Penyelenggaraan Asian Games 2022 di Indonesia ternyata memberi dampak positif bagi usaha Bapak

Isu Reshuffle Kabinet Selalu Berulang Jelang Rabu Pon, Ada Makna Khusus?

Oleh Septian Deny pada 26 Jul 2018, 16:46 WIB

Diperbarui 26 Jul 2018, 16:46 WIB

Perbesar

Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Pegangsaan saat menyelesaikan pembuatan logo Asian Games 2018 di Jalan Penataran atau Simpang Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (25/7). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang pada Agustus, diyakini bakal menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, keberadaan event seperti ini pasti akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

"Ya Pasti ada dampak positifnya," ujar dia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Namun seberapa besar dampaknya, lanjut Darmin, baru akan terlihat saat ajang pesta olahraga se-Asian tersebut berlangsung. Sebab, sebelumnya Indonesia baru sekali menjadi tuan rumah Asian Games, yaitu pada 1962.

"Tapi kan kita belum mengalami yang begini, sehingga kalau anda tanya berapa besar susah. Tapi nanti kita kalkulasi, rasanya karena biasanya kalau Pemilu nasional tahu kita," ungkap dia.

Meski demikian, menurut dia, selain akan berdampak ke pariwisata, adanya ajang ini guna diperkirakan akan membangkitkan sektor belanja di dalam negeri.

"(Selain wisata) Dari belanja orang," tandas dia.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi penjualan ritel. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Penjualan sektor ritel diprediksi tumbuh saat gelaran Asian Games 2018. Sebelumnya masa libur panjang dan Lebaran mampu mendongkrak pertumbuhan di sektor tersebut.

"Harusnya sih (penjualan) signifikan ya, apalagi masyarakat atensi sangat besar. Libur sekolah kemarin gitu kan. (Asian Games) jadi sangat besar," ujar Head of Corporate Communication PT Map Aktif Adiperkasa (MAP), Fetty Kwartati di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Fetty optimis kontribusi ritel akan membawa dampak cukup signifikan bagi perekonomian Indonesia. Terlebih Pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla juga tengah menggemborkan pelaksanaan event yang digelar empat tahunan tersebut, dengan melakukan berbagai macam kegiatan yang melibatkan seluruh perusahaan ritel pada Asian Games.

"Jadi saya tambahkan Asian Games ini memang sudah menjadi program pemerintah di mana Bapak Jokowi sendiri menghimbau ada pesta belanja selama Asian Games. Jadi para peritel yang terlibat dalam asosiasi ritel melakukan event-event khusus dalam menyambut Asian Games," dia menambahkan.

"Tahun ini, persiapan pemerintah maupun panitia Asian Games keliatannya sangat intens untuk mensukseskan acara Asian Games termasuk dari kami para peritel juga diminta untuk full support," sambung dia.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk atau (MAA), Ratih D Gianda, menyebut jika pelaksanaan Asian Games 2018 menjadi momentum bagi bisnis perusahaan yang bergerak di bidang fashion dan gaya hidup ini.

"Asian Games itu mungkin momentum yang baik untuk indonesia karena kita bergerak dibidang sport ya jadi itu membawa apa ya selain Asian Games mungkin semangat masyarakat untuk sekarang seperti olahraga dan lari itu juga bukan hanya lari mungkin brand yang lain sebagiannya juga kita menyediakan produk produknya," ungkap dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

• Septian DenyAuthor
• 
  NurmayantiEditor

TOPIK POPULER

POPULER

• 1
• 2
• 3
• 4
• 5
• 6
• 7
• 8
• 9
• 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya

Bola.com, Jakarta - Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang telah berakhir. Penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan itu pun membawa dampak positif bagi Indonesia.

Indonesia menjadi magnet para wisatawan mancanegara selama perhelatan Asian Games 2018. Menurut catatan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), sebanyak 78.854 warga asing datang ke Indonesia selama Asian Games 2018.

Tentunya hal ini berdampak langsung pada ekonomi Indonesia. Menurut BAPPENAS, para wisatawan mancanegara tersebut mendatangkan pemasukan negara sebesar Rp 3,7 triliun.

"Dari 78.854 wisatawan asing yang datang selama Asian Games 2018, mereka mengeluarkan uang untuk berbelanja hingga mencapai Rp 1,9 triliun," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS, Bambang Brodjonegoro, dalam keterangan pers yang diterima Bola.com, Jumat (19/10/2018).

"Sementara itu wisatawan domestik mengeluarkan Rp 1,8 triliun. Ini langkah baik untuk mengangkat industri pariwisata nasional," lanjutnya.

Tidak hanya Jakarta dan Palembang, destinasi wisata di sekitar venue pertandingan pun dikunjungi oleh wisatawan. “Top three destinasi wisata yang dituju oleh wisatawan mancanegara adalah Pulau Kemaro (Sumatera Selatan), Bali, dan Batam," ujar Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir.

"Bandung menyusul di posisi keempat. Ini data untuk pengembangan pariwisata Indonesia melalui branding yang optimal,” tutur Erick.

Wisatawan mancanegara paling banyak mengalokasikan dana mereka untuk suvenir dengan Rp 655 miliar dan akomodasi atau penginapan dengan Rp 521 miliar. Erick menjelaskan bahwa dari data tersebut, impian bersama untuk mempromosikan keindahan alam dan budaya Indonesia telah mencapai langkah yang historis.

“Sepenggal kisah tentang keindahan dan kearifan nusantara sudah dibawa oleh wisatawan mancanegara. Tentunya suvenir tersebut akan dipajang di rumah atau kantor mereka. Semoga dapat memancing rasa penasaran dari koleganya akan Indonesia," lanjut Erick.

"Kami sangat bangga mereka betah di Indonesia. Semoga pengalaman ini dapat ditingkatkan demi kemajuan industri pariwisata Indonesia,” tutup Erick.

Tidak hanya sukses penyelenggaraan, Indonesia juga meraih sukses dalam prestasi di Asian Games 2018. Kontingen Tanah Air menempati urutan keempat dengan koleksi 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu. 

Anthony Ginting, China Terbuka 2018, Bulu Tangkis Indonesia, Chou Tien Chen