Perlawanan rakyat indonesia sebelum abad 20 mudah dipatahkan oleh bangsa barat karena

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia melakukan berbagai perlawanan untuk mengusir penjajahan.

Namun, upaya ini selalu gagal, karena pihak penjajah selalu berhasil membendung perlawanan tersebut.

Bangsa Eropa mulai datang ke Nusantara pada abad ke-16. Tujuan awalnya untuk berdagang rempah-rempah. Namun, secara perlahan tujuan utama ini berubah menjadi penerapan kolonialisme dan imperialisme.

Pada abad ke-19, masyarakat Indonesia berupaya keras untuk melakukan perlawanan. Tujuan utamanya untuk mengusir penjajahan dari Nusantara.

Namun sifat perlawanan lokal dari para raja atau sultan dan rakyat terhadap VOC masih sangat lokal.

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), perlawanan Bangsa Indonesia pada abad ke-19 memiliki beberapa ciri, yakni:

  1. Perjuangan yang dilakukan masih bersifat lokal atau kedaerahan. Hal ini dikarenakan kurangnya persatuan dan kesatuan di masyarakat Indonesia saat itu.
  2. Perlawanan dilakukan secara fisik dan menggunakan senjata tradisional.
  3. Perjuangan dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik atau yang disegani oleh masyarakat saat itu. Contohnya kaum bangsawan atau tokoh agama.
  4. Perlawanan yang dilakukan masih bersifat sporadis atau musiman.
  5. Strategi perjuangan masih belum terorganisir dengan baik.
  6. Masyarakat saat itu masih dengan mudah diadu domba oleh Belanda.

Baca juga: Perlawanan terhadap Kolonialisme Melalui Karya Sastra

Sebagian besar perlawanan tersebut memang tidak berhasil dalam mengusir penjajahan. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang gugur dalam perlawanan tersebut.

Menurut Dina Dwikurniarini dalam diktat yang berjudul Sejarah Indonesia Masa Pergerakan, perjuangan Bangsa Indonesia pada abad ke-19 didominasi oleh perlawanan kerajaan di Nusantara, yang merasa aktivitas perekonomiannya terganggu.

Selain itu, kerajaan juga merasa dirugikan dengan datangnya bangsa asing ke Nusantara. Maka dari itu, banyak perlawanan dilakukan untuk mengusir penjajah dari daerah kekuasaannya.

Upaya perlawanan yang dilakukan memang mayoritas mengalami kegagalan. Namun, tidak sedikit pula perlawanan tersebut berhasil mengusir penjajahan. Apa sajakah itu?

  1. Pada 1527, Fatahilah berhasil mengusir Bangsa Portugis dari Sunda Kelapa dan mengubah nama daerah tersebut menjadi Jayakarta.
  2. Pada 1575, Sultan Baabullah berhasil mengusir Bangsa Portugis dari Maluku atau Ternate.
  3. Pada 1801, Sutan Nuku dari Tidore berhasil merebut kota Soa Siu dari Belanda, dengan dibantu Inggris dan mempersatukan Maluku kembali.

Perlawanan yang masih bersifat melokal atau kedaerahan dan tidak serentak, dipandang Belanda sebagai sebuah keuntungan. Belanda dengan mudah mengirimkan pasukan militernya ke berbagai daerah untuk membendung perlawanan tersebut.

Hingga akhir abad ke-19, perlawanan Bangsa Indonesia masih dilakukan secara fisik dan kedaerahan. Namun, mulai awal abad ke-20, masyarakat Indonesia mulai bersatu untuk memerdekakan diri dari tangan penjajahan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya

Jakarta -

Perlawanan bangsa Indonesia pada abad ke-19 meletus di nusantara setelah berbagai tindakan pemerintah Hindia Belanda merugikan rakyat Indonesia. Apa saja ciri perlawanan bangsa Indonesia abad ke-19?

Pada abad ke-19, pemerintah kolonial Belanda menerapkan sistem tanam paksa, sistem politik liberal, dan sistem politik etis. Setelah menerima kembali kekuasaan dari Inggris, sejumlah utusan Belanda dikirim ke berbagai wilayah di nusantara. Para utusan bertugas memperbaharui perjanjian dengan pemimpin daerah yang berisi pengakuan terhadap kekuasaan kolonial Belanda.

Usai pertengahan abad ke-19, penerapan sistem tanam paksa memperlihatkan penyimpangan. Untuk mendapat keuntungan lebih, para pengawas kerap melakukan pemaksaan kerja pada rakyat Indonesia, seperti dikutip dari Sejarah untuk SMP dan MTs oleh Dr. Nana Nurliana Soeyono, M.A. dan Dra. Sudarini Suhartono, M.A.

Pengaruh Belanda di abad ke-19 semakin kuat karena intervensi yang intensif dalam masalah internal kerajaan di nusantara. Kontak sosial dan ekonomi dengan Belanda juga melemahkan kekuasaan kepala daerah dan kerajaan serta perekonomian di wilayah tersebut, seperti dikutip dari Explore Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII oleh Dwi Sumpani Wati, S.S.

Keberadaan Belanda memicu munculnya pihak pro dan kontra terhadap kekuasaan asing di kalangan bangsawan, penguasa, dan golongan lain di masyarakat. Di daerah kerajaan, ajakan perlawanan dari bangsawan maupun ulama disambut rakyat yang mengalami tekanan dari penjajahan.

Perlawanan yang dilakukan rakyat sebelum abad ke-20 tersebut berupa kericuhan hingga perang. Berikut gambaran perlawanan bangsa Indonesia di abad ke-19.

Ciri Perlawanan Bangsa Indonesia pada Abad ke-19

  • 1. Menggunakan perang dan senjata sebagai perlawanan.
  • 2. Bersifat kedaerahan.
  • 3. Dilakukan tidak serentak karena wilayah-wilayah nusantara sulit dijangkau.
  • 4. Perlawanan dilakukan masing-masih warga wilayah dengan seorang pemimpin.
  • 5. Adanya ketergantungan terhadap sosok pemimpin.
  • 6. Menggunakan strategi penyerangan langsung ke pusat kekuatan militer, mendirikan benteng, perang gerilya, hingga berpura-pura menyerah untuk mengulur waktu dan meningkatkan kekuatan militer.
  • 7. Penguasaan teknologi perang yang masih rendah.
  • 8. Adanya latar belakang dan respons perlawanan dari penjajah seperti taktik gencatan senjata untuk menyusun kembali kekuatan, adu domba, monopoli perdagangan dengan dalih kerja sama, dan pendirian korps antigerilya seperti Marchausse.
  • 9. Belum adanya semangat persatuan dan kesatuan.

Perlawanan bangsa Indonesia di abad ke-19 di antaranya yaitu perlawanan rakyat Maluku yang dipimpin Pattimura, Perang Padri yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol, Perang Diponegoro, dam perlawanan rakyat Bali yang dipimpin Raja Buleleng dan Patih Ketut Jelantik, seperti dikutip dari Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 untuk SMA/SMA Kelas XI oleh Dr. Abdurakhman, S.S., M.Hum dan Arif Pradono, S.S., M.I.Kom.

Perlawanan di abad ke-19 melawan penjajah di nusantara juga termasuk Perang Batak yang dipimpin Sisingamangaraja XII, Perang Banjar yang dipimpin Pangeran Antasari, dan Perang Aceh yang dipimpin Teungku Cik Di Tiro, Cut Nyak Dien, Teuku Umar, Panglima Polem IX, Sultan Muhammad Daud Syah, Cut Meutia, dan sebagainya.

Kelak pada awal abad ke-20, perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Belanda tidak lagi dilakukan dengan cara peperangan seperti abad-abad sebelumnya.

Ciri perlawanan bangsa Indonesia di abad ke-19 sejak abad ke-17 mengandalkan kekuatan senjata. Namun pada perlawanan di abad 20, bangsa Indonesia bergerak melalui organisasi sosial budaya, ekonomi, dan politik. Organisasi tersebut kelak disebut sebagai organisasi pergerakan nasional.

Simak Video "Penampakan Hancurnya Chernihiv Ukraina"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/lus)

Latihan Soal Sejarah Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Menghadapi Penjajah Abad XX - Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan kepada kalian sedikit latihan soal sejarah Bab Masa Pendudukan Belanda dan Jepang di Indonesia. Sebelum mengerjakan soal yang kami berikan akan lebih baik kalian baca terlebih dahulu materi mengenai Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Menghadapi Penjajah Abad XX karena soal soal ini berkaitan dengan materi materi tersebut. Dalam latihan soal kali ini saya juga menberikan jawaban serta pembahasan, agar para pembaca dapat memahami soal serta mengerti alasan ataupun jawaban yang tepat dari sebuah persoalan. Dengan adanya latihan soal sejarah Islam di Indonesia beserta dengan jawaban para pembaca dapat memahami materi yang telah diajarkan di sekolah secara maskimal.

Perlawanan rakyat indonesia sebelum abad 20 mudah dipatahkan oleh bangsa barat karena

Latihan Soal Sejarah Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Menghadapi Penjajah Abad XX dan Jawaban

Oke langsung saja kita menuju soalnya. Terdapat 6 soal pilihan ganda dan 2 uraian, beserta jawaban dan pembahasan yang kami taruh di bagian paling bawah. Selamat mengerjakan !! jangan lupa happy.

Baca Juga : Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Menghadapi Penjajah Abad XX

1. Latar belakang VOC memihak Sultan Haji pada saat terjadi konflik internal di Kerajaan Banten adalah A. VOC menginginkan hak monopali perdagang- an di Banten B. Sultan Haji menyerahkan pengawasan Selat Sunda kepada VOC C. Sultan Haji berjanji memberikan wilayah Lampung kepada VOC D. VOC ingin menjadikan Banten sebagai pelabuhan pengganti Batavia E. VOC ingin antarketurunan Syarif Hidayatullah di Banten segera berakhir 2. Perhatikan pernyataan berikut! 1) VOC mengajak Sultan Agung berunding. 2. VOC memiliki perlengkapan senjata lebih baik. 3) Pasukan Mataram kehabisan sumber makanan. 4) Sultan Agung menerima bujukan Belanda agar menghentikan peperangan. 5) Pasukan Mataram kelelahan. Fakta penyebab kekalahan Sultan Agung dalam serangannya kedua ke Batavia ditunjukkan oleh, angka A. 1), 2), dan 3) B. 1), 3), dan 4) C. 2), 3), dan 4) D. 2), 3), dan 5) E. 2), 4), dan 5) 3. Perlawanan Pangeran Diponegoro untuk menghadapi Belanda dalam Perang Jawa dilakukan menggunakan taktik A. supit urang B. bumi hangus C. perang gerilya D. benteng stelsel E. continental stelsel 4. Snouck Hurgronje memiliki peran penting bagi Belanda dalam mengakhiri perlawanan rakyat Aceh. Strategi Snouck Hurgronje untuk meredam perlawanan rakyat Aceh adalah.... A. memimpin pasukan Belanda menyerang wilayah Aceh B. mendirikan pemerintahan sipil selama Perang Aceh berlangsung C. menjadi guru agama Islam yang mengajar di sekolah rakyat Aceh D. menjadi duta Belanda untuk menghentikan perlawanan rakyat Aceh E. menyarankan taktik pecah belah antara kalangan ulama dan uleebalang 5. Keberadaan bangsa-bangsa Barat di Indanesia sering memicu terjadinya perlawanan. Meskipun demikian, perlawanan rakyat Indonesia sebelum abad XX mudah dipatahkan oleh bangsa Barat karena... A. strategi perlawanan tidak tersusun dengan baik B. banyak pasukan yang melakukan pengkhianatan C. perlawanan rakyat tidak dipimpin tokoh yang berwibawa D. pada masa itu perlawanan sangat bergantung pada pemimpin E. rakyat Indonesia belum mampu menggunakan senjata modern

Baca Juga : Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Menghadapi Penjajah Abad XX

1. Sultan Hasanuddin merupakan seorang raja yang gigih memimpin perlawanan terhadap VOC Bagaimana strategi VOC dalam meredam perlawanan Sultan Hasanuddin? 2. Aceh di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda berusaha mengusir Portugis dari Malaka. Deskripsikan langkah-langkah Aceh untuk menghadapi Portugis! Nah berikut merupakan jawaban beserta pembahasan soal soal diatas. Jika sebelumnya kalian belum mencoba soal diatas, saya sarankan mencoba terlebih dahulu. Ukur daya tangkap materi kalian sebelum kalian melihat pembahasannya. Selamat mecocokkan!! 1. Jawaban: A Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan. Akan tetapi, setelah adanya perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dan putranya yang bernama Sultan Haji, kondisi Banten semakin kacau. Perselisihan semakin meruncing saat VOC mulai ikut campur. Dalam konflik internal tersebut VOC memihak Sultan Haji karena menginginkan hak monopoli perdagangan di Banten. Pilihan B, C, D, dan E tidak tepat karena tidak terkait dengan keterlibatan VOC dalam konflik internal Kerajaan Banten.

2. Jawaban: D

Pada serangan kedua, tepatnya pada tahun 1629 pasukan Mataram kembali mengalami kekalahan karena lumbung-lumbung padi milik Mataram di Tegal dibakar VOC. Akibatnya, pasukan Mataram mengalami kelaparan dan kelelahan. Dengan persenjataan lebih lengkap dan canggih, pasukan VOC berhasil mengalahkan pasukan Mataram. Jadi, fakta yang berkaitan dengan penyebab kekalahan pasukan Mataram ditunjukkan oleh angka 2), 3), dan 5) Adapun fakta yang menyebutkan Sultan Agung terlibat dalam perundingan dengan Belanda tidak tepat karena Sultan Agung tidak pernah berunding dengan Belanda.

3. Jawaban: C

Perang Diponegoro atau Perang Jawa yang meletus pada tahun 1825 merupakan reaksi atas tindakan Belanda yang telah merendahkan martabat Pangeran Diponegoro. Perlawanan yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan pantai utara Jawa ini menyulitkan Belanda karena Pangeran Diponegoro menggunakan strategi perang gerilya. Strategi ini dipraktikkan dengan melakukan penyerangan terhadap pasukan Belanda secara diam-diam.

4. Jawaban: E

Untuk meredam perlawanan rakyat Aceh, permerintah kolonial Belanda mengirim seorang pakar agama Islam bernama Snouck Hurgronje. Selama di Aceh, Snouck Hurgronje menyelidiki kondisi sosial budaya masyarakat Aceh. Dari hasil penyelidikannya itu, Snouck Hurgronje menyarankan agar Belanda berusaha memecah belah kalangan ulama dan uleebalang (bangsawan). Pilihan A, B, C, dan D tidak tepat karena tidak terkait dengan peran Snouck Hurgronje selama tinggal di Aceh.

5. Jawaban: D

Strategi perlawanan rakyat Indonesia sebelum dan setelah abad XX sangat berbeda. Sebelum abad XX perlawanan rakyat Indonesia terhadap bangsa Barat sangat bergantung pada pemimpin. Jika pemimpinnya ditangkap, perlawanan rakyat akan berakhir. Kondisi inilah yang menyebabkan perlawanan rakyat Indonesia sebelum abad X mudah dipatahkan bangsa Barat. Pilihan A, B, C, dan E tidak tepat karena tidak terkait dengan strategi perlawanan rakyat Indonesia sebelum abad XX. Baca Juga : Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Menghadapi Penjajah Abad XX  1. Tujuan VOC menyerang Makassar adalah memonopoli perdagangan. VOC melihat potensi Makassar sebagai pusat perdagangan yang penting di wilayah Indonesia bagian timur. VOC beberapa kali melancarkan serangan terhadap Kerajaan Gowa-Tallo yang berkuasa atas wilayah Makassar. Serangan beruntun yang dilakukan VOC pada tahun 1634, 1654, dan 1666 tidak membuahkan hasil. Perlawanan rakyat Makassar di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin tidak mudah dipatahkan. Untuk meredam perlawanan tersebut VOC memanfaatkan hubungan kurang baik antara penguasa Bone dan penguasa Makassar. Pada saat Makassar menghadapi serangan VOC, Bone di bawah pimpinan Aru Palaka ingin melepaskan diri dari Makassar dan menjadi kerajaan sendiri yang merdeka. VOC mengajak Aru Palaka untuk melawan Sultan Hasanuddin dengan imbalan akan memberi kemerdekaan kepada Bone.

2. Upaya mengusir Portugis dari Malaka sudah dilakukan Aceh sejak masa pemerintahan Sultan Salahudin Riayat Syah al-Kahar. Berkali-kali Sultan Salahudin memimpin pasukannya menyerang kapal-kapal Portugis di Selat Malaka.

Selanjutnya, perlawanan terhadap Portugis dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Sultan Iskandar Muda mengatur strategi dan persiapan dengan melengkapi kapal-kapal serta prajurit yang tangguh. Selain itu, sultan juga meminta bantuan Turki dan memperkuat pertahanan Aceh dengan menempatkan prajurit tangguh di tiap-tiap pelabuhan transito. Itu saja yang dapat saya berikan mengenai latihan soal sejarah BAB Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Menghadapi Penjajah Abad XX  beserta jawabannya. Semoga dengan adanya latihan soal ini kalian dapat memahami materi seputar peridoe Islam di Indonesia lebih maksimal. Semoga Bermanfaat dan sukses selalu.

Latihan Soal Sejarah Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Menghadapi Penjajah Abad XX dan Jawaban

4/ 5

Oleh zedukasi