Salah satu cara menjaga kelestarian tanah di daerah yang permukaannya miring

Tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang tersusun dari bahan organik dan juga mineral. Keberadaan tanah sangat penting bagi kehidupan semua makhluk di bumi. Tanah adalah tempat hidup bagi berbagai jenis mikroorganisme yang ada di bumi. Selain itu, tanah memiliki peran penting dalam kehidupan tanaman, yakni sebagai penyedia unsur hara, menyimpan air untuk tumbuhan, serta sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar yang menopang tegaknya tanaman.

Dalam bidang klimatologi, tanah mempunyai peran sebagai tempat menyimpan air dan mencegah terjadinya erosi [baca : Cara Mencegah Erosi Tanah]. Meski faktanya, tanah sendiri juga sering mengalami erosi. Terjadinya banjir dan tanah longsor telah menyebabkan erosi tanah atau pengikisan tanah oleh air [baca : Penyebab Tanah Longsor]. Hal tersebut tentu berdampak pada berkurangnya kesuburan tanah dan terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Melihat begitu pentingnya peranan tanah dan bahaya dari kerusakan tanah, maka perlu dilakukan upaya untuk melestarikan tanah.

Berikut adalah beberapa cara melestarikan tanah :

Penghijauan dapat dilakukan pada tanah- tanah yang sedang tidak digunakan untuk bercocok tanam dan juga lahan- lahan kritis yang diakibatkan oleh bencana alam dan aktivitas penambangan. Jenis tanaman yang digunakan untuk penghijauan misalnya pohon pinus, puspa dan agatis. Penanaman pohon tersebut dilakukan agar tanah tidak menjadi gersang, meningkatkan kadar bahan organik dan sangat baik untuk kesuburan tanah. Selain itu juga mengurangi kerusakan tanah yang disebabkan oleh sinar matahari, tanah longsor dan juga banjir.  [baca : Cara Mencegah Banjir]

Wanatani atau agroforestry merupakan salah satu bentuk upaya pelestarian tanah yang dilakukan dengan cara menggabungkan antara tanaman tahunan dengan tanaman komoditas pertanian yang ditanam secara bersama- sama atau bergantian. Tanaman tahunan tersebut dapat berupa pohon- pohonan yang dapat mengurangi erosi tanah. Sedangkan tanaman komoditas pertanian dapat memberikan efek perlindungan bagi tanah dari tetesan air hujan yang juga mampu merusak tanah.

Penanaman tanaman komoditas pertanian dapat dilakukan bergantian sesuai musim tanam. Misalnya ketika musim kemarau lahan ditanami dengan tanaman jagung dan tebu, jika musim penghujan tiba maka lahan akan ditanami dengan tanaman padi. Setiap tanaman komoditas pertanian membutuhkan unsur hara yang berbeda. Apabila suatu lahan pertanian ditanami hanya satu jenis tanaman, maka salah satu unsur hara akan habis. Sedangkan unsur hara yang lain menjadi tidak terpakai. Dengan menerapkan wanatani maka keseimbangan unsur hara di dalam tanah akan terjaga. [baca : Jenis Tanah Untuk Pertanian]

  1. Mengurangi penceramaran tanah

Pencemaran tanah dapat dikurangi dengan cara menertibkan pembuangan sampah dan mendaur ulang sampah. Industri yang menghasilkan limbah juga harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian tanah. Perlu dilakukan pembuangan limbah yang efektif dan aman sehingga logam berat dan zat- zat berbahaya yang sulit hancur tidak menyebabkan polusi tanah. [baca : Dampak Pencemaran Tanah dan Dampak Polusi Tanah]

  1. Membuat kanopi alami bagi tanah

Pohon dapat digunakan sebagai kanopi alami bagi tanah yang ada di bawahnya. Kanopi alami tersebut mempunyai manfaat sebagai penahan laju jatuhnya air hujan sehingga mengurangi tenaga kinetik air hujan yang sampai ke tanah. Semakin rapat pohon yang di tanam, maka semakin kecil ancaman kerusakan tanah oleh air hujan. Batang pohon akan mengalirkan air hujan ke bawah sehingga meresap ke dalam tanah. Sedangan akar pohon yang menghujam ke dalam tanah dapat mempertahankan kestabilan posisi tanah dan memperbaiki tanah. Akar pohon digunakan sebagai tempat hidup mikroorganisme di dalam tanah sehingga dapat menjaga kesuburan tanah.

  1. Menggunakan soil conditioner

Pencegahan erosi dapat dilakukan dengan metode kimia yakni dengan memanfaatkan bahan- bahan yang memperbaiki struktur tanah yang juga sering disebut dengan soil conditioner. Bahan- bahan kimia ini mempunyai pengaruh yang besar dan berjangka panjang bagi kestabilan agregat tanah. Soil conditioner juga dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman musiman pada tanah liat, dan sangat baik untuk lahan pertanian maupun perkebunan yang baru saja dibuka.

  1. Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana.

Pupuk memang dapat menambah unsur hara di dalam tanah. Akan tetapi penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran tanah oleh zat kimia yang terdapat dalam pupuk anorganik. Untuk itu, perlu digalakkan penggunaan pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos yang lebih aman bagi kesuburan tanah.

  1. Menggunakan metode vegetatif dalam konservasi tanah

Metode vegetatif merupakan salah satu cara pengawetan tanah yang bertujuan untuk melindungi tanah dari daya perusakan aliran air dan memperbaiki penyerapan air oleh tumbuhan. Metode ini meliputi :

  • Cover crop – Metode ini dilakukan dengan cara membenamkan atau mengubur sisa- sisa tumbuhan ke dalam tanah sehingga meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air dan memelihara unsur hara.
  • Crop rotation – Crop rotation merupakan sistem penanaman berbagai macam tanaman secara bergiliran dengan urutan waktu tertentu.
  • BufferingBentuk konservasi ini dilakukan dengan menanam tanaman keras dan rumput- rumputan pada tanah yang berada pada lereng curam.
  • MulchingLorak mati yang ditimbun dengan sisa- sisa tanaman sehingga melindungi permukaan tanah dari aliran air yang cepat.
  1. Menerapkan metode mekanik dalam konservasi tanah

Metode mekanik merupakan salah satu usaha pengawetan tanah yang bertujuan untuk mengendalikan erosi tanah [baca : Macam – Macam Erosi]. Metode tersebut meliputi :

  • Terrassering [ penterasan lahan  miring ]  – Lahan lereng yang dibuat bertingkat- tingkat ini bertujuan  untuk memperkecil kemiringan lereng dan  mengurangi panjang lereng. Dengan berkurangnya kemiringan dan panjang lereng maka akan mengurangi kecepatan air dan menampung air yang meresap ke dalam
  • Contour tillage / contour farming [ pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur ]  – Tujuan dari cara pengolahan tanah ini adalah untuk membuat pola berupa rongga- rongga pada tanah  yang sejajar dengan kontur tanah. Pola ini membentuk igir- igir kecil yang dapat memperbesar infilrasi air dan memperlambat aliran air. [baca : Pengikisan Oleh Air]
  • Contour plowing – Teknik membajak tanah yang mana dilakukan searah dengan garis kontur sehingga tanah mempunyai alur – alur horizontal untuk mencegah terjadinya erosi. [baca : Proses Terjadinya Erosi]
  • Pembuatan cek dam – Pembuatan bendungan kecil dimaksudkan agar air dapat dibendung kemudian dialirkan ke parit- parit sehingga dapat disalurkan untuk irigasi. Hal tersebut dapat mengendalikan proses erosi tanah oleh air, menebalkan lapisan tanah dan produktivitas tanah menjadi lebih tinggi.
  • Pembuatan pematang – Tujuan dari pembuatan pematang dan saluran air yang sejajar dengan garis kontur adalah untuk menahan aliran air dan disalurkan ke daerah lain yang aman dari bahaya erosi dan tanah longsor. [baca : Akibat Terjadinya Tanah Longsor]

Upaya menjaga kelestarian tanah

Bismillahirrahmaanirrahiim

Tanah memiliki peran penting dalam menunjang kehidupan mahluk hidup di bumi. Selain sebagai tempat tinggal, tanah juga berperan dalam menyediakan air dan mineral bagi manusia serta mahluk lain. Air dan mineral dalam tanah menentukan kesuburan tanah. Tanah yang subur bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman termasuk tanaman pertanian. Mineral-mineral yang terkandung dalam tanah juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan membuat alat-alat yang dipakai sehari-hari seperti alumunium dan besi yang digunakan sebagai bahan alat-alat masak.

Saat ini, banyak aktivitas sehari-sehari manusia yang mempengaruhi mahluk hidup dan kandungan air serta mineral dalam tanah sehingga berdampak pada turunnya kualitas tanah.  Aktivitas-aktivitas seperti pemanfaatan tanah sebagai lahan pertanian yang menggunakan pupuk kimia, lahan pertanian monokultur yang berulang dalam jangka waktu lama, tempat penimbunan sampah non organik, lahan tambang yang dilakukan secara besar-besaran, tempat pembangunan, dan peristiwa erosi dapat menurunkan kualitas tanah. Penurunan kualitas tanah seperti berkurangnya air dan mineral menyebabkan tanah menjadi tidak subur dan banyak organisme tanah yang mati, sehingga tanah tidak dapat ditanami tumbuhan dan kemampuan tanah menyerap air juga berkurang. Hal tersebut akhirnya berdampak terhadap manusia dan lingkungannya seperti terjadi banjir, kekurangan bahan pangan dan lainnya.

Baca juga : Peran tanah bagi mahluk hidup

Oleh karena itu, perlu upaya bersama untuk menjaga kelestarian tanah agar kualitas tanah tetap terjaga sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi mahluk hidup dan lingkungannya. Artikel ini akan memberikan informasi kepada kamu tentang upaya menjaga kelestarian tanah.

Upaya Menjaga Kelestarian Tanah

Apa saja upaya-upaya yang dapat dilakukan manusia untuk menjaga kelestarian tanah? Berikut penjelasannya.

1. Penggunaan tanaman penutup tanah dan terasering pada lahan miring untuk mengurangi erosi

Erosi adalah pengikisan lapisan tanah secara alami yang disebabkan oleh air, angin dan es. Pengikisan ini menyebabkan berpindahnya material-material tanah sehingga mineral-mineral dalam tanah berkurang. Dampak erosi bagi tanah menimbulkan berkurangnya kesuburan tanah. Adapun bagi manusia dan lingkungan, dapat menimbulkan kerusakan bangunan dan lingkungan di sekitar tanah yang mengalami erosi.

Erosi tanah disebabkan oleh beberapa faktor antara lain iklim, topografi, dan vegetasi. Iklim suatu daerah dengan curah hujan tinggi dapat mengikis lapisan tanah dan membawa material tanah berpindah. Kondisi tanah dengan kemiringan yang curam dapat memudahkan tanah mengalamai erosi dimana aliran air pada lahan yang curam memiliki energi kinetik yang tinggi. Keberadaan vegetasi atau tanaman pada suatu lahan dapat menghambat erosi tanah karena akar tanaman tersebut melekat pada partikel tanah dan batuan dalam tanah sehingga mencegah perpindahan partikel tanah dan batuan tersebut.

Erosi tanah sebenarnya dapat dikurangi atau dicegah dengan menggunakan tanaman penutup atau reboisasi. Tanaman penutup akan menahan air hujan agar tidak langsung mengenai atau mengurangi jumlah air hujan yang mengenai tanah. Akar tanaman penutup juga akan mengikat partikel tanah dan batuan yang terkandung dalam tanah sehingga tidak mudah berpindah.

Baca juga : Apa peran organisme tanah

Pencegahan erosi pada lahan miring dapat dilakukan dengan menerapkan teknik terasering yaitu dengan mengubah permukaan tanah miring menjadi bertingkat-tingkat. Teknik terasering bertujuan untuk mengurangi panjang lereng dan kemiringannya sehingga memperlambat kecepatan aliran air di permukaan. Terasering juga, memungkinkan air dapat ditampung sehingga memungkinkan penyerapan air. Bila air sudah melebihi tinggi teraseringnya, air dapat dialirkan ke tanah di bawahnya.

2. Mengurangi penggunaan pupuk kimia

Penggunaan pupuk kimia untuk tanaman pertanian, dapat meningkatkan hasil pertanian. Hal tersebut karena kandungan molekul atau senyawa pupuk kimia adalah senyawa sederhana yang memungkinkan dapat langsung diserap oleh akar tanaman.

Pupuk kimia berasal dari bahan-bahan anorganik dengan komposisi zat tertentu yang diproses secara kimia. Penggunaan pupuk kimia yang berlebih dapat menimbulkan akumulasi zat anorganik dari pupuk di dalam tanah sehingga dapat menyebabkan kematian organisme dan mengurangi kesuburan tanah.

Salah satu upaya menjaga kelestarian tanah adalah dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menggantinya dengan pupuk organik. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia serta bahan organik lainnya seperti kotoran. Bahan organik yang digunakan sebagai pupuk organik merupakan bahan yang mudah terurai oleh organisme tanah. Jadi, penggunaan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia, dapat memperbaiki struktur tanah, menjaga populasi mikroorganisme tanah sehingga mampu menjaga kualitas tanah dalam jangka panjang.

3. Pengelolaan tanah yang tepat untuk pertanian monokultur

Pertanian monokultur adalah pertanian yang menggunakan satu jenis tanaman pada satu lahan dengan jangka waktu tertentu, seperti menanam padi, jagung, kedelai tebu dan lainnya. Penanaman satu jenis tanaman yang dilakukan terus menerus dapat mengurangi kesuburan tanah dan keanekaragaman hayati pada lahan tersebut termasuk mikroorganisme di dalamnya.

Baca juga : 6 komponen penyusun tanah

Penanggulangan masalah tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pergiliran jenis tanaman yang akan ditanam pada lahan. Contohnya bila musim hujan ditanam padi, dan pada musim kemarau ditanami tanaman palawija atau kacang-kacangan seperti kacang tanah, buncis, kacang hijau dan kara. 

Penanaman kacang-kacangan dapat mengembalikan kesuburan tanah karena akar kacang-kacangan bersimbiosis dengan bakteri rhizobium yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara. Oleh karena itu, tidak perlu menggunakan pupuk kimia yang berbahaya dan berpotensi mengurangi kesuburan tanah.

4. Daur ulang sampah yang sulit terurai

Sampah dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan organik seperti dedaunan, sayuran, kotoran dan lainnya. Sampah organik bila ditimbun dalam tanah, maka dapat diuraikan oleh mikroorganisme pengurai dalam tanah dan dapat memperbaiki kesuburan tanah.

Sampah anorganik merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan anorganik seperti plastik, logam dan lainnya. Bila sampah organik ditimbun dalam tanah, akan membutuhkan penguraian yang sangat lama sehingga dapat merusak struktur dan kesuburan tanah.

Oleh karena itu, perlu upaya agar sampah-sampah anorganik tersebut tidak ditimbun atau dikubur dalam tanah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan 3R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle. Reduce dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan anorganik dalam aktivitas sehari-hari seperti tidak menggunakan bahan plastik sebagai pembungkus makanan dan minuman. Reuse dilakukan dengan menggunakan kembali alat-alat yang berbahan plastik, bukan membuang dan mengubur. Recylce dengan mendaur ulang atau menjadikan bahan plastik menjadi kerajinan yang bermanfaat.

5. Melakukan pengapuran tanah

Kondisi tanah yang asam dengan pH rendah dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan produksi tanaman. Tanah yang asam dapat disebabkan oleh curah hujan, penanaman satu jenis tanaman terus menerus dan penggunaan pupuk kimia, Untuk menaikkan pH tanah dapat dilakukan pengapuran.

Pengapuran merupakan usaha pemberian zat kapur ke dalam tanah. Zat kapur yang ditambahkan ke dalam tanah berupa kalsit [CaCO₃], dolomit [CaMg[CO₃]₂], kapur bakar [CaO], dan kapur hidrat [Ca[OH]₂]. Pengapuran tanah bertujuan untuk menaikkan pH tanah, menambah unsur Ca dan Mg, menambah ketersediaan unsur P dan Mo, mengurangi keracunan Fe, Mn dan Al, dan memperbaiki jasad renik tanah.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas kamu tentu dapat mengambil kesimpulan bahwa kelestarian tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu melakukan reboisasi, menggunakan teknik terasering, mengurangi penggunaan pupuk kimia, melakukan pergiliran tanaman, mendaur ulang sampah anorganik dan melakukan pengapuran tanah.

Usaha-usaha untuk menjaga kelestarian tanah perlu dilakukan agar tanah terjaga kesuburannya, terpelihara organisme-organisme tanah yang ada di dalamnya juga kualitas tanah tetap terjaga sehingga tanah tetap dapat memberikan manfaat baik bagi mahluk hidup dan lingkungannya. Kamu lihat sekarang terjadi banjir, itu karena kemampuan tanah menyerap air berkurang yang disebabkan oleh kondisi tanah yang sudah rusak.

Sekian penjelasan mengenai upaya-upaya menjaga kelestarian tanah. Mudah-mudahan dapat memberikan informasi tambahan dan menyadarkan betapa pentingnya tanah bagi manusia dan mahluk lainnya sehingga berusaha untuk menjaganya.

Kamu dapat membagikan artikel ini kepada siapa saja agar banyak orang yang memperoleh manfaat dari membaca artikel ini. Baca juga artikel-artikel lainnya di IPA MTs.

Bagikan artikel :

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề