Pergantian musim di bumi merupakan akibat adanya

tirto.id - Matahari sebagai sumber utama energi di galaksi bima sakti sangat berpengaruh terhadap kehidupan di bumi. Dalam hal ini, planet-planet diketahui berputar mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya. Bumi sebagai salah satu planet di galaksi bima sakti turut menjadikan matahari sebagai porosnya. Peredaran bumi mengelilingi matahari disebut juga dengan revolusi bumi. Bumi memerlukan waktu 365,25 hari atau 1 tahun untuk mengelilingi matahari. Arah revolusi bumi ini diketahui berlawanan dengan arah perputaran jarum jam. Revolusi bumi disebut juga dengan gerak bumi pada orbitnya untuk mengelilingi matahari. Orbit atau jalur bumi mengelilingi matahari ini berbentuk elips. Berbeda dengan revolusi bumi, bidang orbit bumi yang mengelilingi matahari disebut ekliptika. Berdasarkan pengamatan, ditemukan fakta bahwa poros bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika, melainkan miring dengan arah yang sama dan membentuk sudut 23,5 derajat terhadap matahari. Sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan. Ketika kedua sudut ini condong ke arah matahari, maka pergantian musim di bumi pun terjadi.
Akibat dari revolusi bumi adalah terjadinya perbedaan waktu siang dan malam, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim, perubahan kenampakan rasi bintang, dan tahun kabisat. Perbedaan musim yang dirasakan berbagai negara di wilayah utara dan selatan menjadi salah satunya. Nyatanya, belahan bumi utara dan selatan atau daerah lintang tinggi, mengalami empat musim dengan karakter yang berbeda. Empat musim itu adalah; musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Musim panas ditandai dengan suhu yang meningkat, sedangkan musim dingin ditandai dengan suhu yang menurun sehingga terjadi salju. Musim semi ditandai dengan mekarnya bunga-bunga, namun pada musim gugur, bunga-bunga dan dedaunan berjatuhan.

Dikutip dari Modul Geografi (2017), berikut adalah rentang waktu pergantian musim yang terjadi karena revolusi bumi.

  • Pada 21 Maret–21 Juni, belahan bumi utara mengalami musim semi, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur.
  • Pada 21 Juni–23 September, belahan bumi utara mengalami musim panas, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin.
  • Pada 23 September–22 Desember, belahan bumi utara mengalami musim gugur, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi.
  • Pada 22 Desember–21 maret, belahan bumi utara mengalami musim dingin, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim panas.
Dalam hal ini, sebagai warga negara Indonesia, kita juga merasakan perubahan dua musim yang kerap kali dirasakan akibat dari revolusi bumi. Indonesia yang berada di wilayah khatulistiwa mengakibatkan negara ini memiliki iklim tropis. Telah diketahui sumbu rotasi membagi dua bagian bumi secara vertikal. Maka wilayah pada rentang khatulistiwa tentu tidak terlalu mendapatkan perubahan layaknya negara-negara di belahan bumi utara dan selatan. Dengan kata lain, dua musim yang dimiliki Indonesia yaitu, kemarau dan penghujan terjadi akibat wilayah khatulistiwa tidak merasakan pergerakan revolusi bumi yang tidak terlalu signifikan.

ROTASI Bumi adalah perputaran Bumi pada sumbunya, sedangkan revolusi Bumi adalah peristiwa bergeraknya Bumi mengelilingi matahari. Kedua peristiwa tersebut memberikan dampak positif dan negatif.

Baca juga: Mengenal Manfaat Propolis Bagi Kesehatan 

Bumi berputar dari arah barat ke arah timur. Dalam satu kali rotasi, waktu yang dibutuhkan adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Waktu satu kali rotasi disebut kala rotasi atau lebih sering menyebutnya dengan satu hari.

Rotasi Bumi

Akibat dari rotasi bumi adalah :

1. Perbedaan Waktu 

Sekali berotasi membutuhkan waktu 24 jam dan setiap tempat di permukaan bumi telah berputar sebesar 360 derajat bujur. Maka permukaan Bumi terdapat 24 waktu lokal. 

Penetapan waktu dimulai dari garis bujur 0 derajat, yaitu di kota Greenwich di London. Garis bujur timur waktunya lebih awal atau ditambahkan 1 jam setiap kelipatan 15 derajat. Sedangkan garis bujur barat waktunya lebih lambat atau dikurangi 1 jam setiap kelipatan 15 derajat.

2. Batas Penanggalan Internasional 

Jika penghitungan waktu didasarkan pada garis bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur, maka batas penanggalan internasional, ada pada bujur 180 derajat yang terletak di Samudra Pasifik. Bila belahan timur 180 derajat (bujur timur) tanggal 15, maka di belahan barat 180 derajat (bujur barat) masih tanggal 14.

3. Adanya Pergantian Siang dan Malam 

Rotasi Bumi membuat matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat. Saat pagi hari seakan-akan matahari muncul dari timur dan saat sore hari matahari akan terlihat seperti menghilang ke barat. Padahal sebenarnya yang bergerak adalah Bumi kita berputar di sumbunya, mengelilingi matahari. 

Sedangkan matahari diam. Hal itu disebut juga gerak semu matahari. Rotasi bumi menyebabkan adanya pergantian siang, sore dan malam hari.

4. Adanya gerak semu matahari 

Matahari seakan akan  bergerak dari timur ke barat, demikian juga benda-benda langit lainnya, mereka bergerak melawan rotasi Bumi dari barat ke timur. 

5. Terjadinya pemampatan pada kedua kutub bumi

Karena Bumi berputar pada porosnya, maka bagian ekuator berputar lebih cepat bila dibandingkan bagian kutub. 

6. Adanya pembelokan arah angin Arah angin 

Dari lintang tinggi yang menuju khatulistiwa akan berbelok karena pengaruh perputaran Bumi.

Revolusi Bumi

Revolusi Bumi adalah peristiwa bergeraknya Bumi mengelilingi matahari. Waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali revolusi disebut kala revolusi. 

Berbeda dengan rotasi bumi, kala revolusi bumi adalah 365¼ hari atau disebut 1 tahun. Lintasan revolusi bumi berbentuk elips. Jadi selama satu tahun bumi berputar mengelilingi matahari sambil berotasi.

Akibat dari revolusi bumi adalah:

1. Perbedaan Lamanya Waktu Siang dan Malam 

Revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika yang besar nya 23½°, menimbulkan perbedaan lama siang dan malam.

2. Gerak semu tahunan matahari 

Seolah-olah pada waktu tertentu matahari berada di belahan bumi utara, dan waktu yang lain matahari berada di belahan bumi selatan. pada bulan Juni sinar matahari mengenai dinding rumah bagian utara, sedangkan saat Desember sinar menerpa di bagian selatan.

3. Perubahan Musim 

Hal ini dibuktikan dengan siklus perubahan musim yang terjadi di beberapa negara yang mengalami empat musim yaitu musim semi, panas, gugur dan musim dingin, sedangkan negara yang ada di dekat garis katulistiwa hanya dua musim.

4. Perubahan Penampakan Rasi Bintang 

Akibat adanya revolusi, maka akan terlihat perubahan rasi bintang di langit. 

5. Tahun kabisat 

Kala revolusi Bumi adalah 365¼ hari. Karena adanya perbedaan seperempat hari, maka untuk memudahkan penanggalan dibulatkan menjadi 365 hari. Hal ini dibuktikan dengan adanya peristiwa 4 tahun sekali yang hanya ada 29 hari pada Februari. (Ant/OL-1)

KOMPAS.com - Revolusi bumi merupakan perputaran bumi mengelilingi matahari. Akibat dari terjadinya revolusi bumi adalah pergantian musim.

Setiap saat, bumi berevolusi atau berputar mengelilingi matahari. Satu putaran memakan waktu 365 hari 9 menit 10 detik.

Perputarannya dari barat ke timur dengan kecepatan 30 kilometer per detik. Lintasan satu putaran sepanjang 943.000.000 kilometer.

Dikutip dari Bumi yang Dinamis (2019), saat berevolusi, sumbu bumi miring 23,5 derajat terhadap garis tegak lurus pada ekliptika.

Dampak revolusi bumi

Revolusi bumi memberi dampak yang penting bagi kehidupan di bumi. Revolusi bumi terhadap matahari mengakibatkan terjadinya perbedaan lama siang dan malam, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim, penampakan rasi bintang dan gerhana. 

Berikut akibat dari gerakan bumi mengelilingi matahari!

Baca juga: Peredaran Planet pada Matahari

Perbedaan lama siang dan malam

Bumi di belahan utara dan selatan punya waktu siang dan malam yang berbeda. Ini terjadi karena kemiringan sumbu bumi dan revolusi.

Saat berevolusi, bumi bisa terletak di apotema atau hipotema.

Apotema adalah titik terjauh bumi dengan matahari. Sedangkan hipotema adalah titik terdekat bumi dengan matahari.

Antara 21 Maret hingga 23 September:

  1. Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.
  2. Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak dari pada belahan bumi selatan.
  3. Waktu siang di belahan bumi utara lebih lama dari pada di belahan bumi selatan.
  4. Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam.
  5. Ada daerah di sekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
  6. Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
  7. Kutub utara paling dekat dengan matahari pada 21 Juni. Pada saat itu, masyarakat yang di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5 derajat ke utara.

Baca juga: Bukti Bumi Benar-benar Bulat

Pergantian musim di bumi merupakan akibat adanya
Encyclopaedia Britannica Revolusi bumi terhadap matahari

Antara 23 September hingga 21 Maret:

  1. Kutub selatan mendekati matahari, sedangkan kutub utara menjauhi matahari.
  2. Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak dari pada belahan bumi utara.
  3. Waktu siang di belahan bumi selatan lebih lama dari pada belahan bumi utara.
  4. Ada daerah di belahan bumi utara mengalami malam 24 jam.
  5. Ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
  6. Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
  7. Kutub selatan paling dekat dengan matahari pada 22 Desember. Pada saat itu, masyarakat yang di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5 derajat ke selatan.

Pada 21 Maret dan 23 Desember:

  1. Kutub utara dan kutub selatan memiliki jarak yang sama ke matahari.
  2. Belahan bumi utara dan selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
  3. Waktu siang dan malam lamanya sama di seluruh belahan bumi.
  4. Di khatulistiwa matahari tampak tepat di atas kepala.

Gerak semu tahunan matahari

Gerak semu tahunan matahari adalah gerak berubahnya posisi matahari sepanjang tahun.

Selain berevolusi, bumi juga berotasi. Sumbu rotasi tidak sejajar dengan sumbu revolusi.

Sumbu bumi yang miring 23,5 derajat membuat matahari tidak selalu terlihat di atas khatulistiwa. Matahari akan terlihat berada di utara atau selatan bumi.

Selama setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian utara. Setengahnya lagi, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian selatan.

Perubahan musim

Gerak semu matahari mengakibatkan perbedaan intensitas penyinaran matahari di berbagai wilayah bumi. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan musim.

Bumi bagian utara dan selatan mengalami empat musim yakni musim semua, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.

Pergantian musim di bumi merupakan akibat adanya
Thinkstockphotos Ilustrasi musim gugur.

Sementara bumi yang berada di garis khatulistiwa seperti Indonesia hanya mengalami dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

 Baca juga: Jenis Salju dan Manfaatnya

Belahan bumi Maret-Juni Juni-September September-Desember Desember-Maret
Utara Semi Panas Gugur Dingin
Selatan Gugur Dingin Semi Panas

Perubahan kenampakan rasi bintang

Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang ketika dilihat dari bumi.

Dari bumi, kita melihat bintang-bintang itu membentuk pola tertentu. Seperti cancer (kepiting), pisces (ikan), scorpio (kalajengking) yang kita tahu selama ini.

Namun antara bintang yang satu dengan yang lain sebenarnya berjarak sangat jauh. Karena revolusi bumi, posisi kita bergeser dan penampakan bintang itu juga bergeser.

Gerhana bulan

Ukuran bumi jauh lebih kecil dari matahari. Ketuka matahari, bumi, dan bulan sejajar posisinya, bayangan inti bumi akan berbentuk kerucut.

Wilayah yang berada di bayangan bumi menjadi sangat gelap. Wilayah ini disebut dengan umbra.

Sementara wilayah bayangan yang agak terang atau bayangan tambahan disebut dengan penumbra.

Baca juga: Gerhana Bulan: Pengertian, Proses, dan Penampakannya di Indonesia

Ketika bulan berada di penumbra, bulan terlihat samar. Fenomena ini disebut gerhana bulan sebagian. Posisi ini biasanya bertahan selama enam jam.

Sedangkan ketika bulan di wilayah umbra, bulan sama sekali tidak terlihat. Fenomena ini disebut sebagai gerhana bulan total.

Prosesnya berlangsung selama 40 menut. Gerhana bulan sebagian terjadi sebelum dan sesudah gerhana bulan total.

Gerhana matahari

Gerhana matahari terjadi ketika bulan terletak di antara bumi dan matahari. Bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari.

Meskipun bulan lebih kecil dari matahari, namun bulan dapat menutupi matahari karena bulan lebih dekat ke bumi dibanding matahari.

 Baca juga: Catat! 13 Gerhana Matahari Akan Lewati Indonesia Sepanjang 2020-2100

Gerhana matahari terbagi menjadi:

  1. Gerhana matahari total: Terjadi saat gerhana matahari mengalami puncak. Matahari akan tertutup seluruhnya.
  2. Gerhana matahari sebagian: Terjadi saat gerhana matahari mengalami puncak. Piringan matahari hanya tertutup sebagian.
  3. Gerhana matahari cincin: Terjadi ketika piringan bulan terletak tepat di depan piringan matahari. Di sekeliling piringan bulan akan terlihat cincin bercahaya.
  4. Gerhana matahari hibrida: Terjadi di bagian bumi tertentu. Gerhana ini muncul sebagai gerhana total namun di titik lain muncul sebagai gerhana cincin.

Pergantian musim di bumi merupakan akibat adanya

Pergantian musim di bumi merupakan akibat adanya

Pergantian musim di bumi merupakan akibat adanya

Pergantian musim di bumi merupakan akibat adanya

Pergantian musim di bumi merupakan akibat adanya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.