Puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang , suatu hal atau keadaan, termasuk jenis puisi
Aksi Syafira Milenia saat membacakan puisi dalam acara Kota Lama Romantic Poem bersama Tribun Jateng dan Pemerintah Kota Semarang, di Kota Lama Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/11/2019) malam. Tribun Jateng/Hermawan Handaka Show
TRIBUNNEWS.COM - Mengutip KBBI, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga disebut sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. Puisi merupakan teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Ciri-ciri puisi Baca juga: Pengertian Tema Lengkap Beserta Jenis, Contoh Singkat, dan Fungsinya Baca juga: Pengertian Musyawarah, Ciri-ciri, Manfaat dan Kegiatan yang Harus Dimusyawarahkan Sapardi Djoko Damono Buka Rahasia di Balik Puisi Aku Ingin yang Ternyata Dibuat Cuma dalam 15 Menit (Tangkap layar channel YouTube Jakartanicus)Dikutip dari Kompas.com, adapun ciri-ciri puisi sebagai berikut: 1. Teridiri atas kumpulan kata-kata yang tersusun menjadi baris-baris. 2. Baris-baris tersebut terkumpul menjadi beberapa bagian. 3. Setiap baris terakhir berbunyi kata vokal terkadang berupa huruf konsonan. 4. Setiap baris terakhir bunyi vokal kata teratur. Jenis-jenis puisi Puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Puisi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Dengan demikian, puisi terbagi menjadi tiga jenis yaitu puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif.
-- “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.” Tahu nggak itu penggalan apa? Yap, bener banget. Itu adalah penggalan dari salah satu teks puisi paling terkenal karya Sapardi Djoko Damono. Puisi memang memiliki kata-kata yang indah dan sering membuat para pembacanya baper. Puisi sebenarnya dapat kita temui dengan mudah sehari-hari. Bahkan, syair-syair lagu yang indah dan disusun dengan makna yang dalam termasuk ke dalam bentuk puisi, lho. Berpuisi bukanlah hal yang asing bagi kita. Dengan mendengar dan membaca sesuatu yang dipuisikan, suasana hati pun menjadi lebih damai. Tidak jarang, kalimat-kalimat dalam puisi kerap mewakilkan perasaan kita. Bener nggak? Nah, kali ini kita akan melihat pengertian puisi secara lebih dekat beserta dengan contoh dan jenis-jenis puisi. Sudah siap? Yuk, simak berikut ini ya. Pengertian PuisiPuisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan dari kata-kata. Puisi dapat mengungkapkan berbagai perasaan, mulai dari kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan kepada sang Pencipta yang diungkapkan dalam bahasa indah. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Puisi kerap dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis atau penyairnya. Pesan yang ingin disampaikan oleh penyair ini dirangkai dengan kata-kata yang indah dan berbeda dengan bahasa sehari-hari. Makna sangat penting bagi suatu karya puisi. Seindah apa pun rangkaian kata-kata yang dibuat, akan menjadi tidak berarti jika maknanya tidak tersampaikan. Maka dari itu, kamu perlu mengetahui beberapa jenis puisi agar dapat lebih memahami maksud dari suatu puisi. Jenis-jenis PuisiBerdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasannya, puisi dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, yakni puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif. Yuk, lihat penjelasannya. 1. Puisi NaratifPuisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam dua macam, yaitu balada dan romansa.
2. Puisi LirikJenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu elegi, ode, dan serenade.
3. Puisi DeskriptifDalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya. Puisi yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, misaInya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial.
Contoh Puisi1. Contoh Puisi BaladaBalada Orang-Orang Tercinta (oleh: WS Rendra) Kita bergantian menghirup asam Batuk dan lemas terceruk Marah dan terbaret-baret Cinta membuat kita bertahan dengan secuil redup harapan Kita berjalan terseok-seok Mengira lelah akan hilang di ujung terowongan yang terang Namun cinta tidak membawa kita memahami satu sama lain Kadang kita merasa beruntung Namun harusnya kita merenung Akankah kita sampai di altar Dengan berlari terpatah-patah Mengapa cinta tak mengajari kita Untuk berhenti berpura-pura? Kita meleleh dan tergerus Serut-serut sinar matahari Sementara kita sudah lupa rasanya mengalir bersama kehidupan Melupakan hal-hal kecil yang dulu termaafkan Mengapa kita saling menyembunyikan Mengapa marah dengan keadaan? Mengapa lari ketika sesuatu membengkak jika dibiarkan? Kita percaya pada cinta Yang borok dan tak sederhana Kita tertangkap jatuh terperangkap Dalam balada orang-orang tercinta 2. Contoh Puisi RomansaAku Ingin (oleh: Sapardi Djoko Damono) Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada 3. Contoh Puisi ElegiElegi Jakarta (oleh: Asrul Sani) Pada tapal terakhir sampai ke Yogya, bimbang telah datang pada nyala langit telah tergantung suram Kata-kata berantukan pada arti sendiri Bimbang telah datang pada nyala dan cinta tanah air akan berupa peluru dalam darah serta nilai yang bertebaran sepanjang masa bertanya akan kesudahan ujian mati - atau tiada mati-matinya O jenderal, bapa, bapa tiadakah engkau hendak berkata untuk kesekian kali ataukah suatu kehilangan keyakinan hanya akan tetap tinggal pada titik-sempurna dan nanti tulisan yang telah diperbuat sementara akan hilang ditiup angin ia berdiam di pasir kering 4. Contoh Puisi SerenadaSerenada Kelabu (oleh: WS Rendra) Bagai daun yang melayang. Bagai burung dalam angin. Bagai ikan dalam pusaran. Ingin kudengar beritamu! Ketika melewati kali terbayang gelakmu. Ketika melewati rumputan terbayang segala kenangan. Awan lewat indah sekali. Angin datang lembut sekali. Gambar-gambar di rumah penuh arti. Pintu pun kubuka lebar-lebar. Ketika aku duduk makan kuingin benar bersama dirimu. 5. Contoh Puisi OdeOde buat Proklamator (Oleh: Leon Agusta) Bertahun setelah kepergiannya kurindukan dia kembali Dengan gelombang semangat halilintar dilahirkannya sebuah negeri; dalam lumpur dan lumut, dengan api menyapu kelam menjadi untaian permata hijau di bentangan cahaya abadi; yang senantiasa membuatnya tak pernah berhenti bermimpi; menguak kabut mendung, menerjang benteng demi benteng membalikkan arah topan, menjelmakan impian demi impian Dengan seorang sahabatnya, mereka tanda tangani naskah itu! Mereka memancang tiang bendera, merobah nama pada peta, berjaga membacakan sejarah, mengganti bahasa pada buku. Lalu dia meniup terompet dengan selaksa nada kebangkitan sukma Kini kita ikut membubuhkan nama di atas bengkalainya; meruntuhkan sambil mencari, daftar mimpi membelit bulan Perang saudara mengundang musnah, dendam tidur di hutan-hutan, di sawah terbuka yang sakti Kata berpasir di bibir pantai hitam dan oh, lidahku yang terjepit, buih lenyap di laut bisu derap suara yang gempita cuma bertahan atau menerkam Ya, walau tak mudah, kurindukan semangatnya menyanyi kembali bersama gemuruh cinta yang membangunkan sejuta rajawali Tak mengelak dalam bercumbu, biar di ranjang bara membatu Tak berdalih pada kekasih, biar berbisa perih di rabu Berlapis cemas menggunung sesal mutiara matanya tak pudar B agi negeriku, bermimpi di bawah bayangan burung garuda (1979) 6. Contoh Puisi SatireNegeriku (oleh: Gus Mus) Mana ada negri sesubur negeriku Sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu dan jagung tapi juga pabrik, tempat rekreasi dan gedung Prabot-prabot orang kaya di dunia dan burung-burung indah piaraan mereka berasal dari hutanku Ikan-ikan pilihan yang mereka santap bermula dari lautku Emas dan perak, perhiasan mereka digali dari tambangku Air bersih yang mereka minum bersumber dari keringatku Mana ada negri sekaya negeriku Majikan-majikan bangsaku memiliki buruh-buruh mancanegara Brangkas-brangkas Bank ternama dimana-mana menyimpan harta-hartaku Negriku menumbuhkan konglomera dan mengikis habis kaum melarat Rata -rata pemimpin negriku dan handai tolannya terkaya didunia Mana ada negri semakmur negeriku Penganggur-penganggur diberi perumahan, gaji dan pensiunan setiap bulan Rakyat-rakyat kecil menyumbang negara tanpa imbalan Rampok-rampok di beri rekomendasi, dengan kop sakti instansi Maling-maling di beri konsensi Tikus dan kucing dengan asik berkorupsi 7. Contoh Puisi Kritik SosialDi Negeri Amplop (oleh: Gus Mus) Di negeri amplop Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya, malu Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi rapi-rapi David Copperfield dan Houdini bersembunyi rendah diri Entah andaikata Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya Amplop-amplop di negeri amplop mengatur dengan teratur hal-hal yang tak teratur menjadi teratur hal-hal yang teratur menjadi tak teratur memutuskan putusan yang tak putus membatalkan putusan yang sudah putus Amplop-amplop menguasai penguasa dan mengendalikan orang-orang biasa Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan mencairkan dan membekukan mengganjal dan melicinkan Orang bicara bisa bisu Orang mendengar bisa tuli Orang alim bisa napsu Orang sakti bisa mati Di negeri amplop amplop-amplop mengamplopi apa saja dan siapa saja Unsur-Unsur Pembangun Puisi
Unsur FisikUnsur fisik adalah unsur yang dapat langsung dikenali oleh pembaca karena terlihat pada bagian puisi. Unsur fisik puisi dibagi menjadi 4.
Unsur BatinUnsur batin adalah unsur yang tersembunyi di balik unsur fisik. Untuk memahaminya, harus memahami isi puisi. Unsur batin juga dibagi menjadi 4.
-- Seru banget 'kan pembahasan kali ini? Mau belajar tentang puisi dan melihat contoh-contohnya lebih banyak lagi dengan bantuan visual. Yuk, langsung buka ruangbelajar!
Referensi: Kosasih, E. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. |