Saat lebaran Permintaan akan ketupat dan daging meningkat dan saat natal Permintaan pohon natal

idkuu, Jakarta - Pohon Natal kerap ditemui dalam kemeriahan perayaan Natal. Biasanya, pohon Natal akan dihiasi dengan lampu-lampu aneka warna, ornamen, bintang pucuk di bagian atas, hingga deretan kado di bawahnya.

Di sisi lain, pohon Natal dapat dikatakan sebagai ikon dari tradisi perayaan Natal. Lalu, bagaimana sejarah pohon Natal yang begitu identik dengan hari Natal?

BACA JUGA: Simak Cara Buat Twibbon Ucapan Natal Rayakan Christmas
BACA JUGA: Felicya Angelista - Immanuel Caesar Hito Rayakan Natal, Sang Anak Didandani Sebagai Santa Baby Bikin Gemas

Seperti dilansir dari laman History, Kamis (24/12/2020), menurut legenda, keberadaan pohon Natal berawal dari penggunaan simbolis pohon cemara di tengah masyarakat Mesir Kuno, Romawi Kuno, dan Yunani Kuno. Dalam beberapa budaya, pohon dilambangkan sebagai kehidupan yang kekal dan kesuburan.

Advertisement

Baca Juga

  • Makeup Artist Inggris Hias Bulu Mata Seperti Pohon Natal
  • 1000 Lebih Foto Syur Selir Raja Thailand Sengaja Dibocorkan
  • Syahrini Sempat Khawatir Liburan ke Jepang di Masa Pandemi Corona

Di banyak negara diyakini pepohonan hijau akan menjauhkan keluarga dari penyihir, hantu, roh jahat, dan penyakit. Pada dasarnya, pohon Natal yang kini dapat dilihat saat Hari Raya Natal bermula di Jerman, tepatnya di barat Jerman pada abad ke-16.

Adapun tradisi mendekorasi pohon oleh para petani Jerman Barat. Hal ini untuk merayakan Pesta Adam dan Hawa, sebuah acara tahunan yang berlangsung pada 24 Desember.

Pada pertengahan abad ke-18, pohon Natal menjadi dekorasi hari raya yang populer di seluruh Eropa dan Amerika. Kemudian di awal abad ke-19, tradisi pohon Natal kian mendunia.

Masyarakat Inggris mulai menggunakan pohon Natal saat Ratu Victoria menikah dengan Pangeran Albert yang berasal dari Jerman. Pohon Natal diperkenalkan di Inggris dan dipopulerkan pada pertengahan abad itu oleh Pangeran Albert.