Penyebab kenakalan remaja faktor eksternal

Wahyu Apriliya, Yustika [2021] FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN REMAJA DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

Abstract

Remaja merupakan agen penerus generasi suatu bangsa di masa depan, dengan dibekali ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju diharapkan akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang bermutu. Namun apa jadinya ketika ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dimanfaatkan dengan benar oleh para remaja, yang dapat berakibat memberikan pengaruh-pengaruh buruk untuk perkembangan remaja dan pergaulannya. Sangat disayangkan ketika pengaruh buruk tersebut salah satunya mengakibatkan terjadinya kenakalan remaja. Hal tersebut membuat penyusun tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi terkait kenakalan remaja faktor faktor yang menyebabkannya dan persoalan mengenai upaya-upaya penanggulangannya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di Kabupaten Jepara dan; bagaimana upaya penanggulangan yang dilakukan oleh Polres Jepara dalam menangani kenakalan remaja. Metode Penelitian yang digunakan adalah yuridis sosiologi untuk mendekati pokok-pokok masalah dalam penelitian ini, digunakan penelitian deskriptif , Sumber dan jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder dan primer dan bahan bahan hukum teriser, Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi di kab Jepara Hasil dari Penelitian yang dilakukan bawah kenakalan remaja di Kab Jepara di sebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor Intern dan Faktor Ekstern , Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari diri kita sendiri seperti Cacat keturunan , Ketidak seimbangan pemenuhan kebutuhan pokok dengan keinginan. Hal ini menimbulkan frustasi dan ketegangan , Lemahnya kontrol diri serta persepsi sosial dan Ketidak mampuan penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan yang baik dan kreatif , Faktor Eksternal sendiri terjadi dari beberapa faktor yaitu Faktor Keluarga , Faktor Lingkungan , Faktor Masyarakat ,Upaya Penanggulangan yang dilakukan polres Jepara dalam mengatasi Kenakalan Remaja di Jepara yaitu dengan menggunakan Upaya Preventif yaitu mencegah adanya kenakalan dan Upaya Represif menanggulangi kenakalan Kata kunci : Faktor Penyebab , Kenakalan remaja dan Upaya Penanggulangan

Actions [login required]

View Item

Abdullah Nashih Ulwan. 1992. Tarbiyatul Aulad Fil Islam, terj. Jamaluddin Mirri, "Pendidikan Anak dalam Islam" Jilid 1. Bandung: PT-Rosdakarya.

Agoes Dariyo. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Ghalia Indonesia. Bogor.

Boyke Dian Nugraha, Sp.OG. 2009. MARS [ // www. solusisehat. net, 27 oktober 2009]

Dadang Hawari 2005. Psikiater, al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa

// www. solusisehat. net, 27 oktober 2009

//jhohandewangga.wordpress.com/

//denharyprasetyo.blogspot.co.id

Kartini Kartono. 2000. Psikologi Anak. Bandung : Alumni.

Lydia Harlina Martono dan Satya Joewana. 2006. Human Development [Psikologi perkembangan]. Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

---------.2006. Bimbingan Bagi Anak dan Remaja yang Bermasalah. Ed. I, [ Jakarta: CV. Rajawali.

----------.2010. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

M.Arifin. 2004. Kapita Selekta Pendidikan Islam dan umum. Jakarta: Bumi Aksara, edisi terbaru

Mu’tadin. 2007. Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologi Pada Remaja. from http ://www.damandiri.or.Id/detail.php?id=340.html. diunduh tanggal 25 januari 2012.

Noegroho Djajoesman. 2000. Mari Bersatu Memberantas Bahaya Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta: Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Puspitawati [herein: Narkoba dan Minuman Keras. 22 Juni 2004]

Sarafino, E.P. [1994]. Health Psychology [2nd ed].New York : John Wiley and Sons.

Samsuridjal. 2013. Raih Kembali Kesehatan, Mencegah Berbagai Penyakit, Hidup Sehat untuk Keluarga. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Sudarsono. 2005. Etika Islam tentang Kenakalan Remaja. Jakarta: Bina Aksara

----------.2008: Kenakalan Remaja. Rineka Cipta. Jakarta.

Sunarto dan Ny. B. Agung Hartono, 2008. Perkembangan Peserta Didik. Rineka Cipta. Jakarta.

Zakiah Darajad. 2000. Kesehatan Mental. Jakarta : Gunung Agung.

www.smu-net. com

Page 2

Prosiding SNBK [Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling] merupakan kumpulan artikel ilmiah hasil penelitian maupun kajian ilmiah. Di Volume 1 Nomor 1 ini Prosiding SNBK mengambil tema: "Peran Bimbingan dan Konseling dalam Membantu Menghadapi Problematika Remaja dan Membentuk Generasi Muda yang Berkarakter"

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENCEGAH DEGRADASI MORAL REMAJA

Ninik Komsiya Desy Rahmawati, Rizky Rahmatus Mardiyah, Silvia Yula Wardani

134-144

INDIGENOUS COUNSELING SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH REMAJA

Rizka Nurul Hidayah, Nora Apriliana, Diana Ariswanti Triningtyas

154-158

URGENSI PERAN KONSELOR DALAM MENGATASI MASALAH-MASALAH SOSIAL ANAK

Mardian Kumala, Intan Rizki Nurlaili, Noviyanti Kartika Dewi

159-169

ISLAMIC COUNSELING UNTUK NOMOPHOBIA DI KALANGAN REMAJA

Rudiana Marlia Prabandari, Novita Azizah Muyassaroh, Ibnu Mahmudi

189-194

MATHEMATICAL COMMUNICATION ACROSS CULTURE

Cindy Asli Pravesti, Boy Soedarmadji, Lydia Lia Prayitno

219-222

Prosiding SNBK [Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling] terindek oleh:

Desember 11, 2021

Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:
a. Faktor Kepribadian

Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada system psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya [biasanya disebut karakter psikisnya]. Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis identitas karena belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.

Baca juga : Perkembangan Sosial pada Masa Sekolah dan Prasekolah dan Implikasi dalam Pendidikan

b. Krisis Identitas

Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

c. Faktor Kondisi Fisik


Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi jenis kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan menyimpang [meskipun teori ini belum teruji secara baik dalam kenyataan hidup]. Menurut teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian bimbingan akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar tatanan hidup bersama sebagai perwujudan kekecewaan akan kondisi tubuhnya.



a. Kondisi Lingkungan Keluarga
Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi muda yang orang tuanya disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan batin karena bimbingan dan kasih sayang langsung dari orang tuanya sangat kurang. Kondisi orang tua yang lebih mementingkan karier daripada perhatian kepada anaknya akan menyebabkan munculnya perilaku menyimpang terhadap anaknya. Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga kaya bukan karena kurangnya kebutuhan materi melainkan karena kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anaknya.

b. Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau Kurang Efektif

Apabila system pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Misalnya, mudah menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang dari hukum atau norma yang berlaku, seperti mabuk-mabukan yang dianggap hal yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa saja. Sikap kurang tegas dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini akan semankin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di kalangan anak muda.

c. Kondisi Geografis atau Kondisi Fisik Alam

Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus, dapat juga menyebabkan terjadinya tindakan yang menyimpang dari aturan norma yang berlaku, lebih-lebih apabila individunya bermental negative. Misalnya, melakukan tindakan pencurian dan mengganggu ketertiban umum, atau konflik yang bermotif memperebutkan kepentingan ekonomi.

d. Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik

Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan mudah memunculkan kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial ini bisa mewujudkan tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik [antara lain terjadinya konflik antar partai politik atau terjadinya peperangan antar kelompok dan perang saudara] dapat mempengaruhi jiwa remaja yang kemudian bisa menimbulkan tindakan-tindakan menyimpang.

e. Faktor Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat [Revolusi]


Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya dalam teknologi komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya asing yang masuk akan banyak mempengaruhi pola tingkah laku anak menjadi kurang baik, lebih-lebih anak tersebut belum siap mental dan akhlaknya, atau wawasan agamanya masih rendah sehingga mudah berbuat hal-hal yang menyimpang dari tatanan nilai-nilai dan norma yang berlaku

Baca juga : Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran Siswa di Sekolah

f. Tempat Pendidikan


Tempat pendidikan, dalam hal ini yang lebih spesifiknya adalah berupa lembaga pendidikan atau sekolah. Kenakalan remaja ini sering terjadi ketika anak berada di sekolah dan jam pelajaran yang kosong. Belum lama ini bahkan kita telah melihat di media adanya kekerasan antar pelajar yang terjadi di sekolahnya sendiri. Ini adalah bukti bahwa sekolah juga bertanggung jawab atas kenakalan dan dekadensi moral yang terjadi di negeri ini.

Page 2

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề