Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Jakarta -

Berbicara mengenai mental seseorang, banyak yang belum memahami perbedaan antara kesehatan mental dan kekuatan mental. Memang, kesehatan mental kini menjadi sebuah isu yang sangat dipedulikan oleh kalangan Gen Z. Namun, apakah mereka tahu bahwa kesehatan dan kekuatan mental adalah dua hal yang berbeda?

Kekuatan mental dan kesehatan mental kadang-kadang digunakan secara bergantian tetapi keduanya bukan hal yang sama. Banyak kamus yang mendefinisikan kesehatan mental sebagai "tidak adanya penyakit mental." Tetapi, seseorang yang tidak mengalami depresi, kecemasan, atau penyakit lain bukan berarti adalah orang yang memiliki kekuatan mental. Faktanya, seseorang mungkin masih kuat secara mental bahkan jika mereka sedang menghadapi masalah kesehatan mental. Kekuatan mental secara umum melibatkan kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan melakukan yang terbaik.

Perbedaan antara kekuatan mental dan kesehatan mental menjadi lebih mudah dipahami ketika kita membandingkannya dengan perbedaan antara kesehatan fisik dan kekuatan fisik. Membangun otot yang lebih besar dapat meningkatkan kesehatan fisik seseorang. Namun, otot besar tidak menjamin seseorang tidak akan pernah menghadapi masalah kesehatan fisik, contohnya seperti diabetes, kolesterol, dan yang lainnya.

Secara umum, berikut ini adalah perbedaan antara kesehatan mental dan kekuatan mental yang perlu diketahui dan dibedakan.

Kesehatan mental

  • Ada atau tidak adanya masalah kesehatan mental
  • Keadaan kesehatan mental seseorang secara keseluruhan.

Kekuatan mental

  • Kemampuan untuk menghadapi hal-hal negatif dengan cara yang sehat.
  • Kemampuan untuk memahami dan mengontrol emosi.
  • Mengetahui kapan harus terlibat dengan emosi dan mengetahui kapan harus menahan emosi yang berapi-api.

Tiga bagian dari Kekuatan Mental

Pikiran
Kekuatan mental meliputi kemampuan untuk berpikir secara realistis. Mengetahui bagaimana caranya untuk mengontrol pikiran irasional dan melakukan monolog batin agar output yang dikeluarkan lebih realistis adalah kuncinya.

Perasaan
Kekuatan mental tidak berarti menekan emosi atau menyangkal rasa sakit yang dimiliki. Sebaliknya, ini tentang mengakui perasaan yang sedang dirasakan. Terkadang hal ini berarti menerima emosi yang tidak nyaman atau bahkan menenangkan diri sebelum melakukan percakapan yang sulit.

Tindakan
Kekuatan mental juga berarti mengambil tindakan konstruktif. Hal ini meliputi kesadaran ketika seseorang merasa lelah secara mental dan sadar akan kebutuhan dirinya untuk melakukan terapi atau perawatan diri yang dapat meningkatkan kekuatan mentalnya kembali.

Setelah mengetahui tentang perbedaan kesehatan dan kekuatan mental, kini kamu diharapkan untuk memahami apa itu sebenarnya kekuatan mental. Banyak yang menyangka bahwa memiliki kekuatan mental adalah tentang tidak memiliki rasa sedih ketika menjalani kehidupan. Padahal faktanya, seseorang yang memiliki mental kuat adalah orang yang menyadari dan mengekspresikan emosinya secara rasional.

[Gambas:Audio CXO]

(DIP/DIR)

Tags

#cxomedia #kekuatan mental #kesehatan mental #mental

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Banyak pekerja yang tidak menyadari saat dirinya memiliki gangguan kesehatan mental. Gangguan mental ini dapat terjadi akibat beban pekerjaan yang terlalu berat dan berkepanjangan. Umumnya, ini disebut stres kerja. Salah satu faktor utama yang memengaruhi kesehatan mental pekerja adalah tempat kerja.

Alvina, SpKJ selaku Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dari Primaya Hospital Bekasi Barat menjelaskan bahwa stres kerja berkaitan dengan burnout, kepuasan kerja dan kesehatan fisik maupun mental. Penyebabnya adalah:

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

  • Pengawasan yang buruk
  • Konflik dengan teman kerja
  • Tuntutan kerja yang tinggi
  • Lembur

Definisi Burnout dalam Stres Kerja Menurut Dokter Primaya Hospital

“Burnout adalah suatu keadaan penurunan kondisi fisik dan emosional akibat pemaparan diri yang berkepanjangan seperti terhadap lingkungan kerja yang penuh tekanan/stres,” ujar dokter spesialils kesehatan jiwa tersebut. Pemaparan berkepanjangan terhadap stressor lingkungan dan situasi dapat menyebabkan kelelahan emosional, tidak nyaman dengan diri serta kurangnya pencapaian personal.

Stres kerja terjadi karena beban kerja yang meningkat ataupun problem tenaga kerja misalnya, Kekurangan tenaga kerja yang kemudian mengakibatkan kepuasan atas pekerjaan menjadi buruk. Stressor pun dapat terjadi karena merupakan suatu kondisi yang penuh dengan tekanan seperti adanya konflik dengan teman kerja, beban kerja dan tuntutan kerja yang tinggi, buruknya pengawasan, kurangnya dukungan. Hal yang mengakibatkan kesehatan fisik dan mental yang buruk.

Baca Juga:  Efektivitas Penggunaan Masker Kain dalam Mencegah Covid-19

Tidak Semua Stres Kerja Buruk

Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dari Primaya Hospital Bekasi Barat, dr. Alvina, SpKJ mengatakan bahwa pemaparan stressor berkepanjangan dapat menyebabkan rusaknya sistem biologis yang dapat menghambat mekanisme kompensasi dan antisipasi. Hal-hal tersebut dapat berakibat pada kesehatan memburuk seperti sakit kepala, insomnia, disfungsi sosial dan depresi.

Burnout secara langsung dapat memengaruhi keluaran kesehatan melalui penurunan sumber daya yang dibutuhkan untuk coping. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, fatigue, berbagai keluhan fisik dan penarikan diri dari sosial.

Pada dasarnya tidak semua stres itu buruk. “Stres yang positif justru dapat menjadi motivasi. Dapat juga meningkatkan performa kognitif dan meningkatkan kapasitas fisik,” terang dokter spesialis kesehatan jiwa tersebut.

Cara mengatasi burnout yaitu dengan recognize (mengenali), reverse (membalikan) dan resilience (ketahanan). Burnout tersebut dapat diatasi selama kita mampu untuk mengelola stres, memiliki manajemen waktu yang baik, melakukan olahraga secara teratur. Makan makanan yang sehat, Tidur dalam waktu yang cukup dan berkualitas, mengetahui kapan harus meminta dukungan baik dari jaringan sosial, maupun teman kerja dan atasan serta mencari waktu untuk istirahat sejenak untuk pergi berlibur atau menjalankan hobi Anda.

Baca Juga:  Tips Memilih Dokter Kandungan Untuk Konsultasi

Dengan kesehatan mental pekerja yang baik diharapkan para pekerja bisa memiliki kinerja yang baik dan performa yang optimal. Perusahaan dapat secara aktif berpartisipasi menjaga kesehatan mental para pekerjanya dengan : – meninjau kembali beban kerja dan kecukupan tenaga kerja – memberikan cuti pada pekerja – menjamin tersedianya waktu untuk istirahat pada jam kerja – melaksanakan olahraga bersama secara rutin – menyediakan fasilitas untuk relaksasi seperti taman, ruang untuk beribadah

– menyediakan wadah untuk menampung keluhan dan aspirasi para pekerja serta menindaklanjutinya

Ilustrasi gambar oleh freepik.

Artikel terkait:

Bagikan ke :
Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja
Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja
Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Ilustrasi bahagia | RODNAE Productions dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta Naftalia Kusumawardhani psikolog klinis Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru, Surabaya menyampaikan bahwa kesehatan jiwa memiliki perbedaan dengan kesehatan mental.

Menurutnya, dalam Undang-Undang nomor 18 tahun 2014, kesehatan jiwa adalah kondisi di mana individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi bagi komunitasnya.

“Pengertian bekerja produktif ini tidak selalu harus ada uangnya. Ibu rumah tangga juga produktif meskipun tidak ada uangnya. Tapi dia berperan maksimal dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitas. Komunitas di sini bukan hanya dalam skala besar tapi komunitas kecil juga, yang paling kecil ya keluarga,” kata Naftalia dalam webinar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) ditulis pada Senin (5/10/2020).

Jadi, tambahnya, kesehatan jiwa itu setidaknya harus memenuhi 4 dimensi yaitu fisik, mental, spiritual, dan sosial. Untuk dikategorikan sebagai jiwa yang sehat maka keempat dimensi tersebut harus terpenuhi secara seimbang.

“Ibaratnya lingkaran yang dibagi empat, itu gak apa-apa lingkarannya kecil asalkan semua nilainya terpenuhi. Jangan lingkarannya besar tapi tidak utuh karena ada satu aspek yang terpenuhi secara maksimal sedangkan aspek lainnya tidak.”

Berikut lima cara yang bisa Sahabat Fimela coba agar kondisi kejiwaanmu tidak terganggu.

Kesehatan jiwa berbeda dengan kesehatan mental, tambah Naftalia. Menurutnya kedua istilah ini sering dipakai secara bersamaan.

Pengertian kesehatan mental sendiri adalah kondisi ketika individu merasakan ketenangan batin, tentram, dan nyaman sehingga memungkinkan individu tersebut menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang di sekitarnya. Mereka dapat menggunakan potensi diri secara maksimal dalam menghadapi tantangan kehidupan.

“Kedua istilah ini sering dipakai bersamaan meskipun ada spesifikasi pengertian. Kalau di lapangan mau menggunakan istilahnya ganti-ganti kalau menurut saya sih gak masalah asal tahu prinsipnya kesehatan jiwa apa dan kesehatan mental apa.”

Pengertian kesehatan mental cenderung lebih subjektif dari kesehatan jiwa. Terkait dengan kemampuan seseorang dalam mengerahkan potensi diri untuk menjaga ketenangan batinnya.

“Apa orang-orang yang punya kesehatan mental ini gak punya masalah? Bisa jadi masalahnya lebih banyak dari orang lain, tapi mereka menghadapinya dengan tenang, nyaman, dan tentram,” tutup Naftalia.

Infografis Zodiak yang Punya Daya Ingat Kuat. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja

Perbedaan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental tenaga kerja