Quotes tentang amalan yang utama menggapai kemuliaan Lailatul Qadar di bulan Ramadhan

tirto.id - Pada 10 hari terakhir Ramadan, terutama di malam-malam ganjilnya, umat Islam dianjurkan untuk mencari malam Lailatulqadar.

Ibadah pada malam itu bernilai pahala besar. Keistimewaannya lebih baik daripada 1000 bulan.

Anjuran untuk mencari malam Lailatulqadar itu tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Carilah Lailatul qadar itu pada tanggal ganjil dari 10 hari terakhir bulan Ramadan," (H.R. Bukhari).

Jika mengacu pada sabda Rasulullah di atas, maka malam Lailatulqadar akan jatuh pada tanggal ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan, mulai dari 21, 23, 25, 27 atau 29 Ramadan 1442 H.

Sementara itu, jika dilihat dari penanggalan masehi, maka malam Lailatulqadar akan jatuh pada salah satu di antara malam 3, 5, 7, 9, atau 11 Mei 2021.

Salah satu hikmah dirahasiakannya malam Lailatulqadar adalah agar seorang muslim konsisten beribadah kepada Allah SWT di sepertiga akhir Ramadan, tidak hanya mengkhususkan diri pada salah satu malamnya saja.

Untuk menemukan malam itu, seorang muslim dapat memperbanyak ibadah sunah yang dicontohkan Rasulullah SAW, mulai dari salat sunah, bersedekah, iktikaf, dan sebagainya.

Baca juga: Doa Malam Lailatul Qadar & Keistimewaan 10 Malam Terakhir Ramadhan

Amalan 10 Malam Terakhir Ramadhan

Lalu apa saja amalan sunah yang dapat dilakukan seorang muslim untuk menggapai keutamaan malam Lailatulqadar? Berikut daftarnya.

1. Beriktikaf

Iktikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat ibadah kepada Allah SWT. Selama iktikaf, seorang muslim dapat melakukan ibadah-ibadah yang lain seperti salat sunah, membaca Alquran, mendengarkan tausiah dan ceramah keagamaan dan sebagainya.

Nabi Muhammad SAW mencontohkan amalan iktikaf ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Umar, ia berkata:

"Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan," (H.R. Bukhari dan Muslim).

2. Tilawah Al-Quran

Pada 10 malam terakhir Ramadan, seorang muslim dianjurkan untuk meningkatkan intensitas ibadahnya, termasuk membaca Al-Quran.

Jika pada dua pertiga Ramadan belum sempat mengkhatamkan Alquran, maka pada sepertiga terakhir ini, ia berusaha menamatkan tilawahnya, sesuai dengan teladan Rasulullah SAW:

“Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi SAW setiap tahun sekali [pada Ramadan]. Pada tahun wafatnya Rasulullah SAW Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali [untuk mengokohkan dan memantapkannya]," ( HR. Bukhari).

3. Salat Sunah Tarawih, Witir, Tahajud, Hajat, dan Sebagainya

Salat sunah yang didirikan pada malam Lailatulqadar bernilai pahala besar, sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:

"Dosa-dosa manusia yang sudah dilakukan terdahulu pun bisa diampuni ketika ia menjalankan salat malam pada malam Lailatulqadar." Lalu, keutamaannya juga diterangkan: "Barang siapa salat pada saat malam Lailatulqadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau," (HR. Bukhari).

Sebenarnya tidak ada salat sunah khusus pada malam Lailatulqadar, namun seorang muslim dapat merutinkan salat sunah seperti salat sunah Bakdiyah Isya, salat Tarawih, salat Tahajud, salat Witir, salat Qabliyah Subuh, salat Hajat, dan sebagainya.

4. Sedekah

Anjuran memperbanyak sedekah pada 10 hari terakhir Ramadan ini bukan mengeluarkan zakat mal atau zakat fitrah, melainkan sedekah sunah lainnya.

Dari Anas RA, sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?" Rasulullah SAW menjawab, "Sedekah pada Ramadan," (HR At-Tirmidzi).

Kendati sedekah dianjurkan sepanjang bulan Ramadan, namun pada sepertiga terakhir Ramadan, intensitas sedekah itu sebaiknya ditingkatkan. Pada malam Lailatulqadar, nilai sedekah akan diganjar berlipat ganda dan memperoleh pahala besar di sisi Allah SWT.

5. Berdoa

Terdapat doa khusus yang diajarkan Rasulullah SAW untuk menggapai malam Lailatulqadar. Dilansir dari NU Online, Nabi Muhammad memanjatkan doa sapu jagat pada malam Lailatulqadar sebagai berikut:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Bacaan latinnya: "Rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār"

Artinya: “Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka."

Doa lainnya yang dapat dibaca pada malam Lailatulqadar, sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW dari riwayat Ibnu Majah adalah:

اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فاعْفُ عَنِّي

Bacaan latinnya: "Allâhumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annî"

Bacaan latinnya: "Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku."

Selain doa khusus yang dibaca pada malam Lailatulqadar, umat Islam juga dianjurkan untuk menyampaikan permintaannya secara umum kepada Allah SWT.

Hal ini disebabkan malam Lailatulqadar merupakan salah satu waktu mustajabnya doa. Munajat yang dipanjatkan kepada Allah SWT cenderung lebih dikabulkan jika dipanjatkan pada malam Lailatulqadar.

Baca juga:

  • Waktu & Tanda-Tanda Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
  • Keutamaan I'tikaf pada 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan

Baca juga artikel terkait LAILATUL QADAR atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Jakarta -

Malam ke 29 Ramadhan 1442 H akan jatuh pada hari ini, Senin (10/5) setelah Magrib nanti. Pada malam ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah hingga terbit fajar.

Mengacu pada hadits nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, kesejahteraan Lailatul Qadar akan diturunkan pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, dia berkata Rasulullah SAW beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda:

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya:"Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan" (HR. Bukhari & Muslim)

Meskipun tak seorang pun tahu kapan turunnya Lailatul Qadar, tetapi Allah SWT telah menjanjikan datangnya malam kemuliaan di bulan penuh berkah ini. Peristiwa turunnya Lailatul Qadar tertuang dalam Q.S Ad-Dukhan ayat 3-6 sebagai berikut:

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ (3) فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ (4) أَمْرًا مِّنْ عِندِنَآ ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ(5) (6) رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Artinya:""Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui" (Q.S Ad-Dukhan: 3-6)

Malam Lailatul Qadar merupakan malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan. Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al Qadr sebagai berikut:

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ (1) وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3)

Artinya:"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan," (Q.S Al Qadr: 1-3)

Rasulullah SAW melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, dia berkata:

كَانَ رَسُوْلُ اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِيغَيْرِهَا

Artinya: "Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir) yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya." (HR. Muslim)

Berikut 7 amalan yang dapat dilakukan pada malam ke-29 Ramadhan untuk menyambut Lailatul Qadar dirangkum dari detikcom:

1. Itikaf

Dr. Ahmad Abdurrazaq Al-Kubaisi dalam bukunya Itikaf Penting dan Perlu mengatakan, itikaf berasal dari bahasa Arab 'akafa yang bermakna menetap, mengurung diri atau terhalangi. Menurut istilah syar'i masyhur di kalangan ulama dan fuqaha, itikaf adalah menetap atau berdiam dalam masjid disertai puasa dan adanya niat.

Perintah itikaf disebutkan dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 125

وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ

Artinya:" Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".

Beberapa riwayat mengatakan, dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, sholawat atas nabi Muhammad SAW, tilawah Al Quran, membaca tafsir dan amaliah-amaliah ibadah lainnya. Tak lupa tetap menjaga kesucian diri selama beritikaf.

2. Membaca doa Lailatul Qadar

Ustadz Hanan Attaki sebagaimana dipaparkan dalam detikKultum bersama Ustadz Hannan Attaki: Malam Puncak Lailatul Qadar mengatakan bahwa salah satu amalan yang dilakukan untuk menyambut malam Lailatul Qadar adalah membaca doa.

Doa yang dimaksudkan adalah doa Lailatul Qadar sebagaimana dalam hadits nabi SAW yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dikutip dari Kitab Riyadhus Shalihin Imam an-Nawawi, Aisyah RA berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Artinya: "Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau (Rasulullah SAW) menjawab, "Ucapkanlah, Allahuma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya, Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku)'." (HR. at-Tirmidzi)

3. Mendirikan sholat (Qiyamul Lail)

Amalan lain yang dianjurkan dalam menyambut malam Lailatul Qadar adalah melaksanakan ibadah sholat. Sebagaimana sabda nabi SAW yang artinya,

"Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan penuh iman dan muhasabah, dosanya yang telah lalu akan diampuni" (HR. Ahmad/Tabrani)

Arif M. Riswanto dalam Mukjizat Lailatul Qadar mengartikan hadits tersebut sebagai anjuran untuk melaksanakan sholat.

Anjuran ini diperkuat oleh Said ibn Al-Mussayab, dia berkata "Barang siapa yang shalat isya pada Lailatul Qadar, berarti dia telah mendapatkan bagiannya"

4. Sholawat atas nabi SAW

Sholawat merupakan salah satu amalan yang memiliki keutamaan luar biasa. Disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW akan memberikan syafaat paling banyak kepada orang yang bersholawat padanya.

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

Artinya: "Orang yang paling berhak mendapatkan syafa'atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku." (HR. Tirmidzi)

Allah SWT juga telah memerintahkan hamba-Nya untuk bersholawat kepada Nabi SAW. Sebagaimana firman-Nya dalam Q.S Al Ahzab ayat 56 sebagai berikut:

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Artinya:"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

5. Membaca Al Quran

Selama Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk membaca Al Quran hingga khatam. Sebagaimana diterangkan oleh hadits nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari,

وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

Artinya: "Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Quran bersamanya." (H.R. Bukhari)

Allah SWT juga telah berfirman dalam Q.S Al Isra ayat 82, Dia mengatakan orang yang membaca Al Quran akan memberikan ketenangan jiwa dan membersihkannya dari penyakit hati.

نُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Artinya: "Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian."

6. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar

Rabi' Abdur Rauf Az-Zawawi dalam bukunya Al-Baqiyatus Shalihat mengatakan Dzikir merupakan salah satu amalan abadi yang tidak merugikan. Orang-orang yang berdzikir adalah orang yang dibanggakan oleh Allah SWT di hadapan para malaikat.

Dijelaskan dalam buku tersebut bahwa sesungguhnya di antara orang-orang yang bertakwa yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang yang lisannya senantiasa basah oleh dzikir. Dzikir juga akan mendatangkan sholawat dari Allah SWT dan para malaikat.

7. Memperbanyak Sedekah

Malam penuh kemuliaan ini sudah semestinya disambut dengan amalan-amalan yang mulia seperti sedekah. Sedekah merupakan salah satu bentuk ungkapan syukur atas nikmat Allah SWT.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, sedekah memiliki banyak keutamaan. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:

"Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari di saat terbitnya matahari: berbuat adil terhadap dua orang (mendamaikan) adalah sedekah; menolong seseorang naik kendaraannya, membimbingnya, dan mengangkat barang bawaannya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah; Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan sholat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim)

Amalan-amalan tersebut hendaklah dilakukan dengan mengharap ridho-Nya. Karena pada malam ini para malaikat dan Jibril akan turun ke bumi seperti dijelaskan dalam Q.S Al Qadr ayat 4. Allah SWT berfirman yang artinya, "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan".

(lus/lus)