Sebelum menyusun subsidiary ledger maka harus terlebih dahulu disusun tahapan

A. JURNAL [Journal] adalah catatan akuntansi permanen yang pertama [book of original entry], yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.

Fungsi jurnal meliputi :

1. Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.

2. Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.

3. Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di Debet maaupun yang di Kredit.

4. Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.

5. Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.

Secara umum jurnal terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus. Pada semester ini kita akan membahas jurnal umum saja. Bentuk jurnal umum adalah :

Jurnal Umum

Halaman : [1]

Tanggal No Bukti Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
[2] [3] [4] [5] [6] [7]

Keterangan :

[1] Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.

[2] Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya transaksi.

[3] Diisi nomor surat bukti transaksi.

[4] Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.

[5] Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke buku besar.

[6] Dan [7] diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit.

Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut :

Mekanisme Debet dan Kredit

No Jenis Akun Keterangan
Bertambah Berkurang
1 HARTA DEBET KREDIT Harta jika bertambah dicatat di Debet Harta jika berkurang dicatat di Kredit
2 UTANG KREDIT DEBET Utang jika bertambah dicatat di Kredit Utang jika berkurang dicatat di Debet
3 MODAL KREDIT DEBET Modal jika bertambah dicatat di Kredit Modal jika berkurang dicatat di Debet
4 PENDAPATAN KREDIT DEBET Pendapatan jika bertambah dicatat di Kredit Pendapatan jika berkurang dicatat di Debet
5 BEBAN DEBET KREDIT Beban jika bertambah dicatat di Debet Beban jika berkurang dicatat di Kredit

Berikut ini contoh pencatatan dalam jurnal umum untuk transaksi yang terjadi selama bulan Mei tahun 2006 di perusahaan ALI TAILOR

Transaksi 1 : 1 MEI

Tn. Ali menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan “ALI TAILOR” sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp 4.000.000,-

Analisis transaksi :

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 4.000.000,- [Debet]

􀂃 Modal Tn. Ali Bertambah Rp 4.000.000,- [Kredit]

Jurnal :

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
Mei 1 KasModal Tn. Ali[Setoran modal awal Tn. Ali] Rp4.000.000- -Rp4.000.000

Transaksi 2 : 2 MEI

Disewa sebuah ruko untuk usaha jahit dengan membayar Rp 1.200.000,- untuk 6 bulan. Disewa sebuah ruko untuk usaha jahit dengan membayar Rp 1.200.000,- untuk 6 bulan.

Analisis transaksi :

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Sewa Dibayar Dimuka bertambah Rp 1.200.000,- [Debet]

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 1.200.000,- [Kredit]

Jurnal :

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
Mei 2 Sewa Dibayar DimukaKas[Pembayaran sewa ruko] Rp 1.200.000- -Rp 1.200.000

Transaksi 3 : 4 MEI

Dibeli tunai perlengkapan jahit dari Toko Jaya dengan harga Rp 800.000,-

Analisis transaksi :

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan Jahit bertambah Rp 800.000,- [Debet]

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- [Kredit]

Jurnal :

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
Mei 4 Perlengkapan JahitKas[Pembelian tunai perlengkapan dari Toko Jaya] Rp 800.000- -Rp 800.000

Transaksi 4 : 10 MEI

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
Mei 10 KasPerlengkapan Jahit[Pembelian tunai perlengkapan dari Toko Jaya] Rp 300.000- -Rp 300.000
Telah diselesaikan jahitan pakaian langganan seharga Rp 300.000 dan langsung diterima pembayarannya.Analisis transaksi :􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 300.000,- [Debet]

􀂃 Pendapatan perusahaan bertambah Rp 300.000,- [Kredit]

Telah diselesaikan jahitan pakaian langganan seharga Rp 300.000 dan langsung diterima pembayarannya.

Transaksi 5 :

Mei

12

Dibeli peralatan jahit dari Toko Sekawan seharga Rp 1.500.000,- baru dibayar Rp500.000,-

Analisis transaksi :

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Peralatan Jahit bertambah Rp 1.500.000,- [Debet]

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 500.000,- [Kredit]

􀂃 Utang perusahaan [ke Toko Sekawan] bertambah Rp 1.000.000,- [Kredit]

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
Mei 12 Peralatan JahitKasUtang Usaha

[pembelian peraltan sebagian tunai ke Toko Sekawan]

Rp 1.500.000-– -Rp 500.000Rp 1.000.000

Transaksi 6: MEI 18

Telah diselesaikan jahitan pakaian Tn. Ahmad seharga Rp 1.700.000 sudah dikirimkan tagihannya.

Analisis transaksi :

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Piutang Usaha bertambah Rp 1.700.000,- [Debet]

􀂃 Pendapatan perusahaan bertambah Rp 1.700.000,- [Kredit]

Jurnal :

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
Mei 18 Piutang UsahaPendapatan jahit[Pendapatan jahit dalam tagihan ke Tn. Ahmad] Rp 1.700.000- -Rp 1.700.000

TRANSAKSI 7: MEI 12

Dibayar ke Toko Sekawan Rp 800.000,- atas pembelian peralatan jahit tanggal 12 Mei.

Analisis transaksi :

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- [Kredit]

􀂃 Utang perusahaan [ke Toko Sekawan] berkurang Rp 800.000,- [Debet]

Jurnal :

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
Mei 19 Utang UsahaKas[Pembayaran Utang ke Toko Sekawan] Rp 800.000- -Rp 800.000

TRANSAKSI 8:MEI 20

Dibayar gaji pegawai untuk 2 minggu kerja Rp 200.000,-

Analisis transaksi :

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 200.000,- [Kredit]

􀂃 Beban Gaji bertambah Rp 200.000,- [Debet]

Jurnal :

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
Mei 20 Beban GajiKas[Pembayaran gaji pegawai] Rp 200.000- -Rp 200.000

TRANSAKSI 9: MEI 21

Diterima pinjaman dari BPD JABAR Rp 2.000.000,- dikenakan biaya administrasi Rp250.000.
Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
Mei 21 KasBeban AdministrasiUtang Bank

[Penerimaan pinjaman dari Bank dipotong bunga]

Rp 1.750.000Rp 250.000– —Rp 2.000.000

TRANSAKSI 10:MEI 22

Tn. Ali mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi Rp 400.000,-

Analisis transaksi :

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 400.000,- [Kredit]

􀂃 Pengambilan pemilik [Prive] bertambah Rp 400.000,- [Debet]

Jurnal :

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
Mei 22 PriveKas[Prive Tn. Ali] Rp 400.000- -Rp 400.000

TRANSAKSI 11: MEI 23

Diterima pembayaran dari Tn. Ahmad Rp 1.400.000,- atas penyelesaian jahitan tanggal 18 Mei.

Analisis transaksi :

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 1.400.000,- [Debet]

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Piutang [ke Tn. Ahmad] berkurang Rp 1.400.000,- [Kredit]

Jurnal :

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
Mei 25 KasPiutang Usaha[Penerimaan pembayaran tagihan jahitan Tn Ahmad] Rp1.400.000- -Rp1.400.000

TRANSAKSI 12 :MEI 30

Dibeli secara kredit perlengkapan jahit dari Toko Jaya dengan harga Rp 200.000,-

Analisis transaksi :

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan bertambah Rp 200.000,- [Debet]

􀂃 Utang perusahaan [ke Toko Jaya] bertambah Rp 200.000,- [Kredit]

Jurnal :

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
Mei 30 Perlengkapan JahitUtang Usaha[Pembelian perlengkapan secara kredit ke Toko Jaya] Rp 200.000- -Rp 200.000

TRANSAKSI 13: MEI 31

Dibayar cicilan ke BPD JABAR Rp 230.000,- termasuk bunga pinjaman Rp 30.000,-

Analisis transaksi :

􀂃 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 230.000,- [Kredit]

􀂃 Beban Bunga bertambah Rp 30.000,- [Debet]

􀂃 Utang perusahaan ke Bank berkurang Rp 200.000,- [Debet]

Jurnal :

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Kredit
Mei 31 Utang BankBeban BungaKas

[Pembayaran cicilan ke BPD ditambah bunganya]

Rp 200.000Rp 30.000– —Rp 230.000

MAKA JURNAL SECARA UTUH TANGGAL 31 DESEMBER:

“ALI TAILOR”

JURNAL UMUM

Bulan Mei 2006

Halaman : 01

Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Mei 1 KasModal Tn. Ali[Setoran modal awal Tn. Ali] Rp 4.000.000- -Rp4.000.000
2 Sewa Dibayar DimukaKas[Pembayaran sewa ruko] Rp 1.200.000- -Rp 1.200.000
4 Perlengkapan JahitKas[Pembelian tunai perlengkapan dari Toko Jaya] Rp 800.000- -Rp 800.000
10 KasPendapatan jahit[Pendapatan jahit tunai] Rp 300.000- -Rp 300.000
12 Peralatan JahitKasUtang Usaha

[Pembelian peralatan sebagian tunai ke Toko Sekawan]

Rp 1.500.000-– -Rp 500.000Rp 1.000.000
18 Piutang UsahaPendapatan jahit[Pendapatan jahit dalam tagihan ke Tn. Ahmad] Rp 1.700.000- -Rp 1.700.000
19 Utang UsahaKas[Pembayaran Utang ke Toko Sekawan] Rp 800.000- -Rp 800.000
20 Beban GajiKas[Pembayaran gaji pegawai] Rp 200.000- -Rp 200.000
21 KasBeban AdministrasiUtang Bank

[Penerimaan pinjaman dari Bank dipotong bunga]

Rp 1.750.000Rp 250.000– —Rp 2.000.000
22 PriveKas[Prive Tn. Ali] Rp 400.000- -Rp 400.000
25 KasPiutang Usaha[Penerimaan pembayaran tagihan jahitan Tn Ahmad] Rp 1.400.000- -Rp 1.400.000
30 Perlengkapan JahitUtang Usaha[Pembelian perlengkapan secara kredit ke Toko Jaya] Rp 200.000- -Rp 200.000
31 Utang BankBeban BungaKas

[Pembayaran cicilan ke BPD ditambah bunganya]

Rp 200.000Rp 30.000– —Rp 230.000

Buku Besar

Membuat buku besar merupakan suatu hal penting dalam proses akuntansi. Sebelum membuat buku besar akuntansi sebaiknya kita memahami betul apa yang dimaksud dengan buku besar. Buku besar / Ledger adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan tahapan catatan terakhir dalam akuntansi book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikanyang berasal dari jurnal.

Akun buku besar kadang-kadang tidak mencerminkan data secara rinci, seperti rekening Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang. Untuk mengetahui Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang secara rinci, diperlukan rekening-rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu [subsidiary ledger].

Bentuk Buku Besar

Berdasarkan bentuknya buku besar dibagi menjadi 4 jenis, yaitu buku besar berbentuk T [sederhana], bentuk skontro, bentuk staffle, dan bentuk staffle berkolom rangkap [ganda]. Pemilihan bentuk buku besar yang digunakan tergantung dari kebutuhan perusahaan yang diukur dari jumlah transaksi ataupun jumlah akun yang digunakan dengan memprtimbangkan faktor kecepatan dan keakuratan dalam mem-posting buku besar.

Contoh Bentuk Buku Besar

1. Buku Besar T

2. Buku Besar Skontro [Standar]

Dalam melakukan pencatatan buku besar, Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.

Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/ uraian dari jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan. Pencatatan jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan.

Pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi [Ref] rekening buku besar yang bersangkutan. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.

Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.

Buku besar pembantu

Buku besar pembantu [subsidiary ledger] merupakan perluasan dari buku besar umum [general ledger]. Catatan dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari salah satu akun besar umum. Buku besar pembantu atau disingkat dengan buku pembantu yang akan dibahas pada bagian ini meliputi:

  1. Buku besar pembantu hutang [ account payable subsidiary], berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada kreditor secara individual sehingga merupakan rincian dari akun Hutang dagang dalam buku besar umum
  2. Buku besar pembantu piutang [ account receivable subsidiary ledger], berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan piutang [tagihan] kepada debitor secara individual sehingga merupakan rincian dari akun Piutang dagang dalam buku besar umum.

Sumber pencatatan dalam buku besar pembantu adalah bukti-bukti transaksi yang mengakibatkan perubahan baik terhadap hutang maupun piutang perusahaan. Misalnya faktur pembelian, faktur penjualan, bukti pengeluran kas, bukti penerimaan kas dan nota debet/ kredit. Dengan demikian dalam perusahaan yang menyelenggarakan buku pembantu hutang dan buku pembantu piutang, bukti transaksi yang mengakibatkan perubahan pada hutang dan piutang dicatat dengan prosedur sebagai berikut:

  1. Dicatat dalam buku jurnal untuk dipindah bukukan ke dalam buku besar, baik setiap pos jurnal secara individual maupun secara kolektif
  2. Dicatat ke dalam buku pembantu yang selanjutnya pada tiap akhir periode tertentu dari data buku pembantu disusun daftra saldo. Artinya dari data buku pembantu hutang pada akhir periode disususn daftar saldo hutang dari data pembantu piutang disusun daftar saldo piutang.

Jika terjadi kesalahan pencatatan baik dalam buku pembantu, saldo akun Hutang dalam buku besar pada akhir periode harus sma dengan jumlah hutang menurut buku pembantu hutang [daftar saldo hutang]. Demikian pula saldo akun Piutang harus sama dengan jumlah piutang menurut buku pembantu piutang [daftar saldo piutang].

  1. Pencatatan dalam Buku Pembantu Hutang

1]      Tata cara mencatat bukti transaksi dalam buku pembantu hutang

Buku pembantu hutang merupakan kumpulan akun kreditor [pihak kepada siapa perusahaan mempunyai hutang]. Bentuk akun dlam buku pembantu tidak berbeda dengan bentuk akun besar umum. Misalnya perusahaan mempunyai hutang kepeda PT SARI Bandung, dalam buku pembantu hutang disediakan akun [rekening] untuk PT SARI sebagai berikut:

Nama Kreditor: SARI, PT

Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT

Sumber pencatatan dalam buku pembantu hutang terdiri atas:

  1. a] Faktur pembelian
  2. b] Bukti pengeluaran kas untuk pembayaran hutang
  3. c] Nota debet/ kredir sebagai bukti pengembalian barabg yang dibeli dengan pembayaran kredit [retur pembelian]

Sebagai ilustrasi pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu hutang, berikut ini sebagian data kegiatan SARI Advertising dalam bulan Juli 2003:

  1. a] Data hutang kepeda kreditor pada tanggal 1 juli 2003:

Hutang kepada:           PD SUMBER WARNA                     Rp 3.200.000,00

PD ANEKA SARANA                      Rp 2.600.000,00

PD KARYA MUDA                          Rp 2.700.000,00

Jumlah                                                 Rp 8.500.000,00

  1. b] Transaksi yang terjadi dalam bulan Juli 2003 antara lain sebagai berikut:

Pembelian kredit perlengkapan studio:

Juli 6, faktur No.SB-06 dari PD SUMBER WARNA seharga Rp 3.800.000,00

Juli 14, faktur No. K-012 dari PD KARYA MUDA seharga   Rp 2.500.000,00

Juli 25, faktur No.AS-19 dari PD ANEKA SARANA seharg Rp.2.700.000,00

Jumlah pembelian kredit bulan Juli 2003        Rp 9.000.000,00

Pembayaran hutang kepada kreditor

Juli 4, bukti kas No K-701 kepada PD SUMBER WARNA    Rp. 2.200.000,00

Juli 10, bukti kas No K-706 kepada PD KARYA MUDA       Rp. 2.700.000,00

Juli 18, bukti kas No K-716 kepada PD ANEKA SARANA   Rp. 1.600.000,00

Juli 27, bukti kas No K-721 kepada PD SUMBER WARNA  Rp. 1.000.000,00

Jumlah hutang dibayar dalam bulan Juli 2003                        Rp. 7.500.000,00

Berdasarkan data di atas, pahami keterangan berikut ini!

  • Data hutang tanggal 1 Juli 2003, tarcatat dalam buku besar akun Hutang sebagai saldo kredit tanggal 1 Juli 2003 sebesar Rp. 8.500.000,00. Sementara rinciannya tercatat dalam buku pembantu hutang sebagai saldo kredit tanggal 1 juli 2003 pada rekeningmasing-masing kreditor.
  • Faktur pembelian dicatat sebagai berikut:
  1. Semua faktur pembelian dicatat dalam buku jurnal pembelian sehingga pada 31 juli 2003 akun perlengkapan Studio didebet dan akun Hutang usaha dikredit Rp.9000.000,00
  2. Masing-masing faktur pembelian dicatat dalam buku pembantu hutang dengan mengkredit rekening kreditor yang bersangkutan.
  • Bukti pengeluaran kas untuk pembayaran hutang dicatat sebagai berikut:
  1. Bukti pengeluaran kas untuk pembayaran hutang berjumlah Rp. 7.500.000,00. Jumlah tersebut dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas dengan mendebet akun Hutang usaha dan kredit akun.Kas masing-masing Rp. 7.500.000,00
  2. Masing-masing bukti pengeluaran kas dicatat dalam buku pembantu hutang dengan mendebet rekening kreditor yang bersangkutan.

Setelah dicatat seperti di atas, akun Hutang usaha dalam buku besar dan rekening-rekening kreditor dalam buku pembantu hutang tampak sebagai berikut:

BUKU BESAR

Akun: HUTANG USAHA                                                                                                                No.221

Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
2003

Juli 1

Saldo 8.500.000
Juli 31 Posting JPb-1 9.000.000 17.500.000
Juli

31

Posting JKK-1 7.500.000 10.000.000

Perhatikan akun hutang Usaha di atas:

  1. Dalm kolom refrens [Ref] ditulis JPb-1 dan JKK-1 anggap transaksi dicatat dalam buku jurnal khusus dan data yang bersangkutan masing-masing diposting dari buku jurnal pembelian [JPb] halaman 1 dan buku jurnal pengeluaran kas [JKK] halaman 1.
  2. Akun hutang usaha diatas pada 31 Juli 2003 nenunjukkan saldo kredit Rp. 10.000.000,00. Jumlah tersebut harus sama dengan jumlah hutang menurut buku pembanTu hutang pada tanggal yang sama.

SARI ADVERTISING

BUKU PEMBANTU HUTANG

Nama Kreditor : ANEKA SARANA, PD

Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
2003

Juli 1

Saldo 2.600.000
Juli 18 Faktur No. K-716 JKK-1 1.600.000 1.000.000
Juli

25

Faktur No. AS-19 JPb-1 2.700.000 3.700.000

Nama Kreditor : KARYA MUDA, PD

Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
2003

Juli 1

Saldo 2.700.000
Juli 10 Faktur No. K-702 JKK-1 2.700.000
Juli 14 Faktur No. K-012 JPb-1 2.500.000 2.500.000

Nama Kreditor : SUMBER WARNA, PD

Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
2003

Juli 1

Saldo 3.200.000
Juli 4 Faktur No. K-701 JKK-1 2.200.000 1.000.000
Juli 6 Faktur No. SB-06 JPb-1 3.800.000 4.800.000
Juli 27 Bukti No. K-721 JKK-1 1.000.000 3.800.000

2]      Penyusunan daftar saldo hutang

Dari data buku pembantu hutang di atas pada tanggal 31 Juli 2003 dibuat Daftar SaldoAdvertising

DAFTAR SALDO HUTANG

Tanggal 31 juli 2003

Nomor Nama Kreditor SALDO
1 PD ANEKA SARANA Rp. 3.700.000,00
2 PD KARYA MUDA Rp. 2.500.0000,00
3 PD SUMBER WARNA Rp. 3.800.000,00
JUMLAH Rp.10.000.000,00

Daftar saldo hutang di atas menunjukkan data jumlah hutang SARI Advertising menurut buku pembantu hutang pada tanggal 31 Juli 2003 sebesar Rp. 10.000.000,00. Jumlah tersebut sama dengan saldo kredit akun Hutang usaha dalam buku besar di muka.

3]      Pencatatan selisih saldo akun hutang

Dalam hal terjadi selisih antara saldo akun Hutang dengan jumlah hutang menurut buku pembantu hutang, selisih bisa terjadi akibat kesalahan mencatat transaksi dalam buku jurnal atau kesalahan mencatat dalam buku pembantu hutang. Kesalahan mencatat transaksi dalam buku jurnal harus dibetulkan dengan pos jurnal koreksi yang dibuat dalam buku jurnal umum. Kesalahan mencatat dalam buku pembantu harus dibetulkan dalam buku pembantu dengan mendebet atau mengkredit rekening kreditor yang bersangkutan

Sebagai ilustrasi

Saldo akun hutang usaha pada tanggal 31 juli 2003 sebesar Rp. 35.500.000,00, sementara jumlah hutang menurut buku pembantu hutang pada tanggal yang sama sebesar Rp. 36.000.000,00. Dengan demikian terdapat selisih Rp.500.000,00. Setelah diteliti, selisih timbul akibat kesalahan mencatat faktur PD LIBRA No. L-225 untuk pembelian perlengkapan service seharga Rp. 2.750.000,00, dicatat dalam buku jurnal pembelian dengan jumlah Rp. 2.250.000,00.

Transaksi pembelian kredit dicatat pada akun Hutang Usaha sisi kiri kredit. Harga faktur pembelian sebesar Rp. 2.750.000,00 dicatat dalam jurnal pembelian dengan jumlah Rp. 2.500.000,00. Artinya akun hutang Usaha trelalu rendah di kredit sebesar Rp. 500.000,00. Di sisi lain, akun perlengkapan service juga terlalu di debet sebesar Rp. 500.000,00. Koreksi kesalahan tersebut dibuat jurnal koreksi untuk menambah sisi debet akun perlengkapan service dan menambah sisi kredirt akun hutang usaha yatu sbagai berikut:

JURNAL UMUM

Tgl Keterangan Ref SALDO
DEBET KREDIT
Juli 31 Perlengkapan service

Hutang Usaha

Rp. 500.000,00

Rp. 500.000,00

Setelah pos jurnal di atas diposting ke dalam buku besar, akun Hutang Usaha menunjukkan saldo kredit sebesar Rp. 36.000.000,00

  1. Pencatatan dalam Buku Pembantu Piutang

1]      Tata cara mencatat transaksi dalam buku pembantu piutang

Pada dasarnya sama dengan cara-cara pencatatan dalam buku pembantu hutang. Bukti transaksi yang dicatat dalam buku pembantu piutang meliputi faktur penjualan, bukti penerimaan kas untuk penerimaan tagihan [piutang], nota debet/ kredit sebagai bukti retur penjulan atau pengurangan harga

Sebagai ilustrasi pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu piutang, berikut ini sebagian data kegiatan SARI Advertising dalam bulan juli 2003:

  1. a] Data piutang [tagihan] kepada debitor pada tanggal 1 Juli 2003:

Piutang pada:          PD SINAR MOTOR              Rp. 6.400.000,00

PT BUANA FILM                Rp. 5.700.000,00

Jumlah                                    Rp. 12.100.000,00

  1. b] Transaksi yang terjadi dalam bulan Juli 2003 antara lain sebagai berikut:

Juli 5, faktur No. S-06 kepada PT NUSANTARA seharga           Rp. 4.300.000,00

Juli12, faktur No. S-07 kepada PD JAYA MOTOR seharga        Rp. 5.500.000,00

Juli, 24, faktur No. S-08 kepada DIAN THEATER seharga         Rp. 5.700.000,00

Jumlah penjualan kredit bulan Juli 2003                                  Rp. 15.500.000,00

Penerimaan piutang dari debitor:

Juli 4, bukti kas No. M-705 dari PD SINAR MOTOR                   Rp. 5.000.000,00

Juli 10, bukti kas No. M-709 dari PT BUANA FILM                     Rp. 5.700.000,00

Juli 14, bukti kas No. M-715 dari PT JAYA MOTOR                    Rp. 3.000.000,00

Juli 27, bukti kas No. M-724 dari DIAN THEATER                      Rp. 4.000.000,00

Jumlah piutang diterima dalam bulan Juli 2003                      Rp. 17.700.000,00

Pencatatan data di atas, sebagai berikut:

  • Piutang tanggal 1 Juli 2003 sebesar Rp.12.100.000,00 sudah tercatat di sisi debet akun Piutang Usaha dalam buku besar. Rinciannya tercatat dalam buku pembantu piutang pada rekening mesing-masing debitor di sisi debet
  • Semua faktur penjualan dicatat dalam buku jurnal sehingga pada 31 Juli 2003 akun Piutang usaha didebet sebesar Rp. 15.500.000,00. Sementara setiap faktur penjualan dicatat juga dalam buku pembantu piutang dengan mendebet rekening debitor yang bersangkutan
  • Semua bukti penerimaan kas dari debitor dicatat dalam buku jurnal penerimaan kas. Dari buku jurnal tersebut pada 31 Juli 2003 akun Piutang Usaha dikredit sebesar Rp. 17.700.000. masing-masing bukti penerimaan kas juga dalam  buku pembantu piutang dengan mengkredit rekening  debitor yang bersangkutan. Dengan pencatatan seperti di atas, akun piutang dalam buku besar dan rekening-rekening debitor dalam buku pembantu piutang akan tampak sebagai berikut:

BUKU BESAR

Akun : PIUTANG USAHA                                                                                                               No. 112

Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
2003

Juli 1

Saldo 12.100.000
Juli 31 Posting JPn-1 15.500.000 27.600.000
Juli 31 Posting JKM-1 17.700.000 9.900.000

Perhatikan akun piutang usaha di atas:

1]         Dalam kolom referens [Ref] ditulis JPn-1 dan JKM-1, anggap transaksi dicatat dalam buku jurnal khusus dan data yang bersangkutan masing-masing diposting dari buku jurnal penjualan [Jpn] halaman 1 dan buku jurnal penerimaaan kas [JKM] halaman 1

2]         Akun Piutang usaha di atas pada 31 Juli 2003 menunjukkan saldo debet Rp. 9.900.000,00. Jumlah tersebut harus sama dengan jumlah piutang menurut  buku pembantu piutang tanggal yang sama

SARI ADVERTISING

BUKU PEMBANTU PIUTANG

Nama Debitor. SINAR MOTOR, PD                                                                                         File: DS-01

Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
2003

Juli 1

Saldo 6.400.000
Juli 4 Bukti No.M-705 JKM-1 5.000.000 1.400.000

Nama Debitor. BUANA FILM, PT                                                                                            File: DB-01

Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
2003

Juli 1

Saldo 5.700.000
Juli 4 Bukti No.M-709 JKM-1 5.700.000

Nama Debitor. NUSANTARA, PT                                                                                            File: DN-01

Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
2003

Juli 1

Saldo 4.300.000
Juli 5 Faktur No. S-06 JPn-1 4.300.000

Nama kreditor: JAYA MOTOR, PD                                                                                           File. DJ-01

Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
2003

Juli 1

Saldo
Juli 12 Faktur No. S-07 JPn-1 5.500.000 5.500.000
Juli 14 Bukti No. M-715 JKM-1 3.000.000 2.500.000

Nama kreditor: DIAN THEATER                                                                                  File. DD-01

Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
2003

Juli 1

Saldo
Juli 24 Faktur No. S-08 JPn-1 5.700.000 5.700.000
Juli 14 Bukti No. M-724 JKM-1 4.000.000 1.700.000

2]   Penyusunan daftar saldo piutang

Dari data buku pembantu piutang di atas pada tanggal 31 Juli 2003 dibuat daftar saldo piutang sebagai berikut:

SARI ADVERTISING

DAFTAR SALDO PIUTANG

Tanggal 31 Juli 2003

Nomor NAMA DEBITOR SALDO
1 PD SINAR MOTOR RP.1.400.000,00
2 PT BUANA FILM
3 PT NUSANTARA RP. 4.300.000,00
4 PD JAYA MOTOR RP. 2.500.000,00
5 DIAN THEATER RP. 1.700.000,00
JUMLAH RP. 9.900.000,00

Daftar saldo piutang di atas menunjukkan data jumlah piutang SARI Advertising menurut buku pembantu piutang pada tanggal 31 Juli 2003 sebesar Rp. 9.900.000,00. Jumlah tersebut sama dengan saldo debet akun Piutang Usaha dalam buku besar di atas.

3]                     Pencatatan selisih saldo akun piutang

Selisih antara saldo akun piutang dengan jumlah piutang meurut buku pembantu piutang bisa terjadi akibat kesalahan mencatat transaksi dalam buku jurnal, atau kesalahan mencatat dalam buku pembantu piutang. Seperti disebutkan di muka, kesalahan mencatat transaksi dalam buku jurnal harus dibetulkan dengan pos jurnal koreksi yang dibuat dalam buku jurnal umum . kesalahan mencatat dalam buku pembantu harus dibetulkan dalam buku pembantu dengan mendebet atau mengkredit rekening debitor yang bersangkutan.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề