Saat ini permainan tradisional khususnya untuk anak-anak sudah mulai ditinggalkan. Kondisi tersebut tidak lepas dari perkembangan zaman. Dimana, usia mereka sudah mengenal ponsel dan lebih senang bermain dan menghabiskan waktu didepan Smartphone.
Keadaan ini membuat berbagai permainan yang sudah ada sejak dulu menjadi menghilang dan punah. Jjika, dilihat dari sisi kesehatan sebenarnya, permainan tradisional lebih sehat dan membuat anak menjadi kreatif.
Karena, tidak hanya tubuh saja yang bergerak mereka terkadang juga harus memainkan strategi untuk menang. Komunikasi dan sosialisasi sesama teman menjadi lebih bagus dan akrab. Berikut ini, beberapa permainan tradisional yang sudah mulai ditinggalkan oleh anak-anak generasi milenial.
Konclong Atau Engklek
Konclong atau engklek adalah permainan lompatan dengan satu kaki. Dimana, mereka melompat pada sebuah bidang datar yang digambar dengan bentuk kotak persegi. Untuk memenangkan permainan ini memang butuh ketangkasan.
Karena, saat melompat satu kotak ke kotak lain itu tidak mudah. Biasanya, mereka akan menggunakan pecahan genting sebagai bagian dari permainan. Dimana, setelah mereka berhasil kembali ke titik awal. Pecahan tersebut harus diambil.
Kemudian, dilempar ke kotak didepannya, begitu seterusnya. Jika sudah berada pada kotak terakhir, maka pemain akan menghadap ke belakang dan melemparnya. Saat jatuh di kotak maka pemain lain dilarang menginjaknya.
Begitu seterusnya, sampai tidak ada lagi kota tersisa. Pemenangnya, adalah mereka yang berhasil klaim kotak tersebut. Menyenangkan sekali bukan? Bisa dimainkan dua orang atau lebih.
Petak Umpet
Selanjutnya adalah petak umpet, permaian ini tidak kalah seru. Hampir seluruh dunia memainkannya. Dimainkan banyak orang tetapi, dimainkan secara individu. Dimana, setiap anak akan ada yang jaga dan menghitung sesuai angka yang ditentukan.
Sementara anak lainnya harus bersembunyi. Pemain yang jaga ini harus mencari mereka sampai ketemu. Jangan sampai pemain yang bersembunyi mampu meraih benteng terlebih dulu. Jika, semua sudah tertangkap.
Biasanya, penjaga akan menentukan angka berapa kemudian dihitung urutan nomor satu adalah anak yang berdiri tepat di belakang yang jaga. Disini, tidak ada kalah atau menang, hanya saat mereka tidak pernah menjadi penjaga adalah yang terbaik.
Permainan ini menuntut mereka untuk bermain taktik dimana harus bersembunyi tanpa terlihat. Jika, ketahuan bagaimana caranya agar bisa menyentuh benteng pertama kali. Tidak kalah seru bukan?
Gobak Sodor
Inilah permainan beregu yang menuntut kerja sama tim. Sangat menarik dan menyenangkan. Sebelum bermain harus dibuat dulu garis berupak kotak dengan ukuran 9×4 meter. Satu regu biasa terdiri dari 4 sampai 5 orang, bisa lebih.
Jika, lebih maka kota akan ditambah maksimal satu. Dalam permainan ini, mereka harus menjaga garis yang sudah ditentukan agar pemain lawan tidak bisa masuk ke dalam kotak. Saat semua pemain bisa lolos dan selamat kembali ke titik awal maka, mereka yang mendapatkan angka.
Saat melintas, jika tersentuh penjaga maka akan lawan akan ganti menjadi penjaga garis. Permainan ini dibutuhkan taktik dan kecerdasan. Semua tubuh bergerak jadi, dijamin melakukan permaian ini pasti sehat dan menyenangkan.
biasanya, di awal mereka cukup mudah masuk ke dalam kotak tetapi, saat orang terakhir penjagaan akan satu lawan satu. Disinilah kesulitannya. Apalagi, ada penjaga tengah yang diperbolehkan maju dan mundur tanpa ada batasan.
Bagaimana, sebenarnya permaian tradisional ini seru dan menarik bukan? Dimana, setiap bermain akan melatih berbagai hal mulai dari kecerdasan, otot, serta kerja sama tim untuk mendapatkan kemenangan.
Sayangnya, saat ini permainan tersebut mulai menghilang karena, Smartphone menyajikan sesuatu yang lebih menyenangkan. Memang mampu mengasah otak, sayangnya untuk kesehatan tidak ada jaminan karena, hanya jari saja yang bergerak. Ayo mulai bermain tradisional lagi agar tetap lestari dan hilang begitu saja. Kalau Anda mau main yang mana?