Pernyataan yang benar tentang sitoskeleton pada gambar adalah

Giới thiệu về cuốn sách này

Siteskleton pada gambar merupakan …. mikrofilamen yang tersusun dari rantai ganda subunit protein aktin mikrotubula yang terbentuk dari protein globural tubulin filamen intermediet yang tersusun dari subunit protein keratin mikrotubula untuk kontraksi otot

mikrofilamen yang berfungsi untuk menyokong dan memberi bentuk sel

Bagi kalian yang mencari namun belum bisa juga mendapatkan jawaban yang benar, dari pertanyaan tentang Sitoskeleton Pada Gambar Merupakan maka pada kesempatan ini kakak akan memberikan jawaban juga pembahasan yang cocok dari persoalan tentang Sitoskeleton Pada Gambar Merupakan. Oleh sebab itu sekali lagi kakak sarankan untuk menyimak jawaban yang seperti dibawah ini, agar dilain hari, jikalau ada pertanyaan tentang yang mirip adik-adik dapat mengerjakannya dengan baik.

Jawaban pilihan jawaban yang tepat adalah mikrotubula yang terbentuk dari protein globular tubulin

Pembahasan: Sitoskeleton Pada Gambar Merupakan

Sitoskeleton pada gambar merupakan mikrotubula yang berbentuk seperti batang berongga dan tersusun atas protein globular tubulin. Selain mikrotubula, sitoskeleton dapat dibedakan pula menjadi mikrofilamen dan filamen intermediet. Mikrofilamen tersusun atas rantai ganda dari subunit aktin yang terlilit. Sementara itu, filamen intermediet berbentuk seperti serabut protein yang menggulung seperti kabel.

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah mikrotubula yang terbentuk dari protein globular tubulin

Jawaban dari persoalan Sitoskeleton Pada Gambar Merupakan diatas, mudah-mudahan mampu menambah wawasan adik-adik semua.

Sitoskeleton, rangka sel, atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang menyusun sitoplasma dalam sel. Setelah lama dianggap hanya terdapat di sel eukariota, sitoskeleton ternyata juga dapat ditemukan pada sel prokariota. Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu mengatur posisi organel, berenang, serta merayap di permukaan.[1]

Pernyataan yang benar tentang sitoskeleton pada gambar adalah
Biologi selSel hewan

Komponen sel hewan pada umumnya:

  1. Nukleolus
  2. Inti sel
  3. Ribosom (titik-titik kecil sebagai bagian dari no. 5)
  4. Vesikel
  5. Retikulum endoplasma kasar
  6. Badan Golgi
  7. Sitoskeleton
  8. Retikulum endoplasma halus
  9. Mitokondria
  10. Vakuola
  11. Sitosol (cairan yang berisi organel, yang terdiri dari sitoplasma)
  12. Lisosom
  13. Sentrosom
  14. Membran sel

Pernyataan yang benar tentang sitoskeleton pada gambar adalah

Sitoskeleton eukariota. Aktin digambarkan dengan warna merah dan mikrotubulus dengan warna hijau. Struktur berwarna biru ialah inti sel.

Sitoskeleton eukariota terdiri dari tiga tipe dasar, yaitu mikrofilamen, mikrotubulus (jamak: mikrotubuli), dan intermediat filamen. Ketiga filamen ini terhubung satu sama lain dan saling berkoordinasi.

Ciri-ciri berbagai jenis sitoskeleton eukariota[2]
Mikrotubulus Filamen intermediat Mikrofilamen
Struktur Tabung berongga yang kaku dan tidak dapat diregangkan Filamen liat yang fleksibel dan dapat diregangkan Filamen fleksibel yang tidak dapat diregangkan
Diameter 25 nm 10–12 nm 8 nm
Subunit Tubulin, dimer dari α-tubulin dan β-tubulin ~70 jenis protein Aktin
Fungsi utama Pendukung, transpor intraselular, organisasi sel Pendukung Motilitas dan kontraksi
Ditemukan pada Semua eukariota Hewan Semua eukariota
Lokasi seluler Sitoplasma Sitoplasma dan nukleus Sitoplasma
Foto

 

Mikrotubula di dalam sel

 

Filamen keratin sel karsinoma

 

Mikrofilamen sel mencit

Skema struktur

 

 

 

Mikrofilamen (Filamen aktin)

Bersifat fleksibel, filamen aktin biasanya berbentuk jaring atau gel. Aktin berfungsi membentuk permukaan sel. Beberapa jenis bakteri juga mampu bergerak dengan filamen aktin seperti Listriea monocytogenes yang menyebar dari sel ke sel dengan menginduksi penyusunan filamen aktin pada sitosol sel inang.[1]

Mikrotubula

Mikrotubula atau mikrotubulus adalah tabung yang disusun dari mikrotubulin. bersifat lebih kokoh dari aktin, mikrotubulus mengatur posisi organel di dalam sel. Mikrotubulus memiliki dua ujung: ujung negatif yang terhubung dengan pusat pengatur mikrotubulus, dan ujung positif yang berada di dekat membran plasma. Organel dapat meluncur di sepanjang mikrotubulus untuk mencapai posisi yang berbeda di dalam sel, terutama saat pembelahan sel.[1]

Polimerisasi tubulin

Tubulin dapat berpolimerisasi membentuk mikrotubulus. Percobaan polimerisasi dapat dibuat dengan campuran tubulin, larutan penyangga, dan GTP pada suhu 37 °C. Dalam tahapannya, jumlah polimer mikrotubulus mengikuti kurva sigmoid. Pada fase lag, tiap molekul tubulin berasosiasi untuk membentuk agregat yang agak stabil. Beberapa di antaranya berlanjut membentuk mikrotubulus. Saat elongasi, tiap subunit berikatan dengan ujung ujung mikrotubulus. Saat fase plato, (mirip fase log pada pembelahan sel), polimerisasi dan depolimerisasi berlangsung secara seimbang karena jumlah tubulin bebas yang ada pas-pasan.

Filamen intermediet

Berbentuk serat mirip tali, filamen intermediet memberi kekuatan mekanis pada sel sehingga sel tahan terhadap tekanan dan peregangan yang terjadi pada dinding sel. Filamen ini juga memberi kekuatan pada dinding sel.[1]

Pembentukan filamen intermediet

Pembentukan filamen intermediet juga didasarkan pada polimerisasi filamen. Dua monomer filamen bergabung membentuk struktur coil. Dimer ini akan bergabung dengan dimer lainnya membentuk tetramer, tetapi posisinya saling tidak paralel. Ketidakparalelan ini membuat tetramer dapat berasosiasi dengan tetramer lain (mirip struktur penyusunan batu bata). Pada akhirnya, tetramer-tetramer bergabung membentuk sebuah array heliks.[1]

Struktur bentukan sitoskeleton

Hanya dengan tiga tipe filamen, struktur sel dapat bervariasi antara satu sel dengan sel lainnya. Efektivitas kerja ketiga filamen protein ini bergantung pada jumlah protein asesori yang menghubungkan filamen ke komponen sel lain. Protein asesori penting untuk mengontrol perakitan filamen sitoskeleton pada posisi tertentu, termasuk di dalamnya protein motorik yang mengerakkan organel pada filamen atau filamen itu sendiri. Susunan struktur filamen ini mirip barisan semut. Tersusun rapih dan jika ada yang meninggalkan rombongan, barisan dapat menyusun kembali dalam kecepatan tinggi.[1]

Silia dan sentriol

Silia adalah benang tipis setebal 0,25 μm dengan bundel mikrotubulus di bagian intinya. Dinding dari silia adalah 9 pasang mikrotubulus dan bagian tengah dari benang ini adalah 2 mikrotubulus yang tidak berpasangan, yang biasa disebut axoneme. Struktur ini sering disebut sebagai "Struktur 9+2". Silia berfungsi menggerakkan fluida di permukaan sel dan menggerakkan sel di dalam fluida.[1]

Sentriol adalah struktur berbentuk tabung yang terbentuk dari mikrotubulus dengan lebar 0,2 μm dan panjangnya 0,4 μm. Sentriol berfungsi membentuk benang spindel untuk memisahkan kromosom. Mikrotubulus berkelompok membentuk 3 mikrotubulus yang tersusun secara paralel. Sembilan kelompok semacam ini membentuk dinding sentriol. Tiap kelompok tidak tegak lurus dengan inti tabung, tetapi agak miring.[1]

Dinding sel tanaman

Dinding sel tanaman adalah matriks ekstraseluler yang kokoh. Dinding sel ini terdiri atas mikrofibrilis dalam banyak matriks polisakarida (sebagian besar pektin dan hemiselusosa) dan glikoprotein yang saling silang. Pada bagian korteks dari dinding sel, ada array mikrotubulus yang menentukan posisi mikrofibrilis. Penyusunan mikrofibrilis ini menentukan arah perkembangan dinding sel, bentuk akhir sel, serta pola pembelahan sel. Dalam susunannya pada dinding sel, mikrofibrilis selulosa saling silang dalam jaringan yang diikat oleh hemiselusosa. Jaringan ini saling ekstensif dengan jaringan polisakarida pektin. Jaringan selulosa-hemiselulosa memberi kekuatan tegangan sementara jaringan pektin melawan kompresi. Pada dinding sel utama, jumlah ketiganya secara kasar sama, tetapi lamela tengah memiliki lebih banyak pektin untuk merekatkan sel yang berdekatan.[1]

  1. ^ a b c d e f g h i Alberts B, et.al.. 2002. Molecular Biology of the Cell. Ney York:Garland Science ISBN 0-8153-3218-1
  2. ^ (Inggris) Karp, G. (2009). Cell and Molecular Biology: Concepts and Experiments (edisi ke-6). Hoboken, NJ: John Wiley and Sons. hlm. 319.  (lihat di Penelusuran Buku Google)

  • Biologi sel
  • Adesi sel
  • Pembelahan sel
  • Badan Golgi
  • Kloroplas
  • Lapisan ganda lipid
  • Membran sel
  • Mitokondria
  • Nukleus
  • Organel
  • Retikulum endoplasma
  • Ribosom
  • Sitoplasma
  • Vesikel

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sitoskeleton&oldid=21084013"