Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa

Pada awal abad ke-15 hingga akhir abad ke-17, Eropa terkenal sebagai bangsa yang kerap melakukan eksplorasi atau penjelajahan samudra. Era ini juga dinamakan Age of Discovery, zaman saat bangsa Eropa memiliki andil besar di hampir seluruh penjelajahan manusia di Bumi.

Nah, sebetulnya apa, sih, yang membuat mereka suka berkeliling dunia? Faktor besar apa saja yang menyebabkan orang-orang Eropa begitu bersemangat untuk melakukan eksplorasi? Faktanya, melakukan penjelajahan samudra membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi, beberapa faktor utama inilah yang menjadikan mereka bangsa eksploratif.

Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa
Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa
ilustrasi rempah-rempah (unsplash.com/Zahrin Lukman)

Rempah-rempah jelas menjadi salah satu tujuan utama dari bangsa Eropa. Laman World History menerangkan bahwa perdagangan rempah-rempah dan hasil tanaman memang sangat dibutuhkan oleh orang-orang Eropa kala itu. Bukan hanya itu, bangsa Eropa juga mencari dan menciptakan akses perdagangan baru ke negara-negara lain.

Kenapa mereka begitu getol dalam mencari rempah-rempah? Hal itu dilakukan akibat kelangkaan hasil bumi yang ada di tanah Eropa. Dengan kondisi dan iklim yang sangat dingin, banyak wilayah Eropa yang tidak sanggup menghasilkan hasil bumi sebaik daerah lain, misalnya Asia dan Afrika.

Baca Juga: Fakta Sejarah Cara Masak Menggoreng di Indonesia dan Dunia

Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa
Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa
ilustrasi rumah warga Eropa di tepi danau (unsplash.com/Alex Vasey)

Abad ke-14 adalah tonggak bersejarah dari kemajuan bangsa Eropa. Pada masa itu, ada banyak ilmuwan, pakar sains, dokter, guru, dan ahli militer yang sangat terkenal di dunia dan kebanyakan mereka dari bangsa Eropa. Dengan kejayaannya, orang-orang Eropa di zaman dulu ingin memperluas pengetahuan dengan cara eksplorasi.

Risiko dan biayanya memang sangat besar. Namun, hanya dengan cara inilah bangsa Eropa menjadi dikenal di seluruh dunia kala itu. Mengenal dan berinteraksi dengan bangsa lain juga membawa pengalaman, pengetahuan, dan keuntungan baru bagi bangsa Eropa yang saat itu tengah berkampanye tentang aktualisasi bangsa mereka.

Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa
Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa
ilustrasi gambar eksplorasi samudra oleh bangsa Eropa (unsplash.com/Bruno Martins)

Menurut laman The History Guide, eksplorasi atau penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa pada masa lampau juga tak lepas dari penyebaran agama dan ideologi. Yup, selain rempah-rempah dan aktualisasi bangsa, orang-orang Eropa di zaman dulu juga sangat getol dalam menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia.

Sejarah mencatat negara-negara Eropa, seperti Inggris, Belanda, Portugal, Spanyol, dan Prancis, menjadi bagian dari bangsa Eropa dengan penyebaran ideologi dan agama paling masif pada abad ke-15 hingga ke-17. Bahkan, mereka melakukannya pada jarak lintas benua yang sangat jauh.

Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa
Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa
ilustrasi emas koin dan batangan (unsplash.com/Zlat'aky. cz)

Selain rempah-rempah, bangsa Eropa juga mencari dan memburu kekayaan finansial atau ekonomi. Pertambangan dan barang-barang ekonomi di zaman itu menjadi buruan karena mereka gunakan untuk membangun negara dan peradaban pada era modern. Biasanya, emas, perak, perunggu, dan logam jenis lain dijadikan komoditas perdagangan utama di luar rempah-rempah.

Sayangnya, pencarian dan perburuan kekayaan tersebut kerap bersinggungan dengan kepentingan penduduk asli di wilayah tertentu. Dari yang awalnya perdagangan, lambat laun apa yang mereka lakukan menjadi tindakan yang dinilai tidak adil bagi orang-orang pribumi asli, baik itu di Afrika, Asia, Australia, hingga Amerika.

Baca Juga: Black Death hingga Demam Kuning, 11 Wabah yang Mengubah Sejarah Dunia

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Diketahui bahwa pada abad ke 15-17 M terjadi penjelajahan samudera oleh bangsa Eropa. Adapun bangsa Barat yang mempelopori penjelajahan samudera adalah Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris. Penjelajahan ini dilakukan untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah yang pada saat itu laku di pasaran Eropa. Penjelajahan ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yakni sebagai berikut.

  1. Jatuhnya kota Konstantinopel pada tahun 1453 ke tangan Turki Ottoman.
  2. Penemuan dan perkembangan di bidang teknologi maritim seperti ditemukannya kompas, teleskop, peta dunia, dan karavel.
  3. Munculnya teori Copernicus yang menyatakan bahwa bumi bulat.
  4. Buku catatan Marco Polo berjudul The Travels of Marco Polo.
  5. Adanya misi 3G (gold, glory, dan gospel).

Dengan demikian, faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera adalah jatuhnya kota konstantinopel pada tahun 1453 ke tangan Turki Ottoman, penemuan dan perkembangan di bidang teknologi militer, munculnya teori Copernicus, buku catatan Marco Polo, dan adanya misi 3G.

Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa

Zaman penjelajahan samudra terjadi pada rentang abad 15-17 ketika bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra. Bangsa Eropa pelopor penjelajahan samudra adalah Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Adapun latar belakang munculnya penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa adalah sebagai berikut.
 

  1. Jatuhnya kota Konstantinopel pada tahun 1453 ke tangan Turki Ottoman.
  2. Penemuan dan perkembangan di bidang teknologi maritim seperti ditemukannya kompas, teleskop, peta dunia, dan karavel.
  3. Munculnya teori Copernicus yang menyatakan bahwa bumi bulat.
  4. Buku catatan Marco Polo berjudul The Travels of Marco Polo.
  5. Adanya misi 3G (gold, glory, dan gospel).


Dengan demikian, faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera adalah jatuhnya kota konstantinopel pada tahun 1453 ke tangan Turki Ottoman, Penemuan dan perkembangan di bidang teknologi militer, munculnya teori copernicus yang menyatakan bahwa bumi bulat, buku catatan marco polo, dan adanya misi 3G (Gold,Glory,dan Gospel)

Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa

Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa

Penulis: Rizal Amril Yahya
tirto.id - 10 Agu 2021 19:25 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa
Apa latar belakang sejarah bangsa-bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera hingga sampai ke Indonesia?

tirto.id - Sejarah mencatat, bangsa Barat menjelajah ke belahan bumi lain sejak abad ke-15 Masehi, termasuk sampai ke Nusantara atau Indonesia. Penjelajahan samudera oleh orang-orang Eropa ini kemudian menjadi penaklukan dan penjajahan atau kolonialisme bahkan imperialisme. Apa latar belakangnya?

Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang berlayar hingga ke Kepulauan Nusantara. Alfonso de Albuqueque memimpin sekitar 18 kapal yang mengangkut 1.200 orang. Rombongan Portugis ini menaklukkan Malaka pada 1511, lalu menyasar Maluku pada 1512. Dari sini, sejarah kolonialisasi di Indonesia bermula.

Rempah-rempah menjadi alasan utama Portugis menyambangi Nusantara. Capaian Portugis ini kemudian diikuti oleh kerajaan tetangga, Spanyol.

Di Maluku, Portugis dan Spanyol terlibat konflik. Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate melawan Spanyol yang merangkul Kerajaan Tidore.

Sebutkan 3 faktor latarbelakang penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa

Tak hanya Spanyol dan Portugis, penjelajahan samudera yang menjelma menjadi kolonialisme dan imperalisme itu nantinya juga diikuti oleh bangsa-bangsa Eropa lainnya, termasuk Belanda, Perancis, Inggris, Italia, Belgia, hingga Jerman.

Apa latar belakang bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera? Salah satu penyebab utamanya adalah jatuhnya Konstatinopel pada 1453, dari Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur ke Kesultanan Turki Usmani di bawah pimpinan Sultan Mehmed II.

Penaklukan Konstantinopel (sekarang Istanbul) menjadi salah satu tonggak peristiwa penting yang mengubah sejarah peradaban manusia: penjelajahan bangsa-bangsa Eropa.

Infografik SC Rempah Rempah Nusantara. tirto.id/Fuad

Baca juga:

Bangsa Eropa Sampai ke Nusantara

Putusnya jalur perdagangan Asia-Eropa mendorong kerajaan-kerajaan di Eropa untuk mencari jalur perdagangan baru. Kali ini tak lewat darat yang sudah dikuasai Turki Usmani tertutup, sedang mencari jalur lain lebih sulit dan berbahaya. Maka, dicobalah menelusuri surga rempah-rempah lewat pelayaran.

Laut menjadi jalan yang ditempuh bangsa Barat untuk menemukan rempah. Portugis dan Spanyol menjadi yang pertama melakukan penjelajahan. Mereka akhirnya berhasil mencapai kepulauan rempah-rempah di timur jauh alias Asia Tenggara.

Tahun 1512, armada laut Portugis sampai ke Malaka. Portugis tiba di Kepulauan Nusantara dengan membawa serta 1.200 orang dan 17 atau 18 buah kapal. Ini merupakan awal mula kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia.

Baca juga:

Spanyol juga datang ke Nusantara setelah Portugis, Belanda pun demikian. Bahkan, belanda memiliki pengaruh yang jauh lebih dalam ketimbang dua bangsa Eropa sebelumnya karena penjajahan yang terjadi kemudian dan berlangsung amat lama.

Dinukil dari modul Sejarah Indonesia Kelas XI terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, terdapat beberapa peristiwa yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia, antara lain sebagai berikut:

Perang Salib

Perang Salib merupakan perang yang melibatkan masyarakat dari Eropa melawan Turki Seljuk dan orang Arab. Perang ini berlangsung selama 200 tahun dan terbagi menjadi 7 periode.

Perang ini disebut Perang Salib oleh orang Kristen, dan Perang Suci oleh kaum Muslim. Perang Salib disebabkan karena perebutan Kota Yerusalem.

Perang yang berlarut-larut ini membuat jalur perdagangan Asia-Eropa menjadi terputus. Perang ini juga berdampak pada habisnya kekayaan bangsa Eropa karena dialokasikan untuk peperangan.

Baca juga:

Jatuhnya Konstantinopel

Tahun 1453, Khalifah Utsmaniyah yang berpusat di Turki berhasil menguasai Konstantinopel. Kota ini sebelumnya termasuk wilayah kekuasan Kerajaan Romawi-Byzantium. Perebutan Konstantinopel ini dipimpin oleh Raja Turki, Sultan Muhammad II.

Konstantinopel, sejak lama merupakan kota yang diperebutkan, bukan hanya karena sejarah kejayaannya, namun juga karena kota ini merupakan salah satu titik penting dalam jalur perdagangan darat yang menyambungkan Eropa dengan Asia.

Setelah Konstantinopel diduduki Turki Usmani, jalur perdagangan darat Asia-Eropa terputus. Hal tersebut dikarenakan Turki Usmani melarang orang-orang Eropa melewati Konstantinopel.

Di sisi lain, permintaan barang, terutama rempah-rempah yang merupakan komoditas mahal di Eropa, meningkat. Hal ini memaksa bangsa-bangsa Eropa mencari jalur-jalur pedagangan lain selain Konstantinopel.

Baca juga:

Mencari Kepulauan Rempah-rempah

M. C. Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (2007) menyebutkan, alasan terbesar kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia atau Nusantara adalah demi rempah-rempah.

Rempah-rempah adalah bahan baku yang berharga di Eropa. Bangsa Eropa menjadikan rempah sebagai bahan baku obat, parfum, makanan, dan yang terpenting adalah pengawet makanan.

Orang-orang Eropa kala itu mesti menyembelih semua ternaknya. Jika tidak, ternak akan mati karena suhu dingin. Daging hasil ternak tersebut mesti diawetkan, namun bahan pengawet makanan waktu itu adalah rempah.

Terputusnya jalur perdagangan karena Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Usmani membuat Bangsa Eropa tergerak untuk mencari jalur perdagangan rempah sendiri.

Selain India, Kepulauan Nusantara waktu itu sudah terkenal sebagai penghasil rempah. Pala, lada, dan terutama cengkeh adalah komoditas bernilai sangat mahal.

Namun, Portugis, Spanyol, juga Belanda tidak datang ke Indonesia hanya untuk memenuhi kebutuhan warganya akan rempah semata. Mereka juga berniat untuk memonopoli perdagangan rempah.

Baca juga:

Perkembangan Teknologi & Sains

Setelah kekalahan di Perang Salib, perkembangan teknologi dan sains di Eropa justru berkembang pesat seiring berakhirnya fase Abad Gelap dan digantikan dengan Renaisans alias Abad Pencerahan sejak abad ke-15 M.

Selain itu, kekalahan Perang Salib membuat bangsa-bangsa Eropa menyadari kekurangan mereka dalam hal teknologi dan ilmu pengetahuan.

Pada masa-masa itu, muncul teori heliosentrisme yang diperkenalkan oleh Nicolas Copernicus dan Galileo Galilei. Pembuktian-pembuktian bahwa bumi berbentuk bulat, dan mempunyai orbit yang mengelilingi matahari dapat dilakukan setelah ilmu astronomi ditemukan dan berkembang.

Baca juga:

Teori ini membuka tabir bahwa pengetahuan orang Eropa atas dunia ternyata begitu sempit. Maka, muncul keinginan untuk mencari tahu hal-hal yang belum diketahui tentang alam semesta, keadaan geografi dunia, dan tentang bangsa-bangsa lain yang ada di belahan dunia lain.

Keinginan untuk menjelajah tersebut ditunjang oleh berkembangnya teknologi pelayaran, seperti ditemukannya kompas, meriam, dan alat-alat lainnya, juga perkembangan ilmu astronomi dalam navigasi pelayaran.

Teknologi dan pengetahuan membuat pencarian tempat penghasil rempah-rempah dapat dilakukan melalui laut, tidak melalui darat yang sudah terputus karena jatuhnya Konstantinopel.

Baca juga:

Semangat 3G

Pada akhirnya, penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa-bangsa Eropa disertai semangat 3G, yakni gold (kekayaan), glory (kejayaan), dan gospel (menyebarkan agama Nasrani).

Gold berarti keinginan memperoleh kekayaan di wilayah-wilayah baru yang ditemukan. Kekayaan yang dieksploitasi dari daerah baru itu kemudian digunakan untuk kepentingan kerajaan/negara imperialis

Glory diartikan sebagai kejayaan atau untuk menguasai wilayah yang didatangi dan dijadikan sebagai koloni. Indonesia, misalnya, pernah cukup lama menjadi jajahan Belanda.

Gospel merupakan misi menyebarkan ajaran Nasrani (Kristen Katolik dan Kristen Protestan). Misionaris bangsa-bangsa Eropa menyebarkan agamanya di wilayah-wilayah baru yang mereka datangi.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait PENJELAJAHAN SAMUDERA atau tulisan menarik lainnya Rizal Amril Yahya
(tirto.id - ray/isw)

Penulis: Rizal Amril Yahya Editor: Iswara N Raditya Kontributor: Rizal Amril Yahya

Array
© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.