Salah satu kebijakan pemerintah yang menghambat perdagangan internasional adanya kuota impor artinya

Salah satu kebijakan pemerintah yang menghambat perdagangan internasional adanya kuota impor artinya

Ilustrasi perdagangan internasional. / Sumber: Pixabay

Bola.com, Jakarta - Perdagangan internasional adalah suatu kegiatan transaksi jual beli antara suatu negara dengan negara lainnya atas dasar kesepakatan bersama.

Perdagangan internasional mencakup di dalamnya kegiatan ekspor dan impor. Ekspor impor menjadi komponen penting dalam perdagangan internasional.

Pihak yang melakukan perdagangan ini dapat berupa individu, perusahaan atau pemerintah.

Perdagangan internasional tidak hanya berdampak pada pendapatan negara. Akan tetapi, juga turut serta membuka peluang kerja, menjaga hubungan baik antarnegara, dan meningkatkan kemakmuran.

Kendati demikian, dalam melakukan perdagangan internasional bisa dibilang tak mudah. Ada beberapa faktor yang bisa menghambat terjadinya perdagangan internasional.

Penting untuk mengetahui dan memahami faktor yang menghambat kegiatan tersebut. Apa saja faktor-faktor penghambat kegiatan perdagangan internasional?

Berikut ini rangkuman tentang faktor-faktor penghambat perdagangan internasional, seperti dilansir dari laman Harmony, Kamis (11/3/2021)

Salah satu kebijakan pemerintah yang menghambat perdagangan internasional adanya kuota impor artinya

Manfaat Perdagangan Internasional / Sumber: Pixabay

1. Perbedaan Mata Uang Antarnegara

Perbedaan mata uang setiap dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor.

Namun, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya, perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

2. Kualitas Sumber Daya yang Rendah

Sumber daya manusia yang rendah bisa membuat kualitas hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik.

3. Pembayaran Antarnegara Sulit dan Berisiko

Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor biasanya akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung, biasanya akan mengalami kesulitan dan berisiko.

Itulah mengapa, negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

Salah satu kebijakan pemerintah yang menghambat perdagangan internasional adanya kuota impor artinya

Ilustrasi perdagangan internasional. (Image by mohamed Hassan from Pixabay)

4. Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara

Setiap negara pastinya akan melindungi barang-barang hasil produksinya. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari negara lain.

Hal tersebut yang membuat setiap negara akan menerapkan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri, seperti dengan menetapkan tarif impor.

Apabila tarif impor tinggi, barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor.

Adanya kebijakan seperti ini dapat membuat para pelaku usaha berpikir panjang untuk melakukan perdagangan dengan negara tersebut, walaupun dalam setiap kebijakan memiliki kelebihan dan kekurangan

5. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional

Organisasi ekonomi regional biasanya akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor khusus untuk negara anggotanya. Jadi, apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota, akan mengalami kesulitan.

Hal tersebut tentu bisa menjadi faktor penghambat perdagangan internasional bagi negara yang tidak bergabung ke dalam organisasi tersebut.

Salah satu kebijakan pemerintah yang menghambat perdagangan internasional adanya kuota impor artinya

Ilustrasi perdagangan internasional. / Sumber: Pixabay

6. Keamanan Suatu Negara

Keamanan merupakan faktor penting dalam kesuksesan perdagangan internasional. Keamanan sangat berpengaruh saat menjalin kerja sama dengan negara lain.

Apabila suatu negara tidak aman, maka orang akan merasa takut untuk melakukan transaksi, dan itu tentu akan menjadi penghambat perdagangan internasional terhadap suatu negara.

7. Menurunya Tingkat Kesejahteraan Suatu Negara

Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat akan menurunkan keinginan untuk membeli barang atau jasa karena sedikitnya uang yang dimiliki. Hal tersebut tentu dapat membuat suatu negara sulit untuk melakukan perdagangan internasional.

8. Kurs Mata Uang Tidak Stabil

Setiap negara memiliki mata uang yang tak sama dengan nilai tukar berbeda. Selisih nilai tukar mata uang itulah yang dimaksud kurs mata uang.

Maka dari itu, apabila kondisi kurs tidak stabil, akan membuat importir dan eksportir mengalami kesulitan dalam menentukan harga sehingga berdampak pada permintaan dan penawaran.

Hal ini jelas menjadi faktor penghambat perdagangan internasional sehingga pengusaha enggan melakukan ekspor impor dengan kondisi kurs tidak stabil.

Salah satu kebijakan pemerintah yang menghambat perdagangan internasional adanya kuota impor artinya

Ilustrasi perdagangan internasional. / Sumber: Pixabay

9. Peraturan Anti Dumping

Penerapan politik anti dumping ini dilakukan sebagai upaya untuk melindungi usaha dan industri dari gempuran barang impor yang harganya lebih murah. Apabila hal tersebut dibiarkan, akan membahayakan produk domestik dan dalam negeri.

Hal tersebut dikarenakan harga barang impor yang dijual lebih murah dari pada barang lokal. Kebijakan anti dumping ini dilakukan dengan cara menaikkan tarif bea masuk sebuah produk impor untuk menekan harga produk tersebut tidak bisa dijual lebih murah dari harga barang lokal.

10. Terjadi Perang

Apabila terjadi perang, dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kesulitan. Peristiwa seperti itu akan menjadi penghambat perdagangan internasional antarnegara.

Sumber: Harmony