PERUBAHAN fisiologis dan psikologis pada ibu hamil trimester 3

Jakarta -

Perubahan fisik wanita selama kehamilan mendapat banyak perhatian, akan tetapi jarang yang memperhatikan perubahan psikologis, emosional yang mungkin ibu hamil alami. Padahal, selain kesehatan fisik, kesejahteraan emosional dan mental seorang ibu juga dapat memainkan peran penting dalam kehamilan.

Selama sembilan bulan, suasana hati dan emosi ibu hamil naik turun. Bisa sangat gembira karena memiliki bayi hingga perasaan tidak sabar, takut karena persalinan dan berganti menjadi ibu semakin dekat.

Kehamilan juga dapat menimbulkan masalah emosional lainnya, seperti hubungan keluarga yang sulit, rasa tidak aman, dan ekspektasi yang tidak realistis, yang sebelumnya mungkin telah diabaikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


"Kehamilan adalah transisi besar dalam kehidupan seorang wanita, dan ini melibatkan campuran emosi yang kompleks, baik dan buruk," kata Dr. Mary Kimmel, direktur medis Unit Rawat Inap Psikiatri Perinatal dan asisten profesor psikiatri di University of North Carolina School of Medicine di Chapel Hill, AS, dikutip dari Live Science.

Apa saja perubahan psikologis ibu hamil selama tiga trimester? Berikut perubahannya yang suami Bunda perlu tahu:

1. Perubahan psikologis pada trimester 1

Bunda mungkin tidak dapat melihat perubahan yang terjadi selama trimester pertama, tetapi perubahan itu signifikan. Selama ini, beberapa ibu baru mungkin memiliki perasaan cemas akan kehilangan bayi baru mereka (keguguran). Ketakutan ini, meski tidak berdasar, adalah normal. Untuk itu, bacalah tentang banyak emosi yang dialami ibu hamil selama periode kritis dalam perkembangan janin ini.

2. Perubahan Psikologis pada Trimester Kedua

Dikutip dari How Stuff Works, setelah stres dan kecemasan pada trimester pertama berlalu, perubahan emosional pada trimester kedua dimulai. Meskipun perubahan psikologis tidak akan terlalu kuat, namun bisa juga mengganggu. Banyak ibu hamil mulai merasa sadar diri tentang beban yang mereka tanggung untuk menopang bayi mereka, dan perasaan ini dapat menyebabkan mereka merasa rendah diri.

3. Perubahan psikologis pada trimester ketiga

Pada trimester ketiga, wanita mengantisipasi persalinan dan menghadapi perubahan fisik yang signifikan. Sementara rasa takut kehilangan bayi biasanya sudah hilang pada saat ini. Namun, ada kecemasan baru menggantikannya yaitu ketakutan akan persalinan. Selain kekhawatiran tentang persalinan, ibu hamil akan memiliki naluri untuk nesting, mempersiapkan kedatangan bayi, mulai dari sibuk menata kamar, membeli baju, dan peralatan bayi.

Semoga Bunda selalu sejahtera secara emosional dan psikologis selama kehamilan ya!

Untuk menambah mood, cek video style baju kerja untuk ibu hamil:

[Gambas:Video Haibunda]

(aci/rap)

Semakin besarnya perut ibu, pembuluh darah yang ada di sekitar rahim menjadi tertekan.

Tekanan ini membuat aliran darah melambat dan menyebabkan keluarnya cairan dari pembuluh darah sehingga menimbulkan bengkak.

7. Sering buang air kecil

Ukuran rahim yang membesar bisa membuat kandung kemih (organ tubuh yang menampung urine sebelum dikeluarkan) tertekan.

Posisi janin yang sudah bergerak ke arah panggul pun semakin meningkatkan tekanan tersebut.

Mayo Clinic menyebut, tekanan pada kandung kemih ini merangsang Anda untuk lebih sering buang air kecil. Bahkan, tekanan ekstra ini bisa membuat urine Anda keluar saat tertawa, batuk, atau bersin.

Jika ini sering terjadi, Anda dapat mempertimbangkan untuk memakai pantyliner.

Adapun jika cairan yang keluar terasa tak biasa, Anda mungkin perlu segera ke rumah sakit karena bisa jadi merupakan tanda dari ketuban yang pecah.

8. Timbul ambeien dan varises

Ambeien atau wasir saat hamil terjadi jika pembuluh darah yang ada di sekitar dubur mengalami pembengkakan.

Sementara varises juga merupakan pembengkakan pembuluh darah, tapi dalam hal ini terjadi pada pembuluh darah kaki.

Perubahan fisiologis pada trimester 3 ini disebabkan oleh hormon progesteron yang merangsang pembuluh darah ibu hamil agar melebarkan diri.

Selain itu, rahim yang membesar juga memberi tekanan pada pembuluh darah di sekitarnya sehingga memperlambat sirkulasi darah.

Sirkulasi darah yang melambat menyebabkan aliran darah ke kaki dan bagian dubur terhambat.