Salah satu bagian mesin pembayaran yang digunakan untuk menyimpan alat pembayaran adalah

Putri Nur Sahbani

12 PM2

ADMINISTRASI TRANSAKSI

1. Mempermudah dan mempercepat transaksi jual veli dengan sistem yang mudah untuk digunakan . Tujuan dari ...

a. Kalkulator

b. Cash register

c. Point of sale

d. Mesin kasir

e. Mesin E3DC

jawaban : C

2. Manfaat program point of sales dipasaran sendiri istilahnya jadi bermacam-macam, kecuali ...

a. Program toko

b. Software toko

c. Hardware toko

d. Aplikasi inventory

e. Retail system

jawaban : C

3. Keuntungan dari point of sale ... a. Peningkatan kualitas         pelayanan

b. Mendata setiap transaksi secara lengkap

c. Dapat melakukan cek stock barang

d. Laporan profit usaha

e. Dapat mengganti harga jual

jawaban : B

4. Point of sale dapat diterjemahkan bebas menjadi ...

a. Sistem kalkulator

b. Sistem kasir

c. Sistem retail

d. Sistem sale

e. Sistem inventory

Jawaban : B

5. Sistem kasir sederhana yang bisa mengetahuibomzet hari ini . Pengertian dari ...

a. Point of sale

b. Mesin EDC

c. Cash sale

d. Cash register

e. System retail

Jawaban : D

6. Berfungsi untuk menyimpan alat pembayaran ...

a. Cash register

b. Mesin kas

c. Piranti elektris

d. Point of sale

e. Cash drawer

Jawaban : E

7. Hardware dan software yang digunakan untuk transaksi. Pengertian dari ...

a. Cash register

b. Point of sale

c. Mesin EDC

d. Mesin ATM

e. Timbangan digital

Jawaban : B

8. Fungsi dari point of sale , kecuali ...

a. Mendata setiap transaksi

b. Dapat melakukan cek stock barang

c. Laporan profit usaha

d. Peningkatan kualitas pelayanan

e. Dapat mengganti harga jual

Jawaban : D

9. Mini printer berfungsi untuk ...

a. Mencetak struck

b. Membuka laci

c. Mambatalkan transaksi

d. Laporan profit usaha

e. Mendata transaksi

Jawaban : A

10. Yang pertama dilakukan dalam program kasir ialah ...

a. Isikan user name

b. Pilih icon inventory

c. Klik "add"

d. Klik "utility"

e. Masukan ke icon Pos

Jawaban : B


Page 2

Mesin Kasir atau mesin Cash Register adalah suatu peralatan mekanik ataupun elektronik untuk menghitung serta mencatat transaksi penjualan yang umumnya terintegrasi secara modul dengan laci (cash drawer) untuk menyimpan sejumlah uang. Cash register biasanya juga mengeluarkan hasil cetak atau print dari struk penjualan (receipt) untuk konsumen.


Penerimaan kas yang asalnya dari hasil penjualan tunai dilakukan melalui cash register. Agar terbaca oleh pembeli, cash register harus ditempatkan pada loket kasir sedemikian rupa. Dan sebagai bukti bahwa mesin sudah mencatat data yang dimasukan ke dalamnya maka cash register harus mengeluarkan bunyi seperti “kring“, terapat banyak perusahaan yang menghubungkan cash registernya langsung ke komputer. Komputer diprogram agar bisa mencatat data yang dimasukan oleh petugas penjualan dari kas register langsung pada catatan akuntasi.

Petugas penjualan yang bertugas mengoprasikan cash register tidak boleh merangkap sebagai petugas pembuka cash register. Serta pada jam-jam tertentu maupun pada akhir jam kerja petugas penjualan harus menghitung lagi uang yang ada dalam cash register, kemudian hasil dari perhitungan dan uangnya diserahkan kepada kasir. Seperti halnya dengan petugas penjualan, kasir juga menangani kas, oleh sebab itu kasir tidak diperkenankan merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas.

Petugas ketiga umumnya dari bagian akuntasi akan memeriksa hasil catatan komputer melalui cash register (ataupun kertas catatan dalam cash register) dan membandingkannya dengan uang yang diterima oleh kasir sebagaimana yang tercantum dalam laporan yang dibuat oleh kasir. Jika digunakan kertas pencatat dalam cash register, maka data yang ada didalam kertas pencatat tadi dipakai dasar untuk membuat jurnal atas transaksi penjualan tunai. Petugas pada bagian akuntasi melaksanakan pencatatan transaksi kas namun ia tidak memiliki kewenangan mengurus kas yang sesungguhnya. Namun sebaliknya petugas penjualan dan kasir akan berurusan langsung dengan kas yang sesungguhnya. Dalam praktek mesin cash register yang dipakai berbagai macam merk dan type, namun pada prinsipnya langkah-langkah dasar dalam mengoperasikannya hampir sama.

Jenis mesin cash register yang dipakai ada 2 macam, antara lain yaitu:

Jenis cash register tipe ini banyak dipakai di toko-toko swalayan besar seperti hypermarket. Penggunaan mesin cash register ini relatif lebih mudah. Kasir hanya cukup menyorotkan scanner kearah Barcode barang yang ada pada kemasan. Lalu otomatis pada mesin cash register akan muncul kode, nama barang dan harganya.

Jenis cash register manual ini banyak dipakai di toko, di mini market, di tempat yang menjual fast food, apotik, cafeteria, dan lain sebagainya. Untuk mengoperasikan alat ini diperlukan pengetahuan dan keterampilan kasir.

Beberapa kelebiah mesin cash register dibandingkan dengan mesin lainnya antara lain yaitu:

a)      Dapat mempercepat penyelesaian transaksi pembayaran secara tepat dan akurat.

b)      Dapat mengetahui jenis dan nama barang yang dijual atau dibeli.

c)      Dapat mengetahui kelompok umur dan kebangsaan pembeli.

d)      Dapat mengetahui total penjualan.

e)      Dapat mengetahui stock barang yang masih ada untuk tiap jenis barang.

f)       Sebagai alat kontrol bagi pemilik toko.

Mesin Cash Register yang digunakan di toko ada berbagai jenis type dan merk. Dari berbagai merk tadi antara lain seperti Sharp, Olympia, Samsung, dan sebagainya.

Salah satu bagian mesin pembayaran yang digunakan untuk menyimpan alat pembayaran adalah

Bagian-bagian dari mesin ini, antara lain yaitu:

a)      Tampilan dari depan: terdiri dari customer display, operator display, body mesin, dan bagian keyboard.

b)      Bagian Printer: terdiri dari dari pita, roll kertas untuk struk belanja, dan roll kertas untuk copy perusahaan.

c)      Bagian laci (drawer) dipakai untuk menyimpan uang.

Membangun sebuah sistem pasti diperlukan beberapa komponen yang mendukung. Hal ini juga berlaku pada sistem pembayaran. Tak hanya berlaku pada pembayaran tunai, komponen-komponen ini juga harus dimiliki oleh sistem pembayaran nontunai yang sudah semakin banyak digunakan di tengah era digital. Lalu, apa saja komponen sistem pembayaran tersebut? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui jawabannya.

Baca juga: 7 Sistem Pembayaran Favorit di Indonesia

7 Komponen Sistem Pembayaran

Salah satu bagian mesin pembayaran yang digunakan untuk menyimpan alat pembayaran adalah

Komponen sistem pembayaran yang pertama adalah alat pembayaran. Sebelum membangun sebuah sistem pembayaran, harus ada alat pembayaran yang digunakan untuk membayar transaksi keuangan tersebut. Misalnya, suatu negara menetapkan ada dua alat pembayaran, yaitu tunai dan nontunai.

Alat pembayaran yang sah di Indonesia adalah Rupiah. Mata uang ini menjadi pelunas bagi seluruh transaksi keuangan yang ada. Mata uang Rupiah dapat dibayarkan melalui pembayaran tunai maupun nontunai, seperti lewat mobile banking, e-wallet, e-money, QRIS, dan sebagainya. Kini, sudah banyak metode pembayaran nontunai yang bisa digunakan masyarakat.

2. Saluran Pembayaran

Berikutnya, komponen sistem pembayaran harus memiliki saluran pembayaran, bisa berupa ATM, kartu debit, kartu kredit, EDC, maupun dibayarkan secara langsung. Seperti yang dijelaskan di atas, saluran pembayaran ini hanya menjadi metode penyerahan alat pembayaran yang sah dari suatu negara.

Karena teknologi sudah semakin maju, saluran pembayaran nontunai kini tersedia dalam berbagai pilihan. Tak hanya kartu debit dan kredit saja, Anda juga bisa menggunakan e-wallet. Hanya perlu mendekatkan smartphone ke mesin, akun dompet elektronik akan otomatis terdeteksi dan bisa memproses pembayaran.

Baca juga: 7 Tips Memilih Sistem Pembayaran untuk Usaha

3. Kelembagaan

Dalam mewujudkan suatu sistem pembayaran, diperlukan beberapa kelembagaan yang secara langsung maupun tidak langsung mempunyai andil dalam proses tersebut. Lembaga yang terlibat dalam sistem pembayaran di antaranya bank sentral, bank lokal, penyedia jasa jaringan, pencetak kartu kredit, dan sebagainya.

Seluruh lembaga di atas memiliki tugas dan perannya masing-masing dalam membentuk sebuah sistem pembayaran. Peran paling utama dipegang oleh bank sentral yang menjadi regulator, operator, dan supervisor. Selain itu, seluruh lembaga bertempat di bawah wewenang bank sentral.

4. Mekanisme Operasional

Mekanisme operasional adalah komponen sistem pembayaran yang harus memberi jaminan terkait kelancaran dan keamanan proses transaksi keuangan. Komponen ini harus menjamin dana yang dipindahkan oleh pengirim sudah aman di tangan penerima.

Contoh mekanisme operasional yang ada di Indonesia adalah Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS). Kedua komponen tersebut digunakan oleh bank sentral, yaitu BI, untuk memproses transaksi keuangan elektronik.

5. Infrastruktur Teknis

Komponen sistem pembayaran selanjutnya yang tak kalah penting adalah infrastruktur teknis. Infrastruktur di sini adalah komponen yang mendukung sistem pembayaran agar bisa terlaksana dengan baik dan lancar, misalnya perangkat keras dan lunak, jaringan komputer, komunikasi, sistem backup, dan lain-lain. Contoh infrastruktur teknis dalam sistem pembayaran adalah mesin EDC.

Tanpa mesin EDC, pembayaran nontunai tidak dapat terlaksana dengan baik meskipun telah memiliki alat pembayaran dan saluran pembayaran yang memadai berupa mata uang dan kartu debit/kredit. Mesin EDC juga tidak bisa tiba-tiba melaksanakan tugasnya karena perlu diprogram dengan aturan pemrograman tertentu.

Baca juga: 7 Alasan Kenapa Pembayaran Online Begitu Diminati Saat Ini

6. Perangkat Hukum

Salah satu bagian mesin pembayaran yang digunakan untuk menyimpan alat pembayaran adalah

Untuk membuat sebuah sistem pembayaran, diperlukan juga perangkat hukum yang mengatur transaksi tersebut. Perangkat hukum di sini berperan untuk mengatur alat pembayaran yang boleh digunakan, pihak-pihak yang turut bermain, dan proses penyelesaian transaksi tersebut.

Tanpa adanya perangkat hukum yang jelas, sebuah negara mungkin tidak memiliki satu alat pembayaran yang resmi. Selain itu, aturan pembayaran pun akan kacau dan kembali seperti pada zaman barter. Tidak ada nilai jelas untuk mengukur satu barang dan sebagainya.

7. Pengguna

Komponen berikutnya yang menjadi poin utama dalam sistem pembayaran adalah pengguna. Tanpa pengguna, transaksi pembayaran tidak akan pernah terjadi. Pengguna yang saling berkomunikasi memungkinkan proses transaksi keuangan yang perlu diselesaikan.

Untuk menyelesaikan transaksi tersebut, diperlukan sistem pembayaran yang jelas dengan beberapa komponen di dalamnya. Pengguna sebagai pelaksana transaksi termasuk ke dalam salah satu komponen sistem pembayaran.

Dalam menjalankan transaksi bisnis, pastikan sistem pembayaran telah memenuhi berbagai komponen tersebut. Tak perlu khawatir jika sudah menggunakan payment gateway Midtrans karena telah memenuhi standar yang ditetapkan di Indonesia.

Midtrans adalah penyedia solusi payment gateway terlengkap bagi kebutuhan bisnis Anda. Ingin terima dan lakukan pembayaran secara praktis melalui satu akun? Gunakan layanan dari Midtrans yang bisa Anda cek di sini!

Salah satu bagian mesin pembayaran yang digunakan untuk menyimpan alat pembayaran adalah