Salah satu fungsi dari finishing karya seni tiga dimensi adalah…

12 mengutamakan daya ekspresi jiwa yang dituangkan pada sebuah karya seni tanpa membutuhkan fungsi praktisnya. Seni rupa murni merupakan cabang seni yang lebih mengutamakan nilai estetisnya, beberapa contoh jenis seni rupa murni adalah seni lukis, seni grafis, seni patung.

2.2 Seni Patung

Seni Patung dalam bahasa Inggris adalah “sculpture” berasal dari bahasa Latin ”sculptura” yang berarti memotong, memahat atau membelah. Seni patung merupakan salah satu bentuk karya seni rupa yang memiliki ukuran tiga dimensi untuk dapat dinikmati nilai dan bentuk estetisnya dari berbagai sudut pandang. Pengertian tersebut berkembang dan meluas sesuai dengan perkembangan teknik dan konsep seperti dalam seni patung dewasa ini. Dalam bahasa Indonesia kata patung merupakan kata benda yang memiliki arti tiruan bentuk orang, hewan, tumbuhan yang dibuat dari batu, tanah liat, resin, kayu dan sebagainya. Secara etimologi Widjanarko 1983:10 mengemukakan bahwa seni patung merupakan salah satu cabang seni rupa yang diwujudkan dalam bentuk tiga dimensi yang di dalamnya terdapat unsur panjang, lebar dan tinggi. Sedangkan menurut Bastomi 1981: 51 seni patung merupakan karya seni rupa yang bermatra tiga yang mengandung arti bahwa seni patung terbentuk dari unsur-unsur garis, bidang dan volume dalam suatu ruang. Dengan demikian patung merupakan benda yang memiliki panjang, lebar, tinggi dan juga terbentuk dari unsur garis, bidang, warna, volume dan ruang. 13 Menurut Soedarso dalam Karthadinata, 2009: 15 menyatakan bahwa seni patung adalah seni yang merupakan pernyataan artistik lewat bentuk-bentuk tiga dimensional, walaupun ada pula yang bersifat seni pakai tetapi pada dasarnya seni patung adalah seni murni. Seni patung merupakan wujud yang dapat dilihat dari segala arah atau penjuru; depan, samping, belakang dan atas Karthadinata, 2009:17. Sama halnya dengan pendapat Sahman 1993:201 seni patung bersifat trimatra dalam arti bisa dinikmati dari berbagai segi dengan cara mengelilinginya. Dari beberapa pendapat di atas maka pengertian seni patung adalah karya seni rupa trimatra yang di dalamnya memiliki unsur panjang, lebar dan tinggi serta memerlukan ruang atau kedalaman. Bentuk maupun wujudnya dapat berupa manusia, binatang atau bahkan abstrak, berdiri sendiri atau kelompok dalam bentuk figur maupun abstrak imajinatif. Karya seni patung merupakan salah satu jenis karya seni rupa tiga dimensi, karya seni patung dapat memberikan keindahan melalui bentuknya yang konkrit, yaitu dengan bentuk tiga dimensi. Dengan demikian seni patung dapat dinikmati dari berbagai arah pandang. Seni patung yang diciptakan dalam bentuk tiga dimensi memiliki tujuan untuk memuaskan batin seniman yang membuatnya dan juga sebagai sarana komunikasi antara seniman dan apresian. Di samping itu karya seni patung juga memiliki peran sebagai sarana untuk mengevaluasi, mengapresiasi karakteristik seniman dan juga memiliki misi yang terkandung dalam karya seni patung tersebut. Seni patung dapat pula dilihat sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan atau emosi pencipta sehingga patung mencerminkan kehidupan pencipta Sahman, 1993:21. 14 Karya seni patung sebagai wujud ekspresi dalam mengekspresikannya tidak cukup hanya dipandang sebagai wujud materi saja, tetapi lebih dari itu harus diperlakukan sebagai bentuk yang berjiwa, dalam arti harus dipandang sebagai totalitas. Keutuhan ini dapat ditelusuri dari hasil-hasil ekspresi pengalaman- pengalaman ide-ide atau unsur-unsur nilai yang bersifat subjektif melalui pengorganisasian visualnya.

2.3 Jenis-Jenis dalam Seni Patung

Jakarta -

Detikers, coba lihat sekelilingmu dan temukan karya seni rupa tiga dimensi. Kalau kamu kebingungan, secara sederhana benda karya tiga dimensi adalah benda yang memiliki panjang, lebar, tinggi, dan volume sehingga dapat dilihat dari segala sisi.

Benda karya seni rupa tiga dimensi tentu berbeda dengan benda karya dua dimensi yang hanya memiliki dua sisi, yaitu panjang dan lebar.

Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Seni Budaya oleh Kemdikbud, pembuatan benda karya tiga dimensi terbagi menjadi dua jenis. Berdasarkan fungsi dan tujuannya, benda karya seni rupa tiga dimensi dikelompokkan menjadi karya dengan fungsi keindahan atau seni rupa murni dan karya dengan fungsi pakai atau seni rupa terapan.

Benda karya seni rupa tiga dimensi dengan fungsi keindahan adalah karya seni yang diciptakan secara bebas dengan mengutamakan fungsi keindahan dan ekspresi. Dengan kata lain, karya tiga dimensi tersebut dibuat untuk memuaskan pandangan mata dan biasanya digunakan sebagai pajangan/hiasan.

Sementara itu, benda karya tiga dimensi dengan fungsi pakai merupakan karya seni yang tidak hanya digunakan sebagai pajangan, tetapi tapi juga bisa digunakan untuk membantu kehidupan manusia. Dengan begitu, benda karya seni rupa tiga dimensi ini lebih mengutamakan kegunaannya dibandingkan keindahannya.

Contoh Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Karya seni rupa tiga dimensi dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini contoh karya seni rupa tiga dimensi yang biasa kita temukan dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Seni Budaya:

a. Kriya

Kriya merupakan karya seni yang menggunakan keterampilan tangan dan memperhatikan segi kebutuhan fisik dan segi keindahan. Karya seni kriya termasuk sebagai karya seni rupa terapan nusantara.

Kebanyakan kriya digunakan sebagai dekorasi, benda terapan siap pakai seperti furniture, benda mainan seperti boneka. Kriya juga memiliki beragam jenis seperti seni kriya kayu, seni kriya tekstil, seni kriya keramik, seni kriya logam, seni kriya kulit dan seni kriya batu.

Dalam membuat kriya juga ada teknik-teknik pembuatan, yang biasa digunakan antara lain:

• Teknik Pahat/Ukir .

Bali merupakan daerah yang paling banyak menggunakan seni kriya pahat seperti patung arca yang menggunakan bahan baku batu andesit. Bahan pembuatan Seni Kriya selain batu, biasa juga menggunakan logam, tulang, kayu bahkan sampai kulit hewan sebagai bahan dasar.

Pahatan Suku Asmat merupakan contoh karya seni tiga dimensi Foto: [Harley Bayu Sastha/ACI]

• Teknik Butsir

Teknik menambah dan mengurangi objek, dengan menjadikan bahan utamanya tanah liat dan sejenisnya karena bersifat lunak.

• Teknik Anyaman

Anyaman merupakan teknik dengan tindih-menindih, silang-menyilang, lipat-melipat, bolak-balik dan lungsen dengan pola yang sudah ditentukan. Bahan-bahan untuk membuat kriya dengan teknik anyaman adalah rotan, bambu, pandan, lontar, mendong, enceng gondok, kertas, plastik dan tari.

Contoh karya seni rupa tiga dimensi berupa topi dari anyaman rotan . [FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto] Foto: Rachman Haryanto

• Teknik Bordir

Teknik bordir atau teknik sulam pada kriya biasa menempatkan hiasan dari benang yang sudah dijahitkan pada kain yang fungsinya untuk menghias tampilan kain. Contoh karya seni rupa tiga dimensi dengan pengaplikasian kriya bordir biasanya pada baju, tas, kerudung, taplak meja, bantal dan sebagainya.

Selanjutnya Contoh Karya Seni Rupa Tiga Dimensi "Patung" >>>

[pal/pal]

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Finishing adalah serangkaian proses untuk melapisi permukaan suatu benda. Tujuannya adalah untuk memberikan nilai tambah pada produk tersebut. Pada pelatihan tahap awal ini, mereka dilatih untuk mempraktikannya pada kayu. Para pelatih melatih mereka dengan tekun dan sabar. Begitu pun dengan peserta pelatihan, mereka sangat antusias mencari pengalaman dan ilmu baru.

"Dalam finishing kayu, nilai tambah dapat diasumsikan menjadi banyak hal. Misalnya meningkatnya nilai seni, keindahan, keunikan, keawetan, bahkan nilai komersialnya,” ungkap Nanang. Dia menjelaskan, secara garis besar karakteristik finishing kayu terbagi menjadi dua. ”Penampilan dan ketahanan finishing. Dua hal itulah intinya,” imbuhnya.

Dalam hal penampilan pun masih banyak lagi pembagiannya. Mulai dari permukaan lapisan kayu, pewarnaan, bahkan sampai tingkat kilapnya. Lapisan kayu terbagi menjadi dua, yaitu pori terbuka atau yang biasa dikenal dengan gaya modern dan pori tertutup yang terkesan klasik. Untuk pewarnaan juga dijelaskan mulai dari natural, transparan, semi transparan, tutup serat [solid colour], bahkan sampai simpang rupa [special effect]. Tingkat kilap juga mempunyai intensitas dari gloss [90%], medium gloss [70%], semi gloss [50%], satin [30%], dof [15%], dan dead matt [5%].

Untuk ketahanan finishing dipecah menjadi ketahanan mekanis, kimiawi, cuaca, dan ketahanan terhadap jamur dan serangga. “Ketahanan ini nantinya akan menentukan kriteria sebuah produk mau dijadikan barang interior atau eksterior,” jelasnya.

Setelah sesi materi, para mahasiswa ini dipersilakan untuk mencoba sendiri berbagai macam proses finishing. Beberapa di antaranya adalah sistem pelapisan melamin dan sistem polyurethane [PU]. “Kami memberi pengetahuan tentang PU karena mempunyai banyak kelebihan dan mudah dipraktikkan,” terang Nanang. Beberapa kelebihan di antaranya adalah daya pembasahan bagus, sangat transparan, tingkat kilap tinggi untuk tipe clear gloss, tahan bau kimia, dan yang paling penting adalah non toxic.

Semua mahasiswa pun mencobanya dengan penuh antusias. Dalam pelapisan sistem PU, prosesnya juga bertahap. Mulai dari pelapisan wood filler, wood stain, sanding, bahkan sampai proses top coat. Dalam prosesnya, beberapa ada juga yang diselingi dengan proses pengamplasan. “Saya sangat senang bisa melakukan hal-hal baru disini. Karena bengkel di jurusan belum lengkap dan kuantitasnya masih belum memadahi untuk semua mahasiswa Despro. Jadi, saya akan mengais pengalaman dan manfaat semaksimal mungkin,” ungkap Angges Wismoyo, salah satu peserta pelatihan.

Menurut Andhika Estiyono ST, dosen mata kuliah modelling, hal ini sangat membantu perkembangan dan pengalaman mahasiswa. Harapannya, mahasiswa ITS mampu bersaing dalam kompetisi global, khususnya dalam bidang desain. “Oleh sebab itu, kunjungan-kunjungan seperti ini sangat dibutuhkan. Selain menambah pengalaman, kunjungan tersebut juga mampu membuka mata mereka ke dunia kerja yang sebenarnya,” ungkapnya. [niv]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề