Salah satu unsur kebahasaan yang sering digunakan adalah kata kerja yang menyatakan penjelasan yaitu
tirto.id - Berdasarkan pengertiannya, imperatif adalah kalimat yang bersifat memerintah. Jadi, apabila Anda merasa pernah melakukan sesuatu berdasarkan perintah, bisa jadi itu permintaan yang disampaikan penutur tersebut adalah kalimat imperatif. Show
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, imperatif bersifat memerintah atau memberi komando; mempunyai hak memberi komando; bersifat mengharuskan. Selain itu, bisa juga didefinisikan sebagai bentuk perintah untuk kalimat atau verba yang menyatakan larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan. Menurut Yeni Mulyani Supriatin dalam Struktur dan Pemarkah Kalimat Imperatif Sajak-Sajak Keagamaan Tahun 1930-an (2004:20), kalimat imperatif adalah kalimat yang dipakai oleh penutur untuk mengajukan permintaan, memberi perintah, atau mensyaratkan sesuatu kepada lawan bicara.
Sementara R. Kunjana Rahardi dalam buku Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia menjelaskan, kalimat imperatif mengandung maksud memerintah atau meminta sesuatu dengan harapan mitra tutur melakukan suatu sebagaimana yang dinginkan si penutur. Dalam Bahasa Indonesia, kalimat imperatif bisa berupa suruhan yang sangat kasar, sampai dengan permohonan yang sangat halus dan santun. Selain itu, dapat pula berupa larangan melakukan sesuatu sampai untuk melakukan sesuatu.
Maka daripada itu, kalimat imperatif secara formal dibagi menjadi lima jenis yaitu: kalimat imperatif biasa, kalimat imperatif permintaan, kalimat imperatif pemberian izin, kalimat imperatif ajakan dan kalimat imperatif suruhan.
Kalimat Imperatif, Ciri-ciri dan Unsur Kebahasaannya1. Kalimat Imperatif Biasa Kalimat imperatif biasa bisa disampaikan dengan sangat halus sampai yang paling kasar. Kalimat imperatif biasa bisa dilihat dengan ciri-ciri sebagai berikut: berintonasi keras, didukung dengan kerja keras dasar dan berpartikel pengeras -lah. Contoh:
2. Kalimat Imperatif Permintaan Kalimat imperatif permintaan memiliki kadar suruhan yang sangat halus. Biasanya disertai dengan sikap penutur yang lebih merendah dibanding ketika penutur menuturkan kalimat imperatif biasa. Kalimat imperatif permintaan biasanya ditandai dengan pemakaian kata-lata yang menandakan kesantuan seperti tolong, coba, harap, mohon dan beberapa ungkapan lain, seperti sudilah, kiranya, dapatkah seandainya, diminta dengan hormat dan dimohon dengan sangat. Contoh:
3. Kalimat Imperatif Pemberian Izin Kalimat imperatif pemberian izin disertai dengan kata-kata santun seperti silakan dan biarlah. Selain itu, mengandung makna mempersilakan seperti diperkenankan, dipersilakan dan diizinkan. Contoh:
4. Kalimat Imperatif Ajakan Kalimat imperatif ajakan biasanya memakai kata-kata yang menandakan kesantunan seperti ayo, coba, biar, harap, mari, hendaknya dan hendaklah. Contoh:
5. Kata Imperatif Suruhan Kata imperatif suruhan biasanya dipakai bersama dengan kata-kata yang menunjukkan kesantunan seperti ayo, biar, coba, harap, hendaklah, hendaknya, mohon, silakan dan tolong. Contoh:
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
KALIMAT IMPERATIF
atau
tulisan menarik lainnya
Alexander Haryanto
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Kompetensi dasar dalam berbagai bab pembahasan mengenai berbagai teks, kerap kali menyinggung persoalan tentang persoalan kaidah kebahasaan. Termasuk, dalam bab teks prosedur yang dibahas pada jenjang kelas 11 untuk level SMA/SMK dan sederajat. Berikut ini saya coba sedikit mengulas tentang unsur kebahasan teks prosedur. Setidaknya, ada 5 unsur kebahasaan teks prosedur yang mesti dipahami. Apa saja? Berikut ini pembahasannya. 1. Banyak menggunakan kata kerja perintah atau kata kerja imperatifKata kerja dalam bahasa Inggris sama dengan verb. Bisa juga disebut verba. Kata kerja adalah kelas kata yang menunjukan tindakan, kebaradaan, pengertian dinamis, pengalaman, dan lain sebagainya. Dalam struktur kalimat atau klausa, umumnya berposisi sebagai predikat. Adapun kata kerja imperatif adalah kata kerja yang bermakna perintah. Dengan kata lain, kata tersebut jika diungkapkan dalam sebuah kalimat, memiliki pesan untuk mendorong orang melakukan suatu hal. Baik untuk dorongan untuk melakukan sesuatu maupun melarang sesuatu. Kata kerja imperatif ini biasanya merupakan kata berimbuhan. Imbuhannya ada diakhir. Akhiran yang dimaksud adalah –kan, -i, dan –lah. Coba perhatikan kata-kata berikut ini: Contoh 1
Contoh 2
Contoh 3
Tentu saja, banyak contoh lainnya yang dapat ditemukan. Kata-kata semacam ini lazim digunakan dalam teks prosedur karena memang karakter dari teks ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau penjelasan bagi orang lain agar dapat melakukan sesuatu. 2. Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berhubungan dengan topikKata teknis adalah kata kerja yang berhubungan dengan bidang-bidang khusus yang digunakan dalam topik tertentu. Kata ini umumnya hanya familiar pada orang-orang tertentu yang menggeluti suatu bidang. Sementara bagi kalangan awam yang tidak menggeluti bidang tersebut, kata teknis akan terasa asing. Contoh kata:
Contoh dalam kalimat:
3. Banyak menggunakan konjungsi bermakna penambahanKonjungsi penambahan adalah kata penghubung yang biasa digunakan untuk menyambungkan dua atau lebih kalimat atau klausa dan memiliki makna penambahan. Penambahan disini maksudnya memberikan penjelasan tambahan terhadap kalimat sebelumnya. Contoh konjungsi penambahan
Contoh penggunaan konjungsi penambahan dalam kalimat:
4. Banyak menggunakan pernyataan persuasifPernyataan persuasif adalah pernyataan yang bermakna mengajak. Dengan kata lain, ketika dinyatakan dalam suatu kalimat atau paragraf, orang yang membacanya akan merasa diajak untuk melakukan sesuatu. Pernyataan persuasif ini memiliki kemiripan dengan kalimat perintah. Perbedaannya terdapat pada bentuk perintahnya yang tidak secara langsung atau terkesan memaksa. Dengan kata lain, instruksinya tidak tegas. Coba perhatikan kedua kalimat ini:
Kalimat yang pertama adalah persuasif. Sedangkan kalimat yang kedua adalah kalimat perintah. Perbedaanya, yang pertama tidak to the point dan kesannya halus. Sedangkan yang kedua to the point dan langsung kepada apa yang ingin diperintahkan. 5. Memberi penggambaran rinci (termasuk jumlah, ukuran, dan warna) terhadap benda dan alat yang dipakaiUnsur kebahasaan pada poin yang kelima ini bersifat opsional dan tak selalu muncul. Kemunculannya hanya manakalateks prosedur yang dibahas berbicara tentang resep atau petunjuka penggunaan alat tertentu. Misalnya, ketika teks berbicara tentang petunjuk penggunaan mesin cuci. Maka, isi teksnya umumnya akan menggambarka secara rinci dan detail komponen dari mesin cuci yang dibahas. Mulai dari ukuran, warna, dan detail-detail yang lain. Begitu juga ketika teks mengangkat topik tentang membahas resep makanan. Setiap benda (dalam hal ini komponen dalam pembuatan makanan), lazimnya dirinci jumlahnya berpa, ukurannya bagaimana, dan sebagainya. Contohnya dalam kalimat berikut ini:
Penjelasan: tiga siung adalah perincian jumlah, tipis-tipis adalah perincian ukuran, satu sendok teh perincian jumlah, merah pekat adalah perincian warna. Nah, demikianlah pembahasan mengenai unsur kebahasaan yang ada dalam teks prosedur. Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan referensi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia. |