Perbedaan kalium dan kalsium bagi Tanaman

Unsur Hara Makro dan Mikro yang dibutuhkan oleh Tanaman

Tanaman, seperti halnya makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi yang cukup memadai dan seimbang agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tulisan berikut merupakan rangkuman dari beberapa sumber untuk melengkapi pengetahuan kita tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Pada dasarnya, saat kita hendak melakukan kegiatan budidaya tanaman, tanaman apapun jenisnya, sangat diperlukan pengetahuan mengenai apa saja jenis-jenis nutrisi atau unsur-unsur hara apa saja yang dibutuhkan tanaman yang kita budidayakan.

Pengetahuan ini setidaknya dibutuhkan pada saat pemberian pupuk agar tepat dan seimbang, karena baik berlebih unsur hara atau kekurangan unsur hara dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak optimal. Pengetahuan ini pun perlu pada saat mengamati proses pertumbuhan tanaman. Apabila pertumbuhan tanaman tidak sesuai dengan yang kita harapkan, kita dapat melakukan evaluasi dan tindakan yang cukup tepat sebelum semuanya terlambat.

Secara garis besar, tanaman atau tumbuhan memerlukan 2 [dua] jenis unsur hara untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Dua jenis unsur hara tersebut disebut Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro.

Berikut adalah kedua jenis unsur hara tersebut berikut gejala-gejala yang biasa timbul, baik apabila kekurangan atau kelebihan unsur tersebut ;

SariAgri - Berdasarkan hasil penelitian, setiap tanaman paling tidak memerlukan sedikit 16 unsur agar tumbuh secara maksimal.

3 unsur diperoleh dari udara [karbon, hidrogen, dan oksigen]dan13 unsur lainya disediakan oleh tanah.

Jadi tanah punya peran penting sebagai sumber unsur terbanyak yang diperlukan oleh tanaman agar tumbuh normal.

13 unsur tersebut adalah nitrogen [N], fosfor [P], kalium [K], kalsium [Ca], magnesium [Mg], sulfur atau belerang [S], klor [Cl], ferum atau besi [Fe], mangan [Mn], kuprum atau pembaga [Cu], zink atau seng [Zn], boron [B] dan molibdenum [Mo].

Lantas apa saja manfaat dari 13 unsur tersebut?

Nitrogen

Nitrogen [N] memiliki peran utama bagi tanaman sebagai perangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya cabang, batangdan daun.

Nitrogen juga pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis.

Tak sampai disitu manfaatnya, nitrogen juga punya fungsi dalam membentuk protein, lemak, dan berbagaisenyawa organik lainnya.

Fosfor

Fosfor [P] memiliki manfaat dalam merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.

Fosfor juga berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan pernapasan.

Selain itu,fosfor juga berfungsi untuk mempercepat pembungaan, pemasalan biji, dan buah.

Kalium

Kalium [K] miliki fungsi utama sebagai pembentukan protein dan karbohidrat.

Kalium pun juga berfungsi dalam memperkuatselruh bagiantanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur.

Tak hanya itu,kaliumjuga merupakan sumber kekuatanagar mampu menghadapi kekeringan dan penyakit.

Kalsium

Kalsium [Ca] memilkifungsidalam merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang dan merangsang pembentukan biji.

Kalsium pada daun dan batangbaik untukmenetralisir senyawanegatif pada tanah.

Magnesium

Magensium [Mg] memiliki fungsimenghijaukandaun danmembentuk karbohidrat, lemak, dan minyak-minyak.

Magnesium juga berperan penting dalam transportasi fosfat dalam tanaman.

Kandungan fosfat dalam tanaman dapat dinaikkan denganbantuan magnesium.

Sulfur

Sulfur[S] memiliki peran dalam pembentukan bintil-bintil akar.

Sulfur jugaberperan penting dalam beberapa jenis protein seperti asam amino. Unsur ini pun membantu pertumbuhan anakan.

Selain itu, sulfurmenjadi bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak sayuran.

Klor

Klor [Cl] memiliki peran dalam memperbaiki dan meninggikan hasil kering tanaman seperti tembakau, kapas, kentang, dan tamanam sayuran.

Unsur klor umumnya banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman.

Besi

Besi [Fe] memiliki fungsi penting bagi pernapasan tanaman dan pembentukan hijau daun.

Itu kenapa peran besi sangat penting dalam tumbuh kembang tanaman.

Jika unsur ini tidak tersedia pada tanah, tanaman akan layu lalu mati.

Mangan

Mangan [Mn] memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan unsur besi.

Selain sebagai komponen untuk memperlancar proses asimilasi,manganjuga merupakan komponen penting dalam berbagai enzim.

Tembaga

Tembaga [Cu] memiliki fungsi mendorong terbentuknya hijau daun dan dapat menjadi bahan utama dalam berbagai enzim.

Namun sayangnya banyak yang belum mengetahui fungsi dari tembaga sehingga sering luput untuk dijaga.

Boron

Boron [B] memiliki fungsi mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman dan mengisap unsur kalsium.

Boron jugaberperan dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.

Pada tanaman penghasil biji, unsur ini pun berpengaruh terhadap pembagian sel.

Peran paling nyatadari boronadalah menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.

Molibdenum

Molibdenum [Mo] memiliki fungsi yang sangat berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran.

Untuk tanaman pupuk hijau, molibdenum membantu mengikat nitrogen dari udara bebas.

Inidikarenakan molibdenum merupakan bagian dari komponen penyusun enzim-enzim pada bakteri nodula akar tanaman pupuk hijau.

Seng

Seng [Zn] memiliki fungsi dalam memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman.

Sengjuga berfungsi dalam membentuk hormon tumbuh.

Mengenal Pupuk Kalium dan Fungsinya Bagi Tanaman

Mustika Rahmadini,S.Si

Pupuk kalium merupakan salah satu jenis pupuk yang dibutuhkan oleh sebagian besar petani di Indonesia, karena kebanyakan unsur hara kalium dalam tanah masih relatif kecil. Pupuk kalium termasuk ke dalam golongan pupuk tunggal yang sering digunakan petani dalam upaya meningkatkan pertumbuhan tanaman budidayanya. Unsur kalium yang terkandung di dalam pupuk kalium memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan tanaman. Di pasaran, pupuk kalium dapat ditemui dengan berbagai bentuk dan jenis. Hanya saja, meski bentuk dan jenisnya berbeda, pupuk-pupuk kalium tersebut sama-sama berfungsi untuk mencukupi kebutuhan hara K yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Jenis-jenis pupuk kalium tersebut antara lain pupuk kalium sulfat, kalium klorida, dan pupuk patent-kali.

Pupuk kalium sulfat

Pupuk kalium yang tergolong pioner di pasaran Indonesia. Keberadaannya adalah yang pertama diantara pupuk-pupuk kalium lainnya. Pupuk kalium sulfat dibuat dari campuran kalium oksida dan asam belerang sehingga penamaannya sering disebut sebagai pupuk ZK atau zwavelzure kali. Pupuk ini berbentuk butiran-butiran kecil dengan warna putih. Sifatnya tidak higroskopis dan bereaksi asam jika diaplikasikan ke tanah. Pupuk kalium sulfat dipasaran dapat ditemui dalam 2 macam. Yang pertama adalah ZK 90 dengan kandungan K2O sebesar 45% hingga 90% dan ZK 96 yang memiliki kandungan K2O sebesar 52%.

Pupuk kalium klorida

Pupuk kalium yang saat ini cukup langka ditemukan dipasaran, karena harganya tergolong cukup mahal. Kendatipun demikian, pupuk kalium klorida yang lebih terkenal dengan sebutan pupuk KCl ini tetap dicari dan digunakan oleh petani untuk mencukupi kebutuhan hara K pada tanaman budidayanya. Seperti halnya pupuk ZK, pupuk KCl juga dapat ditemukandalam 2 macam, yakni KCl 80 yang memiliki kandungan K2O sebesar 53% dan KCl 90 yang memiliki kandungan K2O sebesar 58%.

Pupuk patent-kali

Pupuk kalium yang terbuat dari campuran bahan kalium oksida dan magnesium sulfat. Pupuk ini mengandung hara K2O sebesar 21% hingga 30% dan kandungan hara MgO sebesar 6% hingga 19,5%. Pupuk patent-kali umumnya digunakan didaerah sub-tropis karena kandungan hara MgO-nya yang cukup besar. Seperti diketahui bahwa tanah-tanah di daerah sub-tropis umumnya banyak kekurangan hara MgO.

Defisiensi/kekurangan kalium pada tanaman memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah. Sedangkan kelebihan kalium pada tanaman dapat menyebabkan defisiensi Nitrogen pada tanaman dan dapat mempengaruhi penyerapan ion positif lainnya.

SariAgri - Berdasarkan hasil penelitian, setiap tanaman paling tidak memerlukan sedikit 16 unsur agar tumbuh secara maksimal.

3 unsur diperoleh dari udara (karbon, hidrogen, dan oksigen) dan 13 unsur lainya disediakan oleh tanah.

Jadi tanah punya peran penting sebagai sumber unsur terbanyak yang diperlukan oleh tanaman agar tumbuh normal.

13 unsur tersebut adalah nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), sulfur atau belerang (S), klor (Cl), ferum atau besi (Fe), mangan (Mn), kuprum atau pembaga (Cu), zink atau seng (Zn), boron (B) dan molibdenum (Mo).

Lantas apa saja manfaat dari 13 unsur tersebut?

Nitrogen

Nitrogen (N) memiliki peran utama bagi tanaman sebagai perangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya cabang, batangdan daun.

Nitrogen juga pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis.

Tak sampai disitu manfaatnya, nitrogen juga punya fungsi dalam membentuk protein, lemak, dan berbagai senyawa organik lainnya.

Fosfor

Fosfor (P) memiliki manfaat dalam merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.

Fosfor juga berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan pernapasan.

Selain itu, fosfor juga berfungsi untuk mempercepat pembungaan, pemasalan biji, dan buah.

Kalium

Kalium (K) miliki fungsi utama sebagai pembentukan protein dan karbohidrat.

Kalium pun juga berfungsi dalam memperkuat selruh bagian tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur.

Tak hanya itu, kalium juga merupakan sumber kekuatan agar mampu menghadapi kekeringan dan penyakit.

Kalsium

Kalsium (Ca) memilki fungsi dalam merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang dan merangsang pembentukan biji.

Kalsium pada daun dan batang baik untuk menetralisir senyawa negatif pada tanah.

Magnesium

Magensium (Mg) memiliki fungsi menghijaukan daun dan membentuk karbohidrat, lemak, dan minyak-minyak.

Magnesium juga berperan penting dalam transportasi fosfat dalam tanaman.

Kandungan fosfat dalam tanaman dapat dinaikkan dengan bantuan magnesium.

Sulfur

Sulfur (S) memiliki peran dalam pembentukan bintil-bintil akar.

Sulfur juga berperan penting dalam beberapa jenis protein seperti asam amino. Unsur ini pun membantu pertumbuhan anakan.

Selain itu, sulfur menjadi bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak sayuran.

Klor

Klor (Cl) memiliki peran dalam memperbaiki dan meninggikan hasil kering tanaman seperti tembakau, kapas, kentang, dan tamanam sayuran.

Unsur klor umumnya banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman.

Besi

Besi (Fe) memiliki fungsi penting bagi pernapasan tanaman dan pembentukan hijau daun.

Itu kenapa peran besi sangat penting dalam tumbuh kembang tanaman.

Jika unsur ini tidak tersedia pada tanah, tanaman akan layu lalu mati.

Mangan

Mangan (Mn) memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan unsur besi.

Selain sebagai komponen untuk memperlancar proses asimilasi, mangan juga merupakan komponen penting dalam berbagai enzim.

Tembaga

Tembaga (Cu) memiliki fungsi mendorong terbentuknya hijau daun dan dapat menjadi bahan utama dalam berbagai enzim.

Namun sayangnya banyak yang belum mengetahui fungsi dari tembaga sehingga sering luput untuk dijaga.

Boron

Boron (B) memiliki fungsi mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman dan mengisap unsur kalsium.

Boron juga berperan dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.

Pada tanaman penghasil biji, unsur ini pun berpengaruh terhadap pembagian sel.

Peran paling nyata dari boron adalah menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.

Molibdenum

Molibdenum (Mo) memiliki fungsi yang sangat berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran.

Untuk tanaman pupuk hijau, molibdenum membantu mengikat nitrogen dari udara bebas.

Ini dikarenakan molibdenum merupakan bagian dari komponen penyusun enzim-enzim pada bakteri nodula akar tanaman pupuk hijau.

Seng

Seng (Zn) memiliki fungsi dalam memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman.

Seng juga berfungsi dalam membentuk hormon tumbuh.