Seperti bahasa pemrograman lain, PHP juga memiliki aturan penulisan tertentu, untuk itu kali ini kita akan membahas cara dan aturan penulisan script PHP.
Pembahasan mengenai topik ini tentu saja sangat luas, untuk itu, pada tulisan yang singkat ini kita hanya akan membahas beberapa hal yang mendasar saja.
1. Penamaan File PHP
File php harus diakhiri dengan ekstensi .php
, selain ekstensi tersebut, web server tidak akan menganggapnya sebagai
file PHP sehingga tidak akan memprosesnya.
Dahulu, kita dapat menggunakan ekstensi .php3
atau .php5
untuk membedakan versi PHP yang digunakan, namun model penamaan tersebut sudah ditinggalkan, dan secara default, server [Apache] sudah tidak mendukungnya lagi.
Namun demikian, kita masih tetap menggunakan ekstensi tersebut dengan menambahkan perintah tertentu pada file .htaccess
atau mengubah file konfigurasi pada server
2. Selalu Gunakan Open TagÂÂ
Pada Script Full PHP
Jika script yang kita tulis HANYA berisi file PHP, maka kita tidak perlu menutupnya dengan closing tag ?>
Hal ini selain karena tidak diperlukan oleh PHP, terkadang penambahan spasi setelah close tag berpotensi menimbulkan error terutama terkait respon http header.
Peniadaan close tag ini banyak direkomendasikan, diantaranya oleh Zend Framework dan PHP-FIG pada PHP Coding Standar release 2 PSR-2
Tips: gunakan close tag ?>
hanya jika script PHP yang kita buat bergabung dengan script lain seperti HTML yang jelas closing tag
tersebut sebagai akhir dari script PHP.
4. Penulisan Statement [perintah] pada PHP
Statement adalah semua perintah yang akan menginstruksikan PHP untuk melalukan sesuatu, baik perintah sederhana seperti menyimpan data ke variabel $a = 1
atau mencetak output seperti echo $a
, hingga perintah rumit seperti logika if else
atau for loop
Setiap statement ini harus diakhiri dengan tanda semicolon atau ;
 kecuali perintah yang menggunakan
kurung kurawa {}
, contoh seperti statement class
, if else
, do while
, dll.
Contoh penggunaan semicolon:
Contoh tanpa semicolon: