Perhatikan langkah langkah berikut ini urutan prosedur penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang benar adalah *?

Perhatikan langkah langkah berikut ini urutan prosedur penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang benar adalah *?

Ilustrasi ragam hias. (Photo by Camille Bismonte on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya seni atau kerajinan. Pola dalam ragam hias biasanya sering digunakan sebagai acuan dalam pembuatan rancangan hiasan.

Penggunaan pola ragam hias bertujuan mengisi kekosongan bahan. Hal itu bermaksud untuk memperindah dan menambah nilai estetika suatu benda atau produk.

Secara umum, teknik dalam menggambar ragam hias ada dua jenis sesuai motif yang akan dibuat, yaitu teknik mistar dan manual. Teknik penerapan ragam hias bisa diterapkan pada bahan buatan.

Teknik menggambar ragam hias pada bahan buatan ada beberapa jenis, tergantung dari bahan dan alat yang digunakan.

Berikut ini rangkuman tentang macam-macam teknik menggambar ragam hias pada bahan buatan, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Kamis (4/11/2021).

Teknik tenun merupakan teknik pembuatan ragam hias pada bahan buatan tekstil dengan menggabungkan benang berwarna secara melintang, memanjang atau bersilang.

Benang tersebut kemudian ditenun sesuai pola ragam hias dengan menggunakan alat tenun manual atau mesin. Di Indonesia, ragam hias yang terkenal dengan menggunaan teknik tenun berada di daerah Sumatra dan Kalimantan.

Sulam merupakan satu di antara teknik yang digunakan untuk membuat ragam hias pada bahan buatan tekstil. Teknik sulam ini menggunakan alat berupa jarum dan benang yang berwarna.

Setelah itu benang disulamkan pada kain yang sudah ada gambar pola ragam hias. Cara menyulam pada bahan buatan tekstil dapat dilakukan dengan tusuk jelujur, tusuk silang, atau dengan mengombinasikan tusuk keduanya.

Teknik bordir pada dasarnya sama dengan teknik sulam. Adapun yang membedakannya adalah teknik bordir menggunakan mesin jahit dan sekarang bisa dilakukan dengan menggunakan komputer.

Sementara, teknik sulam dilakukan dengan cara manual menggunakan benang dan jarum.

Teknik cetak dalam membuat ragam hias dapat diterapkan untuk bahan buatan tekstil, kaca, logam, kayu, keramik, dan plastik. Teknik cetak yang biasa dilakukan dalam pembuatan ragam hias pada bahan buatan yaitu teknik cetak saring atau biasa disebut sablon.

Cetak saring ini menggunakan screen printing yang sudah ada gambar motifnya. Cara melakukannya dengan cara menuangkan cat ke screen, selanjutnya tinggal mencetaknya di atas bahan buatan.

Cara yang lebih mudah ialah dengan menggunakan karton yang sudah dilubangi sesuai motif, tempelkan pada bahan buatan, dan berikan warna dengan cara menutup lubang tersebut memakai cat warna.

Untuk membuat ragam hias dengan teknik lukis bisa dilakukan pada bahan buatan tekstil, kayu, kaca, logam, plastik, dan keramik. Teknik lukis ini mudah dilakukan dan sederhana, yaitu dengan langsung menggambarkan motif ragam hias ke bahan buatan.

Alat yang digunakan adalah kuas, palet, dan cat warna.

Pembuatan ragam hias dengan teknik batik hanya dapat dilakukan pada bahan buatan tekstil. Teknik batik dikatakan juga sebagai teknik tutup celup.

Adapun yang dimaksud teknik tutup celup adalah proses pembuatannya dengan cara menutup permukaan kain sesuai gambar menggunakan lilin malam dengan bantuan alat canting.

Kemudian dicelupkan pada pewarna tekstil sampai kain terendam, selanjutnya adalah proses pelepasan lilin sampai bersih sehingga akan terbentuk motif yang dikehendaki.

Sumber: Kemdikbud

Lanjutkan Membaca ↓

Perhatikan langkah langkah berikut ini urutan prosedur penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang benar adalah *?

Ragam hias adalah bentuk-bentuk dasar hiasan yang biasanya disusun secara berulang-ulang sesuai pola tertentu, diterapkan pada karya seni atau kerajinan dengan tujuan untuk memperindah atau menghias. Ragam hias Nusantara dapat ditemukan pada motif batik, tenun, tatah sungging, anyaman, tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu. Teknik penggubahan motif ragam hias adalah secara realis, stilasi, dan deformasi. Ragam hias tersebut muncul dengan bentuk-bentuk yang bervariasi. Ragam hias yang terdapat dalam karya kerajinan atau seni tradisional sering kali terdapat makna spiritual dan harapan tertentu. Ragam hias asli Nusantara biasanya berbentuk realis atau hasil stilasi/penggayaan dan deformasi flora, fauna, figuratif, benda. Ada pula ragam hias bermotif abstrak dan hasil adaptasi pengaruh budaya luar, misalnya dari Tiongkok, India, dan Persia.

Perhatikan langkah langkah berikut ini urutan prosedur penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang benar adalah *?


A. Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Ragam hias tidak hanya digunakan untuk memperindah karya-karya seni kerajinan tradisional, namun sampai saat ini sangat mudah ditemukan pada banyak karya seni ataupun benda lain. Salah satunya adalah tekstil. Tekstil dalam kehidupan sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun sebenarnya terdapat sedikit perbedaan antara kedua istilah tersebut, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan. Tekstil merupakan material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang yang dapat dikerjakan dengan cara penyulaman, penjahitan, dan pengikatan. Tekstil juga dapat diartikan jalinan antara lungsi dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain, tenunan dan rajutan benang. Proses pembuatan bahan tekstil dapat menggunakan alat tenun tradisional maupun modern.

Perkembangan ragam hias pada tekstil sangat pesat karena mengikuti mode dan trend fashion yang sentiasa berkembang. Ragam hias pada tekstil banyak diterapkan pada pakaian-pakaian adat yang ada di Indonesia. Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak dijumpai pada produk kerajinan tekstil di berbagai daerah.

Bahan tekstil pada kehidupan masyarakat Indonesia tidak terlepas dari kebutuhan upacara adat terutama kain tradisional. Kain tradisional merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan upacara-upacara yang dilaksanakan di berbagai daerah Nusantara. Setiap adat memiliki kain tradisional sebagai bagian dari upacara. Pengertian ragam hias tekstil adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya disusun secara berulang-ulang sesuai pola tertentu, diterapkan pada kain yang tujuannya untuk memperindah atau menghias.

B. Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara, yaitu :
1. Membatik
Pengertian secara umum batik tulis/klasik adalah sebuah teknik menahan warna dengan lilin malam secara berulang-ulang di atas kain, namun pada perkembangannya, batik dibuat menggunakan teknik celup, cap, sablon, dan printing

2. Menenun

Teknik pembuatan kain dengan cara memasukkan secara berselang-seling kelompok benang yang membujur (lungusi) ke dalam kelompok benang yang melintang (pakan)

3. Menyulam

Teknik pembuatan hiasan kain dengan media benang dan jarum jahit menggunakan keterampilan tangan secara manual

4. Membordir

Teknik pembuatan hiasan kain dengan media benang dan jarum jahit menggunakan bantuan mesin

5. Melukis

Teknik pembuatan hiasan pada kain menggunakan alat bahan kuas dan cat

Perhatikan langkah langkah berikut ini urutan prosedur penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang benar adalah *?

C. Jenis dan Sifat Bahan Tekstil

Seperti halnya berbagai media apapun, setiap bahan tekstil memiliki sifat yang berbeda-beda. Jenis bahan tekstil dapat diketahui dari perbedaan jenis benang dan teksturnya. Terdapat beberapa jenis bahan pembuatan tekstil. Secara umum terdapat dua jenis benang atau serat, yaitu benang dari bahan alam dan buatan. Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis bahan tekstil beserta sifatnya.

Perhatikan langkah langkah berikut ini urutan prosedur penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang benar adalah *?


1. Bahan Tekstil Alami

Beberapa jenis bahan tekstil yang dihasilkan dari bahan alam sebagai bahan utama produk tekstil antara lain sebagai berikut;
a. Kapuk Sifat bahan tekstil alami kapuk yaitu;
  • bahan tekstil alami kapuk diperoleh dari tanaman pohon randu (Ceiba Pentandra) yang tumbuh di Jawa dan Sumatra (Indonesia), Meksiko, Amerika Tengah, Karibia, Amerika Selatan bagian Utara dan Afrika Barat
  • disebut katun sutra karena mengkilap seperti sutera
  • tekstur halus
  • lemah
  • serat pendek
  • tahan terhadap kelembaban, cepat kering bila basah
  • digunakan untuk kasur, bantal, dan furnitur berlapis

b. Katun/Kapas Sifat dari bahan tekstil alam katun/ kapas yaitu;
  • serat alami yang paling banyak digunakan dalam pakaian, tumbuh di sekitar biji tanaman kapas.
  • kekuatan cukup baik
  • elastisitas sangat rendah
  • kurang kuat dan rentan terhadap kerutan
  • jika dipakai nyaman dan terasa lembut
  • daya serap terhadap air baik
  • mengalirkan panas dengan baik
  • bisa rusak karena serangga, jamur, lumut dan ngengat
  • kekuatan serat dapat melemah jika dijemur menggunakan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama
  • umumnya digunakan sebagai bahan pakaian tenun dan rajutan
  • digunakan untuk bahan tekstil rumahan, misalnya handuk mandi, jubah mandi, penutup tempat tidur dan sebagainya
  • digunakan sebagai campuran dengan serat lain seperti poliester, spandeks dan sebagainya
  • lentur, mudah kusut, serta dapat disetrika dengan temperatur panas yang tinggi.

c. Sutra Sifat dari bahan tekstil alam sutra yaitu;
  • terbuat dari serat kepompong ulat sutra
  • tekstur halus dan lembut, berkilau, licin, serta lentur
  • kuat, ringan, tetapi dapat kehilangan hingga 20% kekuatannya saat basah
  • jika terkena terlalu banyak sinar matahari dapat melemah
  • jika dibiarkan kotor, dapat dirusak oleh serangga
  • diterapkan untuk pembuatan kemeja, piyama, jubah, dasi, blus, gaun formal, pakaian mode kelas atas, setelan pria dan baju musim panas, penutup dinding, pelapis jok, dan hiasan dinding
  • banyak menyerap air dan nyaman saat digunakan.

d. Wol Sifat dari bahan tekstil alam wol yaitu;
  • serat wol berasal dari bulu domba, memiliki tekstur serat yang relatif kasar dan berkerut dengan sisik pada permukaannya
  • higroskopis (mudah menyerap kelembaban)
  • tahan terhadap listrik statis
  • diterapkan untuk pembuatan jaket, jas, celana, baju hangat, topi, selimut, dan karpet
  • tidak mudah kusut, dapat menahan panas, sangat lentur, apabila dipanaskan menjadi lebih lunak.

e. Goni Sifat dari bahan tekstil alam goni yaitu;
  • berasal dari tumbuhan rami (jute) atau rosela
  • serat termurah
  • tidak tahan lama karena cepat rusak bila terkena air dalam waktu lama
  • kekuatan kurang tidak bisa diubah warnanya menjadi putih bersih
  • diterapkan untuk pembuatan benang pengikat untuk karpet, kain kasar, karung dan sebagainya

Perhatikan langkah langkah berikut ini urutan prosedur penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang benar adalah *?


2. Bahan Tekstil Buatan

Selain bahan alam saat ini juga telah banyak diproduksi bahan tektil buatan. Beberapa janis bahan tekstil buatan antara lain sebagai berikut;
a. Nilon Sifat bahan tekstil buatan nilon yaitu;
  • elastisitas tinggi
  • sangat kuat dan tahan lama
  • termoplastik
  • bisa menjadi sangat mengkilat atau kusam
  • tahan terhadap serangga, jamur, lumut dan kebusukan diterapkan untuk pembuatan stocking, parasut, dan kantong udara

b. Dakron Sifat dari bahan tekstil buatan dakron yaitu;
  • nama asli yaitu polietilena tereftalat
  • mudah dicuci, cepat kering, tidak mudah kisut, dan mempunyai daya serap tinggi
  • agak keras, akan tetapi bisa digunakan untuk pengisian bantal, guling maupun boneka agar terlihat lebih terisi, terlihat rapi, memiliki bobot ringan dan mengembang dengan baik

c. Poliester Sifat dari bahan tekstil buatan poliester yaitu;
  • termoplastik, bisa dibentuk ulang dengan proses pemanasan
  • kekuatan baik
  • hidrofobik (tidak menyerap)
  • diterapkan untuk pembuatan pakaian tenun dan rajutan, kemeja, celana, jaket, topi, seprai, selimut, dan bahan bantal

D. Jenis dan Bahan Pewarna Tekstil

Salah satu unsur yang membuat suatu bahan tekstil menjadi indah adalah warna. Terdapat beberapa jenis pewarna tekstil. Sama dengan jenis bahan pembuatan serat/benang tekstil, secara umum terdapat dua jenis pewarna, yaitu alami dan buatan (sintetis). Pewarna alam dihasilkan dari ekstrak akar-akaran, buah, daun,kulit kayu maupun batang kayu. Sedangkan pewarna buatan (sintetis) dibuat dari bahan kimia/ buatan. Di bawah ini merupakan penjelasan kedua bahan pewarna tersebut :

Perhatikan langkah langkah berikut ini urutan prosedur penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang benar adalah *?


1. Pewarna Tekstil Alami

Pewarna tekstil alami memiliki sifat mudah luntur dan mudah pudar karena tidak tahan terhadap sinar matahari.
a. Kunyit (Curcuma domestica) Kunyit merupakan pewarna tekstil alami yang dibuat dengan cara merebuat parutan kunyit. Warna yang dihasilkan dari bahan ini adalah warna kuning hingga jingga.

b. Kayu tingi (saga)

Kayu tingi merupakan bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami yang dibuat dengan mengolah kulit kayu dan getahnya. Warna yang dihasilkan dari bahan kayu tingi/ saga yaitu merah dan hitam.

c. Kesumba

Kesumba merupakan bahan dasar pewarna tekstil alami berbentuk biji-bijian. Warna yang dihasilkan dari biji kesumba yaitu warna merah atau kuning.

d. Tarum atau tom (Indigofera Tinctoria)

Tarum atau tom merupakan sejenis tanaman yang dapat diolah sebagai bahan dasar pembuatan pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari rendaman daun tarum adalah warna biru.

e. Pinang (Areca Cathecu)

Biji buah pinang dapat diolah menjadi bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami. Warna alami yang dihasilkan dari tumbukkan halus biji buah pinang tua adalah warna merah.

f. Suji (Dracaena angustifolia)

Tumbuhan suji juga dapat dibuat menjadi pewarna tekstil alami. Warna alami yang dihasilkan dari air hasil tumbukan halus tumbuhan ini yaitu warna hijau.

g. Kulit manggis (Garcinia mangostana)

Kulit buah manggis merupakan bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami. Warna yang dihasilkan dari kulit manggis yaitu biru, ungu dan merah. Warna tersebut diperoleh dengan cara menumbuk halus kulit manggis kemudian bubuk kulit manggis direndam menggunakan etanol dan dikeringkan.

h. Akar mengkudu (Morinda citrifolia)

Akar tanaman mengkudu merupakan salah satu bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami. Warna yang dihasilkan dari akar mengkudu ini yaitu warna merah kecoklatan.

i. Getah gambir

Gambir yaitu sejenis getah yang telah dikeringkan dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan. Warna merah tua hingga kecoklatan yang dihasilkan dari tumbuhan ini.

j. Jati (Tectona grandis)

Pucuk daun jadi juga dapat dijadikan sebagai bahan dasar pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari daun jati yaitu warna merah kecoklatan.

k. Angsana

Kayu dan daun tanaman angsana dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pewarna alami. Warna yang dihasilkan oleh kayu angsana yaitu warna merah sedangkan daunnya berwarna coklat kekuningan.

Perhatikan langkah langkah berikut ini urutan prosedur penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang benar adalah *?


2. Pewarna Tekstil Buatan/ Sintetis

Pewarna tekstil buatan memiliki sifat tidak mudah luntur dan tahan terhadap sinar matahari. Jenis pewarna naphtol digunakan dengan teknik celup, sedangkan pewarna indigosol dapat digunakan dengan teknik celup atau colet (lukis).
a. Naphtol Zat warna naptol terdiri dari 2 komponen, yaitu naphtol sebagai komponen dasar dan garam diazonium atau garam naphtol sebagai komponen pembangkit warna.

b. Zat Warna Indigosol

Zat warna indigosol atau bejana larut adalah zat warna yang ketahanan lunturnya baik, berwarna merata dan cerah. Zat warna ini dapat dipakai dengan cara pecelupan dan coletan. Warna dapat timbul setelah dibangkitkan dengan Natrium Nitrit dan Asam/Asam sulfat atau Asam florida.

c. Zat Warna Rapid

Zat warna rapid biasanya digunakan untuk coletan jenis rapid fast. Zat warna rapid merupakan campuran dari komponen naphtol dan garam diazonium yang distabilkan, yang paling banyak dipakai biasanya rapid merah, karena berwarna lebih cerah dan tidak ditemui di kelompok indigosol.

d. Zat Warna Pigmen

Pemakaian pada bahan tekstil membutuhkan zat pengikat yang membantu pengikatan zat warna tersebut dengan serat. Zat warna pigmen umumnya digunakan untuk cetak saring dan kurang cocok digunakan pada teknik celup.

e. Cat Tekstil

Cat Tekstil berbahan dasar air. Cat jenis ini khusus digunakan untuk melukis di atas kain. Cat ini cocok untuk kegiatan melukis sepatu kanvas, tas kain atau t-shirt. Setelah cat mengering kain yang dilukis harus disetrika, namun besi setrikaan jangan langsung mengenai lukisannya.

f. Cat Akrilik

Merupakan salah satu jenis cat yang cukup awam dipakai untuk melukis. Cat ini adalah janis cat yang terbuat dari plastik dengan dasar polietilen dan mengeras saat kering. Cat akrilik dapat dicampur dengan air, tetapi menjadi tahan air apabila kering. Lukisan berbahan cat akrilik mampu menyerupai lukisan cat air atau lukisan cat minyak.

E. Apa Fungsi Ragam Hias pada Bahan Tekstil?

Ragam hias merupakan corak hias pada permukaan benda hasil kerajinan. Ragam hias dapat berupa bentuk alami maupun gubahan/ stilasi dari bentuk hewan, tumbuhan, manusia, bentuk geometris, abstrak, dll. Adapun fungsi ragam hias pada bahan tekstil, yaitu:
  1. Dapat menambah nilai-nilai estetika atau nilai-nilai keindahan pada sebuah karya kerajinan dari bahan tekstil. Nilai-nilai estetika dapat dihasilkan jika ragam hias yang dibuat pada bahan tekstil tersebut dapat menambah keindahan sehingga dapat dinikmati oleh orang banyak.
  2. Dapat menambah nilai ekonomis/nilai jual produk. Jika ragam hias tersebut menghasilkan nilai estetika, tentu produk tersebut akan banyak diminati pembeli dan dapat menghasilkan keuntungan.
  3. Menambah daya tarik pembeli. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, barang-barang yang indah akan banyak diminati oleh pembeli.
  4. Menambah nilai seni pada produk. Artinya barang yang mendapat sentuhan hiasan/ dihias akan terlihat fungsinya sebagai barang karya seni.
  5. Mewariskan kebudayaan dari proses pembuatannya. Artinya apabila orang yang telah ahli dalam pembuatan ragam hias pada bahan tekstil, ada baiknya dapat menurunkan ilmu/ keahliannya pada teman-teman, anak, saudara, dll.

F. Prosedur Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dilakukan dengan teknik yang berbeda-beda, misalnya batik, sulam, bordir, songket, sablon, tenun ikat, dan lukis. Salah satu penerapan ragam hias adalah teknik lukis yang diterapkan pada tas kain. Tas kain atau totebag terbuat dari bahan kain yang menyerap cat. Menggunakan pewarna misalnya cat tekstil atau cat sablon dengan alat kuas. Berikut ini contoh penerapan ragam hias pada tas kain atau totebag, dengan teknik lukis. Perhatikan gambar dan langkah-langkahnya berikut ini;

Perhatikan langkah langkah berikut ini urutan prosedur penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang benar adalah *?

1. Siapkan gambar rancangan ragam hias di atas kertas. 2. Siapkan tas kain atau totebag yang akan dihias dan berilah alas dari bahan karton atau tripleks di dalamnya agar pengecatan tidak akan tembus ke belakang 3. Pindah gambar rancangan ragam hias ke permukaan tas kain dengan pensil 4. Selanjutnya memberikan warna-warna yang menarik pada gambar rancangan dipermukaan kaos dengan menggunakan alat kuas 5. Setelah selesai pewarnaan, lanjutkan dengan finishing, lalu keringkan hasil gambar ragam hias dengan hair dryer atau dijemur Lebih jelasnya silahkan simak video penerapan ragam hias pada bahan tekstil berikut ini.


Demikian ulasan tentang "Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel materi pelajaran Seni Budaya menarik lainnya hanya di situs SeniBudayaku.com.