Penyakit yang menyerang organ pencernaan manusia ditunjukkan oleh angka

Halodoc, Jakarta - Sistem peredaran darah mencakup jantung dan pembuluh darah, dan sangat penting untuk menjaga fungsinya. Sistem ini membawa oksigen, nutrisi, elektrolit, dan hormon ke seluruh tubuh. 

Gangguan pada sistem peredaran darah dapat memengaruhi kerja jantung dan pembuluh dan menyebabkan komplikasi serius. Apa saja gangguan yang bisa menyerang sistem peredaran darah? Simak lebih lanjut, yuk!

Baca juga: Harus Tahu, Ini Perbedaan Golongan Darah dan Rhesus Darah

Berbagai Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Ada berbagai gangguan yang bisa terjadi pada sistem peredaran darah, yaitu:

1.Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah adalah pengukuran seberapa banyak kekuatan yang digunakan untuk memompa darah melalui pembuluh arteri. Jika kamu memiliki tekanan darah tinggi, disebut juga hipertensi, itu berarti kekuatannya lebih tinggi dari yang seharusnya. 

Kondisi ini dapat merusak jantung dan menyebabkan penyakit jantung, stroke, atau penyakit ginjal. Namun, gejala tekanan darah tinggi sering kali tidak disadari.

2.Aterosklerosis dan Penyakit Arteri Koroner

Aterosklerosis, atau dikenal sebagai pengerasan arteri, terjadi ketika plak menumpuk di dinding arteri dan akhirnya menghalangi aliran darah. Plak itu terbentuk dari kolesterol, lemak, dan kalsium.

Penyakit arteri koroner menunjukkan bahwa penumpukan plak di arteri telah menyebabkan arteri menyempit dan mengeras. Hal ini dapat membuat bekuan darah berisiko menyumbat arteri.

Penyakit ini dapat berkembang seiring waktu. Pengidapnya dapat mengalaminya tetapi tidak menyadari gejala apa pun. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada atau sensasi berat di dada.

Baca juga: Benarkah Golongan Darah Bisa Tentukan Jodoh?

3.Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup pasokan darah, misalnya karena penyumbatan pada arteri. Kondisi ini dapat merusak otot jantung dan merupakan keadaan darurat medis.

Segera cari bantuan medis jika mengalami gejala serangan jantung, seperti nyeri di bagian tengah atau kiri dada, nyeri yang menyebar dari rahang, bahu, lengan, atau di punggung, sesak napas, berkeringat, mual, dan detak jantung tak teratur. Wanita sering mengalami serangan jantung sedikit berbeda, dengan tekanan atau nyeri di punggung dan dada.

4.Gagal Jantung

Gagal jantung terjadi saat otot jantung melemah atau rusak, sehingga tidak bisa lagi memompa volume darah yang dibutuhkan ke seluruh tubuh. Gagal jantung biasanya terjadi ketika ada masalah jantung lainnya, seperti serangan jantung atau penyakit arteri koroner.

Gejala awalnya termasuk kelelahan, bengkak di pergelangan kaki, dan peningkatan kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari. Gejala yang lebih parah termasuk napas cepat, nyeri dada, dan pingsan. 

5.Stroke

Stroke sering terjadi ketika gumpalan darah menyumbat arteri di otak dan mengurangi suplai darah. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah. Kedua kondisi tersebut mencegah darah dan oksigen mencapai otak. Akibatnya, bagian otak kemungkinan besar akan rusak.

6.Aneurisma Aorta

Aneurisma aorta adalah gangguan sistem peredaran darah yang memengaruhi arteri utama di tubuh. Artinya, dinding arteri telah melemah, sehingga memungkinkannya melebar atau "menggelembung". Arteri yang membesar bisa pecah dan menjadi keadaan darurat medis.

Baca juga: Ketahui Manfaat Penting Donor Darah Bagi Wanita

7.Penyakit Arteri Perifer

Penyakit arteri perifer adalah aterosklerosis yang terjadi di ekstremitas, biasanya di kaki. Kondisi ini dapat mengurangi aliran darah ke kaki, jantung, dan otak. Jika mengidap penyakit arteri perifer, seseorang berisiko lebih besar terkena penyakit sistem peredaran darah lainnya.

Itulah gangguan yang bisa menyerang sistem peredaran darah. Untuk menurunkan risiko berbagai gangguan tersebut, penting untuk senantiasa menjalani pola hidup sehat, seperti:

  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Jangan merokok.
  • Berolahraga minimal 30 menit sehari.
  • Pertahankan pola makan yang sehat, rendah lemak, rendah kolesterol dengan lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian.
  • Hindari konsumsi lemak trans dan lemak jenuh, seperti pada makanan olahan dan makanan cepat saji.
  • Batasi asupan garam dan alkohol.
  • Gunakan relaksasi dan perawatan diri untuk mengurangi stres.

Selain itu, lakukan juga pemeriksaan kesehatan secara rutin. Agar lebih mudah, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, atau memesan layanan pemeriksaan laboratorium yang bisa dilakukan di rumah. 

Penyakit yang menyerang organ pencernaan manusia ditunjukkan oleh angka

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Circulatory System Diseases: What You Should Know.
Medical News Today. Diakses pada 2021. What Diseases Affect The Circulatory System?

Selain itu, gangguan pencernaan bisa menghambat penyerapan zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Akibatnya, tubuh Anda mungkin menjadi rentan terhadap penyakit atau tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Simak informasi berikut untuk mengetahui berbagai penyakit yang paling sering menyerang sistem pencernaan manusia.

Jenis penyakit pada sistem pencernaan manusia

Gangguan pada sistem pencernaan juga dikenal sebagai penyakit gastrointestinal. Pasalnya, berbagai penyakit pada sistem ini dapat menyerang lambung (gastro) serta saluran pencernaan yang terdiri dari usus (intestinal), rektum, hingga anus.

Berikut beberapa jenis penyakit yang paling sering menyerang sistem pencernaan Anda dan orang-orang di sekitar Anda.

1. Diare

Diare adalah gangguan pencernaan yang diakibatkan oleh banyak faktor. Beberapa penyebab diare yang paling umum di antaranya keracunan makanan (kontaminasi bakteri), alergi makanan tertentu, atau makan pada saat yang tidak tepat.

Anda dikatakan mengalami diare apabila buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari dengan tekstur feses yang encer. Gejala diare juga dapat disertai dengan:

  • rasa ingin segera BAB,
  • mual dan/atau muntah,
  • sakit perut melilit, atau
  • perut terasa tidak nyaman.

Diare dapat menyerang segala kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Penyakit ini sebenarnya sangat umum dan mudah diobati. Namun, diare parah yang tidak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal, terutama pada anak-anak.

Diare yang parah dapat mengakibatkan demam, turunnya berat badan, hingga feses berdarah. Jika Anda tidak mendapatkan asupan cairan selama diare, buang air besar terus-menerus juga dapat membuat Anda mengalami dehidrasi dan kehilangan nutrisi.

2. Sembelit (konstipasi)

Frekuensi buang air besar setiap orang berbeda-beda. Ada yang bisa buang air besar setiap hari atau sekali dalam seminggu. Anda bisa dikatakan mengalami sembelit (konstipasi) apabila frekuensi BAB tiba-tiba lebih jarang atau lebih sulit dari biasanya.

Sembelit adalah penyakit pada sistem pencernaan yang disebabkan oleh perubahan pola makan atau asupan nutrisi. Faktor-faktor yang kerap menjadi penyebabnya antara lain:

  • terlalu banyak minum susu,
  • kekurangan asupan serat,
  • kekurangan asupan air,
  • kurang aktif bergerak,
  • sedang mengonsumsi obat antasida yang mengandung kalsium atau aluminium, atau
  • sedang stres.

Sembelit bukan termasuk gangguan sistem pencernaan yang serius, tapi kondisi ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Anda bisa mencegah dan mengatasi sembelit dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat, minum air, dan berolahraga.

3. GERD (Gastroesophageal reflux disease)

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyakit pada sistem pencernaan yang ditandai dengan naiknya asam lambung naik menuju kerongkongan. Jika tidak ditangani, asam lambung yang naik dapat menyebabkan iritasi pada lapisan dalam kerongkongan.

Gejala umum GERD meliputi:

  • rasa terbakar pada dada (heartburn) terutama pada malam hari atau setelah makan,
  • kesulitan menelan,
  • nyeri dada,
  • perasaan seperti ada yang mengganjal dalam kerongkongan, dan
  • keluarnya makanan atau cairan asam saat sendawa.

Pada bagian dasar kerongkongan, terdapat otot-otot berbentuk cincin yang berfungsi mencegah naiknya makanan kembali ke atas. Jika otot ini melemah, makanan dan asam lambung bisa bergerak naik menuju kerongkongan dan menyebabkan heartburn.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko timbulnya GERD yakni obesitas, kehamilan, hernia, dan terhambatnya pengosongan lambung. Gangguan pencernaan ini juga bisa dipicu oleh kebiasaan merokok, makan dalam porsi besar, dan konsumsi aspirin.

4. Gastroenteritis

Gastroenteritis merupakan penyakit infeksi pada sistem pencernaan yang menyerang lambung dan usus. Penyakit ini dikenal juga sebagai flu perut atau muntaber. Semua orang dapat mengalaminya, tapi anak berusia di bawah lima tahun biasanya lebih rentan.

Gejala utama gastroenteritis di antaranya:

  • diare,
  • demam,
  • mual atau muntah,
  • sakit perut,
  • sakit kepala, dan
  • berkurangnya nafsu makan.

Penyebab utama flu perut adalah infeksi rotavirus dan norovirus. Selain itu, penyakit pada sistem pencernaan yang satu ini juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit giardia, serta zat kimia beracun yang terdapat dalam jenis jamur tertentu.

Sebagian besar kasus muntaber yang disebabkan oleh virus tidaklah berbahaya. Anda bahkan bisa pulih dalam beberapa hari hanya dengan beristirahat, makan makanan yang lembut, dan minum banyak air untuk mengganti cairan yang hilang.