Sebagai seorang peneliti yang memiliki etika penelitian hal yang harus dilakukan ketika mengalami
1. Mampu membedakan antara opini dan fakta. Show 2. Memiliki rasa ingin tahu. 3. Peduli Lingkungan 4. Jujur terhadap fakta 5. Terbuka dan fleksibel 6. Berani mencoba 7. Berpendapat secara ilmiah dan kritis 8. Bekerjasama 9. Ulet dan Gigih 10. Bertangungjawab
Klik Untuk Melihat Jawaban #Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..# Dijawab oleh ### Pada Sun, 21 Aug 2022 18:59:18 +0700 dengan Kategori Sosiologi dan Sudah Dilihat ### kaliKasusnya yang mana yaBaca Juga: Apa saja nilai karakter yang dapat di petik dari kisah Kerajaan Mataram Islam?? gh.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.
Setiap hasil intelektual seperti kepustakaan pasti memiliki etika dalam proses pembuatannya. Tidak serta merta orang yang menghasilkan tulisan atau orang yang melakukan penelitian bisa bebas tanpa memperhatikan kaidah-kaidah serta etika yang ada dalam penelitian atau penulisannya. Ada istilah dalam penelitian yang perlu diperhatikan oleh peneliti yaitu kaidah etika penelitian. Etika ini wajib diketahui dan dijalankan bagi kaum intelektual dalam penyusunan penelitiannya. Apa sih sebenarnya etika penelitian dan apa saja etika penelitian yang dijadikan pedoman itu? Asal Usul Kode Etika PenelitianSumber: Dokumentasi PenulisPada masa filsuf-filsuf awal belum ada pemikiran untuk membuat etika penelitian karena pada masa itu, para filsuf membuat karya penelitian memang bertujuan untuk kesejahteraan dan kemajuan bersama. Namun, seiring perkembangan zaman kode etik atau etika penelitian ini diperlukan agar tidak mengganggu pihak lain dan merugikan pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian itu. Adapun pembicaraan mengenai kode etik atau etika penelitian ini dimulai tahun 1960-an dengan menerbitkan naskah akademik berjudul Code of Ethic dan di Jerman tahun 1990-an dengan naskah berjudul Ethik-Kodex 1993. Para peneliti tidak hanya mengetahui dan mendalami bagaimana proses data itu diolah tetapi juga perlu memahami dan menerapkan bagaimana etika penelitian selama menjalankan proses penelitian. Kesadaran akan pentingnya kode etik dalam penelitian mulai terasa ketika awal masa perang dunia kedua utamanya dalam masa krisis dengan Nazi. Pada masa itu orang-orang berjuang menghadapi kekejaman dokter-dokter Nazi dimana pada masa persidangan di tahun 1940-an para pengacara dokter Nazi membela kliennya bahwa tidak ada etika atau pelanggaran perundangan yang mengatur secara luas tentang percobaan dan kejahatan perang doker pada masa itu. Begitu juga Amerika Serikat dan Eropa barat yang juga mengalami masalah dengan tidak adanya kode etik dalam perlindungan secara hukum tentang kekayaan intelektualnya. Lantas bagaimana kode etik ini mengatur dan apa saja isinya? 9 Kode Etika PenelitianSumber: Dokumentasi PenulisDalam kesepakatan yang diberlakukan secara luas mengenai kode etik penelitian, ini 9 hal yang wajib diketahui oleh peneliti: Peneliti Membaktikan Diri Pada Pencarian Kebenaran IlmiahPeneliti memiliki kode etik dimana kamu wajib menjelaskan fenomena sebagaimana mestinya atau apa adanya. Pada peraturan yang dikeluarkan oleh LIPI tahun 2013 mereka yang melakukan penelitian dilarang memanipulasi data dengan tujuan apapun. Peneliti harus memiliki ketetapan hati dan bebas dari keberpihakan opisisi manapun yang akhirnya mempengaruhi hasil penelitian. Peneliti Melakukan Kegiatannya Dalam Cakupan Dan Batasan Sesuai Dengan HukumPeneliti harus mampu bertindak dengan mendahulukan kepentingan semua pihak yang terkait dengan penelitiannya termasuk di dalamnya adalah keselamatan dengan tetap berasaskan tujuan mulia berupa penegakan HAM dan kebebasannya. Berpegang pada aturan bahwa peneliti bertanggung jawab untuk meneliti sesuai dengan metodologi penelitian yang ada, melaksanakan penelitian mengikuti metode yang lebih baku dengan tetap menjaga kebenaran hasil penelitiannya. Pengelolaan Sumber Daya Keilmuan Dengan Penuh Rasa Tanggung JawabPeneliti melakukan penelitian dengan manfaat membawa kebaikan sesama dimana tetap mengedepankan keefisienan dalam menggunakan sumber daya lain, menjaga alat-alat ilmiah dan alat bantu lain dalam penelitian, menjaga lingkungan dan sekitar dalam menjalankan penelitiannya agar tidak merusak. Peneliti memiliki tanggung jawab dalam menyajikan data hasil penelitiannya dengan memberikan akses dan izin kepada peneliti lain untuk melihat baik segi kelebihan dan kekurangan dalam penelitian sehingga dapat dikembangkan kembali. Peneliti Mengelola Penelitiannya Secara Jujur, Dan Adil Terhadap Lingkungan PenelitiannyaPeneliti harus memiliki sikap yang jujur dan adil adalah suatu nilai pribadi yang harus dimiliki oleh peneliti. Nilai ini dapat diwujudkan dengan memberikan akses pada pihak lain untuk memverifikasi hasil serta melakukan penelitian lanjutan, menghargai sesama baik itu pada informan maupun sesama peneliti tanpa menggunakan prasangka. Peneliti yang memiliki sikap ini akan menunjukkan sikap bermoral dalam kehidupan dan dalam menjalankan penelitiannya demi pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi bagi sesama. Peneliti Menghormati Segala Bentuk Objek Dalam Penelitian Baik Hayati Maupun Non-HayatiPeneliti harus menghormati segala bentuk obyek penelitian baik itu benda mati atau makhluk hidup. Dalam hal ini semua obyek penelitian harus diperlakukan secara baik dan bermoral baik itu manusia, tumbuhan, hewan ataupun benda mati. Alasannya agar obyek itu baik secara psikis maupun fisik. Segala pengerusakan untuk obyek penelitian dianggap sebagai pelanggaran etik. Peneliti Membuka Diri Terhadap Tanggapan, Kritik, Dan Saran Baik Dari Peneliti Lain Maupun Dari Pihak LuarPeneliti harus memiliki sifat yang terbuka dimana segala kritik dan masukan dapat diterima secara lapang dada. Hal ini memberikan umpan balik yang baik dalam keberlangsungan pengembangan ilmu pengetahuan. Keterbukaan ini bisa dilakukan dengan melakukan forum diskusi, seminar atau pertukaran informasi dimana dilakukan dalam kondisi bebas dari persaingan pihak-pihak tertentu, kecemburuan pribadi atau silang pendapat yang tidak sehat. Peneliti Mengelola, Menjalankan, Dan Melaporkan Hasil Secara Bertanggung Jawab, Cermat, Dan SeksamaPeneliti wajib mencantumkan sumbangan-sumbangan gagasan yang mempengaruhi hasil penelitiannya. Pada dasarnya pengetahuan bersifat kolektif, dan komulatif dimana dibangun dari sumbang asih para akademisi. Tanggung jawab ini dipegang oleh peneliti untuk memastikan hak karangan akademisi lain mendapatkan keuntungan yang melekat di dalamnya seperti konsep, rancangan, analisis dan tafsiran data. Peneliti Dilarang Melakukan Duplikasi atau PlagiatPlagiat disini berarti pencurian hasil pemikiran, data atau penemuan baik yang sudah dipublikasi atau yang belum dipublikasikan. Plagiarisme dapat diartikan sebagai pengambil alihan gagasan dan kata-kata dari seseorang baik dengan sengaja atau tidak. Plagiat ini juga termasuk milik peneliti sendiri dari penelitian sebelumnya yang tidak dikutip secara baku. Baca juga: Teknik Pengumpulan Data Penelitian Peneliti Memberikan Pengakuan Berupa Kutipan Dalam PenelitiannyaPeneliti wajib melakukan kutipan jika penelitiannya mengandung nilai-nilai atau gagasan dari pihak atau peneliti lain baik itu dalam sumbang asih langsung atau tidak langsung. Nilai etik ini menyangkut moral-moral kejujuran yang menolak merekayasa atau memanipulasi data yang bisa merusak kepercayaan dalam ilmu pengetahuan. Nilai ini juga merupakan unsur penting dari sikap ,enghormati dan menghargai karya lainnya yang mengambil peran dalam penelitian. Setelah mengetahui 9 etika dalam penelitian ini, kamu yang sedang melakukan penelitian diwajibkan menjalankannya sebagai kaum intelektualitas dan akademisi. Jika kamu sudah menerapkan ini dalam penelitian kamu, maka hal ini juga akan berdampak pada kehidupan kamu juga. Selamat mencoba! Sumber: Peraturan Perka Lipi Nomor 06/E/2013 Tentang Kode Etika Peneliti. |