Permainan yang bertujuan untuk melatih kemampuan berlindung dari bahaya yaitu

78 dilakukan. Kesimpulan yang diperoleh adalah memperbaiki proses pembelajaran dan melanjutkan tindakan berikutnya agar proses pelaksanaan pembelajaran yang meliputi inovatif, aktif, menarik, dan menyenangkan dapat meningkat.

4. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Pengamatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini seperti halnya pada siklus I, yaitu meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dapat diuraikan sebagai berikut: a. Kegiatan Pendahuluan Siswa dibariskan menjadi dua bersaf, kemudian guru mengecek kehadiran siswa, memimpin berdoa, melakukan absensi, melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, melakukan pemanasan dan mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan. Kegiatan pendahuluan siklsus kedua dapat dilihat pada gambar 35 di bawah ini. Gambar 35. Kegiatan Pendahuluan Siklus II Pemanasan yang dilakukan adalah Burung Elang dan Anak Ayam. Permainan ini dilakukan di halaman sekolah dan tidak dibatasi ukuran 79 lapangannya. Jumlah pemain tidak terikat, sehingga seluruh siswa dapat bermain. Cara bermain sebagai berikut: anak-anak dibagi dalam kelompok yang sama banyaknya. Tiap kelompok terdiri dari 7 anak. Setiap kelompok menunjuk seorang anggotanya sebagai burung elang dan seorang sebagai induk ayam, sedangkan sisanya sebagai anak ayam. Induk ayam dan anak- anak ayam berbanjar menjadi satu. Induk ayam berada di depan dengan kedua tangan merentang ke samping seolah-olah menghalang-halangi serangan burung elang yang akan menangkap anak ayam. Agar tidak terlepas dari induknya, anak ayam pertama memegang pinggang induknya dan anak ayam lainnya memegang pinggang anak ayam di depannya. Burung elang berusaha menangkap anak ayam. Sebaliknya induk ayam berusaha menghalang-halangi jangan sampai menangkap anak- anaknya. Anak-anak ayam selalu mengikuti gerakan induknya. Burung elang hanya dapat menyambar anak ayam yang berada paling belakang. Anak ayam yang terkena sambar harus melepaskan diri dari kelompoknya. Permainan tetap diteruskan sampai beberapa saat. Setelah waktu permainan dianggap sudah cukup, harus diadakan pergantian. Pemain yang semula menjadi burung elang dan induk ayam menjadi anak ayam. Dua diantara anak ayam dipilih sebagai burung elang dan induk ayam. Dengan demikian, permainan dilakukan berulang kali dan setiap anak ayam dapat merasakan burung elang, induk ayam, dan anak ayam. 80 Permainan ini bertujuan untuk melatih kemampuan berlindung dari bahaya. Burung elang harus lincah dan cekatan dalam menangkap mangsanya, yaitu anak ayam. Induk ayam bertanggung jawab melindungi anak-anaknya. Agar tidak tertangkap oleh burung elang. Jadi, sebagai induk ayam harus cerdas dan dapat berpikir cepat, serta selalu membuat keputusan tentang arah yang akan diambil untuk menghidari dari serangan burung elang. Kegiatan pemanasan dapat dilihat pada gambar 36 di bawah ini. Gambar 36. Kegiatan Pemanasan Siklus II b. Kegiatan Inti Pertemuan Pertama Kegiatan inti pada siklus kedua pertemuan pertama, sebagai berikut. 1 Siswa Melakukan Keseimbangan Punggung Kegiatan inti pertama siklus kedua pertemuan pertama yaitu siswa melakukan keseimbangan punggung. Pembelajaran ini bertujuan untuk melatih keseimbangan pada saat melakukan guling ke belakang. Sebelum siswa melakukan kegiatan ini terlebih dahulu seluruh siswa diberi tugas untuk mengamati gambar yang telah dipajang di papan yang telah 81 disediakan. Kemudian guru memberikan contoh gerakan yang akan dilakukan. Cara melakukannya sebagai berikut: sikap awal jongkok membelakangi matras, kedua kaki rapat, kedua tangan di samping badan, pandangan ke depan bawah, kemudian gulingkan badan ke arah belakang. Kaki diangkat ke atas beberapa saat dengan menjaga keseimbangan. Kegiatan siswa melakukan keseimbangan punggung dapat dilihat pada gambar 37 di bawah ini. Gambar 37. Siswa Melakukan Keseimbangan Punggung 2 Siswa Melakukan Goyang ke Belakang Back Rocker Kegiatan inti kedua yaitu siswa melakukan goyang ke belakang back rocker dengan melihat ke samping. Sebelum siswa melakukan kegiatan ini terlebih dahulu seluruh siswa diberi tugas untuk mengamati gambar yang telah dipajang di papan yang telah disediakan. Kemudian guru memberi contoh gerakan. Cara melakukan dimulai dari sikap awal jongkok membelakangi matras, kemudian melakukan goyang ke belakang, kedua lengan diluruskan ke samping, pada saat goyang ke belakang mata melihat ke samping lengan yang diluruskan. 82 Pembelajaran goyang ke belakang back rocker mata melihat ke samping dapat dilihat pada gambar 38 di bawah ini. Gambar 38. Siswa Melakukan Goyang ke Belakang Back Rocker 3 Siswa Melakukan Goyang ke Belakang Ujung Kaki Menyentuh Lantai Kegiatan inti ketiga yaitu siswa melakukan goyang ke belakang ujung kaki menyentuh lantai. Pembelajaran ini bertujuan untuk melatih siswa agar cepat menguasai guling ke belakang. Seperti halnya pada kegiatan inti yang pertama dan kedua, sebelum melakukan kegiatan ini siswa diberi tugas untuk mengamati gambar yang telah dipajang di papan yang telah disediakan. Kemudian guru memberi contoh gerakan yang akan dilakukan. Cara melakukan dimulai dari sikap awal jongkok membelakangi matras, kemudian melakukan goyang ke belakang, kedua lengan diluruskan ke samping, pada saat goyang ke belakang salah satu kaki diluruskan melewati kepala dan sentuh lantai dengan ujung jari kaki. Pembelajaran goyang ke belakang ujung kaki menyentuh lantai dapat dilihat pada gambar 39 di bawah ini. 83 Gambar 39. Siswa Melakukan Goyang ke Belakang Ujung Kaki Menyentuh Lantai Kegiatan Inti Siklus II Pertemuan Kedua 1 Siswa Melakukan Kombinasi Gerakan Goyang Punggung, Sentuh Lantai dan Mengguling Kegiatan inti pertama pertemuan kedua yaitu siswa melakukan kombinasi gerakan goyang punggung, sentuh lantai dan mengguling. Pembelajaran ini bertujuan untuk melatih siswa agar cepat menguasai gerakan guling ke belakang dan keseimbangan dalam senam lantai. Sebelum melakukan kegiatan ini siswa diberi tugas untuk mengamati gambar yang telah dipajang di papan yang telah disediakan. Kemudian guru memberi contoh gerakan yang akan dilakukan. Cara melakukan dimulai dari sikap awal duduk di matras, kedua kaki rapat, kedua tangan di samping badan, pandangan ke depan bawah, kemudian gulingkan badan ke arah belakang, kaki didorong ke belakang melewati kepala, sampai kedua kaki mendarat di matras. Kegiatan melakukan kombinasi gerakan goyang punggung, sentuh lantai dan mengguling dapat dilihat pada gambar 40 di bawah ini. 84 Gambar 40. Siswa Melakukan Kombinasi Gerakan Goyang Punggung, Sentuh Lantai dan Mengguling 2 Siswa Melakukan Guling ke Belakang dan Kembali ke Depan Sikap Akhir Duduk Kegiatan inti kedua yaitu siswa melakukan guling ke belakang dan kembali ke depan sikap akhir duduk. Pembelajaran ini bertujuan untuk melatih penguasaan siswa dalam melakukan rangkaian guling ke belakang. Sebelum melakukan kegiatan ini siswa diberi tugas untuk mengamati gambar yang telah dipajang di papan yang telah disediakan. Kemudian guru memberi contoh gerakan yang akan dilakukan. Cara melakukan gerakan ini adalah dengan sikap awal berdiri tegak membelakangi matras, kedua kaki rapat, pandangan lurus ke depan, mengambil sikap jongkok dan segera berguling ke belakang. Saat berguling, kedua kaki lurus ke atas belakang, ditahan beberapa saat kemudian badan digulingkan kembali ke sikap awal. Gerakan melakukan guling ke belakang dan kembali ke depan sikap akhir duduk dapat dilihat pada gambar 41 di bawah ini. 85 Gambar 41. Siswa Melakukan Guling ke Belakang dan Kembali ke Depan Sikap Akhir Duduk 3 Siswa Melakukan Guling Bahu ke Belakang Sikap Akhir Jongkok Kegiatan inti ketiga yaitu siswa melakukan guling bahu ke belakang sikap akhir jongkok. Pembelajaran ini bertujuan untuk melatih siswa menguasai rangkaian gerakan guling ke belakang dengan keseimbangan yang baik. Sebelum melakukan kegiatan ini siswa diberi tugas untuk mengamati gambar yang telah dipajang di papan yang telah disediakan. Kemudian guru memberi contoh gerakan yang akan dilakukan. Cara melakukan gerakan ini adalah dimulai dari sikap awal berdiri tegak membelakangi matras, kedua kaki rapat, pandangan lurus ke depan, mengambil sikap jongkok dan segera berguling ke belakang. Saat berguling, kedua kaki lurus ke atas, diakhiri dengan sikap berdiri seperti semula. Gerakan guling bahu ke belakang sikap akhir jongkok dapat dilihat pada gambar 42 di bawah ini. 86 Gambar 42. Siswa Melakukan Guling Bahu ke Belakang Sikap Akhir Jongkok c. Kegiatan Penutup Siswa dikumpulkan menjadi 2 bersaf. Memberi penjelasan- penjelasan dan koreksi tentang materi yang telah dilakukan siswa. Melakukan evaluasi proses pembelajaran. Memimpin doa penutup dan membubarkan siswa. Kegiatan penutup siklus pertama dapat dilihat pada gambar 43 di bawah ini. Gambar 43. Kegiatan Penutup Siklus II Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran siklus II yang meliputi inovatif, aktif, efektif, dan menyenangkan yang dilakukan oleh kolaborator yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini. 87 Tabel 8. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II No Urut Subjek Kegiatan Pendahuluan, Inti, dan Penutup Inovatif Aktif Efektif Menyenangkan S B B C K S B B C K S B B C K S B B C K 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Jumlah 1 10 3 2 7 5 3 7 4 6 7 1 Persenta se 7,14 71,43 21,43 14,29 50 35,71 21,43 50 28,57 42,86 50 7,14 Berdasarkan tabel 8 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa inovatif siswa yang termasuk dalam kategori SB sangat baik sebanyak 1 siswa 7,14, B baik sebanyak 10 siswa 71,43, kategori C cukup sebanyak 3 siswa 21,43, dan kategori K kurang sebanyak 0 siswa 0. Indikator aktif siswa yang termasuk dalam kategori SB sangat baik sebanyak 2 siswa 14,29, B baik sebanyak 7 siswa 50, termasuk dalam kategori C cukup sebanyak 5 siswa 35,71, dan termasuk dalam kategori K kurang sebanyak 0 siswa 0. Indikator efektif: siswa yang termasuk dalam kategori SB sangat baik termasuk dalam dalam kategori menyenangkan se baik, kategori B 1 siswa 7,14 kurang. Agar dapat dilihat dal Gambar 44. H II

5. Hasil Angket S