Pertanyaan tentang analisis dan perbaikan instrumen

Amongguru.com. Analisis butir soal perlu dilakukan guru sebagai bagian dari rangkaian pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

Melalui kegiatan analisis butir soal, guru akan dapat mengkaji dan mengidentifikasi kualitas soal sebagai instrumen penilaian pembelajaran.

Identifikasit terhadap setiap butir soal perlu dilakukan untuk menghasilkan informasi yang berharga terhadap mutu soal yang dijadikan sebagai alat ukur pembelajaran.

Kegiatan analisis butir soal pada dasarnya sebagai umpan balik [feed back] terhadap kualitas soal untuk selanjutnya dilakukan perbaikan dan penyempurnaan kembali terhadap butir-butir soal.

Soal-soal yang disempurnakan tersebut pada masa mendatang diharapkan benar-benar dapat menjalankan fungsinya sebagai alat ukur pembelajaran.

Seperti halnya instrumen lainnya, soal yang diteskan ke peserta didik juga harus memenuhi kriteria baik. antara lain yaitu memiliki validitas dan reliabilitas.

Validitas suatu alat ukur adalah sejauhmana alat ukur itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu ter memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur ukur yang akurat.

Untuk tes hasil belajar, yang utama adalah validitas isi, yakni butirbutir soal yang ditanyakan kepada peserta didik sesuai dan mewakili kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.

Reliabiitas dapat diartikan sebagai keajegan atau kestabilan hasil pengukuran. Alat ukur yang reliabel adalah alat ukur yang mampu membuahkan hasil pengukuran yang stabil.

Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika digunakan untuk mengukur hal yang sama pada waktu berbeda hasilnya sama atau mendekati  sama.

Pengertian Analisis Butir Soal

Analisis butir soal [item analysis] merupakan suatu kegiatan dalam menentukan tingkat kebaikan butir-butir soal suatu tes. Informasi yang diperoleh dari kegiatan analisis butir soal dapat digunakan untuk memperbaiki butir soal yang sudah dibuat.

Analisis butir soal dapat dilakukan apabila suatu tes telah selesai dilaksanakan dan diperoleh jawaban terhadap butir-butir soal yang diteskan.

Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi sejelas-jelasnya tentang peserta didik yang sudah dan yang  belum menguasai materi pembelajaran.

Baca :

  • Teknik Analisis Butir Soal [Kualitatif dan Kuantitatif]
  • Perbedaan Validitas Isi dan Validitas Konstruk dalam Analisis Butir Soal

Analisis butir soal dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif berkaitan dengan isi dan bentuk soal [validitas isi dan validitas konstruk].

Sedangkan analisis kuantitatif berhubungan dengan ciri-ciri statistiknya [pengukuran validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran butir soal].

Tujuan Analisis Butir Soal

Analisis butir soal merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan guru dalam menyusun soal agar diperoleh soal dengan kualitas baik.

Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya tentang penguasan materi peserta didik.

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari kegiatan analisis butir soal.

1. Mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu,

2. Meningkatkan kualitas butir tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif [tidak valid],

3. Mengetahui informasi diagnostik pada peserta didik tentang pemahaman materi yang diajarkan.

Manfaat Kegiatan Analisis Butir Soal

Analisis butir soal memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai berikut.

1. Membantu pengguna tes dalam mengevaluasi kualitas tes yang digunakan,

2. Sesuai untuk penyusunan tes informal, seperti tes yang disiapkan guru untuk peserta didik.

3. Mendukung penulisan soal yang efektif dan berkualitas.

4. Meningkatkan validitas dan reliabilitas soal sehingga tercipta soal yang berkualitas.

Melalui kegiatan analisis butir soal, guru akan dapat menentukan soal-soal yang baik dan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi dengan baik.

Selain itu, guru dapat merevisi soal-soal yang sudah tidak relevan dengan materi yang diajarkan dengan melihat banyaknya peserta didik yang tidak mampu menjawab butir soal tertentu.

Demikian pengertian analisis butir soal, tujuan, dan manfaatnya dalam evaluasi hasil belajar. Semoga bermanfaat,

Dengan melakukan analisis butir soal

Dengan melakukan analisis butir soal dapat diperoleh banyak informasi yang bermanfaat, baik untukdapat diperoleh banyak informasi yang bermanfaat, baik untuk guru, siswa maupun proses pembelajaran itu sendiri. Menganalisis butir soal dilakukan dengan harapan guru, siswa maupun proses pembelajaran itu sendiri. Menganalisis butir soal dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan kualitas butir soal tersebut. Menurut Nitko [1983], analisis

dapat meningkatkan kualitas butir soal tersebut. Menurut Nitko [1983], analisis butir soalbutir soal menggambarkan suatu proses pengambilan data dan penggunaan informasi tentang butir

menggambarkan suatu proses pengambilan data dan penggunaan informasi tentang butir-butir soal,-butir soal, terutama informasi tentang respon siswa terhadap setiap butir soal. Lebih

terutama informasi tentang respon siswa terhadap setiap butir soal. Lebih lanjut penggunaan analisislanjut penggunaan analisis butir soal adalah sebagai berikut:

butir soal adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah butir-butir soal yang

1. Untuk mengetahui apakah butir-butir soal yang disusun sudah berfungsi sesuai dengan apa disusun sudah berfungsi sesuai dengan apa yangyang dikehendaki oleh penyusun soal. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

dikehendaki oleh penyusun soal. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a.

a. Apakah soal-soal yang disusun sudah sesuai Apakah soal-soal yang disusun sudah sesuai untuk mengukur perubahan tingkah laku sepertiuntuk mengukur perubahan tingkah laku seperti telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran khusus?

telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran khusus? b.

b. Apakah tingkat kesukaran soal sudah diperhitungkan?Apakah tingkat kesukaran soal sudah diperhitungkan? c.

c. Apakah soal tersebut sudah mampu membedakan antara siswa Apakah soal tersebut sudah mampu membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yangyang pandai dengan siswa yang kurang pandai?

kurang pandai? d.

d. Apakah kunci soal sudah sesuai dengan maksud soal?Apakah kunci soal sudah sesuai dengan maksud soal? e.

e. Jika digunakan tes pilihan Jika digunakan tes pilihan ganda, apakah pengecoh [distractor] yang dipilih sudah berfungsiganda, apakah pengecoh [distractor] yang dipilih sudah berfungsi dengan baik?

dengan baik? f.

f. Apakah soal tersebut masih dapat ditafsirkan ganda atau Apakah soal tersebut masih dapat ditafsirkan ganda atau tidak?tidak? 2. Sebagai umpan balik ba

2. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan mereka dalam menguasai suatugi siswa untuk mengetahui kemampuan mereka dalam menguasai suatu materi.

materi.

3. Sebagai umpan balik bagi guru untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam 3. Sebagai umpan balik bagi guru untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam

memahami suatu materi. memahami suatu materi.

4. Sebagai acuan untuk merevisi soal. 4. Sebagai acuan untuk merevisi soal.

5. Untuk memperbaiki [meningkatkan] kemampuan guru dalam menulis soal. 5. Untuk memperbaiki [meningkatkan] kemampuan guru dalam menulis soal.

B. Kapan Analisis Butir Soal Dilakukan?

B. Kapan Analisis Butir Soal Dilakukan?

Pada saat guru mengujikan suatu set soal

Pada saat guru mengujikan suatu set soal untuk mengambil keputusan penting tentang hasil belajuntuk mengambil keputusan penting tentang hasil belajarar siswa, maka idealnya guru harus yakin bahwa set soal tersebut adalah valid dan reliabel. Validitas set siswa, maka idealnya guru harus yakin bahwa set soal tersebut adalah valid dan reliabel. Validitas set soal dapat diketahui dari kisi-kisi soal sedangkan reliabilitas soal baru dapat diketahui setelah uji coba. soal dapat diketahui dari kisi-kisi soal sedangkan reliabilitas soal baru dapat diketahui setelah uji coba. Sehingga untuk mengetahui reliabilitas set soal dilakukanlah analisis butir soal.

Sehingga untuk mengetahui reliabilitas set soal dilakukanlah analisis butir soal. 1. Tingkat Kesukaran [P]

1. Tingkat Kesukaran [P]

Tingkat kesukaran suatu butir soal merupakan salah satu

Tingkat kesukaran suatu butir soal merupakan salah satu yang dapat menunjukkan kualitas butir soalyang dapat menunjukkan kualitas butir soal tersebut [mudah, sedang, sukar]. Suatu butir soal dikatakan mudah jika

tersebut [mudah, sedang, sukar]. Suatu butir soal dikatakan mudah jika sebagian besar siswa dapatsebagian besar siswa dapat menjawab dengan benar dan dikatakan sukar jika sebagian besar siswa tidak dapat menjawab dengan menjawab dengan benar dan dikatakan sukar jika sebagian besar siswa tidak dapat menjawab dengan benar. Besarnya tingkat kesukaran butir soal dapat dihitung

[2]

yang menjawab benar terhadap setiap butir soal, dalam hal ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

P = B / N Keterangan:

P adalah indeks tingkat kesukaran butir soal

B adalah jumlah peserta tes yang menjawab benar N adalah jumlah seluruh peserta tes

Contoh:

Jika butir soal nomor 1 yang Anda ujikan dapat dijawab dengan benar oleh 10 dari 40 siswa, maka indeks tingkat kesukaran butir soal tersebut adalah:

P = 10 / 40 = 0,25

Indeks tingkat kesukaran butir soal bergerak antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks tingkat

kesukaran suatu butir soal [P] = 0,00 akan tercapai apabila seluruh peserta tes tidak ada yang menjawab dengan benar dan indeks tingkat kesukaran suatu butir soal [P] = 1,00 akan tercapai apabila seluruh peserta tes dapat menjawab dengan benar. Jadi butir soal yang mudah akan mempunyai P mendekati 1,00 dan butir soal yang sukar akan mempunyai P mendekati 0,00.

Menurut Fernandes [1984] kategori indeks tingkat kesukaran butir soal adalah sebagai berikut: P >= 0,76 : mudah

0,25 P 0,75 : sedang P 0,24 : sukar

Butir soal yang dianggap sangat bermanfaat [useful] adalah butir soal yang mempunyai indeks tingkat kesukaran dalam kategori sedang.

2. Daya Pembeda [D]

Daya pembeda butir soal memiliki pengertian seberapa jauh butir soal tersebut dapat membedakan kemampuan individu peserta tes. Butir soal yang didukung oleh potensi daya pembeda yang baik akan mampu membedakan peserta tes [peserta didik] yang memiliki kemampuan tinggi [pandai] dengan peserta didik yang memiliki kemampuan rendah [kurang pandai].

Indeks daya pembeda butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus: D = PA – PB

Keterangan:

D adalah indeks daya pembeda butir soal

PA adalah proporsi kelompok atas yang menjawab benar PB adalah proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Contoh:

Dalam menjawab butir soal nomor 2, diperoleh 6 dari 10 siswa yang termasuk dalam kelompok atas dapat menjawab benar dan 2 dari 10 siswa yang termasuk kelompok bawah dapat menjawab benar, maka indeks daya pembeda butir soal tersebut adalah:

D = [6/10] – [2/10] = 4/10 = 0,4

Yang dimaksud siswa kelompok atas adalah kelompok siswa yang memperoleh skor tinggi

sedangkan yang dimaksud dengan siswa kelompok bawah adalah kelompok siswa yang memperoleh skor rendah setelah mengerjakan satu set suatu mata pelajaran.

[3]

Nilai indeks daya pembeda butir soal bergerak dari –1 sampai 1. Semakin tinggi indeks daya

pembeda menunjukkan bahwa butir soal tersebut semakin dapat membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.

Secara teoritis indeks daya pembeda soal [D] = 1 akan tercapai apabila semua siswa kelompok atas dapat menjawab benar dan semua siswa kelompok bawah menjawab salah. Indeks daya pembeda soal [D] = – 1 akan tercapai apabila semua siswa dalam kelompok atas menjawab salah dan semua siswa kelompok bawah dapat menjawab benar.

Sedangkan indeks daya pembeda soal [D] = 0 tercapai apabila proporsi siswa yang menjawab benar dalam kelompok atas dan kelompok bawah adalah sama.

Butir soal yang mempunyai indeks daya pembeda negatif adalah butir soal yang kurang baik karena soal tersebut tidak bisa membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai, di mana siswa yang kurang pandai justru lebih banyak menjawab benar daripada siswa yang pandai.

Butir soal mempunyai daya pembeda yang baik jika kunci [jawaban soal] mempunyai daya pembeda positif dan pengecohnya mempunyai daya pembeda negatif. Menurut Fernandes [1984] kategori indeks daya pembeda butir soal adalah sebagai berikut:

D 0,40 : sangat baik 0,30 D 0,39 : baik 0,20 D 0,29 : sedang D 0,75 dan ada korelasi biserial pada distraktor bernilai positif  [2]. Korelasi biserial butir soal < 0,20, [3]. Korelasi biserial butir soal < 0,30 dan korelasi biserial

distraktor bernilai positif.10

F . Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu hal yang sangat penting pada alat pengukuran standar. Reliabilitas dihubungkan dengan pengertian adanya ketepatan tes dalam pengukurannya. Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh peserta tes yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari suatu pengukuran ke pengukuran lainnya. Dengan kata lain reliabilitas merupakan tingkat konsistensi atau kemantapan hasil terhadap hasil dua pengukuran hal yang sama. Dapat juga diartikan sebagai tingkat kepercayaan dari

suatu alat ukur [Depdikbud : 1997]. Hasil pengukuran diharapkan akan sama apabila pengukuran itu diulangi. Dengan perangkat tes yang reliabel, apabila tes itu diberikan dua kali pada peserta yang sama tetapi dalam selang waktu yang berbeda sepanjang tidak ada perubahan dalam kemampuan maka skor yang diperoleh akan konstan. Kriteria untuk menentukan tinggi rendahnya reliabilitas sebuah perangkat tes, menurut [Suharsimi Arikunto : 2001] dilihat pada rentangan koefesien korelasi sebagai berikut :

Mengapa instrumen penilaian perlu di analisis butir soalnya?

Analisis butir soal perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana butir soal tersebut dapat digunakan dalam pengujian tes dan sebagai salah satu kontrol hasil prestasi belajar peserta didik.

Bagaimana cara melakukan analisis secara sederhana?

BAGAIMANA MELAKUKAN ANALISIS SECARA SEDERHANA.
Menghitung semua jumlah jawaban siswa yang benar..
Dari jawaban semua siswa yang benar, lakukan penskoran mulai dari tertinggi. ... .
Lakukan pengelompokan dari presentase atas dan presentase bawah dengan. ... .
Hitunglah jumlah siswa dalam kelompok atas yang memilih tiap tiap alternatif..

Bagaimana cara menganalisis tes uraian oleh Whitney dan sabers?

Cara menganalisis tes uraian oleh Whitney dan Sabers [Mehrens dan Lehmann, 1984] sebagai berikut : 1. Tentukan jumlah yang termasuk dalam kelompok atas [25%] dan kelompok bawah [25%] 2. Hitung jumlah skor kelompok atas dan jumlah skor kelompok bawah 3. Hitung tingkat kesukaran dan daya beda setiap butiran soal dengan ...

Kapan dilakukan analisis butir soal?

Analisis butir soal bisa dilakukan apabila suatu tes sudah selesai dilaksanakan dan didapatkan jawaban terhadap butir-butir soal yang diteskan.

Bài mới nhất

Chủ Đề