Saat dilakukan overhaul unit kopling komponen yang diolesi dengan pemberian pelumas grease adalah
BAB I odul OPKR-30-003B tentang “Overhoul kopling dan komponen- komponennya” ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar peserta diklat dapat melakukan overhoul kopling secara efektif, efisien dan aman. Modul ini terdiri dari dua cakupan materi yang akan dipelajari , yaitu : materi teori dan praktek. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar yaitu 1 kegiatan belajar teori dan 2 kegiatan belajar praktik. Kegiatan belajar 1 membahas tentang Konstruksi dan cara kerja kopling, Kegiatan belajar 2 membahas tentang Overhoul mekanisme penggerak kopling, dan Kegiatan belajar 3 membahas Overhoul kopling dan komponen-komponennya. Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat memahami cara melakukan overhoul kopling dan Komponen-komponennya. B. PRASYARAT Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR-30-003B antara lain adalah OPKR-10-016B dan OPKR 10-018B C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain : a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan belajar. b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar. c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini : 1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku. 2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik. 3) Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat. 4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar. 5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu. 6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula. d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan pemelajaran yang bersangkutan. 2. Petunjuk Bagi Guru Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk: a. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar. b. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta diklat. d. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. D. TUJUAN AKHIR Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini peserta diklat diharapkan : 1. Memahami konstruksi dan cara kerja kopling dengan baik. 2. Memahami cara membongkar, memeriksa dan memasang mekanisme penggerak kopling dengan prosedur yang benar. 3. Memahami cara membongkar, memeriksa dan memasang kembali mekanisme kopling dengan prosedur yang benar. 4. Memahami cara memeriksa dan menyetel pedal kopling dengan prosedur yang benar .
E. KOMPETENSI Modul OPKR-30-003B membentuk kompetensi Overhoul Kopling dan komponen-komponennya. Uraian kompetensi dan subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini. KOMPETENSI : Overhoul Kopling dan komponen-komponennya KODE : OPKR-30-003B DURASI PEMELAJARAN : 60 Jam @ 45 menit
F. CEK KEMAMPUAN Sebelum mempelajari modul OPKR-30-003B, isilah dengan cek list (Ö) kemampuan yang telah dimiliki peserta diklat dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan :
Apabila Peserta diklat menjawab Tidak, pelajari modul ini BAB II PEMELAJARAN A. RENCANA BELAJAR SISWA encanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar.
B. KEGIATAN BELAJAR 1. Kegiatan Belajar 1 : KONSTRUKSI DAN CARA KERJA KOPLING a. Tujuan Kegiatan Belajar 1 1) Peserta diklat dapat memahami fungsi dan syarat-syarat kopling dengan benar. 2) Peserta diklat dapat memahami konstruksi dan cara kerja kopling dengan benar. 3) Peserta diklat dapat menyebutkan jenis-jenis kopling yang digunakan pada kendaraan. 4) Peserta diklat dapat memahami cara kerja dan mekanisme penggerak kopling dengan benar. 5) Peserta diklat dapat memahami prosedur trouble shooting kopling dengan benar. b. Uraian Materi 1 SISTEM KOPLING Kopling (clutch) terletak di antara motor dan transmisi, dan berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah : 1) Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi dengan lembut. 2) Harus dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa slip. 3) Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat. KONSTRUKSI KOPLING Kopling terdiri dari : 1. Clutch dish (plat kopling) 2. Pressure plat (plat penekan) 3. Diapragma spring 4. Release bearing 5. Clutch cover 6. Release fork 7. Release cylinder 1) Tutup kopling (clutch cover) Clutch cover terikat pada flywheel. Ini berarti bahwa saat motor berputar clutch cover juga berputar. Syarat utama yang harus dimiliki oleh clutch cover adalah balance (seimbang) dan mampu memindahkan panas dengan baik. a) Clutch Cover Tipe Coil Spring Gambar Clutch Cover Tipe Coil Spring Tipe Coil spring ini mempunyai keuntungan : ü Penekanan terhadap plat kopling lebih kuat. ü Penekanan Plat kopling dapat disetel. Kerugiannya : ü Tenaga untuk menekan pedal kopling besar. ü Konstruksi rumit sehingga harganya mahal. ü Penekanan Coil Spring tidak merata, akibatnya menimbulkan getaran Cara kerja Clutch Cover Tipe Coil Spring: (1) Saat pedal ditekan Release fork menekan release bearing, release bearing menekan release lever sehingga release lever mengangkat pressure plate melalui pivot pin melawan tekanan pressure spring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara flywheel dan pressure plate) dan putaran motor tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi. (2) Saat pedal dilepas Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan release lever sehingga pressure spring menekan pressure plate dan pressure plate menekan clutch disc ke flywheel. Sehingga terjadi perpindahan tenaga sebagai berikut : Motor (flywheel) > clutch cover > pivot pin > release lever > pressure plate > clutch dish > spline > input shaft transmisi. b) Clutch Cover Tipe Diapragma Spring Gambar Clutch Cover Tipe Diapragma Spring Tipe Diapragma Spring ini mempunyai keuntungan : ü Tenaga penekanan pedal kopling lebih ringan. ü Penekanan terhadap plat kopling lebih merata. ü Tenaga pegas tidak akan berkurang karena gaya sentrifugal saat kecepatan tinggi. Kerugiannya : ü Harga Lebih mahal. c) Cara kerja Clutch Cover Tipe Diapragma Spring (1) Saat pedal ditekan Release fork menekan release bearing, release bearing menekan diapragma spring sehingga diapragma spring mengangkat pressure plate melalui pivot ring menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara flywheel dan pressure plate) dan putaran motor tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi. (2) Saat pedal dilepas Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan diapragma spring sehingga diapragma spring menekan pressure plate dan pressure plate menekan clutch disc ke flywheel. Sehingga terjadi perpindahan tenaga sebagai berikut : Motor (flywheel) > clutch cover > pivot ring > diapragma spring > pressure plate > clutch dish > spline > input shaft transmisi. 2) Plat kopling (Clutch Disc) Plat kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga putar dari motor ke transmisi dengan lembut tanpa terjadi selip. Plat kopling terdiri dari facing yang berfungsi sebagai bidang gesek yang dikeling pada cushion plate yang berfungsi untuk memperlembut saat kopling berhubungan dan cushion plate dikeling pada disc plate. Pada plat kopling juga terdapat torsion damper/torsion rubber yang berfungsi untuk meredam kejutan saat mulai kopling berhubungan dalam arah aksial. MEKANISME PENGGERAK KOPLING 1) Kopling Mekanis (Mechanical Clutch) Pada sistem ini, tenaga penginjakan pedal untuk membebaskan kopling diteruskan ke release fork melelui release cable (kabel pembebas). Mechanical clutch terdiri dari : 1. Clutch pedal. 2. Clutch release lever. 3. Clutch release cable. 4. Release fork. 5. Clutch cover. 2)Kopling Hidraulis (Hydraulic Clutch) Pada tipe ini, gerakan pedal kopling dirubah menjadi tenaga hidraulis oleh master cylinder yang kemudian diteruskan ke release fork melalui release cylinder. Tipe ini terdiri dari : 1. Clutch pedal. 2. Master Cylinder. 3. Flexible hose. 4. Release cylinder. 5. Release fork. 6. Clutch cover. (a) Master Silinder kopling Master silinder kopling berfungsi untuk menghasilkan tekanan hidraulis. Dan terdiri dari : 1. Reservoir tank. 2. Piston. 3. Push rod. 4. Inlet valve. 5. Conical spring. 6. Connecting rod. 7. Compression spring. 8. Spring retainer. Cara kerja master silinder: ü Saat Pedal Kopling Di Tekan Connecting rod bergerak ke kiiri karena tenaga dari conical spring dan mengakibatkan reservoir tertutup oleh inlet valve. Chamber A terpisah dari chamber B, tekanan hidraulis pada chamber A naik, kemudian tekanan diteruskan ke pipa dan reservoir cylinder. Chamber ü Saat Pedal Kopling Di Lepas Piston akan kembali ke kanan oleh tekanan compression spring, connecting rod tertarik oleh spring retainer melawan tekanan conical spring, sehingga inlet valve terbuka dan chamber A berhubungan dengan chamber B. (b) Silinder Pembebas Kopling Silinder pembebas kopling berfungsi untuk mendorong release fork (meneruskan tekanan hidraulis dari master silinder). Terdiri dari : 1. Push rod 2. Cylinder cup 3. Cylinder body 4. Conical spring 5. Piston REFERENSI Jenis-jenis Silinder Pembebas Kopling Silinder Pembebas Yang dapat Disetel Silinder Pembebas Yang Dapat Menyetel Sendiri TROUBLE SHOOTING 1. Kopling Sulit Bebas (Susah Pindah Gigi) Kurang tinggi 1. Periksa tinggi pedal kopling Stel Oke Terlalu besar 2. Periksa freeplay pedal kopling Stel Oke 3. Periksa udara dalam sistem kopling Bocor 4. Periksa pipa kopling Ganti Oke Bocor Oke 5. Periksa master cylinder Ganti Oke Bocor 6. Periksa release cylinder Ganti Aus,rusak 7. Periksa plat kopling Ganti 2. Kopling Selip Tidak ada 1. Periksa freeplay pedal kopling Stel Oke Aus,berminyak, 2. Periksa permukaan kopling terbakar Ganti Aus Periksa seal transmisi/crankshaft Ganti Oke Aus 3. Periksa pegas diapragma/penekan Ganti unit kopling c. Rangkuman 1 1) Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi. 2) Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah : a) Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi dengan lembut. b) Harus dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa slip. c) Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat. 3) Kopling terdiri dari clutch disc, pressure plate, diapragma spring, release bearing, clutch cover dan release fork. d. Tugas 1 Buatlah diagram prosedur trouble shooting pada selembar kertas gambar A2 tentang : ü Kopling bergetar ü Kopling bunyi/berisik Setelah selesai presentasikan didepan kelas/instruktur. e. Tes Formatif 1 1) Sebutkan fungsi dan syarat-syarat kopling ! 2) Sebutkan komponen-komponen kopling ! 3) Sebutkan keuntungan dan kerugian kopling tipe coil spring ! 4) Jelaskan cara kerja kopling tipe coil spring ! 5) Sebutkan keuntungan dan kerugian kopling tipe diapragma spring ! 6) Jelaskan Jelaskan cara kerja kopling tipe diapragma ! 7) Jelaskan fungsi cushion plate dan torsion dumper ! 8) Jelaskan cara kerja master cylinder ! 9) Jelaskan prosedur trouble shooting a) Kopling sulit bebas b) Kopling selip f. Kunci Jawaban 1 1) Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah : a) Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi dengan lembut. b) Harus dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa slip. c) Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat. 2) Kopling terdiri dari clutch disc, pressure plate, diapragma spring, release bearing, clutch cover dan release fork. 3) Keuntungan dan kerugian kopling tipe coil spring adalah Keuntungannya : ü Penekanan terhadap plat kopling lebih kuat. ü Penekanan plat kopling dapat disetel. Kerugiannya : ü Tenaga untuk menekan pedal kopling besar. ü Konstruksi rumit sehingga harganya mahal. ü Penekanan Coil spring tidak merata. 4) Cara kerja kopling tipe coil spring adalah sebagai berikut a) Saat pedal ditekan Release fork menekan release bearing, release bearing menekan release lever sehingga release lever mengangkat pressure plate melalui pivot pin melawan tekanan pressure spring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara fly wheel dan pressure plate) dan putaran motor tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi. b). Saat pedal dilepas Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan release lever sehingga pressure spring menekan pressure plate dan pressure plate menekan clutch disc ke flywheel. Sehingga terjadi perpindahan tenaga sebagai berikut : Motor (flywheel) > clutch cover > pivot pin > release lever > pressure plate > clutch dish > spline > input shaft transmisi. 5) Keuntungan dan kerugian kopling tipe diapragma spring Tipe adalah keuntungan : ü Tenaga penekanan pedal kopling lebih ringan. ü Penekanan terhadap plat kopling lebih merata. ü Tenaga pegas tidak akan berkurang karena gaya sentrifugal saat kecepatan tinggi. Kerugiannya : ü Harganya lebih mahal. 6) Cara kerja kopling tipe diapragma adalah a) Saat pedal ditekan Release fork menekan release bearing, release bearing menekan menekan diapragma spring sehingga diapragma spring mengangkat pressure plate melalui pivot ring menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara fly wheel dan pressure plate) dan putaran motor tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi. b) Saat pedal dilepas Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan diapragma spring sehingga diapragma spring menekan pressure plate dan pressure plat menekan clutch disc ke flywheel. Sehingga terjadi perpindahan tenaga sebagai berikut : Motor (flywheel) > clutch cover > pivot ring > diapragma spring > pressure plate > clutch dish > spline > input shaft transmisi. 7) Cushion plate berfungsi untuk memperlembut saat kopling berhubungan dan torsion damper/torsion rubber berfungsi untuk meredam kejutan saat kopling berhubungan. 8) Cara kerja master cylinder: ü Saat Pedal Kopling Di Tekan Connecting rod bergerak ke kiiri karena tenaga dari conical spring dan mengakibatkan reservoir tertutup oleh inlet valve. Chamber A terpisah dari chamber B, tekanan hidraulis pada chamber A naik, kemudian tekanan diteruskan ke pipa dan reservoir cylinder. ü Saat Pedal Kopling Di Lepas Piston akan kembali ke kanan oleh tekanan compression spring, connecting rod tertarik oleh spring retainer melawan tekanan conical spring,sehingga inlet valve terbuka dan chamber A berhubungan dengan chamber B. 9) Prosedur trouble shooting : a) Kopling Sulit Bebas (Susah Pindah Gigi) Kurang tinggi 1. Periksa tinggi pedal kopling Stel Oke Terlalu besar 2. Periksa freeplay pedal kopling Stel Oke 3. Periksa udara dalam sistem kopling Bocor 4. Periksa pipa kopling Ganti Oke Bocor Oke 5. Periksa master cylinder Ganti Oke Bocor 6. Periksa release cylinder Ganti Aus,rusak 7. Periksa plat kopling Ganti b. Kopling Selip Tidak ada 1. Periksa freeplay pedal kopling Stel Oke Aus,berminyak, 2. Periksa permukaan kopling terbakar Ganti Aus Periksa seal transmisi/crankshaft Ganti Oke Aus 3. Periksa pegas diapragma/penekan Ganti unit kopling 2. Kegiatan Belajar 2 : OVERHOUL PEMBEBAS KOPLING TIPE HIDRAULIK a. Tujuan Kegiatan Belajar 2 1) Peserta diklat dapat menggunakan alat dan perlengkapan overhoul pembebas kopling tipe hidraulik. 2) Peserta diklat dapat melaksanakan overhoul pembebas kopling tipe hidraulik berdasarkan SOP (Standart Operation Procedures) dan K3. 3) Peserta diklat dapat menguji dan memeriksa komponen pembebas kopling tipe hidraulik. 4) Peserta diklat dapat merakit kembali komponen pembebas kopling tipe hidraulik. 5) Peserta diklat dapat melakukan pembuangan udara (bleeding) pada pembebas kopling tipe hidraulik. b. MATERI PRAKTEK 1 OVERHOUL PEMBEBAS KOPLING TIPE HIDRAULIK Untuk melaksanakan kegiatan praktek overhoul pembebas kopling tipe hidraulik memerlukan peralatan dan bahan sebagai berikut : 1) Mobil lengkap dengan pembebas kopling tipe hidraulik. 2) Peralatan tangan, kunci pas/ring atau tang (menyesuaikan kebutuhan). 3) Pipet/penyedot. 4) Grease/gemuk karet. 5) Minyak kopling. 6) Lap/majun. KESELAMATAN KERJA 1) Gunakan tutup fender, tutup kursi dan lantai agar kendaraan tetap bersih dan tidak rusak. 2) Selama membongkar, tempatkan komponen secara berurutan untuk mempermudah pemasangan. 3) Gunakan peralatan tangan sesuai dengan fungsinya. 4) Apabila kendaraan harus diangkat hanya bagian depan atau belakang saja, jangan lupa mengganjal kendaraan demi keselamatan. 5) Ikutilah instruksi dari instruktur/guru atau prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. 6) Bila perlu mintalah buku manual dari kendaraan tersebut. LANGKAH KERJA 1) MASTER SILINDER KOPLING Momen pengencangan : kg-cm 1. Pen Push rod 2. Mur union pipa 3. Mur 4. Master silinder 5. Tangki reservoir 6. Push rod,Boot & Snap ring 7. Piston Gambar : Komponen-komponen Silinder Master Kopling MELEPAS MASTER SILINDER KOPLING a) Buang minyak rem dengan pipet. Perhatikan : Saat mengeluarkan Minyak rem dari reservoir jangan sampai mengenai cat mobil . Apabila mengenai bagian yang bercat segera basuhlah dengan air. b) Lepaskan hubungan pipa saluran kopling . Gunakan SST, lepaskan pipa saluran kopling. SST : 09751 – 36011 c) Lepaskan selang saluran k opling. (1) Lepaskan klip dan selangnya. (2) Lepaskan selangnya. d) Lepaskan pen klevis. Lepaskan klip dan pen klevis. e) Lepaskan master silinder. Lepaskan mur dan baut pengikat nya, kemudian lepaskan master silinder. Master sxilinder rem Master silinder kopling MEMBONGKAR MASTER SILINDER KOPLING a) Lepas tangki cadangan. Lepas baut pengikat, cincin dan tangki cadangan (recervoir). Master silinder Ragum b) Lepas rakitan batang pendorong (push rod). (1)Tarik karet penutup debu dengan menggunakan obeng dan lepaskan snap ring. (2) Tarik rakitan batang pendorong keluar. c) Lepaskan piston Menggunakan udara kompresor, keluarkan piston dari silinder. Majun/kain master silinder Pistol udara PEMERIKSAAN MASTER SILINDER Setelah semua bagian dibersihkan, periksa dan gantilah bagian-bagian yang rusak. a) Kerusakan atau keausan pada lubang silinder utama dan permukaan luar piston. b) Pegas penekan lemah. c) Kerusakan pada reservoir. d) Kerusakan pada tutup reservoir, lubang angin tersubat. e) Pelampung reservoir rusak. f) Mangkuk silinder, spacer mangkuk piston dan gasket rusak atau aus. Catatan : Bagian-bagian sebaiknya diganti pada waktu membongkar karena sukar diketahui cacat tidaknya, terutama karet-karet yang kualitasnya dapat berubah setiap waktu. Hasil Pemeriksaan : ……………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… Kesimpulan : ……………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………… MERAKIT MASTER SILINDER a) Pasang piston (1) Oleskan gemuk karet pada piston. (2) Masukkan piston ke dalam silinder. b) Pasang rakitan batang pendorong (push rod) (1) Tekan piston dengan menggunakan rakitan batang pendorong dan pasanglah snap ring. (2) Pasang karet penutup debu (boot) pada silinder. Master silinder c) Pasang tangki cadangan (recervoir) Pasang tangki cadangan dengan cincin dan baut pengikat Momen pengencangan : 25 N.m (250 kg-cm, 1q8 ft-lb) Master silinder Ragum PEMASANGAN MASTER SILINDER KOPLINGa) Pasang master silinder dengan baut dan mur pengikat. Master sxilinder rem Master silinder kopling b) Pasang klevis, pen klevis dan klip. Amankan pen klevis dengan klip. c) Pasang selang dan pipa saluran kopling. (1) Pasang selang pada master silinder Momen : 24 N.m ( 240 kg-cm, 17 ft-lb). (2) Pasang selang dan pipa dengan tangan. (3) Pasang klip. (4) Kencangkan mur union dengan SST SST : 09751-36011 Momen : 15 N.m ( 155 kg-cm, 11 ft-lb) 2) SILINDER PEMBEBAS KOPLING ( RELEASE CYLINDER ) Gambar : Komponen-komponen Silinder Pembebas Kopling MEMBONGKAR SILINDER PEMBEBAS KOPLING a) Lepaskan pipa saluran kopling Gunakan SST, lepaskan pipa kopling. Tempatkan penampung minyak kopling. (SST 09751-36011) b) Lepaskan silinder pembebas. Lepaskan 2 baut pengikatnya dan lepaskan pula silinder pembebasnya. c) Membongkar silinder pembebas. (1)Lepas batang pendorong. (2)Lepas karet penutup debu (boot). (3)Lepas piston dengan menggunakan udara kompresor. Pistol udara d) Pemeriksaan silinder pembebas. Setelah semua bagian dibersihkan, Periksalah bagian-bagian yang dibongkar terhadap keausan, karat atau kerusakan. Hasil Pemeriksaan : ……………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… Kesimpulan : ……………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………… e) Merakit silinder pembebas. (1) Pasang piston (a) Oleskan gemuk karet pada piston. (b) Rakit piston dan pegas. (c) Pasang piston dan pegas pada silinder pembebas. (2) Pasang karet penutup debu dan batang pendorong. d) Pemasangan silinder pembebas. (1) Pasang silinder pembebas dengan 2 baut pengikatnya. e) Pasang pipa saluran kopling. (1) pasang pipa dengan tangan. (2) Kencangkan mur union dengan SST. f) Memeriksa dan Menyetel Pedal Kopling. (1) Periksa Bahwa tinggi pedal kopling benar. Tinggi pedal dari lantai : 156 – 166 mm Hasil Pemeriksaan : ………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………… Kesimpulan : ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….. (2) Bila perlu, setel Tinggi Pedal Kopling. (a) Kendorkan mur pengunci (1) dan setel tinggi pedal dengan memutar baut penyetop (2). (b) Kencangkan mur pengunci. Momen pengencangan : 24 Nm (240 kg-cm, 17 ft-lb) (3) Periksa bahwa Gerak Bebas Pedal dan Batang Pendorong (push rod) Benar. (a) Gerak Bebas Pedal Tekan Pedal perlahan-lahan, sampai permukaan hambatan terasa. Gerak Bebas Pedal : 5 – 15 mm (0,197 – 0,591 in) (b) Gerak Bebas Batang Pendorong Tekan pedal dengan jari perlahan-lahan, sampai terasa adanya sedikit pertambahan hambatan. Gerak Bebas Batang Pendorong pada ujung Pedal : 1,0 – 5,0 mm (0,039 – 0197 in) Hasil Pemeriksaan : Gerak Bebas Pedal :………………………………………………………………. Gerak Bebas Batang Pendorong :……………………………………………. Kesimpulan : ………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………. (4) Bila Perlu, Setel Gerak Bebas Pedal dan Batang Pendorong (push rod) (a) Kendorkan mur pengunci (3) dan setel kebebasan pedal dengan memutar push rod (4) Kebebasan push rod pada bagian atas : 1 – 5 mm (b) Tekan pedal kopling beberapa kali dan cek apakah kebebasan pedal keseluruhan masih dalam limit. Total : 5 – 15 mm g) Isi tangki cadangan (reservoir) dengan minyak rem dan lakukan pembuangan udara sistem pembebas kopling. Periksalah selalu tangki cadangan. Bila perlu tambahkan minyak rem. Cara membuang udara pada sistem pembebas kopling (1) Pasangkan ujung selang plastik pada ujung nepel pembuang udara silinder pembebas dan ujung yang lain pada kaleng yang berisi minyak rem setengah bagian. (2) Keluarkan udara dari saluran kopling. Caranya : (a)Pompalah pedal kopling beberapa kali. (b)Sementara pedal ditekan, kendorkan nepel pembuang udara sampai minyak rem keluar. Kencangkan nepel kembali. (c)Ulangi prosedur di atas beberapa kali, sampai tidak ada lagi gelembung udara di dalam minyak rem yang keluar. (c) Kencangkan nepel pembuang udara. Momen : 11 Nm (110 kg-cm, 8 ft-lb) (3) Periksa ada tidaknya kebocoran minyak kopling pada sambungan dari master silinder ke silinder pembebas. Hasil Pemeriksaan : …………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………..…. Kesimpulan : …………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………… c. Tugas 2 Setelah selesai melaksanakan praktek Overhoul Mekanisme pembebas kopling tipe Hidraulik, buatlah laporan kerjanya dan presentasikan pada guru/instruktur. Kemudian buatlah kesimpulan mengenai keadaannya. d. LEMBAR PENILAIAN OVERHOUL PEMBEBAS KOPLING TIPE HIDRAULIK
Tanda Tangan Instruktur : ………………………………………….. Tanda Tangan Peserta diklat : ………………………………………….. 3. Kegiatan Belajar 3 : OVERHOUL KOPLING DAN KOMPONENNYA a. Tujuan Kegiatan Belajar 3 1) Peserta diklat dapat menyiapkan alat yang akan digunakan . 2) Peserta diklat dapat menggunakan alat dan perlengkapan overhoul kopling dan kelengkapannya. 3) Peserta diklat dapat melaksanakan overhoul kopling berdasarkan SOP (Standart Operation Procedures) dan K3. 4) Peserta diklat dapat menguji dan memeriksa komponen-komponen kopling yang telah dibongkar. 5) Peserta diklat dapat Merakit dan menyetel kembali unit kopling. b. MATERI PRAKTEK 2 OVERHOUL KOPLING DAN KOMPONENNYA Untuk melaksanakan kegiatan praktek overhoul kopling dan komponen-komponennya memerlukan peralatan dan bahan sebagai berikut : 1) Kendaraan/mobil 1 unit 2) Alat-alat tangan, kunci pas, kunci ring, kunci sock dan tang (menyesuaikan kebutuhannya) 3) Vernier Caliper (jangka sorong) 4) Center clutch 5) Dial indikator 6) Gemuk 7) Lap/majun 8) Amplas 9) Fender cover 10)Dongkrak KESELAMATAN KERJA 1) Gunakan tutup fender, tutup kursi dan lantai agar kendaraan tetap bersih dan tidak rusak. 2) Selama membongkar, tempatkan komponen secara berurutan untuk mempermudah pemasangan. 3) Gunakan peralatan tangan sesuai dengan fungsinya. 4) Apabila kendaraan harus diangkat hanya bagian depan atau belakang saja, jangan lupa mengganjal kendaraan demi keselamatan. 5) Ikutilah instruksi dari instruktur/guru atau prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. 6) Bila perlu mintalah buku manual dari kendaraan tersebut. LANGKAH KERJA 1) MELEPAS TRANSMISI Untuk Kedaraan Mesin Dibelakang Penggerak Roda Belakang (Front Engine Rear Drive) a) Melepas kabel negatif batere. b) Melepas braket pipa clucth release cylinder. c) Melepas karet penutup tuas pemindah transmisi. Tuas pemindah transmisi Karet penutup tuas (boot) d) Melepas tuas pemindah transmisi. e) Melepas propeller shaft. f) Melepas pipa knalpot. (1)Lepas klem pipa knalpot dari braket. (2)Buka tiga baut exhaust manifold. (3)Lepas dua baut, mur, gasket dan pipa knalpot. Pipa knalpot g) Melepas kabel speedometer dan konektor swit lampu mundur. Kabel speedometer h) Melepas clutch release cylinder untuk pengontrolan tipe hidraulik. Silinder pembebas i) Melepas support member belakang (penyangga belakang transmisi). Penyangga j) Melepas motor starter dari mesin. k) Melepas baut-baut transmisi. l) Melepas transmisi. m) Tarik keluar transmisi kearah belakang. n) Lepaskan transmisi dari kendaraan. Perhatikan : Berhati-hati jangan sampai merusak swit lampu mundur. Untuk Kendaraan Mesin Didepan Penggerak Roda Depan (Front Engine Front Drive) a) Lepas terminal kabel negatif. b) Kuras oli roda gigi trans axle. c) Lepas kabel tegangan tinggi dari distributor. d) Lepas kabel speedometer. e) Lepaskan soket swit lampu mundur. f) Lepas kabel kontrol transmisi. (1) Lepaskan klip dan cincin. (2) Lepaskan penahan dari kabel. g) Lepas silinder pembebas kopling (clutch release cylinder). (1) Lepas baut pengikat silinder pembebas. (2) Lepas klip dari bracket pipa kopling. (3) Lepas bracket dari trans axle. Silinder pembebas h) Lepas tutup bawah. i) Lepas poros penggerak kiri dan kanan. (1) Lepas ball joint dari lengan suspensi bawah. (2) Menggunakan SST, tarik poros penggerak keluar dari transaxle. (SST : 09520-10020) Poros penggerak j) Lepas dudukan mesin belakang. Lepas baut dudukan mesin belakang. k) Lepas motor starter. (1) Lepaskan kabel dan soketnya. (2) Lepaskan motor starter dengan melepas dua bautnya. Motor starter l) Lepas dudukan mesin kiri. (1) Dongkraklah sedikit trans axle dan mesin. Catatan : Pasang balok kayu antara trans axle dongkrak. (2) Lepaskan dudukan mesin kiri. m) Lepas Trans Axle. (1) Lepas baut-baut trans axle. (2) Turunkan bagian belakang mesin dan lepaskan trans axle dari mesin. dongkrak 2) PELEPASAN UNIT TRANSMISI 1. Rakitan transmisi 2. Clip hub bantalan pembebas 3. Bantalan pembebas & hub 4. Garpu pembebas 5. Tutup kopling 6. Plat kopling Gambar : Komponen-komponen Kopling a) Lepas penutup kopling dan kopling. (1) Buatlah tanda pada penutup kopling dan roda penerus. (2) Kendorkan setiap baut satu putaran pada suatu saat hingga pegas penegang menjadi bebas. (3) Lepaskan baut pengikat dan tarik penutup kopling bersama dengan plat kopling. Petunjuk : Hati-hati, agar plat kopling tidak terjatuh. b) Lepas bantalan pembebas bersama hub, garpu dan boot dari transmisi. (1) Lepas klip dan lepas bantalan bersama hub. (2) Lepas pegas penegang (tipe kontrol kabel). (3) Lepas garpu dan boot. Release Bearing 3) PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN KOMPONEN KOPLING. a) Pemeriksaan plat kopling terhadap keausan atau kerusakan. Menggunakan vernier caliper (jangka sorong), ukur kedalaman kepala paku keling. Kedalaman kepala paku keling minimum : 0,3 mm (0,012 in), bila diketahui ada kelainan, ganti plat kopling. Hasil Pemeriksaan : …………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………… Kesimpulan : …………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………… b) Periksa keolengan (Run-Out) plat kopling. Menggunakan dial gauge, ukur keolengan plat kopling. Keolengan maksimum : 0,8 mm (0,031 in), bila berlebihan, gantilah plat kopling dengan yang baru. Hasil Pemeriksaan: ……………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………….. Kesimpulan : ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….. c) Periksa keolengan (run- out) roda penerus. Menggunakan dial gauge, ukur keolengan roda penerus. Keolengan maksimum : 0,1 mm (0,004 in). Hasil Pemeriksaan: ……………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………… Kesimpulan : …………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………… d) Periksa bantalan pilot (Pilot Bearing). Putar bantalan dengan tangan, sambil memberikan tekanan pada arah aksial. Bila bantalan macet atau terlampau besar tahanannya, gantilah bantalan pilot. Petunjuk : Bantalan telah dilumasi secara permanen dari pabrik, dan tidak memerlukan pembersihan atau pelumasan kembal Hasil Pemeriksaan: ……………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………….. Kesimpulan : ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….. e) Mengganti Bantalan Pilot. (1) Lepaskan bantalan pilot dengan SST (09303 – 35010). Catatan : Jangan melepas bantalan kecuali perlu. (2) Pasang pilot bearing yang baru menggunakan SST (09307-12010). Catatan : Sebelum dipasang, berilah gemuk Serba guna pada bantalan. f) Periksa Pegas diaphragma terhadap keausan. Menggunakan Vernier caliper (jangka sorong), ukur kedalaman dan lebar keausan pegas diaphragma. Limit kedalaman : 0,6 mm (0,024 in) Limit lebar : 5,0 mm (0,197 in) Hasil Pemeriksaan: …………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………… Kesimpulan : …………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………… g) Periksa bantalan Pembebas (Release bearing). Putar bantalan dengan tangan, sambil memberikan tekanan pada arah aksial. Bila bantalan macet atau terlampau besar tahanannya, gantilah bantalan pilot. Petunjuk : Bantalan telah dilumasi secara permanen dari pabrik, dan tidak memerlukan pembersihan atau pelumasan kembali. Hasil Pemeriksaan: ……………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………… Kesimpulan : …………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………… h) Mengganti Bantalan Pembebas (Release bearing). (1) Lepaskan bantalan pembebas dari hub nya dengan menggunakan SST (09315 – 00010). Catatan : Jangan melepas bantalan kecuali perlu. Mesin Pres Realease bearing (2) Pasang bantalan pembebas yang baru pada hub, dengan menggunakan SST (09315 – 00010). Catatan : Periksalah bahwa bantalan berputar lembut (Tidak ada tahanan) diwaktu diputar dengan tekanan. Mesin pres Release bearing 4) PEMASANGAN UNIT KOPLING Perhatian : Pasang semua bagian-bagian menurut kebalikan dari urutan pada waktu melepas. a) Bersihkan flywheel dan plat penekan (pressure plate) dengan kertas amplas. b) Pasangkan Piringan kopling (clutch disc) pada flywheel menggunakan center clutch/SST (09301-20020). c) Pasangkan Tutup Kopling (Clutch Cover). (1) Tepatkan tanda pada tutup kopling dari roda penerus (fly wheel) (2) Kencangkan baut pengikat dengan rata dalam beberapa tahap, sampai tutup kopling terduduk dengan baik. Momen Pengencangan : 19 N.m (195 kg.cm, 14 ft-lb) d) Periksa/cek ujung-ujung pegas diaphragma mengenai ketepatan pemasangannya dengan menggunakan alat ukur ketebalan (feeler gauge) dan SST (09302-30031). Limit penyimpangan : 0,5 mm (0,020 in) Feeler gauge Hasil Pemeriksaan: ……………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………… Kesimpulan : …………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………… e) Jika melebihi limit penyimpangan, lakukan penyetelan dengan SST : (09333-00011) dari set (09301-00012). f) Lumasi dengan gemuk (Gemuk Molybdenum Dislphide Lithium) pada ujung garpu dan permukaan persinggungan hub pembebas. g) Lumasi gemuk (Gemuk Molybdenum Dislphide Lithium) pada alur hub pembebas dan gemuk MP pada permukaan persinggungan pegas diaphragma. h) Lumasi dengan gemuk (Gemuk Molybdenum Dislphide Lithium) pada ulir-ulir piringan dan gemuk MP pada pegas diaphragma. i) Pasang boot, garpu dan bantalan pembebas dengan hub pada transmisi. (1) Pasang boot dan garpu pembebas. (2) Pasang pegas penegang (tipe kontrol kabel). (3) Klip, amankan bantalan dan hub terhadap transmisi. release fork 5) Pasang Unit Transmisi Pasang semua bagian-bagian menurut kebalikan dari urutan pada waktu melepas. c. Tugas 3 Setelah selesai melaksanakan praktek Overhoul Mekanisme pembebas tipe Hidraulik, buatlah laporan kerjanya dan presentasikan pada guru/instruktur. Kemudian buatlah kesimpulan mengenai keadaannya. d. LEMBAR PENILAIAN OVERHOUL KOPLING DAN KOMPONENNYA
Tanda Tangan Instruktur : ………………………………………….. Tanda Tangan Peserta diklat : ………………………………………….. BAB III EVALUASI A. PERTANYAAN Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan tepat ! 1. Sebutkan fungsi dan syarat-syarat kopling ! 2. Sebutkan keuntungan dan kerugian kopling tipe diapragma spring ! 3. Jelaskan Jelaskan cara kerja kopling tipe diapragma ! 4. Apakah yang terjadi bila permukaan cat pada kendaraan terkena minyak rem ? dan tindakan apa yang diambil bila hal itu terjadi ? 5. Apakah yang terjadi bila plat kopling aus tetap digunakan ? 6. Berapakah gerak bebas pedal kopling yang diijinkan ? 7. Lengkapi gambar dibawah ini dengan nama-nama bagiannya disampingnya ! 8. Jodohkan nama-nama komponen sistem pembebas kopling dibawah ini 1. Clutch pedal 2. Clutch release 3. Clutch cable 4. Release fork 5. Clutch cover 1. Clutch Pedal 2. Master cylinder 3. Flexible hose 4. Release cylinder 5. Release fork 6. Clutch cover B. KUNCI JAWABAN 1. Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah : b. Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi dengan lembut. c. Harus dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa slip. d. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat. 2. Keuntungan dan kerugian kopling tipe diapragma spring adalah Keuntungan : ü Tenaga penekanan pedal kopling lebih ringan. ü Penekanan terhadap plat kopling lebih merata. ü Tenaga pegas tidak akan berkurang karena gaya sentrifugal saat kecepatan tinggi. Kerugiannya : ü Harganya lebih mahal. 3. Cara kerja kopling tipe diapragma adalah a. Saat pedal ditekan Release fork menekan release bearing, release bearing menekan diapragma spring sehingga diapragma spring mengangkat pressure plate melalui pivot ring menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara fly wheel dan pressure plate) dan putaran motor tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi. b. Saat pedal dilepas Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan diapragma spring sehingga diapragma spring menekan pressure plate dan pressure plat menekan clutch disc ke flywheel. Sehingga terjadi perpindahan tenaga sebagai berikut : Motor (flywheel) > clutch cover > pivot ring > diapragma spring > pressure plate > clutch dish > spline > input shaft transmisi. 4. Yang terjadi apabila permukaan cat pada kendaraan terkena minyak rem adalah permukaan cat akan rusak dan cara mengatasinya adalah dengan membasuh permukaan yang terkena minyak dengan air. 5. Yang terjadi apabila plat kopling telah aus tetap digunakan adalah putaran mesin tidak dapat diteruskan ke transmisi dengan baik yang biasa disebut kopling selip. 6. Gerak bebas pedal kopling yang diijinkan adalah 5 – 15 mm 7. Nama-nama bagian kopling adalah sebagai berikut 8.Nama-nama bagian sistem pembebas kopling adalah sebagai berikut 1. Clutch pedal 2. Clutch release 3. Clutch cable 4. Release fork 5. Clutch cover 1.Clutch Pedal 2.Master cylinder 3.Flexible hose 4.Release cylinder 5.Release fork 6.Clutch cover C. LEMBAR KERJA UJI KOMPETENSI MEMERIKSA MEKANISME PENGGERAK KOPLING HIDRAULIK TUJUAN : Peserta diklat dapat memeriksa dan Penyetelan Mekanisme Penggerak Kopling Hidraulik. ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN : 1. Kendaraan Lengkap dengan Pembebas Kopling Hidraulik. 2. Tool Set. 3. Mistar Baja 4. Liquid Master Cylinder kopling (Minyak rem) 5. Gemuk 6. Lap KESELAMATAN KERJA : 1. Jangan memberi pelumas pada plat kopling. 2. Hindari Cairan Kopling (minyak rem) jangan sampai kena mata. 3. Pasang rem tangan kendaraan yang dikerjakan. LANGKAH KERJA : 1. Siapkan/tempatkan Kendaraan pada tempat yang aman. 2. Periksa urutan mekanik pembebas kopling mulai dari pedal sampai garpu pembebas (release fork). 3. Periksa Cairan Kopling (minyak rem), tambah bila perlu dan periksa kebocoran salurannya. 4. Bersihkan dan beri gemuk sendi-sendi putarnya. 5. Periksa free play pedal kopling. Setel menurut buku Pedoman Reparasi. 6. Laporkan hasil pemeriksaan dan penyetelan kepada instruktur. 7. Bersihkan dan kembalikan alat-alat yang digunakan. TUGAS : Buatlah laporan mengenai kondisi Mekanisme Penggerak Kopling Hidraulik yang anda periksa. D. Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan : 70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan 80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan 90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan
BAB IV PENUTUP eserta diklat yang telah mencapai tingkat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke modul selanjutnya. Sementara mereka yang belum mencapai tingkat kelulusan minimal atau belum berhasil lulus, tidak diperkenankan untuk mengambil atau mempelajari modul selanjutnya, dan harus mengulang kembali modul Overhoul Kopling dan komponen-komponennya ini . DAFTAR PUSTAKA Astra Internasional,tt, Basic Mechanic Training, Astra Internasional, Jakarta Anonim (1994). Training Manual Drive Train Group, Jakarta : Penerbit PT. Toyota-Astra Motor. Anonim (tt). Step 2 Materi Pelajaran Chassis Group, Jakarta : Penerbit PT. Toyota-Astra Motor. Pedoman Reparasi. Corona Mark II “CHASSIS & BODY” seri RX 60, September 1981 PT. TOYOTA ASTRA MOTOR Pedoman Reparasi “CHASSIS & BODY” KIJANG Seri KF 40,50 PT. TOYOTA ASTRA MOTOR Pedoman Reparasi “CHASSIS & BODY” STARLET EP 70, 71 series Oct. 1985 PT. TOYOTA ASTRA MOTOR Reinforcement Basic Competencies Mechanical Training “ POWER TRAIN & CHASSIS GROUP” Astra Mobil Training Center. |