Perundingan yang terjadi pada tanggal 14 sampai 17 april 1949 adalah

Setelah Perjanjian Linggarjati dan Renville, ternyata masih ada Perjanjian Roem Royen yang membawa Indonesia ke Konferensi Meja Bundar di Den Haag untuk mendapatkan kedaulatan penuh. Penasaran sama ceritanya? Yuk, simak uraiannya di bawah ini!

Capek banget nggak sih pada zaman dulu itu pendahulu kita perang, terus berunding, perang lagi, berunding lagi. Ah, banyak deh pokoknya. Tapi, tetap aja pihak Belanda nggak melangkahkan kaki untuk keluar dari Indonesia. Keluar aja nggak mau, apalagi mengakui kemerdekaan Indonesia.

Singkat cerita, Belanda menyerang ibu kota Indonesia di Yogyakarta yang disebut dengan Agresi Militer Belanda II. Hingga akhirnya tindakan Belanda dikecam dunia dan PBB turun tangan untuk membantu menyelesaikan permasalahan Indonesia-Belanda yang nggak ada habis-habisnya.

Sampailah pada Perundingan Roem Royen, yang mana tinggal satu langkah lagi kita terbebas dari Belanda.

Apa Itu Perjanjian Roem Royen?

Simpelnya, Perjanjian Roem Royen merupakan salah satu rangkaian perundingan yang dilaksanakan oleh Indonesia dengan pihak Belanda. Tempat Perundingan Roem Royen adalah Hotel Des Indes, Jakarta.

Perundingan ini merupakan kelanjutan dari Perjanjian Linggarjati pada tahun 1946 dan Perjanjian Renville pada 1948. Hasil dari perjanjian ini dilanjutkan ke Konferensi Meja Bundar (KMB) yang merupakan akhir dari perselisihan Belanda-Indonesia.

Perundingan yang terjadi pada tanggal 14 sampai 17 april 1949 adalah
Gambar perundingan Roem Royen (Dok. Arsip Nasional Republik Indonesia).

Pada Perundingan Roem Royen, masing-masing pihak punya usul. Pihak Indonesia mengusulkan akan menghentikan aksi gerilya—saat itu Indonesia nggak terima dengan Belanda yang membentuk negara boneka, akan melakukan kerjasama perdamaian dengan Belanda, dan akan berpartisipasi dalam persiapan KMB (Konferensi Meja Bundar).

Pihak Belanda juga memiliki usul, yaitu akan menghentikan aksi militer terhadap Indonesia, pihak Indonesia boleh kembali ke Yogyakarta, menyetujui Indonesia sebagai bagian dari RIS (Republik Indonesia Serikat), dan menjadi panitia KMB.

Nah, dari usulan-usulan tersebut ternyata banyak yang berhasil. Sehingga, isi Perundingan Roem Royen kurang lebih adalah sebagai berikut.

  1. Pihak Belanda dan Indonesia akan menghentikan pertempuran.
  2. Yogyakarta kembali ke tangan Indonesia setelah diduduki oleh Belanda.
  3. Mempersiapkan Konferensi Meja Bundar (KMB).
  4. Mempersiapkan Republik Indonesia Serikat (RIS).

Nah, dampak Perjanjian Roem Royen bagi Indonesia ternyata sangat besar dan baik lho, guys. Adanya perjanjian ini membuat Indonesia terasa terbang di atas awan mengalahkan Kerajaan Belanda.

Baca Juga: Perjuangan Diplomasi dalam Mempertahankan Kemerdekaan – Materi Sejarah Kelas 11

Latar Belakang Perjanjian Roem Royen

Perundingan yang terjadi pada tanggal 14 sampai 17 april 1949 adalah
Timeline Agresi Militer Belanda II hingga Perjanjian Roem Royen (Arsip Zenius).

Jadi gini, pada tanggal 1 Desember 1948, Belanda nggak lagi terikat dengan Perjanjian Renville. Secara sepihak ia memutuskan perjanjian tersebut. Buntutnya, pada tanggal 19 Desember di tahun yang sama, Belanda menyerang ibu kota Indonesia—saat itu masih di Yogyakarta dan berhasil merebut Yogyakarta. Peristiwa penyerangan ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II.

Nggak cukup sampai di situ, Belanda juga menangkap dan mengasingkan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta ke Bangka. Tentu saja langkah Belanda tersebut dikecam dunia. Udah kelewatan banget deh pokoknya. Akhirnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan perintah kepada Indonesia dan Belanda untuk menghentikan operasi militer pada tanggal 24 Januari 1949.

Selain PBB turun tangan, Indonesia juga nggak mau diam aja. Pada 1 Maret 1949 terjadi Serangan Umum 1 Maret. Dari serangan tersebut, Indonesia menang dan Belanda harus mau melakukan perundingan lagi dengan Indonesia untuk melangkahkan kaki keluar dari Indonesia.

Sebuah badan bentukan PBB yang bernama UNCI (United Nations Commission for Indonesia) kemudian membawa delegasi dari pihak Belanda dan Indonesia ke meja perundingan pada tanggal 17 April 1949 yang selanjutnya menghasilkan Perjanjian Roem Royen sampai tanggal 7 Mei 1949.

Mau tau cerita selengkapnya? Yuk, langsung meluncur ke video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini!

Perundingan yang terjadi pada tanggal 14 sampai 17 april 1949 adalah

Apa Tujuan Perjanjian Roem Royen?

Coba tebak, kapan Perundingan Roem Royen dilaksanakan? Gue udah ngasih clue di poin sebelumnya.

Yap, perundingan tersebut dilaksanakan pada tanggal 17 April—7 Mei 1949. Tujuannya untuk apa sih? Tujuan dari perundingan ini nggak lain adalah untuk mengatasi ketegangan pasca Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948 dan Serangan Umum 1 Maret 1949.

Delegasi dalam Perjanjian Roem Royen

Perundingan yang terjadi pada tanggal 14 sampai 17 april 1949 adalah
Delegasi Perjanjian Roem Royen (Dok. Cuplikan video Zenius).

Perundingan Roem Royen diawasi oleh Komisi PBB untuk Indonesia di bawah pimpinan Merle Cochran dari Amerika Serikat. Nah, untuk delegasi Indonesia dalam Perjanjian Roem Royen dipimpin oleh Muhammad Roem. Sedangkan delegasi dari pihak Belanda dipimpin oleh J. Herman van Roijen.

Di atas udah gue uraian kalau salah satu hasil perjanjian ini adalah pihak Belanda dan Indonesia sepakat untuk menghentikan perang dan bersedia melanjutkan perundingan di Den Haag yang dikenal dengan nama Konferensi Meja Bundar (KMB) untuk mengatur proses penyerahan kedaulatan Indonesia secara penuh.

Baca Juga: Latar Belakang dan Hasil Konferensi Meja Bundar – Materi Sejarah Kelas 11

Contoh Soal dan Pembahasan Perundingan Roem Royen

Gimana, sampai sini udah paham kan? Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi di atas, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Cekidot!

Contoh Soal 1

Siapa pemimpin perundingan Roem-Royen?

a. Moh. Hatta

b. Merle Cochran

c. Mr. Moh. Roem

d. Dr. J. H. van Royen

e. Thomas Chrictchley

Jawab: b. Merle Cochran.

Pembahasan: Perundingan Roem Royen diawasi oleh Komisi PBB untuk Indonesia di bawah pimpinan Merle Cochran dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Penyebab dan Dampak Agresi Militer Belanda 2 – Materi Sejarah Kelas 11

Contoh Soal 2

Salah satu peran PBB dalam menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda adalah dengan membentuk sebuah badan. Khususnya pada perundingan Roem Royen, badan tersebut bernama ….

a. BFO

b. KTN

c. UNCI

d. WHO

e. UNICEF

Jawab: c. UNCI.

Pembahasan: Badan bentukan PBB bernama United Nations Commission for Indonesia (UNCI) membawa perwakilan Belanda-Indonesia ke meja perundingan yang selanjutnya menghasilkan Perundingan Roem Royen.

Perundingan yang terjadi pada tanggal 14 sampai 17 april 1949 adalah

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapanmu sekarang juga!

Perundingan yang terjadi pada tanggal 14 sampai 17 april 1949 adalah

Perundingan yang terjadi pada tanggal 14 sampai 17 april 1949 adalah

Perundingan yang terjadi pada tanggal 14 sampai 17 april 1949 adalah

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang Perjanjian Roem Royen? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius, ya!

Baca Juga: Latar Belakang dan Dampak Revolusi Amerika – Materi Sejarah Kelas 11