Produsen harus memperhatikan what how dan whom jelaskan

Masalah mendasar dalam ekonomi produksi di Indonesia memang ada banyak sekali bentuknya. Dari sekian banyak masalah yang ada, diantaranya bisa tentang masalah jumlah barang yang diproduksi, masalah siapa yang memproduksi. 

Lantas, bagaimana konsep dasar menangani masalah mendasar dalam ilmu ekonomi? Nah, berikut ada empat masalah yang wajib kamu kenali agar ketika masuk dalam sebuah perusahaan, tidak mengalami kesulitan dalam menganalisis. 

Produsen harus memperhatikan what how dan whom jelaskan
Produsen harus memperhatikan what how dan whom jelaskan

What : Apa Yang Diproduksi?

Masalah mendasar dalam ekonomi produksi yang pertama adalah fokus pada apa? Dalam memproduksi, apa sih masalah yang sering dihadapi? Dan berapa jumlah barang yang diproduksi? Jika dalam menjalankan usaha bisnis usaha tidak melihat “apa” yang harus diproduksi sulit. 

Bagaimanapun juga dalam menjalankan sebuah bisnis dibutuhkan yang namannya tujuan jelas dan tahu apa yang dikerjakan. Tanpa mengetahui produknya yang dijual, dan tanpa megnetahui apa yang akan diproduksi sulit rasanya berkembang. 

Menentukan what dalam menjalankan ekonomi menjadi poin paling mendasar dan krusial. Hal ini juga akan membutuhkan bantuan sumber daya manusia dan sumber daya alam jika itu ada kaitannya dengan sumber alam. Lantas, apa yang terjadi jika terjadi dan mengalami kesalahan dalam menentukan what? 

Jawabannya sederhana, akan mempengaruhi beberapa hal. Mulai mempengaruhi permintaan jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi. Juga akan mempengaruhi barang dan jasa yang akan dibutuhkan oleh masyarakat. 

Salah satu keuntungan menghindari masalah mendasar dalam ilmu ekonomi tentang what ini adalah mengetahui persediaan permintaan pasar. Setidaknya proses produksi bisa dilakukan demi memenuhi dan memuaskan konsumen yang tidak pernah merasa puas. Pengaruh lain karena manusia memiliki rasa penasaran tinggi, sehingga rasa penasaran inilah yang harusnya perlu diperhatikan. 

Rasa penasaran tinggi terhadap “apa”  pada manusia juga sebagai kebutuhan ilmu. Adapun pengaruh yang bisa memuaskan penasaran, yaitu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan atau memenuhi permintaan yang sifatnya memudahkan calon pelanggan atau calon konsumen. Tidak heran jika banyak produsen selalu membuat inovasi dalam rangka memenuhi permintaan yang sifatnya semakin mempermudah dan praktis bagi calon konsumen. 

Contoh konkrit adalah produksi fitur dan fasilitas smartphone. Pada dasarnya manusia selalu mencari kemudahan dalam banyak hal, maka smartphone yang dulu hanya dapat digunakan untuk mengirim pesan, bisa untuk telpon hingga sekarang sudah bisa digunakan untuk berbagai banyak yang sifatnya sangat luas sekali. Kemudian semakin banyak smartphone keluaran yang menggunakan bentuk dan fitur yang berbeda, tetapi tidak jauh beda. 

Bahkan nyaris sama, hal ini karena pada dasarnya manusia juga memiliki sifat meniru. Meskipun tidak melulu secara menyeluruh dan sama persis. Tetapi ada sisi kesamaan dari smartpohone pada umumnya. 

How : Bagaimana Cara Memproduksi Barang?

Masalah mendasar dalam kegiatan produksi, khususnya para pelaku usaha adalah bagaikmana cara memproduksi barang yang akan dijual. Tentu saja ini wajib dan perlu diperhitungkan dan dipikirkan secara matang. Karena dalam proses produksi, tidak hanya membicarakan tentang barang yang diproduksi. Tetapi juga membicarakan alat dan operator. 

Tentu saja jika hal ini wajib diperhatikan. Misalnya, bagaimana cara mendapatkan sumber daya yang mempengaruhi produksi. Termasuk pula memperhitungkan aspek-aspek lain. Termasuk dalam masalah penghematan dan efisiensi produksi barang. Tidak mungkin memproduksi 5 produk karena tidak ada permintaan. Kemudian memproduksi lagi sesuai pesanan secara satu-persatu. Tentu saja ini justru boros karena tidak hemat waktu dan tidak efektif. 

Aspek lain selain dari efektivitas adalah dari segi kualitas bahan baku yang digunakan. Karena sebuah produk akan puas ketika memuaskan pelanggan. Maka, selama proses produksi pun juga dibutuhkan dan diperlukan yang namannya memperbaiki bahan baku dengan cara memilih bahan-bahan yang berkualitas tinggi. 

Sebagai produsen, tentu saja masalah mendasar dalam ilmu ekonomi adalah masalah tentang penggunaan mesin. Mesin yang digunakan ada masanya. Ada waktunya masin aus, perlu service atau mungkin butuh yang baru. Hal-hal semacam inilah yang seharusnya diperhatikan dan harus digarisbawahi.

Belum lagi masalah jenis produk yang kamu buat. Misalnya apakah limbahnya akan menyebabkan pencemaran lingkungan? Ini pun juga menjadi masalah mendasar dalam ilmu ekonomi yang perllu pengolahan khusus. 

Baca juga : 9 Tujuan Mempelajari Ilmu Ekonomi dan Jenis-jenisnya

Who : Siapa Pelaku Produksi?

Masalah mendasar dalam ekonomi terkait proses produksi yang ketiga adalah who (siapa). Tentu saja jika perusahaan memiliki keterampilan dibidang penerbitan, maka siapa dalam hal ini adalah penerbit buku. Memang setiap usaha bisnis memiliki banyak sekali peluang yang diambil. 

Tidak hanya penerbit, ada juga yang membuat makanan olahan instan siap untuk dimakan. Ada pula pelaku produksi yang memiliki keterampilan dibidang pertukangan. Maka produksi yang buat pun alat-alat pertukangan. 

Lantas siapa yang mengerjakan proses produksi? Tentu saja dibantu dengan mesin dan tenaga manusia. Nah, cara ini kembali lagi ke masing-masing perusahaan. Ada yang memiliki modal besar, maka berani membeli mesin dan alat produksi, sedangkan manusia sebatas operator saja. Ada pula perusahaan yang memutuskan untuk memproduksi secara manual, dan hanya dikerjakan oleh tenaga manusia saja. 

Prinsip akhir dari who adalah memenuhi permintaan pasar. Agar permintaan terpenuhi dengan baik dan penuh. Dengan kata lain, satu sama lain sebenarnya saling diuntungkan. 

For Whom? : Untuk Siapa Barang Diproduksi?

Masalah mendasar dalam ilmu ekonomi yang terakhir adalah for whom? Perusahaan yang tidak melihat atau menerapkan ini, akan mengalami kesulitan dalam penjualan barang. Penting sekali suatu perusahaan melihat barang tersebut diproduksi oleh siapa saja. 

Ini sebenarnya seperti halnya ketika menentukan tujuan perusahaan. Dalam proses produksi pun juga demikian. Dibutuhkan tujuan atar target pasar yang disasar. Misalnya penerbit buku, maka target pasar adalah para pembaca buku.

Pembaca buku pun jika dikerucutkan lagi juga bisa difokuskan ke beberapa cabang. Misalnya fokus untuk buku fiksi, buku ekonomi, buku non fiksi atau buku yang sifatnya buku-buku Pendidikan. 

Jika target pasar sudah ditemukan dan ditentukan, maka masalah untuk siapa barang diproduksi tidak lagi menjadi masalah mendasar. Karena poin dasar permasalahan itu sendiri sudah teratasi. Tinggal fokus ke pemasaran dan trik pemasarannya saja. Satu hal lagi, kamu boleh meraba potensi pasar juga loh. Misalnya, apakah potensi dan animo terhadap produk yang diproduksi banyak permintaannya? Atau sedikit? 

Nah, jika permintaan sedikit, maka proses produksi bisa membuat sedikit dulu. Barulah jika ada peningkatan permintaan, dapat dinaikan sesuai permintaan. Jangan langsun memproduksi banyak, padahal di pasar masih lesu permintaannya. Tentu saja tidak ingin jatuhnya bangkrut bukan?.

Baca juga artikel tentang permasalahan ekonomi berikut :

1. 8 Permasalahan Ekonomi Mikro di Indonesia, Bagaimana Solusinya?
2. 5 Permasalahan Ekonomi Makro di Indonesia

Dari keempat masalah mendasar dalam ilmu ekonomi produksi di atas, semoga bermanfaat. Ilmu ini cocok buat kamu yang ingin bekerja di industry perusahaan besar.

Produk Terkait

Jawaban:

What

Barang - barang apa saja yang akan dihasilkan dan bahan - bahan apa saja. Ini berhubungan dengan tujuan produksi itu.

How

Bagaimana memilih faktor - faktor produksi untuk memproduksi barang harus dipikirkan oleh seorang produsen karena ini menyangkut tenaga kerja, modal, dan bahan baku dengan tujuan memproduksi barang atau jasa yang berkualitas dan harga jual murah.

Whom

Kepada siapa barang produksi tersebut didistribusikan? permasalahan yang akan timbul bukan sekedar bukan sekedar menghasilkan barang akan tetapi barang dihasilkan harus diterima oleh masyarakat

Penjelasan: jadikan jawaban tercerdas, terima kasih...