Pilihan daun yang digunakan untuk membuat karya kreasi cetak harus memiliki penampang permukaan yang

Makalah

Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan

(Menggambar dengan tiupan, Cetak penampang daun-daunan dan umbi-umbian, Cetak sablon sederhana)

Pilihan daun yang digunakan untuk membuat karya kreasi cetak harus memiliki penampang permukaan yang
 

Dosen Pengampu      : M. Reyhan F M.Pd

Kelas/Prodi                 : 3F/PGSD

Anggota Kelompok 2:

1)            Hening Tri K

2)            Arum Dwi Lestari

3)            Yunis Faizatun N

4)            Irma Yulianti

5)            Putri Yuniasari

STKIP PGRI TULUNGAGUNG

Jalan Mayor Sujadi No.7 Tulungagung Telp./ Fax 0355-321426 Email:/website: stkippgritulungagung.ac.id/Kode Pos 66221

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT. Karena atas rahmat dan hidayah-Nya makalah ini bisa diselesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Makalah ini selain ditulis untuk memenuhi salah satu tugas yang diajukan oleh dosen pembimbing juga untuk menambah pengetahuan penyusun dibidang Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan.

Dalam makalah ini disajikan beberapa pembahasan mengenai teknik berkarya seni rupa dwi mantra (menggambar dengan tiupan, cetak penampang daun-daunan dan umbi-umbian, cetak sablon sederhana), namun terlepas dari itu dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak sekali kekurangan baik dari segi materi, penulisan, maupun kata-kata. Oleh karena itu dengan segala kerendahan, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat konstruktif untuk memperbaiki tulisan-tulisan selanjutnya.

Kami  juga haturkan banyak terimakasih kepada pihak yang bersangkutan terutama dosen pembimbing yang memberikan kepercayaan kepada kami untuk membuat makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami umumnya bagi para pembaca.

Tulungagung, 27 September 2015

                                                                                                   Penyusun,

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Sekolah Dasar tidak lagi sekedar berfungsi sebagai sarana sosialisasi dan memberikan keterampilan “baca, tulis, hitung” dan setumpuk pengetahuan yang telah dipelajarinya. Namun diharapkan agar keseluruhan keterampilan ini harus bermakna bagi anak. Keterampilan tersebut dapat dijadikan alat untuk memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan anak pada saat ini dan masa mendatang.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan, sangat penting dalam proses pembelajaran. Program di sekolah dilaksanakan secara teratur dan sistematis, dengan sarana dan prasarana yang memadai serta peran guru sebagai pembimbing akan menghasilkan pemahaman yang cepat bagi siswa. Meskipun dalam kenyataannya, banyak sarana dan prasarana yang masih kurang di Sekolah Dasar.

Pelajaran Seni Rupa berfokus pada pembinaan aspek kognitif (pengetahuan) kesenirupaan yang bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa tentang berbagai aspek dari seni rupa meliputi; pengertian dan jenis-jenis karya seni rupa; teknis penciptaan berbagai jenis karya seni rupa yang menyangkut pengetahuan tentang bahan, alat dan prosedur kerja. Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi media dan teknik pemuatan. Di dalam makalah ini juga kami menampilkan gambar-gambar yang merupakan contoh karya seni rupa dua dimensi. Tentunya hal ini akan menyenangkan dan mengasikan dalam mata pelajaran seni rupa.

B.       Rumusan Masalah

1)      Apa  yang dimaksud dengan Seni Rupa Dwi Mantra (2Dimensi)?

2)      Apa pengertian menggambar dengan tiupan dan bagaimana tata cara pelaksanaannya?

3)      Apa yang dimaksud dengan cetak penampang daun-daunan/umbi-umbian dan bagaimana tata cara pelaksanaannya?

4)      Apa yang dimaksud dengan cetak sablon sederhana dan bagaimana tata  cara pelaksaannya?

C.      Tujuan

1)      Menjelaskan pengertian Seni Rupa Dwi Mantra (2Dimensi).

2)      Menjelaskan pengertian menggambar dengan tiupan dan tata cara pelaksanaannya.

3)      Menjelaskan pengertian cetak penampang daun-daunan/umbi-umbian dan tata cara pelaksanaannya.

4)      Menjelaskan pengertian cetak sablon sederhana dan tata cara pelaksaannya.

BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Seni Rupa Dwi Mantra (2 Dimensi)

Seni mempunyai usia yang lebih kurang sama dengan keberadaan manusia di muka bumi ini. Dalam usia yang sangat tua, seni telah menjadi bagian dari sejarah kehidupan budaya manusia di berbagai belahan bumi, dengan beraneka macam bentuk dan jenis. Walaupun orang telah akrab dengan istilah 'seni', namun terkadang masih belum jelas tentang 'apakah definisi seni itu'. Definisi seni yang sederhana dan sering dilontarkan oleh publik secara umum ialah segala macam keindahan yang diciptakan manusia. Orang memandang bahwa seni merupakan karya keindahan yang menimbulkan kenikmatan. Kenikmatan meliputi aspek kepuasan jasmani-rohani, yang muncul setelah terjadi respon kepuasan dalam jiwa manusia, baik sebagai pencipta (kreator) ataupun penikmat (apresiator).

Istilah "Seni Rupa" seringkali kita jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun yang diperbincangkaan secara lisan.Apa itu seni rupa, seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.  Seni Rupa berperan dalam memenuhi kebutuhan estetik. Karya seni rupa dapat menimbulkan berbagai kesan (indah,unik, atau kegetiran) serta memiliki kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan. Dengan memahami makna tentang bentuk-bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan. Demikian pula karya seni rupa 2 Dimensi,adalah Karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.Contohnya : seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.

Jenis kegiatan dalam Kerajinan Tangan dan Kesenian (KTK atau Kertakes) sangat beragam. Untuk itu marilah kita pelajari beberapa variasi kegiatan yang semestinya kegiatan ini diujicoba oleh para guru sebelum memberikannya kepada anak-anak Sekolah Dasar. Dengan mencoba berbagai jenis kegiatan ini, para guru akan menemukan keunikan, kekhasan, dan hal-hal yang perlu disampaikan dalam tuntutan berkarya. Sehingga kegiatan pendidikan kesenian menjadi lebih menggairahkan anak, dan guru tidak kerepotan mencari materi kegiatan. Tetapi tetap saja kreativitas guru dituntut lebih berkembang dalam melakukan strategi pembelajaran yang ersifat membangun kreativitas siswa.

B.       Teknik Berkarya Seni Rupa Dwi Mantra (2 Dimensi)

1)      Menggambar Dengan Tiupan.

a)      Pengertian:

Menggambar merupakan ekspresi segala sesuatu yang muncul dalam kesadaran anak pada saat itu. Gambar yang diekspresikan dapat bersifat simbolik dan bukan tiruan bendanya sendiri secara langsung.(dikutip oleh Moeslichatoen,2004,;41 ).Menggambar dengan tiupan adalah cara membuat kreasi gambar bebas (abstrak) yang dilakukan dengan cara meniup cairan warna yang diteteskan di atas bidang gambar, baik langsung ditiup dengan mulut atau memakai bantuan alat tiup, mislnya sedotan minuman.

b)     Contoh Tata Cara Pelaksanaan:

Alat dan Bahan :

1.    Kertas gambar

2.    Cat warna

3.    Sedotan minuman

Langkah- Langkah Membuat :

1.    Siapkan kertas gambar

2.    Siapkan cat warna

3.    Teteskan beberapa warna yang diinginkan pada kertas

4.    Kemudian tiup kesegala arah yang diingikan menggunakan sedotan minuman

5.    Lakukan langkah tersebut sampai warna yang diinginkan

6.    Biarkan kering

7.    Lukisan ekspresi dengan teknik sedotan telah selesai

c)      Hasilnya :








Pilihan daun yang digunakan untuk membuat karya kreasi cetak harus memiliki penampang permukaan yang



Pilihan daun yang digunakan untuk membuat karya kreasi cetak harus memiliki penampang permukaan yang



 
 

2)      Cetak Penampang Daun-daunan dan Umbi-umbian

a)      Pengertian:

Cetak penampang daun-daunan dan umbi-umbian merupakan karya seni rupa dwi mantra (2 dimensi) cetak tinggi. Cetak tinggi yakni seni cetak yang mana bagian-bagiannya timbul, apabila diberi tinta dan diletakkan pada permukaan kertas (bidang datar) akan meninggalkan bekas yang sesuai dengan bagian yang timbul pada cetakan. Proses cetak tinggi menggunakan alat cetak yang akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles dengan tinta, bagian yang menonjol atu akan menerima tinta. Jika klise/ alat cetak itu ditempelkan pada kertas kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada kertas. Contoh cetak tinggi yang sederhana ialah: stempel, jari, uang logam, potongan pelepah pisang, tutup botol, cukilan ubi/ wortel, dan sebagainya.Pembuatan alat cetak untuk cetak tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan guntingan gambar, dan selanjutnya dapat untuk mencetak, contohnya media berupa: guntingan gambar, papan/ karet /ubi, cat poster/ pewarna, pensil, pencukil, dan kertas gambar.

b)     Contoh Tata Cara Pelaksanaan:

Alat dan Bahan:

Langkah- Langkah Membuat :

a)    Pilihlah penampang apa yang akan dijadikan acuan cetaknya pelepah daun atau buah-buahan. Pelepah daun yang sering dijadikan acuan cetak adalah: pelepah daun pisang, pelepah daun talas, pelepah daun pepaya. Buah belimbing dapat pula dijadikan sebagai acuan cetak.

b)   Potonglah penampang bahan acuan cetak itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongan bebas. Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat menentukan hasil cetakannya.

c)    Siapkan pewarna. Pewarna yang disiapkan bergantung dari keadaan bahan acuan cetaknya. Bila acuan cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna atau bisa juga dipakai pewarna cair. Pewarna akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan tetapi bila acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan pewarna yang sudah dicampur dengan air.Pewarna serbuk, cukup disebarkan pada alas warna yang bentuknya datar dan rata misalnya: kaca, formica, lembaran plastik, piring. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan digosok-gosokan pada serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka terjadilah warna yang siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa/spon, atau pada kapas.

d)   Mencetakkan acuan cetak. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan ikutilah petunjuk ini.

1.    Penampang acuan cetak yang masih basah tekankan pada pewarna yang ada pada alas warna tadi.

2.    Selanjutnya tempelkan (sambil ditekan) acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas koran.

3.    Kemudian angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan sebelumnya beberapa kali bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang lain.

4.    Acuan cetak yang sudah kering (tidak mengeluarkan cairan), pengisian warnanya harus dengan cara menempelkan acuan cetak tersebut pada spon/busa, atau kapas yang sudah diisi pewarna. Pencetakannya sama seperti pada pencetakkan acauan cetak sebelumnya. Demikian pula pengulangan pencetakkannya.

5.    Perlu diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan cetak tidak berlebihan, tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil cetakannya tidak akan memuaskan.

Proses pencetakkan daun-daunan dilakukan sebagai berikut:

a)    Pilihlah bentuk daun yang menarik serta ukurannya tidak terlalu lebar.

b)   Siapkan pewarna pada alas warna seperti pada cetak penampang. Usahakan agar keadaan pewarna pada alas merata keadaannya, serta tidak terlalu encer.

c)    Tempelkan permukaan daun tadi serata mungkin pada alas pewarna.

d)   Selanjutnya permukaan daun yang sudah berwarna tadi tempelkan pada kertas yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Gosoklah permukaan daun itu dengan hati-hati dan jangan sampai bergeser. Agar aman dan leluasa menggosok, simpanlah kertas di atas permukaan daun tersebut.

Beberapa kesulitan yang akan dialami saat membuat karya seni ini yakni membuat bentuk pada bahan yang hendak digunakan. Dalam pembuatan karya seni dengan teknik cetak tinggi itu memerlukan kesabaran dan keterampilan tangan, jika salah memotong bagian, maka akan menghasilkan bagian yang cacat/tidak bagus. Memang dalam membuat suatu karya yang bagus terkadang kita harus belajar dari kegagalan utuk tidak membuat kesalahan yang sama. Pada saat proses kegiatan, saya sendiri beberapa kali melakukan pengulangan, karena tidak terampil memotong bagian dan membuat bagiannya datar. Perlu diperhatikan agar pada proses cetak ini (penampang, daun-daunan, dan umbi-umbian) digunakan alas yang empuk. Alas yang keras, kurang baik hasilnya.

c)      Hasilnya :


3)      Cetak Sablon Sederhana

a)      Pengertian:

Cetak  Sablon adalah sebuah teknik untuk mencetak tinta diatas bahan dengan bentuk yang kita kehendaki, tetapi dalam cetak sablon sederhana kali ini tinta tersebut diganti dengan cat air/pewarna lain selain tinta.

b)     Contoh Tata Cara Pelaksanaan:

Alat dan Bahan :

Langkah- Langkah Membuat :

1)      Membuat acuan cetak dari kertas: buatlah gambar/bentuk untuk acuan cetaknya. Torehlah kontur/pinggir gambar tadi sampai tembus.

2)      Siapkan pewarna. Buatlah campuran warna pada tempat yang disediakan. Pewarna pada proses sablon ini sama dengan pewarna yang digunakan pada proses cetak sebelumnya. Kita dapat menggunakan cat air, ontan/sepuhan, pewarna kue cair, atau pewarna alam yang sudah disebutkan sebelumnya.

3)      Letakkan acuan cetak di atas kertas yang masih utuh. Acuan cetak harus menempel serapat-rapatnya agar tidak terjadi kebocoran pada saat pemulasan/pencetakkan. Sebaiknya kertas tersebut dialasi kertas koran.

4)      Ambil kuas, celupkan ke pewarna, selanjutnya pulaskan pada acuan yang ditoreh tadi.Bila pewarnaan menggunakan kapas atau spon yang dicelupkan pada pewarna, tentu saja tidak dipulaskan seperti kuas namun kapas atau spon itu ditekan-tekankan pada lubang acuan cetaknya.

Cara sederhana lainnya kita gunakan sikat gigi dan sisir untuk memberi warna hasil cetakan. Dengan menggosokkan sikat gigi yang terlebih dahulu dicelupkan ke pewarna pada sisir, akan terjadi cipratan pewarna yang akan melalui lubang- lubang acuan cetaknya. Hasil cetak berwarna pada proses ini dapat diatur pada saat memulaskan atau menyemprotkan pewarna. Bidang mana serta warna apa yang dipilih bergantung pada pilihan masing-masing.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN:

Istilah "Seni Rupa" seringkali kita jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun yang diperbincangkaan secara lisan.Apa itu seni rupa, seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.  Seni Rupa berperan dalam memenuhi kebutuhan estetik. Karya seni rupa dapat menimbulkan berbagai kesan (indah,unik, atau kegetiran) serta memiliki kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan. Dengan memahami makna tentang bentuk-bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan.  Demikian pula karya seni rupa 2 Dimensi,adalah Karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja. Contohnya : seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya. Seni Rupa juga memiliki teknik tersendiri, antara lain; menggambar dengan tiupan, cetak penampang daun-daunan/umbi-umbian, dan cetak sablon sederhana.

SARAN:-----

http://pelajaran-sma123.blogspot.com/2014/08/pengertiaan-dan-penjelasaan-seni-rupa-2.html

http://irwanhadipgsd.blogspot.com/2013/11/karya-seni-rupa-dua-dimensi.html


Page 2