Salah satu contoh fungsi musik tradisional pada media pendidikan dan penerangan

84 Kelas XII SMA MA SMK MAK

3. Media komunikasi

Musik sejak dahulu telah difungsikan manusia sebagai media komunikasi, misalnya: a. Di suatu daerah jika orang mendengar bunyi kentongan dititirkan itu merupakan pertanda adanya suatu kejadian untuk memberitahukan pada penduduk. b. Bunyi bedug, bagi orang muslim sudah merupakan ciri khas sebagai pertanda tibanya waktu sholat.

4. Media pendidikan dan penerangan

a. Lagu-lagu dalam iklan layanan masyarakat b. Musik dan lagu yang bernafaskan agama, sebagai penerang kehidupan c. Musik sebagai wahana pemahaman penerapan dan pensosialisasian nilai-nilai religius, nilai estetis, nilai sosial kemasyarakat.

5. Media hiburan

a. Pelepas lelah b. Sajian permainan, seperti dalam mendukung kegiatan anak-anak c. Mencari kesenangan lahir batin.

6. Komoditi dan media ekspresi

a. Ajang bisnis b. Mengekspresikanmengungkapkan perasaan, ide dan gagasannya melalui media seni musik baik musik vokal instrumen atau pun campuran. c. Berkreasi dan berolah musik. Kita tidak menyadari bahwa jenis alat musik yang terlahir di muka bumi ini, ada yang tetap utuh sesuai dengan aslinya dan ada pula yang telah diubah untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Semakin berkembang ilmu dan teknologi, semakin banyak pula karya seni dalam wujud alat musik untuk dimanfaatkan dalam bermusik. Mulai dari bentuk, cara penyajian hingga fungsi dari masing-masing alat musik itu sendiri pada saat pertunjukan. 85 Seni Budaya Setelah Kalian pelajari dan pahami tentang fungsi seni pada umumnya, selanjutnya coba kamu perhatikan secara lebih teliti lagi, tentang fungsi dari masing-masing alat musik yang sering kita dengar bahkan mungkin sering kita memainkannya. Fungsi alat musik: fungsi dari alat musik itu dapat digolongkan sebagai berikut. 1. Fungsi melodi, artinya alat musik yang disajikan dalam pertunjukan musik hanya memainkan melodi sebagai susunan dari notasinada yang nanti dimainkan oleh musik vokal dalam bentuk lagunya. Kita dapat mengambil contoh untuk jenis alat musik recorder, pianika, gitar, dan saron dalam gamelan, bonang pada gamelan degung, angklung melodi, suling, yang peranannya dalam pertunjukan musik memainkan bagian melodi. 2. Fungsi Harmoni, dalam pertunjukkan musik terdapat alat musik yang bermain untuk mengharmoniskan atau menselaraskan antara melodi dan ritme, yang dimainkan oleh alat bantu musik lain, atau dapat disebutkan sebagai alat musik penyelaras dari alat musik yang lain. Kita dapat ambil contoh alat musik keyboard atau piano, dan gitar, serta alat musi daerah misalnya kacapi, saron, suling yang difungsikan selain sebagai melodi juga sebagai harmoni. 3. Fungsi RitmeRitmis, jenis alat musik ini akan didapatkan dalam bentuk alat musik yang tidak bernada. Misalnya waditra kendang, drum, tamburin, dog-dog, terbang, bongo, tifa, timpani, bedug, genjring, dan tam-tam. Selain dari pemberian irama ritmeritmis, alat musik tersebut kadang- kadang dapat memberikan warna terhadap suasana pertunjukan. Melalui bunyi ritmis yang ditimbulkan dalam sajian komposisi musik, biasanya suasana atau karakteristik pertunjukan akan lebih terasa lain, dengan permainan irama yang cepat, sedang, dan lambat akan memberikan dinamika yang berubah. Keseluruhan alat musik yang tumbuh dan berkembang berfungsi sebagai media bunyi yang dapat didengar. Secara isik indera pendengaran merupakan perkembangan yang pertama dari kelima indera dan dapat distimuli melalui musik, yang sekaligus akan meningkatkan perkembangan fungsi otak. Menurut Hodges 2000 dalam Djohan 2005: 26 mengatakan bahwa kita 86 Kelas XII SMA MA SMK MAK akan semakin tahu berkat adanya lingkungan musikal yang secara isik hal itu akan berfungsi untuk menghasilkan perubahan pada otak dalam mengikat dan membentuk pribadi. Keanekaragaman jenis karya musik dan bentuk alat musik yang tumbuh dalam kehidupan kita, memiliki kedudukan dan fungsi yang berbeda, ada yang digunakan sebagai media ekspresi untuk mewujudkan karya musik yang disebut komposisi. Media untuk kegiatan pendidikan baik di sekolah maupun pendidikan luar sekolah, dijadikan sebagai media komunikasi antarsuku bangsa dan antarnegara. The Lian Gie seorang ilsuf 1996: 56 dan Budiwati 2001:11 mengatakan bahwa: • Pada umumnya seni dapat berfungsi sebagai media kerohanian ,yaitu sebagai fungsi spriritual dan fungsi upacara khusus dalam kegiatan seremonial dan pertunjukan, • Media kesenangan yaitu sebagai fungsi hedonistis untuk hiburan, • Media tata hubungan yaitu sebagai fungsi komunikatif, dan • Media pendidikan yaitu sebagai fungsi edukatif dalam memberikan penerangan pengetahuan, pelatihan, dan memberikan pengajaran dalam menyampaikan nilai-nilai seni dan fatwa-fatwa • Media ekspresi dalam memenuhi kebutuhan estetis. • Keseluruhan dari fungsi karya seni musik itu akan melibatkan pribadi individual dan pribadi masyarakat. Sebuah contoh karya musik daerah yang dapat disebut dengan seni karawitan adalah Tembang Sunda Cianjuran yang terkenal dengan sebutan “mamaos”, dikenal juga sebagai “kamermuziek”. Pada awalnya mamaos berkedudukan sebagai musik seni sifatnya sangat menyendiri, artinya musik ini tidak diciptakan untuk memenuhi kebutuhan lain yang terletak di luar kebutuhan pribadinya dan hanya dinikmati dengan perasaannya sendiri pada saat menghayati musik belaka. Marilah kita lantunkan bersama-sama musik vokal tradisional Sunda yang dapat kita apresiasi dari sebagai contoh penyajian karya musik seni yang berkembang di Indonesia. 87 Seni Budaya Penjelasan gambar di atas adalah salah satu contoh musik seni yang sedang menyajikan musik kecapi suling yang lahir di daerah Jawa Barat. Lagu tersebut diciptakan oleh seorang komponis kreatif menciptakan lagu-lagu tradisional yang berkembang dari daerah Sunda. Pada awalnya lagu tembang tersebut berfungsi untuk media sawer dalam kegiatan upacara adat pernikahan masyarakat Sunda. Pada akhirnya seni Cianjuran berkembang menjadi musik fungsional, artinya musik yang berkaitan dengan masalah-masalah yang berada di luarnya, sebab musik fungsional tidak hanya berkaitan dengan sifatnya saja melainkan masalah corak dan karakteristik dari musik atau lagu itu sendiri sangat menentukan. Berikut adalah salah satu contoh musik fungsional yang lahir di wilayah Nusantara adalah Tembang Sunda Cianjuran, Tembang Sunda Cigawiran. Tembang Sunda merupakan salah satu jenis seni musik vokal yang diciptakan oleh seorang komponis kreatif, Tembang Sunda tercipta sebagai musik tradisional yang tumbuh berkembang dari daerah Sunda. Pada awalnya musik fungsional tersebut digunakan untuk media upacara, dan disajikan hanya di lingkungan sendiri. Tembang Sunda Cianjuran tumbuh di lingkungan kaum Partitur lagu Tembang Sunda dokumentasi Desur Budiwati 2006 Gambar 9 Pertunjukkan Kacapi-Suling-Kawih Sebagai Musik Seni 88 Kelas XII SMA MA SMK MAK bangsawan dan Tembang Sunda Cigawiran tumbuh di lingkungan masyarakat pesantren, yang kemudian kedua jenis Tembang Sunda tersebut berkembang menjadi musik pertunjukkan selain sebagai musik vokal yang disajikan untuk hiburan. Sumber: Dokumen Desur Budiwati Gambar 3.14 Contoh penyajian musik seni dalam kacapi tembang dari daerah Sunda Sumber: Dokumen Desur Budiwati Gambar 3.15 Contoh musik fungsional dari daerah Sunda-musik gamelan sebagai iringan tari 89 Seni Budaya Musik seni ini dapat dikatakan “tidak mudah menurut ukuran teknis, tidak murah menurut ukuran apresiasi, dan tidak rendah menurut ukuran estetika. Artinya jika kita berpola pada ukuran-ukuran tersebut maka untuk menciptakan karya musik seni diperlukan musisi yang terampil, peka, dan berbakat tinggi. Untuk karya musik itu menikmati karya musik diperlukan daya apresiasi yang mapan, setidak-tidaknya sejajar dan memiliki wawasan yang cukup luas dan lebih mendalam baik dengan pencipta ataupun penyajinya, maka tak heran seandainya dalam penyebarannya musik seni dirasakan sangat lamban jika dibandingkan dengan penyebaran musik pop, musik dangdut atau pun musik lainnya. Untuk melihat musik fungsional dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjumpai istilah-istilah seperti adanya karya seni vokal dalam bentuk lagu perjuangan, lagu upacara, lagu kependidikan, lagu keagamaan, dan lagu-lagu lain yang bertema dan tercipta sesuai konteks kebutuhannya. Istilah lagu sudah jelas menunjukan sebuah karya musik, tetapi kata yang berada di belakangnya masing-masing seperti perjuangan, pendidikan, keagamaan, menunjukkan bidang-bidang atau konteks lain yang berada di luar musik itu sendiri, dan sekaligus menunjukkan fungsi musik di bidang masing-masing. • Lagu perjuangan berarti karya seni musik dalam bentuk lagu yang berfungsi untuk mengobarkan semangat berjuang atau lagu yang menggambarkan kepahlawanan, artinya pada lagu ini bukanlah musik yang menjadi tujuan utama, melainkan berkobarnya semangat perjuangan itu sendiri, dan musik berfungsi sebagai pendukung utama. • Lagu pendidikan berarti lagu yang diciptakan sebagai sarana atau media pendidikan baik untuk kebutuhan pendidikan dalam pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah. • Lagu keagamaan berarti bahwa lagu itu merupakan media bagi kepentingan hidup beragama, lagu atau musik tersebut diciptakan dapat untuk Da’wah atau untuk memenuhi kebutuhan sebagai alat pemujaan, bahkan lagu itu pun dapat berupa pupujian atau nadoman bagi umat Islam. • Lagu hiburan berarti lagu yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan dalam mencari kesenangan, yaitu menghibur atau sebagai pelepas lelah setelah melakukan aktivitas. • Lagu atau musik upacara berarti buah karya seni musik yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan ritual atau musik yang diciptakan sebagai media upacara. Tujuan pokok lagu atau musik upacara yang terpenting adalah kehidmatan dan kekhususan dalam melakukan kegiatan upacara. 90 Kelas XII SMA MA SMK MAK Cari dan lengkapilah contoh karya seni musik dalam bentuk lagu-lagu yang sudah tercipta sesuai dengan klasiikasi fungsionalnya: 1. Lagu perjuangan : Halo-halo Bandung, Maju Tak Gentar, dan … 2. Lagu pendidikan : ……………………………………….. 3. Lagu keagamaan : ………………………………………... 4. Lagu hiburan : ……………………………………….. 5. Lagu upacara : ………………………………………. Melihat macam dan corak kegiatan dalam kehidupan manusia, ternyata musik telah memegang peranan dan dibutuhkan sebagai pendukungnya, serta difungsikan sebagai media atau sarana dalam penyampaian cita rasanya. Secara umum musik dapat berfungsi untuk upacara, pertunjukkan, hiburan, dan pendidikan. Sumber: Dokumentasi Penulis Gambar 12 Contoh musik seni dalam pertunjukan kacapi siter dari daerah Sunda Melalui pembelajaran ini disarankan ada tanya jawab dari hasil pengamatan setelah menyaksikan pertunjukan musik seni dan musik fungsional. Apa yang menarik perhatian siswa dari pertunjukan tersebut? Perhatikan beberapa gambar dan lakukan identiikasi hal-hal apa yang dapat ditemui, serta siswa ditugaskan untuk mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut 91 Seni Budaya Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 13 Contoh musik fungsional dari daerah Sunda music gamelan sebagai iringan upacara adat Untuk lebih mengenal tentang musik seni dan musik fungsional, siswa ditugaskan untuk mempelajari penjelasan tentang musik tradisional, musik klasik, musik modern dari beberapa referensi dan memanfaatkan sumber internet baik tentang konsep, makna, fungsi maupun jenis musik. Dalam hal ini, musik dapat difungsikan sebagai media pendidikan dan media kreativitas yang menanamkan nilai budaya, nilai pendidikan, dan nilai estetik. Melalui kegiatan pembelajaran seni musik tradisional dan musik modern siswa diharapkan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dengan mendengar dan memainkan langsung beragam pertunjukan seni musik, baik dengan menyaksikan pertunjukan musik secara langsung Performance live, berapresiasi dengan melihat dokumentasi pertunjukan musik di suatu situs internet misalnya youtube, mendengarkan dan melihat dokumentasi audio, audio visual beragam karya seni musik, maupun membaca partitur dan beragam referensi tentang seni musik. Pengayaan 92 Kelas XII SMA MA SMK MAK Evaluasi pembelajaran seni musik dilakukan dalam bentuk lisan, tulisan, dan praktik berupa tampilan kegiatan dalam berolah musik berdasarkan hasil pengamatan, diskusi, apresiasi, dan pengalaman bermusik. Sebuah contoh komponen penilaian pembelajaran seni musik bagi siswa dilukiskan dalam format berikut. No Aspek yang dinilai Kompetensi Nilai Catatan Afektif Psikomotor Kognitif 1 Antusiasme dalam mengembangkan gagasan berkarya musik 2 Kerja sama dalam berolah musik 3 Presentasi hasil belajar musik 4 Pemahaman konsep musikal 5 Menampilkan sikap apresiasi terhadap musik 6 Mepertunjukkan kemampuan berkreativitas musik 7 Menampilkan peran aktif dan berolah musik Nama siswa: NIS : Kelas : Evaluasi Pembelajaran Setelah siswa belajar tentang konsep seni musik, jenis musik kreasi dan fungsi musik, selanjutnya siswa diarahkan pada uji kompetensi dan penilaian antarteman tentang wawasan pengetatuan ilmu seni, sikap dan keterampilanskill dalam berolah musik dan berapresiasi musik kreasi, dengan cara mengisi kolom-kolom yang sudah disediakan pada lembar kegiatan siswa. 93 Seni Budaya Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa didik terhadap materi pembelajaran seni budaya, dipergunakan dengan dua jenis penilaian, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses untuk materi ini mencakup tiga aspek utama yang mendasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya, berikut diilustrasikan dalam contoh lembar penilaian berikut: Format Penilaian Pembelajaran Seni Musik Tradisional dan Musik Modern No. Nama Siswa Aspek Penilaian Total Nilai Pengetahuan Sikap Keterampilan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 dst. Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan Skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 4. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa didik, yaitu indikator dari setiap aspek penilaian pembelajaran seni budaya tentang kreativitas seni musik khususnya ilosois musik, konsep musik kreasi, partitur musik kreasi, dan karya musik berupa komposisi, diharapkan siswa didik memiliki kemampuan: 1. Pengetahuan a. Menyimak konseptual gagasan kreatif, dan karya tulis musik. b. Menguraikan dan menginterpretasikan karya musik dan organisasinya. c. Memahami ilosoi, konsep, partitur dan komposisi seni musik dan budaya. 2. Sikap a. Antusias menanggapi gejala estetis dan penjelajahan imajinatif, menyingkap dan menafsirkan struktur keseluruhan fenomena estetis. 94 Kelas XII SMA MA SMK MAK b. Mempersepsi konsep estetis musik dan kerjasama menyaring berdasarkan pengalaman berolah musik. c. Merespon intuitif dalam mengemukakan gagasan secara tertulis dan menghargai pendapat orang lain. 3. Keterampilan a. Terampil memetakan gagasan, mengolah, mengeksplorasi dan menyusun unsur-unsur musik. b. Terampil mengelaborasi aspek musik dan berkreasi dengan unsur musik. c. Terampil mengharmonisasikan, dan mempresentasikan produksi musik. Keterangan: Skor Penjelasan 4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang I ndikator penilaian kreativitas seni musik antara lain: 1 Persepsi estetis: ima- jinatif, penafsiran, 2 Respon estetis: intuitif, idegagasan, 3 Produk karya estetis: kesatuankeutuhan, kerumitan, keseimbangan, intensitaskekuatan, originalitas, harmonisasi, ekspresif. Pedoman Penskoran: Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Contoh : Jika skor diperoleh 30, skor tertinggi 4 x 3 aspek x 3 indikator dari masing masing aspek yakni menghasilkan pernyataan = 36, maka skor akhir : 3,3 dengan kualitas nilai Baik yang memperoleh nilai B. Contoh lain misalnya skor yang diperoleh siswa 20 x 36 : 4 = 2.2 jadi kualitas nilai Cukup atau mendapatkan nilai C. ≤ 4,00 ≤ ≤ ≤ ≤ ≤ ≤ ≤ ≤ ≤ x ≤ 95 Seni Budaya Jika Peserta didik memperoleh nilai: Contoh : Skor diperoleh 9, skor tertinggi 4 x 3 pernyataan = 12, maka skor akhir = 3 Siswa memperoleh nilai : Sangat Baik : apabila memperoleh skor A – dan A Baik : apabila memperoleh skor B - , B, dan B + Cukup : apabila memperoleh skor C -, C, dan C + Kurang : apabila memperoleh skor D dan D + Tabel Konversi Nilai No Interval Nilai Predikat Keterangan 1 3,83 x ≤ 4,00 A Sangat Baik 2 3,50 x ≤ 3,83 A- Sangat Baik 3 3,17 x ≤ 3,50 B+ Baik 4 2,83 x ≤ 3,17 B Baik 5 2,50 x ≤ 2,83 B- Baik 6 2,17 x ≤ 2,50 C+ Cukup 7 1,83 x ≤ 2,17 C Cukup 8 1,50 x ≤ 1,83 C- Cukup 9 1,17 x ≤ 1,50 D+ Kurang 10 1,00 ≤ x ≤ 1,17 D Kurang Salah satu cabang kesenian yang menggunakan bunyi, suara dan nada sebagai substansinya, yaitu musik. 1. Musik adalah suatu hasil karya seni melalui media bunyi atau suara dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik. Unsur musik terdiri dari: irama, melodi, harmoni, bentukstruktur, dan ekspresi sebagai satu kesatuan yang utuh. Musik yang bersifat auditif merupakan seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa irama, melodi, dan harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk ekspresi yang mengungkapkan gagasan, sifat, tempo, dinamik, timbre atau warna bunyi. Rangkuman 96 Kelas XII SMA MA SMK MAK 2. Seni suara yang sifatnya auditif adalah bentuk-bentuk panyampaian isi hati manusia melalui suara yang indah. Suara dapat dibedakan atas desah dan nada. Media dari jenis seni suara atau bunyi-bunyian wujudnya adalah sebagai lagu atau nyanyian. Unsur-unsur lagu adalah nada, irama, dan syairlirik. 3. Karya seni musik yang tumbuh dan berkembang di Indonesia terdiri dari karya musik vokal dan karya musik instrumen. Musik yang lahir di wilayah Indonesia ini memiliki hasil karya seni yang beraneka ragam, baik berupa musik vokal maupun musik instrumen. Kedua rumpun bentuk musik ini sebagai cerminan seni budaya daerah masing-masing di Indonseia. 4. Media seni musik adalah suara atau bunyi alat, nada, dan kata atau syair. Medium dari jenis bunyi-bunyian wujudnya adalah sebagai lagu atau nyanyian dan instrumentalia. Berdasarkan karakteristik dan asalnya, ragam seni musik instrumen dapat dibedakan atas instrumen musik barat Internasional, instrumen musik nusantara Nasional dan instrumen musik daerah. Jika dipandang dari sudut seniman seni berfungsi sebagai: 1 alat ekspresi, yaitu sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan isi hati sang seniman pencipta, 2 mata pencaharian yang dapat menghasilkan materi, dan dapat membiayai hidupnya. Adapun dilihat dari sudut pandang sosial sebagai apresiator, seni dapat berfungsi sebagai 1 alat hiburan dan mampu memenuhi kebutuhan estetik, 2 alat pendidikan untuk mengajak masyarakat berbuat sesuatu dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak baik menjadi baik, dari yang tidak biasa menjadi biasa, dari yang sukar menjadi mudah, artinya melalui pendidikan seni masyarakat dapat berubah dan berkembang positif, dan 3 alat komunikasi untuk menyampaikan pesan. Releksi dari pembahasan yang telah dilakukan dalam bab ini adalah kemampuan siswa dalam melakukan pembelajaran tentang konsep seni musik, jenis musik, dan fungsi seni musik, yang bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan pembelajar di bidang musik khususnya, dan seni umumnya. Pemahaman untuk melakukan pengalaman bermusik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai memperlihatkan kemampuan siswa untuk menghargai pengetahuan dan wawasannya, bertoleransi antar-siswa, peduli dan memiliki rasa tanggung jawab, santun, responsif, kerja sama, sikap santun, jujur, cinta tanah air, dan mereleksikan pula sikap anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Releksi 97 Seni Budaya KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Inti BAB IV Analisis Seni Musik 98 Kelas XII SMA MA SMK MAK KD 1.1: Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya seni musik sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan KD 2.1: Menunjukkan sikap kerja sama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian KD 2.2: Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresi- ai seni dan pembuatnya KD 2.3: Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama,menghargai karya seni dan pembuatnya KD 3.1: Memahami konsep musik kreasi berdasarkan jenis dan fungsi KD 3.2: Menganalisis musik kreasi berdasarkan makna, simbol, dan nilai estetis KD 3.3: Menganalisis penulisan partitur musik sesuai makna, simbol, dan nilai estetis KD 3.4: Menganalisis pergelaran musik berdasarkan hasil kreasi sendiri KD 4.1: Menampilkan musik kreasi berdasarkan pilihan sendiri KD 4.2: Menampilkan musik kreasi dengan membaca partirur lagu KD 4.3: Menampilkan musik kreasi dengan partirur lagu karya sendiri KD 4.4: Membuat tulisan tentang musik berdasarkan jenisnya Kompetensi Dasar Peta Materi Analisis Musik Makna Musik Simbol Musik Nilai Estetik Musik Seni Budaya nilai estetis, secara spesiik siswa dapat: Menemukan deinisi makna, simbol dan nilai estetik musik yang tepat Mengidentiikasi simbol musik yang digunakan dalam berkreasi Mengidentiikasi makna dan nilai estetik musik Mengklasiikasikan simbol musik 99 Seni Budaya Setelah mempelajari musik tradisional dan musik modern, kompetensi pembelajaran selanjutnya pada Bab 4 adalah bertujuan untuk menanamkan pemahaman lebih dalam sebagai kelanjutan dari Bab 3 yang membahas tentang Analisis seni musik, secara operasional diharapkan pembelajar mampu: 1.1 Memahami dan menganalisis seni musik berdasarkan makna, simbol dan nilai estetis, secara spesiik siswa dapat: 1. Menjelaskan makna musik dalam pendidikan 2. Menemukan deinisi makna, simbol dan nilai estetik musik yang tepat sesuai dengan konsep dan tema yang dipelajari 3. Mengidentiikasi simbol musik yang digunakan dalam berkreasi 4. Membedakan nilai estetis musik 5. Menganalisis makna, simbol dan nilai estetik musik dalam komposisi 6. Menerapkan unsur-unsur musikal dalam berkreasi musik 4.1 Menampilkan musik kreasi berdasarkan pilihan sendiri, secara operasional pembelajar mampu: 1. Mengidentiikasi makna dan nilai estetik musik 2. Mengklasiikasikan simbol musik 3. Menerapkan nilai-nilai estetik musikal dalam berkreasi 4. Membandingkan musik tradisional dengan musik modern 5. Mencontohkan musik tradisional dan musik modern 6. Mengimitasi pola ritmik musik tradisional dan musik modern 7. Mendiskusikan makna, simbol dan nilai estetis dalam seni musik 8. Mempresentasikan materi tentang makna, simbol dan nilai estetis 9. Mendemonstrasikan hasil kreasi siswa secara individual atau kelompok Dalam aktivitas berkesenian nilai karakter yang diharapkan bagi siswa setelah menganalisis seni musik adalah mampu menunjukkan sikap: 1. Rasa Ingin Tahu 2. Gemar Membaca dan Peduli 3. Jujur dan Disiplin 4. Kreatif, inovatif, dan Responsif 5. Bersahabat dan Kooperatif 6. Kerja Keras dan Tanggung jawab 7. Mandiri dan Apresiatif Tujuan Pembelajaran 100 Kelas XII SMA MA SMK MAK Motivasi: Seberapa tinggi keingintahuan siswa untuk menganalisis kreasi-kreasi Musik baik dalam musik tradisional, musik klasik, musik modern serta musik kontemporer? Siswa ditugaskan untuk memaparkan motivasi belajar tentang analisis kreasi seni musik tradisional dan musik modern dalam bentuk kalimat deklaratif ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… Pengantar Berdasarkan pandangan para pakar pendidikan, pembelajaran seni budaya bertujuan untuk penanaman nilai estetis melalui pengalaman kreatif dan apresiatif. Sebagai pribadi atau kelompok yang kreatif dan apresiatif, kita perlu dan harus mampu memikirkan, membentuk cara-cara baru, atau mengubah cara- cara lama secara kreatif, agar kita dapat survive dan tidak tenggelam dalam persaingan antarbangsa dan negara dalam era globalisasi dan era teknologi. Dalam hal ini kita dihadapkan pada masa yang sedang berkembang, dan kita harus mau dan andil mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar kita. Untuk itulah mari kita bangkit berpikir kreatif dan berkreasi. Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan kemampuan dirinya, dan perwujudan diri sebagaimana dikatakan Maslow 1967 dalam Munandar 2002:43 merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia. Pada kehidupan sehari-hari sebenarnya aktivitas berkreasi seni atau berkesenian selalu dialami manusia, hanya terkadang kita tidak menyadari atau merasakannya bahwa aktivitas yang dilakukannya itu merupakan bagian dari ekspresi seni dalam melakukan proses kreasi. Kreasi seni dapat terwadahi melalui media musik, gerak tari, rupa, dan akting. Adanya berbagai fenomena musikal yang bersifat universal, terwujud melalui beragam unsur-unsur musik yang bersatu padu menjadi karya seni utuh. Karya seni musik itu dapat berbentuk musik vokal atau pun musik instrumental yang di dalamnya terdapat makna, simbol, dan nilai estetis yang satu sama lainnya tidak dapat terpisahkan. Melalui kegiatan pembelajaran seni yang diarahkan dalam bentuk kegiatan menganalisis seni musik, diharapkan siswa dapat menggali nilai-nilai estetis pendekatan saintiik, Pendekatan ekpositeri, pendekatan, kontekstual, pendekatan active learning, pendekatan Inquri, hipotesis, veriikasi atau merumuskan kesimpulan dengan mendeskripsikan pendekatan ilmiah saintiik dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran 101 Seni Budaya baik dalam seni musik tradisional, modern maupun kontemporer serta mampu menciptakan desain-desain baru dengan dilatarbelakangi oleh seni musik lokal yang tumbuh dan berkembang di lingkungannya. M engapa Siswa perlu memahami makna dari proses kreasi? Mengapa pula kreativitas begitu bermakna dalam hidup? Proses pembelajaran analisis musik dapat menggunakan berbagai model pembelajaran yang diarahkan pada penelaahan konsep dan teori serta kajian karya musik yang relevan. Misalnya, model pembelajaran kolaboratif, model pembelajaran penemuananalisis, model pembelajaran synectic, dalcroce, model pembelajaran berbasis projek atau karya, dengan menerapkan berbagai pendekatan yang sesuai dengan karakter materi yang diajarkan, seperti: pendekatan saintiik, yaitu dengan cara mengamati, menanya, mengeksplorasi mengasosiasi, menganalisis dan mengomunikasikan. Pendekatan ekpositeri, pendekatan, kontekstual, pendekatan active learning, pendekatan Inquri, yaitu dapat mengikuti langkah-langkah kegiatan pembelajaran dimulai dari orientasi sebagai pengembangan intelektual, interaksi sebagai dasar untuk merumuskan dan mengarahkan masalah, bertanya jawab dalam mengajukan hipotesis, belajar dan berpikir dalam mengumpulkan data, keterbukaan dalam menguji hipotesis, veriikasi atau merumuskan kesimpulan dengan mendeskripsikan temuan yang dihasilkan dari hipotesis. Model dan pendekatan pembelajaran musik tersebut, masing-masing harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas atau sekolah. Secara umum salah satu model pembelajaran berbasis karya dengan pendekatan ilmiah saintiik dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran analisis seni musik. Adapun langkah-langkah pendekatan tersebut dapat dilakukan dengan menggamit substansi materi ajar agar siswa “tahu mengapa” sebagai transformasi dari ranah afektif, “tahu bagaimana” sebagai transformasi dari ranah keterampilan psikomotor dan “tahu apa” sebagai transformasi dari ranah kognitifpengetahuan. Secara operasional urutan kegiatan pembelajarannya dilaksanakan sebagai berikut: Proses Pembelajaran 102 Kelas XII SMA MA SMK MAK 1. Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk mengamati berbagai karya seni musik melalui sumber belajar, internet, atau kegiatan pertunjukan musik, guru diharapkan mampu menjelaskan materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. 2. Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk mengamati makna musik, berbagai simbol seni musik, unsur-unsur musik, nilai estetis musikal dan penyusunan komposisi musik dalam berbagai karya lagu atau musik vokal. Dengan harapan penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 1. Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk bertanya tentang berbagai masalah yang terkait dengan analisis seni musik, yang dilihat dan diamati melalui sumber belajar, media belajar, dan dari hasil pengamatan berbagai pertunjukan seni musik secara langsung. Pada tahapan kegiatan ini guru diharapkan mampu mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentiikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. 2. Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk bertanya tentang berbagai masalah yang terkait dengan makna musik, simbol musik, unsur-unsur musik, dan nilai estetis musikal yang diajarkan. Dengan harapan guru mampu mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 1. Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk mengasosiasi dan mengolah daya nalar tentang materi pembelajaran yang membahas analisis seni musik. Mengamati Menanya Mengasosiasi 103 Seni Budaya Dengan harapan guru mampu mengarahkan siswa untuk mengumpulkan data, menghubungkan data, membandingkan data musik tentang makna, simbol, dan nilai estetis seni musik yang dianalisis. 2. Guru mendorong dan menginspirasi siswa agar mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran terkait dengan proses analisis musik. 3. Pembelajaran dalam menganalisis karya musik baik untuk musik vokal maupun instrumen dilakukan berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan. 1. Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk mengumpulkan informasi dari sumber belajar dan media belajar tentang masalah simbol musik, nilai estetis musik, dan dari pengalaman empirik yang didapat dari hasil belajar dan pengamatan pertunjukan seni musik secara langsung, untuk selanjutnya siswa mencoba melakukan analisis seni musik. 2. Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menyusun makna dan simbol musik melalui kegiatan pembelajaran analisis musik, dan mencoba membuat kreasi musik yang sederhana. 1. Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk membuat atau membentuk jejaring pembelajaran seni musik antarmateri analisis seni musik dengan musik kreasi. Dengan harapan guru mampu menggali potensi siswa dalam menggeneralisasikan makna musik, simbol musik dan, unsur-unsur musik dan nilai estetis musik baik musik tradisional maupun musik modern, baik musik vokal ataupun musik instrumen. 2. Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk mengkomukasikan, menyampaikan hasil kegiatan menata, menyusun dan menganalisis makna dan simbol musik melalui kegiatan pembelajaran analisis seni musik, dan mencoba membuat tujuan pembelajarannya yang dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Mengeksplorasi Mengomunikasikan 104 Kelas XII SMA MA SMK MAK 3. Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menyampaikan simpulan dari hasil menggali informasi kegiatan pembelajaran yang diperoleh berkaitan dengan makna, simbol, dan nilai estetis musik, serta mempertanggung jawabkan materi pembelajaran secara lisan dan atau tulisan mengenai kegiatan analisis seni musik. Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintiik adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik soft skills dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak hard skills dari siswa sebagai siswa yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada umumnya proses kreasi identik diberlakukan di dalam aktivitas bidang seni, kreasi merupakan kegiatan yang bermuara pada kelahiran karya seni, dimana proses kreasi bertujuan menghadirkan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Salah satunya sebuah karya seni dapat berwujud musik. Karya seni musik adalah objek kasat indera dengar yang bersifat auditory. Sebuah karya seni musik sebagai objek pengamatan berlaku buat siapapun. Sebuah karya musik pada dasarnya memiliki maksud dan tujuan yang ingin disampaikan kepada penikmat musik. Karya musik hadir karena adanya kreativitas dari hasil penciptaan seseorang serta dapat berasal dari pengungkapan gagasan dari proses kreatif yang terinspirasi dan tercipta dari fenomena-fenomena kehidupan manusia dan alam. Munsiswar 2002:9 menyatakan bahwa kreativitas sebagai dimensi fungsi kognitif yang relatif bersatu yang dapat dibedakan dari intelegensi tetapi berpikir divergen atau kreatif, juga kreativitas dapat menunjukkan hubungan yang bermakna dengan berpikir konvergen intelegensi. Sifat kreatif merupakan ciri dari kreativitas. Kreasi-kreasi seni adalah produk dari

A. Makna Proses Kreasi Musik

Video yang berhubungan