Pneumonia adalah radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri brainly

Penyakit radang paru-paru biasa dikenal juga sebagai pneumonia. Radang paru-paru atau pneumonia merupakan lingkup yang luas dari berbagai penyakit paru-paru. Radang paru-paru juga tidak selalu timbul dalam bentuk yang sama. Gejala radang paru-paru akan terlihat berbeda-beda, tergantung dari jenis patogen yang menyerangnya. Perkembangan dari infeksi patogen pada radang paru-paru terbagi menjadi dua jenis, yaitu pneumonia atipikal dan pneumonia tipikal. Apa saja penyebab dari radang paru-paru? Simaklah penjelasan lengkapnya pada artikel berikut!

Penyebab radang paru-paru pada umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri.

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Tuberkulosis? Ini yang Perlu Diketahui

Radang paru-paru disebabkan karena

Radang paru-paru disebabkan karena berbagai hal. Banyak faktor-faktor yang menimbulkan munculnya radang paru-paru, seperti adanya infeksi, iritasi, atau kerusakan. Peradangan paru-paru merupakan suatu proses yang disebabkan dan menyebabkan penyakit dengan adanya penurunan fungsi paru-paru. Radang paru-paru dapat menyebar di seluruh bagian paru-paru atau terkonsentrasi pada daerah tertentu. Beberapa penyebab umum dari peradangan paru-paru adalah paparan radiasi, infeksi virus atau bakteri, asma, penyakit sistemik, hingga trauma akibat cedera paru-paru.

Baca Juga: Paru-paru Basah

Gejala radang paru-paru

Gejala radang paru-paru akan terlihat berbeda-beda, tergantung dari pathogen penyebabnya. Kebanyakan gejala radang paru-paru berkembang secara perlahan dan dalam waktu yang cukup lama. Tetapi, gejala radang paru-paru juga dapat cepat muncul, tergantung dari penyebaran, penyebab, dan kesehatan dari penderita. Salah satu contoh gejala radang paru-paru pada jenis pneumonia atipikal adalah sakit kepala, sakit pada seluruh badan, dan demam. Selain itu, gejala lain yang muncul adalah batuk, menggigil, laju pernapasan menjadi cepat, dan detak jantung berdetak lebih cepat. Gejala radang paru-paru akan lebih terasa jika penyebab radang paru-paru adalah virus dan bakteri.

Baca Juga: Organ Paru-paru Manusia

Penyebab radang paru-paru

Penyebab radang paru-paru pada umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Selain bakteri, ada banyak penyebab lainnya. Penyebab lain dari radang paru-paru adalah sebagai berikut:

  • Pneumonia virus, yaitu disebabkan oleh infeksi virus, seperti coronavirus, parainfluenza virus, adenovirus, dan sebagainya.
  • Pneumonia aspirasi, yaitu disebabkan oleh zat berbahaya, seperti asap rokok, polutan, bahan kimia, dan asap dari lingkungan.
  • Pneumonia jamur, yaitu disebabkan oleh infeksi jamur, seperti histoplasma, blastomyces, dan coccidioides.
  • Pneumonia yang berada di rumah sakit, yaitu jenis pneumonia yang berkembang dan dapat menular ketika seseorang dirawat atau menjalani operasi di rumah sakit.

Setiap penyebab radang paru-paru dapat menimbulkan penyakit paru-paru yang lebih spesifik lainnya, seperti bronkitis, tuberkulosis, asma, paru-paru basah, dan penyakit paru obstruktif kronis lainnya. Maka dari itu, perlu pemahaman lebih lanjut terkait penyebab radang paru-paru. Konsultasi dan bantuan dokter akan sangat diperlukan untuk menemukan penyebab pasti dari radang paru-paru dan bagaimana penanganan yang tepat.

Jenis pneumonia yang berkembang dan dapat menular ketika seseorang dirawat atau menjalani operasi di rumah sakit.

Baca Juga: Apa itu Penyakit Bronkitis?

Bahaya radang paru-paru

Bahaya radang paru-paru adalah dapat menimbulkan berbagai jenis komplikasi kesehatan lainnya. Komplikasi pneumonia atau radang paru-paru lebih sering terjadi pada anak-anak, orang tua, dan seseorang yang memiliki penyakit lainnya, seperti diabetes. Bahaya komplikasi dari radang paru-paru meliputi:

  1. Radang selaput paru [pleura], yaitu peradangan yang terjadi pada lapisan tipis antara paru-paru dan tulang rusuk. Radang selaput paru dapat menyebabkan kesusahan bernapas bagi para penderitanya.
  2. Abses paru, yaitu sebuah komplikasi langka yang sebagian besar hanya terlihat pada seseorang dengan penyakit serius dan disertai dengan infeksi bakteri.
  3. Sepsis, dimana kondisi infeksi semkain berat yaitu komplikasi yang juga jarang terjadi namun akan berdampak parah bagi penderitanya. Perlu perawatan di rumah sakit jika Anda mengalami komplikasi sepsis ini.

Komplikasi lainnya yang dapat timbul akibat tidak diobatinya pneumonia atau radang paru-paru adalah gagal napas, infeksi metastatic, empyema, dan disfungsi multi-organ. Untuk menghindari komplikasi tersebut, maka perlu adanya kesadaran dari penderita jika gejala yang dirasakan sudah mulai diambang batas normal. Segeralah untuk memeriksakan ke dokter.

Radang paru-paru disebabkan oleh bakteri

Radang paru-paru disebabkan oleh bakteri merupakan penyebab yang umum terjadi. Bakteri tersebut telah terbagi menjadi dua sub-organisme, yaitu “tipikal” dan “atipikal.” Bakteri umum yang termasuk dalam organisme tipikal adalah Pneumococcus, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, Group A Streptococcus, dan organisme gram-negatif aerobik dan anaerobik lainnya. Bakteri umum yang termasuk dalam organisme atipikal biasanya terlihat dalam praktik klinis, antara lain Legionella, Mycoplasma, Chlamydia. Infeksi bakteri dapat menyebar pada seluruh area paru-paru atau hanya menginfeksi satu bagian saja. Beberapa contoh penyakit radang paru-paru yang berkembang akibat adanya infeksi bakteri adalah asma dan paru-paru basah.

Penjelasan di atas merupakan penjelasan umum terkait radang paru-paru atau pneumonia. Radang paru-paru merupakan peradangan pada area paru-paru yang dapat ditimbulkan dan menimbulkan penyakit paru-paru lainnya. Radang paru-paru pada umumnya disebabkan oleh bakteri. Radang paru-paru merupakan awal dari berbagai penyakit dan komplikasi paru-paru lainnya. Maka dari itu, konsultasi dengan dokter akan sangat disarankan untuk mengetahui penyebab terjadinya radang paru-paru sehingga dapat ditentukannya penanganan yang tepat.

Telah direview oleh dr. Valda Garcia

Source:

  • Patologi Pneumonia
  • Gambaran Penumonia
  • Apa itu Radang Paru-Paru

Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru-paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. Penderita TBC biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam.

Pengobatan penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat guna mencegah risiko terjadinya resistensi antibiotik.

Jika tidak ditangani dengan segera, TBC dapat berakibat fatal. Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, kondisi ini dinamakan dengan TB ekstra paru.

Seberapa umumkah penyakit ini?

TBC adalah salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada tahun 2018, 10 juta orang terserang penyakit ini, dan 1,5 juta kehilangan nyawa akibat penyakit ini. Sebanyak 251.000 orang di antaranya adalah penderita HIV/AIDS.

Selain itu, menurut World Health Organization [WHO], lebih dari 95% kasus tuberkulosis terjadi di negara berkembang. Orang-orang yang memiliki sistem imun yang buruk serta kekurangan nutrisi lebih rentan terserang infeksi Mycobacterium tuberculosis.

Namun, angka kejadian penyakit ini terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Sejak tahun 2000-2018, diperkirakan sekitar 58 juta nyawa telah diselamatkan dengan pengobatan medis yang ada untuk mengatasi penyakit tuberkulosis.

Tanda-tanda dan gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala tuberkulosis [TBC]?

Tuberkulosis pada paru dapat menimbulkan gejala TBC seperti:

  • Batuk yang berlangsung 3 minggu atau lebih
  • Sesak napas
  • Nyeri di dada
  • Batuk berdarah

Gejala lain dari penyakit TBC adalah:

  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Menggigil
  • Demam
  • Berkeringat di malam hari

Sementara itu, pada TB esktra paru gejala yang muncul akan tergantung pada apa organ tubuh yang terdampak.

Kapan saya harus ke dokter?

Gejala-gejala yang perlu Anda waspadai dan memerlukan perhatian khusus adalah:

  • Berat badan menurun drastis
  • Berkeringat berlebihan di malam hari
  • Batuk terus menerus lebih dari 2 minggu

Apabila mengalami gejala seperti yang disebutkan sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter sehingga mendapatkan penanganan yang paling tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Jika Anda berinteraksi dengan orang yang mengalami TBC, cobalah memeriksakan diri Anda untuk menjalani tes kulit [Mantoux] atau tes darah khusus tuberkulosis.

Selain itu, apabila Anda memiliki faktor-faktor risiko yang berpotensi jadi penyebab TB paru ini, seperti menderita HIV/AIDS atau tinggal di daerah dengan banyak penderita tuberkulosis, Anda sebaiknya segera melakukan pemeriksaan TBC untuk mendeteksi adanya infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di dalam tubuh.

Penyebab

Apa penyebab tuberkulosis [TBC] dan bagaimana penularannya?

Penyebab TBC adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Penularan tuberkulosis terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri tuberkulosis. Bakteri dikeluarkan oleh penderita TBC saat batuk dan bersin dalam bentuk droplet alias percikan lendir.

Penting untuk diketahui bahwa orang yang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis bisa saja tidak langsung menularkan bakteri pada orang lain. Hanya orang dengan penyakit TB paru aktif saja yang dapat menyebarkan bakteri tersebut kepada orang lain.

Untuk memahami bagaimana bakteri penyebab tuberkulosis menginfeksi tubuh dan menimbulkan sejumlah gejala TBC, Anda perlu memahami tahapan infeksinya.

Dilansir dari buku Tuberculosis, saat masuk ke dalam tubuh, bakteri Mycobacterium tuberculosis akan melalui tiga tahapan infeksi TBC, yaitu:

1. Infeksi primer

Infeksi primer terjadi saat menghirup udara yang mengandung bakteri penyebab tuberkulosis. Bakteri masuk melalui mulut dan hidung hingga mencapai paru-paru, lalu mulai memperbanyak diri.

2. Infeksi laten

Sistem imun akan melakukan perlawanan ketika bakteri mulai berkembang biak. Respons sistem imun yang kuat dapat menghancurkan bakteri atau menahan perkembangan infeksinya. Saat imun tubuh mampu menahan perkembangbiakan bakteri, M. tuberculosis akan masuk ke dalam status dorman, yaitu kondisi di mana bakteri tidur atau tidak aktif menginfeksi.

Pada tahap ini, orang yang terinfeksi tidak akan merasa sakit atau tidak menunjukkan gejala. Kondisi ini dikenal juga dengan TB laten. Penderita TB laten tidak bisa menularkan penyakit TBC.

3. Infeksi aktif

Sebaliknya, jika respons sistem imun lemah terhadap infeksi bakteri tuberkulosis, bakteri akan lebih bebas memperbanyak diri dan menyerang sel-sel sehat di paru-paru. Apabila bakteri sebelumnya dalam status dorman, respons sistem imun yang lemah menyebabkan bakteri bangun dari tidurnya dan kembali aktif menginfeksi.

Kondisi aktifnya infeksi bakteri TBC ini adalah onset dari penyakit TB paru aktif, yaitu ketika infeksi TBC menunjukan kemunculan gejala awal.

Faktor-faktor risiko

Apa saja faktor-faktor risiko yang dapat jadi penyebab TB paru?

TBC merupakan penyakit yang dapat terjadi pada setiap orang, terlepas dari berapa usia dan apa kelompok ras penderitanya. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakitTBC.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề