Pengolahan Sabut Kelapa, Limbah Yang Dapat Menghasilkan Puluhan Juta Rupiah
Madinapos.com Medan.
Setelah buah kelapa diturunkan dan isinya diambil untuk dijual, atau penjual air kelapa muda yang telah menguras isinya untuk dijadikan minuman segar, tinggallah sabut kelapa yang menumpuk. Terkadang jika sabut kelapa tua masih bisa dimanfaatkan untuk membantu pembakaran atau pengasapan ikan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir, namun jika itu kelapa yang masih muda akan dibuang atau dibiarkan menumpuk dan menjadi onggokan sampah.
Saat ditemui, Pak Yanto begitu biasa orang mengenalnya baru mengolah sabut kelapa menjadi serat yang diperuntukan berbagai produk kerajinan tangan seperti tali dan keset alas kaki namun juga serabut kelapa telah dibeli dari pihak luar negeri atau eksport, yah kalau untuk serat atau serabut ini banyak permintaannya, ada yang membuat untuk tali, keset rumah namun ada juga permintaan untuk eksport, sementara serbuknya atau cocopeat biasa untuk kebutuhan pertanian pencampur pengolahan kompos, ucapnya.
Diceritakan Pak Yanto, Pengolahan limbah Sabut kelapa juga sangat sederhana menggunakan alat yang dirakitnya sendiri, mulai dari proses pencacahan, pemisahan cocofit dan cocofiber sampai pengepresan dan packing dikerjakannya sendiri dibantu oleh istri dan 6 orang karyawannya yang mayoritas adalah ibu-ibu., setidaknya hasil pengolahan ini dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan gaji karyawan, sekitar 30 jutaan perbulan, papar Pak Yanto sambil senyum.
Mengenai peluang pasar, permintaan cocofiber untuk pasar ekspor masih cukup tinggi, sehingga dengan kemampuan alat produksi yang dimilikinya tidak sanggup memenuhi kebutuhan tersebut. Dia mengharapkan perhatian dari masyarakat, pemuda dan pemerintah
Ditambahkanya, bahwa usaha pengolahan sabut kelapa ini sangat mudah dikerjakan dari pengolahan, proses packing dan market nya yang masih segar bahkan bahan baku sangat mudah di dapatkan. Saya saja yang tinggal yang tinggal di kota mampu dan tidak pernah kekurangan bahan baku, konon lagi mereka yang tinggal didaerah yang memang penghasil kelapa seperti Kabupaten Asahan dan Mandailing Natal, daerah ini sangat berpotensi sebagai daerah penghasil cocofit dan cocofiber terbesar di Sumatera Utara, tuturnya.
Kepada media ini Pak Yanto mempersilahkan jika memang ada pelaku usaha didaerah yang mau belajar, silahkan datang dan belajar dan raih peluang dengan memanfaatkan limbah kelapa ini untuk menambah penghasilan, katanya sembari menutup percakapan.[Romadi]
Bagikan ini:
- Tweet