Peran tokoh Sayuti Melik dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan adalah

KBRN, Cirebon: Diantara kita tentu banyak yang pernah mendengar nama Sayuti Melik. Dialah yang melakukan pengetikan naskah proklamasi.

Mohamad IbnuSayutiatau yang lebih dikenal sebagaiSayuti Melik(lahir di Sleman, Yogyakarta, 22 November 1908 meninggal di Jakarta, 27 Februari 1989 pada umur 80 tahun), dicatat dalam sejarah Indonesia sebagai pengetik naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Peran Sayuti Melik ini, tidak sebatas sebagai juru tik teks proklamasi aja. Beliau bolak-balik masuk penjara saat Belanda masih menjajah Indonesia. Maklumlah, Belanda itu merasa ngeri kalau tulisan-tulisan Sayuti Melik itu sampai dibaca rakyat Indonesia.

Keberanian Sayuti Melik dalam menulis di surat kabar membuatnya keluar masuk penjara. Tercatat dalam sejarah bahwa beliau pernah dibuang ke Boven Digul, Papua, pada tahun 1921-1933. Selang 4 tahun kemudian, masuk lagi ke penjara di Gang Tengah.

Uniknya, Sayuti Melik mendapat pasangan hidup, S.K. Trimurti yang juga bergerak untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka bergantian keluar masuk penjara gara-gara Belanda waktu itu. Untungnya, mereka berdua berkomitmen untuk saling berjuang.

Sehari sebelum proklamasi kemerdekaan, tepatnya tanggal 16 Agustus 1945, terjadi penculikan Sukarno-Hatta ke daerah Rengasdengklok. Salah satu pemuda yang ikut dalam penculikan itu ialah Sayuti Melik.

Sayuti Melik dan pemuda lainnya seperti Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Desakan ini muncul karena Jepang sudah mengalami kekalahan dari Sekutu-nya. Setelah para pemuda, Sayuti Melik dan kawan-kawan membawa Sukarno-Hatta kembali ke Jakarta. (Sumber: ruangguru.com dan lainnya)