Persyarikatan muhammadiyah adalah salah satu organisasi pergerakan nasional yang berdiri pada

Persyarikatan muhammadiyah adalah salah satu organisasi pergerakan nasional yang berdiri pada

Jawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah B.

Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut:

Organisasi Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam yang didirikan oleh K. H. Ahmad Dahlan bersama dengan para muridnya, yaitu Hadji Soedja' dan H. M. Fachroeddin pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Tujuan utama organisasi Muhammadiyah adalah untuk mengembalikan ajaran Islam yang murni tanpa bercampur dengan kebiasaan-kebiasaan di daerah tertentu.

Persyarikatan muhammadiyah adalah salah satu organisasi pergerakan nasional yang berdiri pada

Semarakkan Muktamar 48 melalui kegiatan ta’awun, Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) bersama 117

Persyarikatan muhammadiyah adalah salah satu organisasi pergerakan nasional yang berdiri pada

Muktamar48.ID., SOLO- Rencananya, Muktamar 48 yang akan digelar di Solo akan menggunakan Stadion

Persyarikatan muhammadiyah adalah salah satu organisasi pergerakan nasional yang berdiri pada

Muktamar48.ID – Bantul – Songsong dan semarak muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, Pimpinan

Home Nasional Nasional Lainnya

Tim | CNN Indonesia

Jumat, 25 Jun 2021 13:01 WIB

Persyarikatan muhammadiyah adalah salah satu organisasi pergerakan nasional yang berdiri pada

Berikut sejarah berdirinya Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi pergerakan Islam modern di Indonesia. (Foto: Dok. Istimewa)

Jakarta, CNN Indonesia --

Muhammadiyah adalah bagian dari sejarah Indonesia. Kontribusinya sebagai pembawa modernitas dalam Islam tidak bisa dianggap enteng.

Di tangan pendirinya, Kiai Haji Ahmad Dahlan, Muhammadiyah menjadi ormas Islam yang besar. Apalagi Muhammadiyah berdiri dengan napas amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid (pembaruan).

Muhammadiyah tidak hanya mengusung paham agama Islam tetapi juga turut memajukan bidang pendidikan, terutama memberantas keterbelakangan, kebodohan, dan kemiskinan di kalangan penduduk pribumi.

Merujuk situs resminya, Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 di Desa Kauman, Yogyakarta. Organisasi ini didirikan tepat setelah KH. Ahmad Dahlan tiba dari Tanah Suci, Mekkah.

Di Mekkah, pria bernama asli Muhammad Darwis ini mewarisi ilmu yang didapatnya dari belajar agama dan tinggal bersama ulama setempat.

Bagi KH. Ahmad Dahlan, niat mendirikan Muhammadiyah mulanya tidak lain untuk memerangi praktik mistik sekaligus mengentaskan kemiskinan masyarakat pribumi akibat penjajahan Belanda.

Menurut Ridho Al-Hamdi dalam buku Paradigma Politik Muhammadiyah (2020) mengutip VOI, ajaran yang dianut KH. Ahmad Dahlan di Muhammadiyah sepenuhnya mengembuskan renungan kritis terhadap ayat-ayat Alquran yang diselaraskan dengan konteks dan permasalahan zaman.

Memadukan antara nash (dalil) dan waqi' (konteks zaman) berhasil menghadirkan wajah peradaban Islam yang positif dan progresif.

KH. Ahmad Dahlan menggunakan Alquran sebagai inspirasi untuk membentuk Muhammadiyah yang tumbuh menjadi gerakan reformis-modernis.

Persyarikatan muhammadiyah adalah salah satu organisasi pergerakan nasional yang berdiri pada
Sejarah berdirinya Muhammadiyah (Ilustrasi Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.)

Gerakan ini kemudian mampu mencerahkan dan memajukan ilmu pengetahuan serta teknologi dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan khususnya di Yogyakarta.

Langkah yang membawanya dalam keberhasilan ini kemudian membuat nama Muhammadiyah menggema di Yogyakarta hingga merambah di dalam dan luar Jawa.

Apalagi seluruh program yang dihadirkan Muhammadiyah saat itu diarahkan untuk membebaskan dan memberdayakan masyarakat miskin dan terpinggirkan.

Sejak Muhammadiyah berdiri, KH. Ahmad Dahlan pun sering mengajak murid-muridnya untuk mengasuh anak yatim piatu yang kurang mampu.
Semangat keberpihakan kepada rakyat yang tidak memiliki keberdayaan menjadi semangat dan napas gerakan Muhammadiyah.

Selain panti asuhan, Muhammadiyah juga mendirikan rumah sakit untuk fakir miskin. Selain itu, ada juga sejumlah kegiatan pendidikan bagi masyarakat miskin.

Apalagi organisasi perempuan Muhammadiyah juga terbilang aktif, yang kemudian dikenal dengan nama Aisyiyah pada 1917. Organisasi otonom ini berfokus mengembangkan pendidikan anak-anak dan perempuan tanah air.

Atas sumbangsihnya, presiden pertama Indonesia Soekarno bahkan mengaku takjub. Muhammadiyah, kata Bung Karno, telah berani muncul untuk memodernisasi cara mengembangkan Islam di seluruh Nusantara.

Kesepahaman bersama antara Muhammadiyah dan Bung Karno dalam mengentaskan kemiskinan menjadi dasar untuk terus mendukung ormas-ormas Islam yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan tumbuh dewasa.

Itulah sejarah berdirinya Muhammadiyah yang dicetus KH. Ahmad Dahlan. Semoga bermanfaat.

(din/fef)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

LAINNYA DARI DETIKNETWORK