Sebutkan 2 hikmah meyakini asmaul husna as sami dan al alim

TRIBUNNEWS.COM - Simak arti Al-Wahhab lengkap dengan bukti dan cara meneladaninya dan hikmahnya dalam Asmaul Husna di artikel ini.

Terdapat nama-nama Allah SWT [Asmaul Husna] yang menggambarkan keesaan-Nya di dalam kitab suci Al Qur'an.

Selain itu, di dalam Asmaul Husna terdapat 99 nama baik Allah SWT.

Nama-nama tersebut bersifat baik dan agung.

Dalam Asmaul Husna, terdapat salah satu sifat Allah SWT yaitu Al-Wahhab.

Lalu, apa arti dari Al-Wahhab?

Baca juga: 99 ASMAUL HUSNA: Nama-nama dan Sifat Baik Allah, Simak Lafal Arab, Latin dan Artinya Berikut Ini

Baca juga: Arti Al-Qayyum dalam Asmaul Husna, Lengkap dengan Bukti dan Cara Meneladaninya

Dikutip dari buku siswa Akidah Akhlak Madrasah Ibtidayah Kelas III, berikut arti, bukti, cara meneladani, dan hikmah dari sifat Al-Wahhab dalam Asmaul Husna:

Arti Al-Wahhab dalam Asmaul Husna

Al-Wahhab memiliki arti Maha Pemberi Karunia.

Allah SWT memberikan seluruh isi alam untuk manusia.

Page 2

Kamis, 23 September 2021 08:17 WIB

PEXELS.COM/Abdulmeilk Aldawsari

Berikut arti, bukti, cara meneladani, dan hikmah Al-Wahhab dalam asmaul husna 

Sehingga, manusia harus bersyukur atas karunia yang telah diterima.

Al-Wahhab disebutkan di dalam Alqur'an sebanyak 2 kali di antaranya, Qs. Sad ayat 9 dan ayat 35.

Qs. Sad Ayat 9:

اَمْ عِنْدَهُمْ خَزَاۤىِٕنُ رَحْمَةِ رَبِّكَ الْعَزِيْزِ الْوَهَّابِۚ - ٩

Artinya: Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Mahaperkasa, Maha Pemberi?

Qs. Sad Ayat 35:

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ - ٣٥

Artinya: Dia berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

Bukti bahwa Allah bersifat Al-Wahhab

Berikut bukti-bukti bahwa Allah bersifat Al Wahhab:

Sumber: TribunSolo.com

berita POPULER

  • + Index Populer

berita TERKINI

  • + Index Berita

Jakarta -

Allah SWT memiliki 99 nama yang indah dan mulia yang disebut Asmaul Husna. Salah satunya adalah As Sami'.

Diriwayatkan dalam hadits Bukhari & Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu; barang siapa memahaminya akan masuk surga," [HR. Bukhari & Muslim]

Nama-nama itu juga disebutkan dalam Q.S al-A'raf ayat 180:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: "Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam [menyebut] nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."

Menurut tafsir Kemenag, ayat tersebut menceritakan tentang nama-nama agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah SWT. Asmaul Husna ini diartikan sebagai nama-nama Allah yang paling baik, paling luas, dan paling dalam pengertiannya.

As Sami' [السَّمِيعُ] = Maha Mendengar

Syekh Tosun Bayrak Al-Jerrahi dalam bukunya Asmaul Husna menerangkan, Allah SWT adalah Maha Mendengar. Dia mendengar semua yang terucap, yang terlintas di pikiran, dirasakan oleh hati, suara dedaunan yang tertiup angin, langkah kaki semut, bahkan atom yang bergerak dalam ruang hampa sekalipun.

As Sami' merupakan sifat kesempurnaan karena memiliki lawan kata tuli yang berarti sifat kekurangan. Kesempurnaan terbagi menjadi dua, mutlak, dan relatif.

Kesempurnaan mutlak tidak memiliki ketergantungan terhadap apapun. Tidak tergantung pada alat, keadaan, atau batasan. Sementara itu, kesempurnaan relatif merupakan lawan katanya. Yakni bergantung pada alat, keadaan, dan batasan.

Allah SWT mempunyai kemampuan mendengar tak terbatas atau kesempurnaan mutlak. Segala hal yang terjadi di alam semesta yang tidak bisa didengar oleh manusia sekalipun, akan terdengar oleh-Nya.

As Sami' disebutkan dalam Al Quran dalam beberapa surat. Di antaranya Q.S Thaha ayat 46, Q.S Fussilat ayat 36, Q.S Al-Baqarah ayat 127, Q.S Ali Imran ayat 35, Q.S Al-Maidah ayat 76, Q.S Al-An'am ayat 13 dan masih banyak lagi.

قَالَ لَا تَخَافَآ ۖ إِنَّنِى مَعَكُمَآ أَسْمَعُ وَأَرَىٰ

Artinya: "Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat." [Q.S Thaha: 46]

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ نَزْغٌ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Artinya: "Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [Q.S Fussilat: 36]

Sahabat hikmah, mempelajari sifat-sifat Allah SWT seperti As Sami' akan menambah kecintaan kita terhadap kekuasaan dan keagungan-Nya.

[nwy/nwy]

Kaligrafi Allah. Foto: Freepik

As Sami termasuk ke dalam 99 Asmaul Husna atau nama-nama Allah SWT yang mulia. Mengutip dari Understand Quran, As Sami artinya mendengar, memperhatikan, dan memahami.

Dalam Asmaul Husna, As Sami diartikan sebagai Yang Maha Mendengar. Allah menyebut nama-Nya yang agung ini dalam beberapa ayat Alquran, salah satunya dalam surat Fushilat ayat 36 yang berbunyi:

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Wa immā yanzagannaka minasy-syaiṭāni nazgun fasta'iż billāh, innahụ huwas-samī'ul-'alīm

“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia adalah As-Samii’ [Dzat yang Maha mendengar] dan Al-’Aliim [Dzat yang Maha Mengetahui].” [QS. Fushilat [41]: 36].

Makna As Sami dalam Asmaul Husna

As Sami mengacu pada kesempurnaan dan totalitas pendengaran Allah yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Pendengaran Allah meliputi semua suara yang ada di alam semesta ini, termasuk bisikan.

Allah SWT berfirman: “Janganlah kamu berdua khawatir. Sesungguhnya Aku beserta kamu berdua. Aku mendengar dan melihat.” [QS. Thaaha [20]: 46].

As Sami. Foto: Youtube.com/The Islamic Channel

Keagungan Allah SWT ini dialami sendiri oleh Rasulullah SAW. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Aisyah Radhiyallahuanha bertanya kepada Rasulullah SAW adakah hari yang lebih berat dari perang Uhud.

Rasulullah menjawab, “Aku telah mengalami kesulitan-kesulitan dari kaum-mu, dan kesulitan yang paling berat yang pernah aku alami dari mereka adalah peristiwa di hari Aqobah. Ketika itu aku mendatangi Ibnu Abdi Yalil bin Abdi Kulal, tetapi dia tidak memenuhi ajakanku. Kemudian aku pergi dengan perasaan yang susah”.

Nabi Muhammad SAW kemudian bertemu Malaikat Jibril. Jibril berkata, “Sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaummu kepadamu dan penolakan mereka terhadap ajakanmu. Dan Allah mengirim malaikat penjaga gunung-gunung kepadamu, untuk kamu perintahkan sekehendak hatimu berkaitan dengan mereka [umatmu]”.

Para malaikat penjaga gunung-gunung juga mengatakan bahwa Allah mendengar semua kejadian yang menimpa Rasulullah.

"Ya Muhammad, Allah telah mendengar ucapan kaummu kepadamu. Aku adalah Malaikat penjaga gunung-gunung. Rabbmu mengutusku kepadamu untuk memenuhi perintahmu. Apakah yang kamu kehendaki? Jika engkau kehendaki, akan kutimbun mereka dengan dua gunung”.

Rasulullah bersabda kepadanya, “Bahkan yang kuharapkan, semoga Allah mengeluarkan dari sulbi-sulbi mereka orang-orang yang beribadah kepada Allah semata tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” [HR. Al Bukhâri, no. 3231; Imam Muslim, 1795].

Hikmah Mengimani Asmaul Husna As Sami

Ilustrasi hikmah mengimani as sami. Foto: Shutterstock

Mengimani bahwa Allah SWT adalah As Sami atau Maha Mendengar membawa sejumlah manfaat, di antaranya yaitu:

  • Memahami Kesempurnaan Allah SWT

Dengan mengimani sifat mendengar Allah, umat Islam secara otomatis mengakui keagungan dan kesempurnaan-Nya. Dalam surat Asy-Syura ayat 11, Allah berfirman:

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah As-Samii’ [Dzat yang Maha mendengar] dan Al-Bashiir [Dzat yang Maha melihat].”

Salah satu tugas seorang muslim adalah menjaga lisan. Lisan diibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya akan melukai banyak orang. Meskipun seseorang berbicara dengan sembunyi-sembunyi, Allah SWT tetap mendengarnya.

“Apakah mereka mengira, bahwa kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya [Kami mendengar], dan utusan-utusan [malaikat-malaikat] kami selalu mencatat di sisi mereka.” [QS. Az-Zukhruf [43]: 80].

  • Semakin Bersemangat untuk Berdoa Kepada Allah

Allah mendengar setiap doa yang dipanjatkan oleh hamba-hamba-Nya. Dalam surat Shafir ayat 60, Allah SWT bersabda:

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” [QS. Ghafir: 60].

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề