Perbedaan antara kepadatan penduduk aritmatik dan agraris

Apakah perbedaan kepadatan penduduk aritmatika dan penduduk agraris?

Jenis dan Dampak Kepadatan Penduduk | Geografi Kelas 11

Perbedaan antara kepadatan penduduk aritmatik dan agraris

Seberapa padatkah penduduk di daerah tempat tinggalmu? Masih ada lahan yang cukup untuk ditinggali tidak, ya? Nah, tahukah kamu apa itu kepadatan penduduk? Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan. Secara umum, tingkat kepadatan penduduk (population density)adalah perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah berdasarkan satuan luas tertentu.

Pengertian Kepadatan Penduduk Aritmatik dan Agraris

Rizal Atoriq 07/10/2021 Umum

Pengertian Kepadatan Penduduk Aritmatik dan Agraris adalah :

Untuk memahami arti & perbedaan kepadatan penduduk aritmatik dan agraris, terlebih dahulu kita mencari tahu apa yang dimaksud dengan kepadatan penduduk secara umum. Pengertian kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dalam suatu wilayah atau negara dibagi dengan luas wilayah atau negaranya.

Pengertian kepadatan penduduk aritmatik adalah angka yang menunjukkan rata-rata dari jumlah penduduk yang tinggal pada suatu wilayah yang luas wilayahnya 1 km2. Rumus kepadatan penduduk agraris adalah sebagai berikut :

Kepadatan Penduduk Aritmatik = Jumlah penduduk ( jiwa) / Luas wilayah (km2)

Contohnya :

Jika suatu wilayah seluas 5 km2 jumlah penduduknya adalah sebanyak 1000 jiwa, maka kepadatan penduduk aritmatik adalah :

Kepadatan Penduduk Aritmatik = 1000 jiwa / 5 km2 = 200 jiwa/km2. Artinya setiap 1 km2 hanya dihuni oleh 200 jiwa.

Pengertian kepadatan penduduk agraris adalah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk di suatu daerah dengan luas lahan pertanian. Rumus kepadatan penduduk agraris adalah sebagai berikut:

Kepadatan Penduduk Agraris = Jumlah petani (jiwa) / Luas lahan pertanian (km2)

Contohnya :

Jika dalam suatu wilayah yang mempunyai luas 5 km2 dengan jumlah petani sebanyak 300 jiwa, maka kepadatan penduduk agrarisnya adalah :

Kepadatan Penduduk Agraris = 300 jiwa / 5 km2 = 60 jiwa/km2. Artinya setiap 1 km2 lahan pertanian dapat dikelola oleh 60 petani.

Kepadatan penduduk aritmatik dan agraris adalah suatu patokan untuk mengetahui tinggi rendahnya kepadatan penduduk suatu wilayah atau negara.

Misal dari contoh di atas, dengan luas wilayah 5 km2 yang dihuni oleh 1000 jiwa. Setiap 1 km2 wilayah tersebut hanya boleh dihuni oleh 200 jiwa. Maka jika di wilayah 1 km2 tersebut penduduknya berjumlah 300 jiwa, artinya telah terjadi kepadatan penduduk. Jika pertumbuhan serta pertambahan penduduk terus terjadi di wilayah ini maka akan menyebabkan ledakan penduduk.

Lalu bagaimana jika pertambahan penduduk terjadi di daerah agraris ? Dengan asumsi pertambahan penduduk akan berpengaruh kepada bertambahnya lahan yang dibuka untuk tempat tinggal, dengan demikian ada kecenderungan berkurangnya lahan pertanian, yang pada akhirnya berdampak pada berkurangnya produktifitas pertanian. Lebih lanjut, kepadatan penduduk akan meningkatkan pengangguran karena kurangnya lapangan pekerjaan.

Pengertian Kepadatan Penduduk

Perbedaan antara kepadatan penduduk aritmatik dan agraris

Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jumlah penduduk dalam satuan wilayah tertentu. Angka ini juga dapat berubah-ubah, meski wilayah yang dianalis masih sama. Kira-kira kenapa, ya?

Quipperian perlu ingat bahwa ada kemungkinan penduduk melakukan migrasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya dengan berbagai alasan. Oleh karena itu, angka kepadatan penduduk perlu dihitung secara berkala untuk menggambarkan keadaan sebenarnya pada waktu tertentu.

Jenis-Jenis Kepadatan Penduduk

Perbedaan antara kepadatan penduduk aritmatik dan agraris

Berikut ini adalah 3 jenis kepadatan penduduk dan cara menghitung, berdasarkan definisinya:

Perbedaan antara kepadatan penduduk aritmatik dan agraris

1. Kasar / Aritmatik

Merupakan angka yang menunjukkan jumlah penduduk dalam satuan wilayah tertentu. Satuan yang biasanya digunakan untuk menggambarkan angka tersebut adalah orang/hektar atau orang/km2.

Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:

Perbedaan antara kepadatan penduduk aritmatik dan agraris

Keterangan:

KP = kepadatan penduduk kasar dengan satuan orang/ha atau orang/km2

P = jumlah penduduk

L = luas lahan

2. Fisiologis

Merupakan angka yang menunjukkan perbandingan banyaknya penduduk dengan luas sebuah lahan pertanian. Rumus untuk menghitungnya serupa dengan aritmatika, Quipperian. Bedanya, pembandingnya secara spesifik adalah lahan pertanian, bukan wilayah secara umum.

Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:

Perbedaan antara kepadatan penduduk aritmatik dan agraris

Keterangan:

KP = kepadatan penduduk kasar dengan satuan orang/ha atau orang/km2

P = jumlah penduduk

Lt = luas lahan pertanian

3. Agraris

Merupakan angka yang menunjukkan perbandingan banyaknya penduduk petani dengan luas lahan pertanian. Masih sama dengan jenis sebelumnya di atas, hanya berbeda di jumlah penduduk yang spesifik mengacu kepada petani.

Rumus yang digunakan untuk menghitung kepadatan penduduk agraris adalah sebagai berikut:

Perbedaan antara kepadatan penduduk aritmatik dan agraris

Keterangan:

KPa = kepadatan penduduk agraris dengan satuan orang/ha atau orang/km2

Pt = jumlah penduduk petani

Lt = luas lahan pertanian

Tiga Macam Kepadatan Penduduk

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang terhitung besar, yakni mencapai hingga 203.456.000 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2000. Di tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia bahkan telah mencapai sekitar 250.000.000 jiwa.

Jumlah penduduk Indonesia yang besar juga dibarengi dengan luasan wilayah yang juga terhitung cukup luas. Hanya saja, tak berarti jumlah penduduk di tiap wilayahnya adalah sama. Ada daerah – daerah yang memiliki jumlah penduduk lebih banyak dibandingkan dengan daerah lain meski luas wilayahnya justru lebih sempit.

Hal perbedaan jumlah penduduk di tiap – tiap wilayah inilah yang terkait dengan persebaran penduduk. Persebaran penduduk juga erat kaitannya dengan tingkat hunian atau kepadatan penduduk Indonesia yang tidak merata.

Setidaknya, sekitar 60% dari penduduk Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa. Padahal, pulau Jawa hanya memiliki luas wilayah ± 6,9% dari luas wilayah seluruh daratan Indonesia. Sementara sisanya, tersebar secara tidak merata di luar pulau Jawa.


Perbedaan antara kepadatan penduduk aritmatik dan agraris


Pengertian Kepadatan Penduduk

Tingkat kepadatan penduduk atau population density ini secara umum dapat diartikan sebagai perbandingan dari banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah atau wilayah yang ditempati berdasarkan satuan luas tertentu.

Perhitungan kepadatan penduduk ini tidak hanya dilakukan dalam satu cara saja. Kepadatan penduduk dapat dibedakan ke dalam tiga macam, yakni berdasarkan lahan pertanian.

1) Kepadatan Penduduk Berdasarkan Lahan Pertanian.
Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian masih dapat dibedakan lagi ke dalam dua hal, yakni kepadatan penduduk agraris dan kepadatan penduduk fisiologis.

a) Kepadatan penduduk agraris
Pada kepadatan penduduk agraris, perbandingannya adalah antara jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian terhadap luas lahan pertanian.

b) Kepadatan penduduk fisiologis
Kepadatan penduduk fisiologis dihitung berdasarkan pada perbandingan antara jumlah penduduk total (baik yang bermata pencaharian sebagai petani ataupun tidak) dibandingkan dengan luas lahan pertanian.

Baca juga:Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam

2) Kepadatan Penduduk Umum (Aritmatik)
Kepadatan penduduk umum juga disebut sebagai kepadatan penduduk aritmatik, yang artinya merupakan perbandingan antara jumlah penduduk total (tanpa memandang mata pencaharian) terhadap luas wilayah (baik lahan pertanian ataupun tidak). Untuk perhitungan kependudukan di Indonesia, yang digunakan adalah perhitungan kepadatan penduduk umum atau aritmatik, yang sehingga mata pencaharian serta jenis wilayahnya tidak mempengaruhi perhitungan.

3) Kepadatan Penduduk Ekonomi
Kepadatan penduduk ekonomi adalah jenis kepadatan penduduk yang dihitung berdasarkan besarnya jumlah penduduk pada suatu wilayah yang didasarkan atas kemampuan wilayah yang bersangkutan di bidang ekonomi. Secara sederhana, kepadatan penduduk ekonomi dihitung dengan mengacu pada bagaimana kemampuan ekonomi suatu daerah tersebut.


Kepadatan penduduk pada tiap - tiap wilayah Indonesia pada dasarnya tidaklah sama. Karenanya, hal ini tentu menimbulkan permasalahan kependudukan. Permasalahan ini terutama terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan, serta pemerataan pembangunan.

Berbagi