Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari

Alat-alat yang dihasilkan pada zaman ini meski masih terbuat dari batu tetapi telah dihaluskan. Contoh-contoh alat pada zaman Neolitikum atau zaman Batu Muda antara lain:

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari

Beliung Persegi

Sesuai dengan namanya, alat ini mempunyai penampang berbentuk persegi panjang. Alat ini ditemukan dihampir seluruh bagian Indonesia, terutama di wilayah Barat.Alat ini terbuat dari batu Chalcedon. Bagian atas atau pangkal biasanya tidak digosok. Bagian bawah atau tajaman digosok dan diasah hingga tajam dan halus. Cara penggunaanya adalah batu ini diikat pada setangkai kayu sehingga menyerupai cangkul. Alat ini berguna untuk melubangi kayu dan jika yang berukuran kecil dapat digunakan untuk mengukir. 

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari

Kapak Lonjong

Kapak ini berbentuk lonjong dengan bagian tajaman runcing dan sedikit melebar. Bagian tajaman digosok dan diasah pada dua sisi sehingga menghasilkan tajaman yang simetris. Kapak ini umumnya terbuat dari batu kali yang berwarna hitam. Kapak ini banyak ditemukan di wilayah Minahasa, Maluku dan Papua. 

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari

Tembikar

Tembikar ini banyak ditemukan diwilayah Sumatra dan Jawa. Periuk ini kemungkinan digunakan untuk meletakkan berbagai hasil panen. Sedang di Sumbawa, banyak ditemukan periuk yang berisi tulang belulang manusia.

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari
8 Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia, Dari Sangiran Hingga Flores. ©2020 Merdeka.com

TRENDING | 12 Oktober 2021 11:15 Reporter : Tantiya Nimas Nuraini

Merdeka.com - Bagi sebagian orang masih belum mengetahui fungsi kapak genggam. Kapak genggam merupakan salah satu alat peninggalan dari zaman batu.

Alat ini terbuat dari sebuah batu yang mirip dengan kapak. Seperti diketahui, kehidupan manusia purba pada zaman itu sebagian besar ditunjang oleh alat-alat yang berasal dari batu.

Bahkan, zaman batu itu sendiri terbagi menjadi 4 periode, yakni zaman batu tua (palaeolitikum), zaman batu tengah (mesolitikum), zaman batu baru (neolitikum) serta zaman batu besar (megalitikum).

Salah satu peninggalan dari zaman itu adalah kapak genggam. Banyak dari masyarakat tentu sudah tidak asing dengan alat tersebut.

Lantas apa saja fungsi kapak genggam alat peninggalan zaman batu ini? Melansir dari laman haloedukasi, Selasa (12/10), simak ulasan informasinya berikut ini.

2 dari 5 halaman

Sebelum mengetahui fungsi kapak genggam, ada baiknya mengenal pengertian dari alat peninggalan zaman batu tersebut. Kapak genggam merupakan sebuah batu yang mirip dengan kapak. Namun, alat ini tidak bertangkai serta cara menggunakannya dengan digenggam.

Ciri-ciri kapak genggam yakni berasal dari batuan keras, batu riolit, kuarsit dan fonolit. Kapak genggam ini juga berbentuk meruncing, masih kasar hingga memiliki sisi tajam.

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari

©YouTube/Melawan Lupa Metro TV

Alat peninggalan zaman batu ini juga dikenal dengan sebutan kapak perimbas. Dalam ilmu prasejarah juga bisa disebut chopper yang memiliki arti alat penetak. Kapak ini pernah ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald di Pacitan, Jawa Timur pada tahun 1935.

Ada beberapa pengertian kapak genggam yang bisa kalian ketahui. Berikut pengertian kapak genggam:

a. Von Koenigswald
Berdasarkan penelitiannya pada 1935, kapak genggam merupakan sebuah kapak yang digunakan oleh manusia-manusia pada masa prasejarah. Von Koenigswald juga menyimpulkan, kapak genggam ini sudah ada sejak masa pleistosen tengah atau budaya trinil. Manusia purba yang menggunakan kapak genggam ini adalah Pithecanthropus Erectus.

b. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KKBI, kapak genggam mempunyai arti sebagai sebuah kapak yang digunakan dengan digenggam. Alat peninggalan masa batu ini juga digunakan di zaman palaeolitikum.

3 dari 5 halaman

a. Alat MemotongFungsi kapak genggam yang pertama yakni sebagai alat memotong. Alat pemotong pada zaman dulu tentu tidak seperti saat ini. Manusia kini semakin dipermudah dalam memotong apapun dengan adanya pisau.

b. Alat Menumbuk

Fungsi kapak genggam yang kedua adalah sebagai alat menumbuk serta menggerus. Biasanya mereka akan menumbuk biji-bijian sebagai bahan makanan manusia purba. Dengan tekstur kapak yang keras, manusia purba menjadi semakin dipermudah untuk menumbuk biji-bijian hingga halus.

c. Alat Multifungsi

Selain memotong dan menumbuk, kapak genggam ternyata bisa digunakan untuk sejumlah kebutuhan. Manusia purba saat itu biasa menggunakannya untuk menggali, memalu, menusuk hingga kepentingan lainnya.

4 dari 5 halaman

Fungsi kapak genggam selanjutnya yakni sebagai alat berburu. Seperti yang dipelajari, manusia purba masih sering berburu hewan-hewan liar untuk dijadikan menu santapan. Kegiatan berburu ini biasa dilakukan di area hutan karena banyak sekali hewan hidup berkeliaran.

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari
©2020 Merdeka.com

Kapak genggam ini nantinya akan dilemparkan bak tombak atau panah saat berburu. Namun kapak yang digunakan sedikit berbeda dengan jenis kapak genggam lainnya. Kapak satu ini memiliki ukuran lebih besar dan cukup sulit untuk menggenggamnya.

e. Alat Serpih

Fungsi kapak genggam yang terakhir adalah sebagai alat serpih. Fungsi satu ini sebenarnya perkembangan dari fungsi-fungsi lainnya. Pada zaman batu, manusia purba rupanya menggunakan kapak untuk menciptakan alat yang lain. Tentu saja alat untuk mempermudah aktivitas mereka dalam sehari-hari.

5 dari 5 halaman

Persebaran kapak genggam ini cukup luas hingga ke daratan Tiongkok. Menurut penelitian oleh para ahli, sejumlah bukti menunjukkan kapak genggam sebenarnya adalah warisan budaya dari Trinil, Pacitan. Kebudayaan ini yaitu salah satu jejak peninggalan dari zaman Pleistosen Tengah. Kapak genggam ini ditemukan pada tahun 1935 oleh Von Koenighswald di Pacitan, Jawa Timur. Di Sumatera, warisan budaya ini ditemukan pertama kali di sekitar pantai Sumatera Utara. Atau lebih tepatnya di Lhok Seumawe serta Binjai yang memang dikenal dengan sebutan Batu Sumatera atau Sumatralith. Selain dua wilayah tersebut, kapak genggam juga ditemukan di berbagai daerah lainnya. Mulai dari Parigi (Jawa Timur), Terunyan (Bali), Flores, Nusa Tenggara, Lahat (Sumatera Selatan), Kalianda (Lampung), Awangbangkal (Kalimantan), Tambang Sawah (Maluku), Semenanjung Malaka dan Jampang Kulon. Sebuah penelitian dan ekskavasi oleh tim dari Indonesia-Prancis pada tahun 1990 menemukan artefak kapak di wilayah Pegunungan Seribu.Karenanya, diperkirakan Pegunungan Seribu merupakan salah satu wilayah penggunaan kapak genggam. Penelitian tersebut menyimpulkan, kapak genggam digunakan manusia purba di zamannya, yaitu Homo Sapiens.

(mdk/tan)

Alat-alat Peninggalan Zaman Batu Beserta Fungsinya (Bag 2) - Pada bagian 2 ini akan dibahas tentang alat peninggalan zaman prasejarah khususnya alat peninggalan batu baru (Neolitikum) dan alat peninggalan zaman batu besar (Megalitikum).

Alat Peninggalan Zaman Batu Baru (Neolitikum)

Ciri-ciri alat peninggalan zaman batu baru adalah alat yang digunakan sudah diasah dan dipoles sehinggga halus dan indah. Manusia purba pendukung kebudayaan ini adalah Homo Sapiens dari ras Mongoloid (mayoritas) dan minoritas dari ras Austromelanosoid.

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari
Beliung Persegi (Foto by Gary Lee Todd)

Disebut juga kapak persegi. Beliung persegi adalah alat berbentuk persegi empat dengan permukaan memanjang. Seluruh permukaan beliung persegi telah digosok dengan halus. Beliung persegi berukuran besar digunakan untuk mencangkul sedangkan beliung persegi berukuran kecil berfungsi sebagai alat mengukir atau alat pahat. Kapak persegi banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Kalimantan.

Kapak bahu sama seperti kapak persegi, yang membedakan adalah di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Kapak bahu ini hanyaa ditemukan di daerah Minahasa.

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari
Kapak Lonjong (Foto by Didier Descouens

Kapak lonjong merupakan alat bantu manusia purba yang berbentuk lonjong. Kapak lonjong berfungsi untuk memotong kayu dan berburu. Kapak lonjong sebagian besar ditemukan di daerah Papua.

Peninggalan zaman batu baru yang ditemukan lainnya adalah gerabah, perhiasan (gelang dan manik-manik), pakaian dari kulit kayu dan tembikar.

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari
Gerabah (Foto by Sandstein)

Gerabah merupakan perabot rumah tangga. Gerabah zaman prasejarah berfungsi sebagai alat menyimpan makanan (berupa periuk) dan alat sajian (berupa cawan berkaki). Gerabah ditemukan di Kaliumpang (Sulawesi), pantai selatan Jawa dan Melolo (Sumba).

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari
Perhiasan Zaman Prasejarah (Foto by Marian Vanhaeren)

Perhiasan zaman prasejarah ini banyak ditemukan di daerah Jawa. Pembuatannya menggunakan gurdi kayu sebagai bor dan pasir sebagai pengikis.

Alat Peninggalan Zaman Batu Besar (Megalitikum)

Sebagian besar peninggalan zaman batu besar adalah berupa bangunan megalitikum. Mega berarti besar dan lithos berati batu, Bangunan Megalitikum adalah bangunan-bangunan yang terbuat dari batu besar yang didirikan dengan maksud untuk keperluan kepercayaan.

Merupakan tugu batu tegak yang digunakan sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. Menhir sebagian besar ditemukan di Sulawesi Tengah, Sumatera dan Kalimantan.

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari
Dolmen di kecamatan Batu Brak, Lampung Barat (Creative Common)

Adalah meja berkaki satu berfungsi sebagai tempat sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang.

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari
Sarkofagus raja di Tomok, Samosir (Foto by Wagino 20100516)

Yaitu peti jenazah yang terbuat dari batu. Sarkofagus berbentuk seperti lesung yang diberi tutup. Peninggalan ini banyak ditemukan di wilayah Bali.

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari
Kubur Batu Kawengan, Bojonegoro

Berbentuk persegi panjang dengan sisi-sisi dan penutupnya terbuat dari lempengan-lempengan batu. Banyak ditemukan di daerah Nusa Tenggara dan Kuningan (Jawa Barat).

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari
Waruga di Minahasa (Foto by mattjlc)

Merupakan kubur batu berbentuk kubus dengan tutup berbentuk atap rumah. Waruga sebagian besar ditemukan di wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Peralatan yang dihasilkan manusia purba pada zaman batu Muda terbuat dari
Punden Berundak Pugung Raharjo, Lampung

Yaitu bangunan seni yang bentuknya bertingkat-tingkat yang berfungsi untuk pemujaan roh nenek moyang dan biasanya terdiri dari 7 undak. Punden berundak ditemukana di wilayah Banten.

Adalah patung terbuat dari batu yang dipahat menyerupai bentuk binatang atau manusia. Arca ini sebagaian besar ditemukan di wilayah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Selatan.