Perbedaan BC Ratio dan RC Ratio

Revenue Cost Ratio atau R/C Ratio adalah suatu analisis yang digunakanuntuk mengetahui keuntungan yang relatif pada usahatani. R/C Ratio dapatdicari dengan menggunakan perbandingan antara penerimaan denganbiaya produksi yang dikeluarkan. Secara matematik dapat dinyatakansebagai berikut:R/C = PQ . Q / (TFC+TVC)Keterangan:

19R = penerimaanC = biayaPQ = harga outputQ = outputTFC = biaya tetap (fixed cost)TVC = biaya variabel (variable cost)Ada tiga kriteria dalam R/C ratio, yaitu:1.R/C rasio > 1, maka usaha tersebut efisien dan menguntungkan2.R/C rasio = 1, maka usahatani tersebut BEP3.R/C rasio < 1, maka tidak efisien atau merugikanMenurut Pebriantari et al. (2016) Kriteria kelayakan usaha pada analisis R/C Ratio yaitu:(a)Apabila hasil perhitungan R/C Ratio > 1 maka penerimaanyang diterima lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan,artinya usaha tersebut layak untuk terus dijalankan.(b)Apabila hasil perhitungan R/C Ratio < 1 maka penerimaanyang diterima lebih kecil dibandingkan biaya yang dikeluarkan,artinya usaha tersebut tidak layak untuk terus dijalankan.(c)Apabila kegiatan usaha menghasilkan R/C Ratio = 1 maka usaha tersebut dalam keuntungan normal.2.Kelayakan Usahatani Tanaman TahunanBenefit Cost Ratio (B/C ratio)Benefit Cost Ratio adalah penilaian yang dilakukan untuk melihattingkat efisiensipenggunaan biaya berupa perbandingan jumlah nilai bersih sekarang yang positif denganjumlah nilai bersih sekarang yang negatif, atau dengan kata lain Net B/C adalahperbandingan antara jumlah NPV positif dangan jumlah NPV negatif dan ini menunjukkangambaran

berapa kali lipat benefit akan kita peroleh dari cost yang kita keluarkan.

20Secara matematik dapat dinyatakan sebagai berikut:Keterangan:Bt = Benefit(penerimaan kotor pada tahun ke-t)Ct = Cost(biaya kotor pada tahun ke-t)n = umur ekonomis proyeki = tingkat suku bunga yang berlakuKriteria yang dapat diperoleh dari penghitungan Net B/C antara lain:1)Jika Net B/C > 1, maka kegiatan usaha layak untuk dilaksanakan.2)Jika Net B/C < 1, maka kegiatan usaha tidak layak untuk dilaksanakan.3)Jika Net B/C = 1, maka kegiatan usaha dalam keadaan break event point.Net Present Value (NPV)Net Present Value (NPV) adalah analisis manfaat finansial yangdigunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha dilaksanakandilihat dari nilai sekarang (present value) arus kas bersih yang akanditerima dibandingkan dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yangdikeluarkan. Arus kas bersih adalah laba bersih usaha ditambahpenyusutan, sedang jumlah investasi adalah jumlah total dana yangdikeluarkan untuk membiayai pengadaan seluruh alat-alat produksi yangdibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha. Secara matematik dapatdinyatakan sebagai berikut:Keterangan:Bt = Benefit(penerimaan usahatani pada tahun ke-t)Ct = Cost(biaya usahatani pada tahun ke-t)n = umur ekonomis proyek (10 tahun)i = tingkat suku bunga yang berlaku (14%)

21Kriteria penilaian adalah :1)Jika NPV > 0, maka kegiatan usaha layak untuk dilaksanakan.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 114 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Hai sobat setia sumberpengertian.ID ! Pada kesempatam yang baik ini mimin akan mengulas seputar pengertian b/c ratio. B/C ratio merupakan merupakan cara untuk mengetahui apakah suatu usah yang kita jalankan menguntungkan atau tidak menguntungkana atau merugi. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai apa itu b/c ratio, mari kita simak artikel berikut ini.

Perbedaan BC Ratio dan RC Ratio

B/C Ratio (Benefit Cost Ratio) adalah ukuran perbandingan antara pendapatan dengan Total Biaya produksi (Cost = C). B berarti Benefit, sedangkan C berarti cost. Perhitungan b/c ratio ini dihitung dari tingkat suku bunga.

Dalam batasan besaran nilai B/C digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan.

Rumus untuk menghitung b/c ratio adalah :

B/C ratio = Jumlah Pendapatan (B) : Total Biaya Produksi (TC)

Metode ukuran penilaian kelayakan suatu proyek yaitu :

B/C ratio > 1 maka usaha layak untuk dilanjutkan, namun jika B/C ratio < 1 maka usaha tersebut tidak layak atau merugi.

Contoh B/C Ratio (Benefit Cost Ratio)

Berikut adalah contoh dari b/c ratio.

Pembelian suatu mesin seharga Rp.20.000.000 akan memampukan perusahaan guna berhemat sebesar Rp.6.000.000 per tahun. Mesin tersebut diperkirakan berusia pakai 5 tahun dan mempunyai sisa akhir usia pakai sebesar Rp.4.000.000. Jika pemilik perusahaan mengingingkan tingkat pengembalian minimal 15% per tahun, apakah pembelian tersebut layak dilakukan?

Penyelesaian:

B/C = (6000000 + 4000000(A/F,15%,5))/(20000000(A/P,15%,5)

B/C = (6000000 + 4000000(0,14832))/(20000000(0,29832))

B/C = 1,11

Oleh karena nilai B/C ≥ 1, pembelian peralatan baru tersebut dianggap menguntungkan.

Benefit Cost Ratio dengan Inkremental

Guna melakukan analisis benefit cost ratio terhadap lebih dari satu alternatif, harus dilakukan cara inkremental seperti pada analisis rate of return. Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan nilai B/C yang didapatkan.

Apabila dua alternatif yang dibandingkan diperoleh nilai B/C ≥ 1, maka alternatif dengan biaya yang lebih besarlah yang akan dipilih. Namun apabila dari dua alternatif yang dibandingkan diperoleh B/C < 1, maka alternatif dengan biaya yang lebih kecil yang akan dipilih.

Berikut ini adalah contoh dari Benefit Cost Ratio dengan Inkremental.

Sebuah perusahaan hendak membeli sebuah mesin guna meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkan kepada perusahaan.

Perbedaan BC Ratio dan RC Ratio

Dengan MARR 15% per tahun, tentukan mesin yang harus dibeli.

Penyelesaian:

Urutan alternatif: DN, X, Y.

Membandingkan DN dengan mesin X.

Perbedaan BC Ratio dan RC Ratio

B/C = (750000(P/A,15%,8) + 1000000(P/F,15%,8))/2500000

B/C = (750000(4,48732) + 1000000(0,32690))/2500000

B/C = 1,48

Sebab nilai B/C ≥ 1, pembelian mesin X layak dilakukan.

Membandingkan mesin X dengan mesin Y.

Perbedaan BC Ratio dan RC Ratio

B/C = (150000(P/A,15%,8) + 500000(P/F,15%,8))/1000000

B/C = (150000(4,48732) + 500000(0,32690))/1000000

B/C = 0,84

Sebab nilai B/C < 1, maka pilih mesin X.

Baca Juga : Pengertian Usaha Kecil Menengah

Demikian yang dapat mimn sampaikan. Terimakasih telah mengujungi blog kami di Sumberpengertian.id. Semoga artikel ini bermanfaat yaa… 😀

Apa yang dimaksud dengan R C ratio?

R/C (Revenue Cost Ratio) adalah merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya dengan rumusan sebagai berikut (Suratiyah, 2015). Untuk keperluan penelitian ini usaha ternak sapi potong pada TR (Total Revenue) merupakan seluruh penerimaan yang di peroleh dari hasil penjualan sapi potong.

Bagaimana cara menghitung B C ratio?

Untuk mengetahui B/C ratio, ada rumus tertentu yang dapat kamu gunakan untuk menghitungnya. Data yang diperlukan antara lain total biaya pengeluaran dan jumlah penghasilan per tahun. Nah, ada pun rumus B/C ratio adalah sebagai berikut ini: B/C ratio = jumlah pendapatan (B) : total biaya produksi (TC) .