Persamaan dan perbedaan antara manajer pemimpin dan penguasa

Pembelian Minyak Goreng Curah Wajib Pakai PeduliLindungi, Pengawasannya?

Show

Persamaan dan perbedaan antara manajer pemimpin dan penguasa

Perbesar

Mencari pemimpin yang ideal

Liputan6.com, Jakarta Suatu saat nanti mungkin Anda naik pangkat, baik sebagai manajer maupun seorang pemimpin. Namun apakah Anda pernah bertanya-tanya apa yang membedakan seorang pemimpin, dan manajer? Anda tidak sendirian. Berikut adalah beberapa perbedaan antara manajer dan pemimpin dilansir dari payscale Sabtu, (26/9/2015) :

1. Manajer mengandalkan kontrol dan pemimpin membangun kepercayaan.

Manajer bertindak seperti bos dengan mengendalikan bawahan mereka, dan mengatur tugas-tugas administrasi. Di sisi lain, para pemimpin memberikan arahan, inovasi, dan menginspirasi. Mereka mengandalkan kepercayaan yang telah dibangun antara dirinya dan anggota tim untuk menjadi kekuatan, dan motivasi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Berbeda dengan manajer yang lebih mengutamakan kontrol dan mengatur dengan memainkan emosi takut.

2. Manajer menjaga fungsi organisasi, dan pemimpin membangun visi bersama.

Setiap organisasi membutuhkan manajer untuk memenuhi target perusahaan. Di sisi lain, pemimpin perlu memberikan perhatian pada karyawan supaya termotivasi dan terinspirasi. Para pemimpin bekerja dengan tim untuk membangun visi bersama, dan masa depan perusahaan. Manajer bekerja melalui sistem oprasional prosedur dan menjaga sistem tersebut berjalan dengan semestinya. Sedangkan para pemimpin memandang gambaran yang lebih besar seperti perubahan, dan masa depan perusahaan.

3. Manajer mengatur sistem, dan pemimpin memimpin orang-orang.

Menurut Anda apakah mengawasi pekerjaan perlu dilakukan? atau seseorang pempmim yang memimpin karyawannya bekerja ?

Para profesional tidak ingin diperlakukan seperti mesin. Mereka ingin berkolaborasi dan berinovasi, tidak diperlakukan seperti roda gigi dalam sebuah mesin. Bagi orang yang lahir pada rentang tahun 1980 -1995 atau bisa disebut generasi Y, perusahaan seperti Google dan Microsoft sangat ideal bagi mereka. perusahaan tersebut dikenal inovatif dan mereka memberikan kesempatan untuk pengembangan diri maupun karir. Perusahaan tersebut fokus pada karyawan dan ide-ide mereka, bukan pada daftar pekerjaan yang harus dilakukan. (Ilh/Zul)

  • Persamaan dan perbedaan antara manajer pemimpin dan penguasa
    Ifsan Lukmannul HakimAuthor
  • Persamaan dan perbedaan antara manajer pemimpin dan penguasa
    Zulfi SuhendraEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penguasa. Hal pertama yang terlintas di fikiran kita sudah pasti bahwa penguasa adalah orang yang berkuasa, orang yang menguasai, orang yang punya hak otoriter dalam menjalankan sesuatu, orang yang mempunyai wewenang lebih, sesuatu yang menuntut untuk takluk menuruti kehendaknya. Mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan layaknya barang yang di keramatkan. Penguasa adalah seorang pemimpin yang mampu menyetir satu bahkan lebih kelompok maupun individu dalam suatu lingkup. Ia berhak memerintah dan menggerakkan massa untuk menjadikan supporter paling terdepan dalam mendukung maupun melaksanakan apa yang ia buat.

Kemudian jika di tinjau dari pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yakni pertama, penguasa adalah orang yang menguasai atau orang yang berkuasa (untuk menyelenggarakan sesuatu, memerintah, dan sebagainya. Dan yang kedua, penguasa sebagai pemegang kekuasaan. Kedua hal tersebut sudah umum kita ketahui.

Lalu apakah sama penguasa dengan pemimpin ? menurut saya sendiri kedua hal tersebut tidaklah sama. Jika penguasa sudah pasti pemimpin namun pemimpin belum tentu penguasa. Penguasa, kita di tuntut untuk memenuhi segala keinginannya atau kehendaknya. Sedangkan pemimpin adalah dia yang mempunyai jiwa kepemimpinan, mempunyai planning, dapat berorganisasi dengan baik, dapat mengambil keputusan yang tepat, dan menjadi pengawas atas bawahannya. Mampu menjadikan seseorang menjadi hal yang positif, serta menjunjung kerjasama yang tinggi.

Dengan perbedaan yang telah dijelaskan muncul lah pertanyaan. Bisakah faham kapitalisme dijadikan sebagai penguasa? tentu saja bisa. Kapitalisme adalah sistem dan faham ekonomi yang modalnya bersumber pada modal, baik modal pribadi ataupun modal perusahaan swasta. Ketika melihat konteks zaman sekarang sangat bisa jika faham kapitalisme menjadi penguasa. 

Seperti halnya hukum rimba, yang terkuat maka ia yang menang. Menjadi seorang penguasa memang harus punya modal ataupun uang untuk membangun daerah kekuasaannya.  Kebalikan dari faham kapitalisme sendiri adalah faham sosialisme adalah faham dimana tidak ada perbedaan antara golongan buruh atau penguasa sehingga apa saja yang dilakukan maka akan dikerjakan secara bersama-sama. Sosialisme adalah ideologi yang menjadi dasar dari komunisme. Sehingga penganut faham sosialisme sudah pasti adalah orang yang komunis.

Dalam Islam, pemimpin adalah imam. Orang yang memimpin, menjadi yang terdepan, mempunyai amanah dan tanggugjawab yang besar. Tidak serta merta memimpin untuk kepentngan pribadi. Seorang pemimpin mempunyai sifat yang bijaksana untuk mendengarkan keinginan, keluh kesah umat atau masyarakatnya.

Al Quran dan hadist telah menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Sejak awal mengatur bagaimana baiknya memilih seorang penguasa atau pemimpin yang baik. Baiknya memilih seorang pemimpin dilihat dari dua hal. Pertama, kepemimpinan dalam al quran bukan sekedar kontrak sosial antara pemimpin dengan masyarakatnya, tapi merupakan perjanjian antara dia dengan Allah. Semakin tinggi kekuasaan pemimpin maka semakin bertaggungjawab dalam melayani umatnya.

Jadi, pada dasarnya penguasa dan pemimpin memiliki arti yang baik walaupun maknanya berbeda.  Tergantung bagaimana seseorang itu mampu menguasai ataupun memimpin tanpa melakukan kedzaliman ataupun hal-hal buruk yang sampai merugikan pihak lain. Hal tersebut tidak lepas dari keadaan spiritual yang harus selalu dibawa dan dijadikan patokan sebelum berbuat sesuatu. Alangkah baiknya jika kita bisa merubah cara pandang dan sistem tentang penguasa yang sewenang-wenang.  


Page 2

Penguasa. Hal pertama yang terlintas di fikiran kita sudah pasti bahwa penguasa adalah orang yang berkuasa, orang yang menguasai, orang yang punya hak otoriter dalam menjalankan sesuatu, orang yang mempunyai wewenang lebih, sesuatu yang menuntut untuk takluk menuruti kehendaknya. Mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan layaknya barang yang di keramatkan. Penguasa adalah seorang pemimpin yang mampu menyetir satu bahkan lebih kelompok maupun individu dalam suatu lingkup. Ia berhak memerintah dan menggerakkan massa untuk menjadikan supporter paling terdepan dalam mendukung maupun melaksanakan apa yang ia buat.

Kemudian jika di tinjau dari pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yakni pertama, penguasa adalah orang yang menguasai atau orang yang berkuasa (untuk menyelenggarakan sesuatu, memerintah, dan sebagainya. Dan yang kedua, penguasa sebagai pemegang kekuasaan. Kedua hal tersebut sudah umum kita ketahui.

Lalu apakah sama penguasa dengan pemimpin ? menurut saya sendiri kedua hal tersebut tidaklah sama. Jika penguasa sudah pasti pemimpin namun pemimpin belum tentu penguasa. Penguasa, kita di tuntut untuk memenuhi segala keinginannya atau kehendaknya. Sedangkan pemimpin adalah dia yang mempunyai jiwa kepemimpinan, mempunyai planning, dapat berorganisasi dengan baik, dapat mengambil keputusan yang tepat, dan menjadi pengawas atas bawahannya. Mampu menjadikan seseorang menjadi hal yang positif, serta menjunjung kerjasama yang tinggi.

Dengan perbedaan yang telah dijelaskan muncul lah pertanyaan. Bisakah faham kapitalisme dijadikan sebagai penguasa? tentu saja bisa. Kapitalisme adalah sistem dan faham ekonomi yang modalnya bersumber pada modal, baik modal pribadi ataupun modal perusahaan swasta. Ketika melihat konteks zaman sekarang sangat bisa jika faham kapitalisme menjadi penguasa. 

Seperti halnya hukum rimba, yang terkuat maka ia yang menang. Menjadi seorang penguasa memang harus punya modal ataupun uang untuk membangun daerah kekuasaannya.  Kebalikan dari faham kapitalisme sendiri adalah faham sosialisme adalah faham dimana tidak ada perbedaan antara golongan buruh atau penguasa sehingga apa saja yang dilakukan maka akan dikerjakan secara bersama-sama. Sosialisme adalah ideologi yang menjadi dasar dari komunisme. Sehingga penganut faham sosialisme sudah pasti adalah orang yang komunis.

Dalam Islam, pemimpin adalah imam. Orang yang memimpin, menjadi yang terdepan, mempunyai amanah dan tanggugjawab yang besar. Tidak serta merta memimpin untuk kepentngan pribadi. Seorang pemimpin mempunyai sifat yang bijaksana untuk mendengarkan keinginan, keluh kesah umat atau masyarakatnya.

Al Quran dan hadist telah menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Sejak awal mengatur bagaimana baiknya memilih seorang penguasa atau pemimpin yang baik. Baiknya memilih seorang pemimpin dilihat dari dua hal. Pertama, kepemimpinan dalam al quran bukan sekedar kontrak sosial antara pemimpin dengan masyarakatnya, tapi merupakan perjanjian antara dia dengan Allah. Semakin tinggi kekuasaan pemimpin maka semakin bertaggungjawab dalam melayani umatnya.

Jadi, pada dasarnya penguasa dan pemimpin memiliki arti yang baik walaupun maknanya berbeda.  Tergantung bagaimana seseorang itu mampu menguasai ataupun memimpin tanpa melakukan kedzaliman ataupun hal-hal buruk yang sampai merugikan pihak lain. Hal tersebut tidak lepas dari keadaan spiritual yang harus selalu dibawa dan dijadikan patokan sebelum berbuat sesuatu. Alangkah baiknya jika kita bisa merubah cara pandang dan sistem tentang penguasa yang sewenang-wenang.  


Persamaan dan perbedaan antara manajer pemimpin dan penguasa

Lihat Politik Selengkapnya


Page 3

Penguasa. Hal pertama yang terlintas di fikiran kita sudah pasti bahwa penguasa adalah orang yang berkuasa, orang yang menguasai, orang yang punya hak otoriter dalam menjalankan sesuatu, orang yang mempunyai wewenang lebih, sesuatu yang menuntut untuk takluk menuruti kehendaknya. Mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan layaknya barang yang di keramatkan. Penguasa adalah seorang pemimpin yang mampu menyetir satu bahkan lebih kelompok maupun individu dalam suatu lingkup. Ia berhak memerintah dan menggerakkan massa untuk menjadikan supporter paling terdepan dalam mendukung maupun melaksanakan apa yang ia buat.

Kemudian jika di tinjau dari pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yakni pertama, penguasa adalah orang yang menguasai atau orang yang berkuasa (untuk menyelenggarakan sesuatu, memerintah, dan sebagainya. Dan yang kedua, penguasa sebagai pemegang kekuasaan. Kedua hal tersebut sudah umum kita ketahui.

Lalu apakah sama penguasa dengan pemimpin ? menurut saya sendiri kedua hal tersebut tidaklah sama. Jika penguasa sudah pasti pemimpin namun pemimpin belum tentu penguasa. Penguasa, kita di tuntut untuk memenuhi segala keinginannya atau kehendaknya. Sedangkan pemimpin adalah dia yang mempunyai jiwa kepemimpinan, mempunyai planning, dapat berorganisasi dengan baik, dapat mengambil keputusan yang tepat, dan menjadi pengawas atas bawahannya. Mampu menjadikan seseorang menjadi hal yang positif, serta menjunjung kerjasama yang tinggi.

Dengan perbedaan yang telah dijelaskan muncul lah pertanyaan. Bisakah faham kapitalisme dijadikan sebagai penguasa? tentu saja bisa. Kapitalisme adalah sistem dan faham ekonomi yang modalnya bersumber pada modal, baik modal pribadi ataupun modal perusahaan swasta. Ketika melihat konteks zaman sekarang sangat bisa jika faham kapitalisme menjadi penguasa. 

Seperti halnya hukum rimba, yang terkuat maka ia yang menang. Menjadi seorang penguasa memang harus punya modal ataupun uang untuk membangun daerah kekuasaannya.  Kebalikan dari faham kapitalisme sendiri adalah faham sosialisme adalah faham dimana tidak ada perbedaan antara golongan buruh atau penguasa sehingga apa saja yang dilakukan maka akan dikerjakan secara bersama-sama. Sosialisme adalah ideologi yang menjadi dasar dari komunisme. Sehingga penganut faham sosialisme sudah pasti adalah orang yang komunis.

Dalam Islam, pemimpin adalah imam. Orang yang memimpin, menjadi yang terdepan, mempunyai amanah dan tanggugjawab yang besar. Tidak serta merta memimpin untuk kepentngan pribadi. Seorang pemimpin mempunyai sifat yang bijaksana untuk mendengarkan keinginan, keluh kesah umat atau masyarakatnya.

Al Quran dan hadist telah menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Sejak awal mengatur bagaimana baiknya memilih seorang penguasa atau pemimpin yang baik. Baiknya memilih seorang pemimpin dilihat dari dua hal. Pertama, kepemimpinan dalam al quran bukan sekedar kontrak sosial antara pemimpin dengan masyarakatnya, tapi merupakan perjanjian antara dia dengan Allah. Semakin tinggi kekuasaan pemimpin maka semakin bertaggungjawab dalam melayani umatnya.

Jadi, pada dasarnya penguasa dan pemimpin memiliki arti yang baik walaupun maknanya berbeda.  Tergantung bagaimana seseorang itu mampu menguasai ataupun memimpin tanpa melakukan kedzaliman ataupun hal-hal buruk yang sampai merugikan pihak lain. Hal tersebut tidak lepas dari keadaan spiritual yang harus selalu dibawa dan dijadikan patokan sebelum berbuat sesuatu. Alangkah baiknya jika kita bisa merubah cara pandang dan sistem tentang penguasa yang sewenang-wenang.  


Persamaan dan perbedaan antara manajer pemimpin dan penguasa

Lihat Politik Selengkapnya


Page 4

Penguasa. Hal pertama yang terlintas di fikiran kita sudah pasti bahwa penguasa adalah orang yang berkuasa, orang yang menguasai, orang yang punya hak otoriter dalam menjalankan sesuatu, orang yang mempunyai wewenang lebih, sesuatu yang menuntut untuk takluk menuruti kehendaknya. Mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan layaknya barang yang di keramatkan. Penguasa adalah seorang pemimpin yang mampu menyetir satu bahkan lebih kelompok maupun individu dalam suatu lingkup. Ia berhak memerintah dan menggerakkan massa untuk menjadikan supporter paling terdepan dalam mendukung maupun melaksanakan apa yang ia buat.

Kemudian jika di tinjau dari pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yakni pertama, penguasa adalah orang yang menguasai atau orang yang berkuasa (untuk menyelenggarakan sesuatu, memerintah, dan sebagainya. Dan yang kedua, penguasa sebagai pemegang kekuasaan. Kedua hal tersebut sudah umum kita ketahui.

Lalu apakah sama penguasa dengan pemimpin ? menurut saya sendiri kedua hal tersebut tidaklah sama. Jika penguasa sudah pasti pemimpin namun pemimpin belum tentu penguasa. Penguasa, kita di tuntut untuk memenuhi segala keinginannya atau kehendaknya. Sedangkan pemimpin adalah dia yang mempunyai jiwa kepemimpinan, mempunyai planning, dapat berorganisasi dengan baik, dapat mengambil keputusan yang tepat, dan menjadi pengawas atas bawahannya. Mampu menjadikan seseorang menjadi hal yang positif, serta menjunjung kerjasama yang tinggi.

Dengan perbedaan yang telah dijelaskan muncul lah pertanyaan. Bisakah faham kapitalisme dijadikan sebagai penguasa? tentu saja bisa. Kapitalisme adalah sistem dan faham ekonomi yang modalnya bersumber pada modal, baik modal pribadi ataupun modal perusahaan swasta. Ketika melihat konteks zaman sekarang sangat bisa jika faham kapitalisme menjadi penguasa. 

Seperti halnya hukum rimba, yang terkuat maka ia yang menang. Menjadi seorang penguasa memang harus punya modal ataupun uang untuk membangun daerah kekuasaannya.  Kebalikan dari faham kapitalisme sendiri adalah faham sosialisme adalah faham dimana tidak ada perbedaan antara golongan buruh atau penguasa sehingga apa saja yang dilakukan maka akan dikerjakan secara bersama-sama. Sosialisme adalah ideologi yang menjadi dasar dari komunisme. Sehingga penganut faham sosialisme sudah pasti adalah orang yang komunis.

Dalam Islam, pemimpin adalah imam. Orang yang memimpin, menjadi yang terdepan, mempunyai amanah dan tanggugjawab yang besar. Tidak serta merta memimpin untuk kepentngan pribadi. Seorang pemimpin mempunyai sifat yang bijaksana untuk mendengarkan keinginan, keluh kesah umat atau masyarakatnya.

Al Quran dan hadist telah menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Sejak awal mengatur bagaimana baiknya memilih seorang penguasa atau pemimpin yang baik. Baiknya memilih seorang pemimpin dilihat dari dua hal. Pertama, kepemimpinan dalam al quran bukan sekedar kontrak sosial antara pemimpin dengan masyarakatnya, tapi merupakan perjanjian antara dia dengan Allah. Semakin tinggi kekuasaan pemimpin maka semakin bertaggungjawab dalam melayani umatnya.

Jadi, pada dasarnya penguasa dan pemimpin memiliki arti yang baik walaupun maknanya berbeda.  Tergantung bagaimana seseorang itu mampu menguasai ataupun memimpin tanpa melakukan kedzaliman ataupun hal-hal buruk yang sampai merugikan pihak lain. Hal tersebut tidak lepas dari keadaan spiritual yang harus selalu dibawa dan dijadikan patokan sebelum berbuat sesuatu. Alangkah baiknya jika kita bisa merubah cara pandang dan sistem tentang penguasa yang sewenang-wenang.  


Persamaan dan perbedaan antara manajer pemimpin dan penguasa

Lihat Politik Selengkapnya