk penyakit jantung, hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes tipe 2, osteoporosis, dan jenis kanker tertentu. Oleh karena itu, dengan memiliki mengonsumsi makanan yang sehat, Anda telah melakukan satu langkah benar dalam mencegah berbagai penyakit.

Ciri-ciri Kurang Gizi pada Tubuh

Kekurangan gizi atau malnutrisi tentu bukan hal yang dapat dianggap sepele. Jika berlangsung secara terus menerus, hal ini dapat menimbulkan masalah pada kesehatan. Terutama jika malnutrisi terjadi pada anak-anak, tidak hanya membuat anak lebih rentan terhadap berbagai infeksi, namun juga dapat menghambat tumbuh dan kembang si kecil.

Meski begitu, Anda dapat membuat perubahan pola hidup jika mengalami kurang gizi. Berikut ini ciri-ciri kurang gizi yang dapat terjadi pada Anda atau orang-orang di sekitar Anda.

1. Penurunan Berat Badan

Ciri kurang gizi pertama yang menandakan Anda atau orang-orang di sekitar Anda mengalami malnutrisi adalah penurunan berat badan. Penurunan berat badan umumnya disebabkan oleh turunnya jumlah asupan makanan atau nutrisi. Meski begitu belum tentu semua penurunan berat badan dapat dikaitkan dengan kejadian kekurangan gizi. Beberapa penyakit juga bisa ditandai dengan penurunan berat badan, namun umumnya terjadi secara signifikan.

2. Kesulitan Konsentrasi

Siapa sangka, ternyata kesulitan konsentrasi bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami kekurangan gizi. Ketika Anda kesulitan berkonsentrasi, bisa jadi Anda sedang mengalami gangguan kesehatan akibat malnutrisi. Beberapa masalah kesehatan yang dapat membuat Anda sulit berkonsentrasi adalah anemia dan kekuranganvitamin A(KVA).

3. Kulit Pucat

Kulit pucat ternyata terjadi bukan hanya ketika Anda sakit, namun juga saat Anda mengalami kekurangan gizi atau malnutrisi. Biasanya bagian tubuh yang paling terlihat ketika Anda mengalami malnutrisi adalah warna bibir yang menjadi pucat.

4. Rambut yang Kering dan Rontok

Ketika Anda mengalami malnutrisi, tidak hanya kulit yang menjadi pucat atau tubuh yang mengalami penurunan berat badan. Tetapi rambut juga bisa menjadi kering dan rontok. Rambut yang kering dan rontok menandakan bahwa Anda mengalami kekurangan nutrisi. Biasanya rambut dapat berubah warna menjadi kecoklatan kering dan rontok.

5. Mudah Lelah

Tubuh yang kekurangan nutrisi, membuat tubuh menjadi lebih mudah lelah. Hal ini karena tubuh jadi tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Anda dapat mencegahnya dengan mengonsumsi makanan-makanan yang sehat dan kaya akan nutrisi.

Itulah ciri kurang gizi atau malnutrisi yang perlu Anda ketahui. Perlu diperhatikan bahwa kondisi malnutrisi bukanlah hal yang sepele karena dapat menimbulkan masalah kesehatan serius di kemudian hari dan bila terjadi pada anak dapat menghambat tumbuh kembang anak.

Untuk memastikan kebutuhan nutrisi dari vitamin dan mineral terpenuhi, coba konsumsi Interbat Vitazet (Rp311.438). Dengan kombinasi multivitamin dan mineral yang lengkap dan seimbang untuk memelihara kesehatan tubuh.

Ingin tahu apakah gaya hidupmu sudah sehat? Unduh aplikasi Jovee! Dengan Jovee anda dapat melihat rekomendasi suplemen sesuai dengan kebutuhan personalmu. Dapatkan vitamin terbaik hanya dari Jovee.

Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi adalah brainly

Untuk mewujudkan individu yang mampu mencapai potensi maksimalnya, faktor nutrisi adalah unsur yang sangat penting untuk diperhatikan. Usia balita dikenal sebagai “Periode Emas” tumbuh kembang. Disebut demikian karena pada usia 0-5 tahun Si Kecil menjalani proses tumbuh kembang yang akan menentukan kondisinya di masa mendatang.

Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi adalah brainly

Pada saat periode emas, perkembangan otak Si Kecil berlangsung sangat pesat hingga mencapai 80% potensinya. Semua informasi yang Si Kecil terima pada masa ini akan menjadi pondasi pembentukan karakter, kepribadian, dan kemampuannya kelak ia besar nanti.

Cara memaksimalkan periode emas yaitu dengan memberikan asupan nutrisi yang baik dan seimbang dan menyesuaikan kebutuhan serta usianya. Kemudian berikan curahan kasih sayang, perhatian, dan stimulasi sesuai dengan tahapan tumbuh kembang Si Kecil.

 Baca Juga: Dukung Kecerdasan Si Kecil dengan Stimulasi yang Tepat

Pastikan segala kebutuhan dasar gizi Si Kecil terpenuhi, agar Si Kecil tidak mengalami kondisi kekurangan gizi yang disebut malnutrisi atau gizi buruk. Secara umum malnutrisi atau gizi buruk mencakup kekurangan maupun kelebihan gizi yang akan terjadi akibat pola makan yang buruk, pencernaan yang tidak sehat, dan juga tingkat aktivitas Si Kecil. Kondisi kekurangan gizi akan berdampak negatif bagi tumbuh kembang Si Kecil, serta rawan menyebabkan berbagai gangguan dan penyakit.

Apabila kecukupan gizinya tidak terpenuhi, maka Si Kecil berisiko mengalami stunting. Stunting adalah keadaan tinggi badan di bawah standar pada umur tertentu yang akhirnya memperbesar risiko seseorang terkena diabetes, hipertensi, dan juga obesitas.

 Baca Juga: Stres pada Si Kecil: Mungkingkah Terjadi?

Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi adalah brainly

Efek negatif stunting lainnya adalah kemampuan otak yang menurun, misalnya gangguan perhatian, gangguan belajar, menurunnya skor IQ, mudah lupa, berkurangnya kemampuan bersosialisasi, serta berkurangnya kemampuan memecahkan masalah. Semua itu akan terjadi jika keadaan kekurangan gizi berlanjut selama bertahun-tahun.

Selain stunting, berikut ini adalah daftar penyakit yang disebabkan karena kekurangan gizi. Kenali penyebab serta ciri-cirinya untuk mewaspadai penyakit kurang gizi tersebut:

Kwashiorkor

Ini merupakan salah satu penyakit malnutrisi protein yang paling akut di dunia. Gejala lain penyakit ini yaitu perut buncit, pembesaran hati, penipisan rambut dan tekstur rambut yang kasar, gigi mudah copot, dan dermatitis.

Marasmus

Marasmus adalah penyakit akibat kekurangan protein dan kalori yang sangat parah. Umum terjadi pada anak-anak. Pada kondisi marasmus, berat tubuh lebih rendah 80% dari berat normal yang seharusnya sehingga tubuh seseorang tampak kurus. Pengecilan otot, kulit kering dan bersisik, dan kulit longgar merupakan gejala lain dari marasmus.

Anemia

Penyakit kurang darah yang paling umum disebabkan karena kurang gizi. Meski dapat dipicu oleh banyak faktor, tapi salah satu alasan utama terjadinya anemia adalah defisiensi zat besi dan vitamin B12. Penderitanya bisa mengalami sesak napas, kelelahan, pucat, dan gejala lain yang menunjukkan rendahnya jumlah hemoglobin.

Baca Juga: Tips Lindungi Si Kecil dari Ancaman COVID-19

Gondok

Disebabkan karena kekurangan yodium dalam makanan. Gejala khasnya adalah pembengkakan kelenjar tiroid. Gejala lainnya adalah lesu, lemah, tingkat metabolisme yang rendah, peningkatan kerentanan terhadap dingin, dan lain-lain.

Defisiensi Vitamin

  • Vitamin A. Dapat mengakibatkan rabun senja, kebutaan permanen serta sangat rentan terhadap infeksi, gangguan nafsu makan, kulit kering dan kasar, kerusakan rambut, kesulitan dalam penyembuhan luka, dan lain-lain.
  • Vitamin B1. Penderitanya akan mengalami badan lesu, menurunnya nafsu makan, dan depresi mental. Penyakit karena defisiensi tiamin yaitu beri-beri. Penyakit ini disebabkan akibat makanan yang kaya akan karbohidrat tetapi rendah tiamin.
  • Vitamin B2. Kekurangan vitamin B2 atau riboflavin biasanya sangat berhubungan dengan penyakit kurang protein dan energi. Gejala defisiensi riboflavin termasuk sakit tenggorokan dengan pembengkakan dan kemerahan dari mulut, cheilosis, stomatitis, glositis, dermatitis, dan lain-lain.
  • Vitamin B12. Ditandai dengan gejala seperti kesemutan pada lidah, anemia, bintik-bintik putih pada kulit, luka pada mulut, sesak napas, sakit kepala yang mirip serangan migrain, dan lain-lain.
  • Vitamin C. Kekurangan vitamin C menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai penyakit kudis. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti gusi berdarah, penyembuhan luka yang sangat lama, bintik-bintik pada kulit, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
  • Vitamin D. Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena kurangnya asupan kalsium dan paparan sinar matahari. Gejala kekurangan vitamin D menyebabkan pembentukan tulang terganggu, sehingga tulang menjadi sangat lunak seperti pada osteomalacia maupun osteoporosis.

 Baca Juga: Apa Perlu Si Kecil Diberi Suplemen Vitamin?

Tentunya kita tidak ingin penyakit kekurangan gizi terjadi pada Si Kecil. Apabila terdapat gejala-gejala di atas, Bunda jangan ragu untuk segera konsultasikan ke tenaga kesehatan.

Demi masa depan Si Kecil menjadi manusia berkualitas, maka nutrisi dan kecukupan gizi adalah sebuah prioritas utama.

Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi adalah brainly

Dengan cara memberikan asupan gizi seimbang sesuai kebutuhannya, curahan kasih sayang, perhatian, serta stimulasi sesuai tahapan usia, maka proses tumbuh kembang Si Kecil berjalan secara optimal, serta anak akan terhindar dari penyakit kurang gizi. Nah, saatnya wujdukan Si Kecil menjadi anak generasi platinum!

Baca Juga: Mengapa Kolin dan Zat Besi Penting Untuk Si Kecil?