Perilaku JUJUR menghormati orang tua dan guru adalah perilaku yang
Your browser is no longer supported. Update it to get the best YouTube experience and our latest features. Learn more
Home » Kelas IV » Jujur, Amanah, Hormat, Patuh dan Santun Sebagai muslim/muslimat, kita harus memiliki sikap jujur, amanah, hormat dan patuh kepada orang tua, sopan, dan menghargai teman. Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu degan sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun tidak dikurangi. Amanah itu dapat dipercaya atau melaksanakan tugas yang diberikan oleh orang lain. Berikut penjelasan mengenai sikap jujur, amanah, dan patuh pada orang tua dan guru. A. Jujur Disayang oleh Allah Swt Nabi Muhammad saw merupakan teladan sempurna untuk kita. Beliau memiliki akhlak atau sifat yang begitu mulia. Beberapa sifat mulia yang dimiliki oleh Nabi Muhammad saw antara lain amanah dan jujur. Nabi Muhammad dikenal sebagai pribadi yang jujur, bahkan sejak beliau belum diangkat menjadi nabi. Jujur, dalam Bahasa Arab dikenal dengan istilah ash shidqu atau shiddiq, memiliki arti nyata atau berkata benar. Artinya, kejujuran merupakan bentuk kesesuaian antara ucapan dan perbuatan atau antara informasi dan kenyataan. Lebih jauh lagi, kejujuran berarti bebas dari kecurangan, mengikuti aturan yang berlaku dan kelurusan hati. Allah Swt. senang dengan orang jujur. Kemudian, sikap jujur disenangi semua orang. Orang jujur selalu banyak teman dan dicari orang. Sebaliknya, Allah Swt. tidak senang kepada orang yang tidak jujur, dan orang tidak jujur akan dibenci semua orang. Nabi Muhammad saw. mendapat gelar al-Amin, karena, beliau benar-benar bisa dipercaya, dan melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab.Insya Allah, kamu bisa! Ayo, baca kembali cerita “Anak Gadis yang Jujur!” kemudian diskusikan dengan temanmu!
B. Amanah Amanah memiliki arti dipercaya atau terpercaya. Sementara itu, jika dilihat dari sisi aqidah dan syariat agama, amanah adalah segala sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan dan berkaitan dengan orang lain atau pihak lain. Amanah bisa berupa benda, pekerjaan, perkataan, ataupun kepercayaan. Maka, amanah bisa berbentuk apa aja yang nantinya akan dimintai pertanggungjawabannya. Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad saw. mulai berdagang ke Syam bersama pamannya. Dalam berdagang, beliau selalu bersikap amanah (terpercaya). Barang dagangan yang dititipkan kepadanya dijaga dengan baik. Mengingat sikapnya itu, beliau mendapatkan gelar al-Amin, artinya orang yang dapat dipercaya. Sebagai umat Nabi Muhammad saw., kita harus meneladani perilakunya, misalnya:
Insya Allah, kamu bisa!
C. Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru Ayah dan ibu telah berjasa mengasuh dan memelihara kita. Kita harus patuh kepada mereka berdua. Hormat dan patuh kepada orang tua adalah perintah Allah. Allah berfirman dalam Q.S Luqman/31:14: وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (wawashshaynaa al-insaana biwaalidayhi hamalat-hu ummuhu wahnan 'alaa wahnin wafishaaluhu fii 'aamayni ani usykur lii waliwaalidayka ilayya almashiiru) Artinya :“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (Q.S Luqman/31:14).Beberapa contoh sikap anak menghormati dan patuh kepada orang tua adalah:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا (Alloohummaghfirlii waliwaalidayya warham humma kamaa rabbayaa nii shaghiiraa) Artinya: “Ya Allah ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.”Kita juga diharuskan hormat kepada sesama anggota keluarga, misalnya: hormat kepada kakak dan sayang kepada adik. Selain itu, kita juga wajib hormat dan patuh kepada guru. Beliau telah berjasa mendidik dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat. Berikut adalah contoh cara menghormati dan mematuhi guru:
Insya Allah, kamu bisa! Ayo, ceritakan!
D. Santun dan Menghargai Teman Santun berarti halus budi, baik bahasa dan sopan tingkah lakunya. Orang santun biasanya sabar, tenang, sopan, penuh rasa belas kasihan dan suka menolong. Sedangkan, menghargai berarti menghormati, mengindahkan, dan memandang penting kepada orang lain. Orang yang tidak menghargai berarti orang yang meremehkan atau tidak peduli terhadap orang lain. Adapun Allah adalah Maha Penyayang, Maha Pengasih, Maha Pemaaf, Maha Penyantun kepada semua makhluk-Nya. Perhatikan firman Allah berikut ini. هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ (huwa alladzii yunazzilu 'alaa 'abdihi aayaatin bayyinaatin liyukhrijakum mina alzhzhulumaati ilaa alnnuuri wa-inna allaaha bikum larauufun rahiimun) Artinya :“Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang (al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad) untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sungguh, terhadap kamu Allah Maha Penyantun, Maha Penyayang.” (Q.S al-Hadid/ 57: 9).Berikut beberapa contoh sikap santun:
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 7:34 AM |