Sebutkan 3 nilai pada Pancasila meliputi nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis

Jika pancasila hanya berupa nilai-nilai dasar yang ada pada kelima sila tersebut, maka pemahaman masyarakat Indonesia terhadapnya akan sangat rancu. Inilah yang membuat dibutuhkan adanya nilai-nilai instrumental, nilai instrumental adalah bahan pemahaman yang menjadi penjelas atau pemandu masyarakat menjalankan apa yang telah diamanatkan pancasila.

Nilai dasar pancasila merupakan hakikat, makna atau esensi yang memang sudah terkandung di dalam pancasila itu sendiri. Nilai dasar hanya bersifat umum, karena hanya sesuatu yang dianggap sebagai sebuah kebenaran atau evident truth yang hakiki dan telah disetujui oleh semua orang yang berada di lingkup pemahaman tersebut.

Baca juga : Cara Mudah Belajar Teori Kognitivistik dan Aplikasinya

Nilai Praktis, Nilai Instrumental dan Nilai Dasar Pancasila

Sebagai Dasar Negara Indonesia, pancasila mempunyai kekuatan dalam mengatur penyelenggaraan aparatur negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Selain itu berfungsi sebagai ideologi dengan nilai-nilai penting di dalamnya, nilai-nilai tersebut yang harus dipraktikan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan negara meskipun nilai tersebut memiliki tingkatan tersendiri.

Pancasila merupakan ideologi yang merepresentasikan bangsa Indonesia dan merupakan dasar penyelenggaraan negara. Sebagai ideologi dasar, termasuk dalam ideologi terbuka sehingga bangsa Indonesia senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila seiring berkembangnya jaman.

Pancasila terdiri dari lima prinsip, kelima prinsip ini masing-masing dilambangkan dengan simbol tertentu dengan memiliki makna khusus. Hakikatnya merupakan prinsip-prinsip dasar yang dijadikan

sebagai pegangan bangsa dan negara serta memiliki nilai-nilai tertentu. Berikut ini lima prinsip pancasila yang disebutkan.

  • Ketuhanan yang Maha Esa.
  • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
  • Persatuan Indonesia.
  • Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
  • Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pengertian Nilai Dasar dan Nilai Instrumental

Merupakan nilai yang bersifat tidak akan berubah dari waktu ke waktu alias tetap, nilai ini terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Lalu dibagi kembali menjadi beberapa, seperti nilai instrumental dan nilai praktis.

Nilai instrumental pancasila adalah suatu nilai yang bisa diukur dan dapat diubah, merupakan penjabaran dari nilai dasar dalam bentuk UUD 1945 dan Tata Urutan Perundang-Undangan Negara menurut UU No.10 Tahun 2004 menjadi definisi singkat mengenai apa itu nilai instrumental.

Apabila nilai dasar merupakan intisari dari apa yang sudah diamanatkan sistem nilai, maka nilai instrumental merupakan parameter, panduan dan koridor yang memungkinkan masyarakat Indonesia mewujudkan nilai dasar tersebut. Saat nilai instrumental dikaitkan dengan perilaku manusia, maka akan menghasilkan nilai atau norma moral.

Namun jika nilai instrumental dikaitkan dengan berjalannya negara, maka yang dihasilkan adalah undang-undang, garis besar haluan negara sampai strategi-strategi lain yang bersumber pada nilai dasar pancasila. Contoh nilai instrumental adalah instrumen-instrumen yang menjabarkan parameter dan cara mencapai hal yang diamanatkan pancasila.

Merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar dan nilai instrumental pancasila, dilakukan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun karena penjabaran dari nilai dasar dan nilai instrumental maka sifat nilai praktis dalam wujudnya tidak boleh menyimpang. Seperti penerapan sila ke-3 pancasila, masyarakat harus menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia.

Nilai praktis pancasila dapat selalu berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan dari nilai-nilai instrumental yang menjadi dasar. Namun, perubahan itu tidak akan pernah memengaruhi fakta jika nilai praktis merupakan wujud dari sikap nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila.

Contoh Nilai Instrumental

Contoh dari nilai dasar pancasila merupakan inti dari masing-masing sila dari kelima sila dalam pancasila. Di antaranya seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Keadilan, kelima sila ini diharap bisa dijadikan sebagai norma dan sumber hukum bagi bangsa dan negara Indonesia.

Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai instrumental pancasila, tertuang pada UUD 1945 Pasal 28A hingga 28J. Mengatur hak asasi pribadi, hak asasi budaya, hak asasi peradilan, hak asasi ekonomi, hak asasi sipil dan politik serta hak asasi hukum. Ketentuan konstitusional merupakan wujud dari apa yang dimaksud nilai instrumental pancasila.

Harus menghormati seluruh agam meskipun berbeda dengan keyakinan, sesuai dengan bunyi sila pertama menjadi salah satu contoh nilai praktis. Contoh lainnya seperti memperlakukan orang secara adil tanpa pilih kasih, mencurangi atau bahkan mencelakakan, sesuai dengan sila kedua pancasila dan masih banyak lagi contohnya.

Demikian pembahasan Nilai Praktis, Nilai Instrumental dan Nilai Dasar Pancasila beserta pengertian dan contohnya. Banyak hal dan cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan nilai-nilai yang disebutkan di atas. Salah satunya ialah mempelajari sains dan teknologi sebagai hak asasi setiap manusia.

Dengan belajar sains dan teknologi, peradaban manusia bisa selalu berkembang dan siap menghadapi tantangan-tantangan yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Ingin belajar lebih lanjut mengenai sains dan teknologi, bergabunglah dengan Sampoerna University, sekolah dengan kurikulum berstandar internasional. Info lebih lanjut dapat menghubungi kami disini.

Referensi:

Detik.com – Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai instrumental pancasila

Nama : Astrid Novita NIM : 2301935823

Suatu negara diibaratkan sebagai sebuah bangunan. Sebuah bangunan pasti memiliki sebuah dasar/ fondasi dimana dasar tersebut merupakan bagian utama sebuah bangunan itu berdiri kokoh. Jika sebuah bangunan tidak memiliki dasar / fondasi yang kuat, maka bangunan tersebut akan mudah rusak dan roboh. Namun, jika fondasi dari bangunan tersebut kuat, maka bangunan itu tidak akan mudah roboh. Sama seperti negara, setiap negara pasti memiliki sebuah fondasi. Fondasi/ dasar dari sebuah negara itu yang mempengaruhi negara tersebut dapat berdiri kokoh/ tidak. Negara yang memiliki dasar yang kokoh akan menjadikan negara tersebut tetap maju dan berdiri tegak. Begitu pula sebaliknya,  negara yang memiliki dasar yang lemah akan menjadikan negara itu mudah roboh dan runtuh.

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berdiri kokoh karena Indonesia memiliki dasar yang sangat kuat. Selama hampir 75 tahun Indonesia berdiri, banyak sekali tantangan dan rintangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Namun, dengan adanya tantangan dan rintangan tersebut tidak menghancurkan Indonesia, tetapi membuat Indonesia semakin kuat dan erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki dasar yang kuat, dasar itulah yang kita kenal dengan sebutan Pancasila. Pancasila diperkenalkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta, yakni Panca dan Sila. Panca berarti lima, dan Sila berarti asas. Pancasila berarti sebuah rumusan  berisi 5 asas yang digunakan oleh Bangsa Indonesia untuk pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai Dasar Negara Indonesia, Pancasila memiliki kekuatan untuk mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang sesuai dengan pembukaan UUD 1945, juga berfungsi sebagai ideologi yang memiliki nilai-nilai penting didalamnya . Nilai-nilai itulah yang harus bisa diimplementasikan oleh Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila memiliki tingkatan tersendiri, yaitu Nilai Dasar, Nilai Instrumental, dan Nilai Praksis.

Nilai Dasar merupakan nilai yang sifatnya tidak akan berubah dari waktu ke waktu / tetap. Nilai ini terdapat dalam pembukaan UUD 1945, yang kemudian bisa dijabarkan menjadi Nilai Instrumental, dan Nilai Praksis. Contoh dari Nilai Dasar ini adalah:

  • Ketuhanan
  • Kemanusiaan
  • Persatuan
  • Musyawarah
  • Keadilan

Nilai Instrumental adalah suatu nilai yang dapat diukur dan dapat diubah. Nilai Instrumental ini merupakan jabaran dari Nilai Dasar dalam bentuk UUD 1945 dan Tata Urutan Perundang – Undangan Negara menurut UU No. 10 Tahun  2004.

Nilai Praksis adalah suatu nilai yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Nilai Dasar dan Nilai Instrumental. Nilai Praksis ini dilakukan dalam kehidupan sehari – hari kita, namun karena penjabaran dari Nilai Dasar dan Nilai Instrumental, maka sifatnya Nilai Praksis ini perwujudannya tidak boleh menimpang. Misalnya pada sila ke-3, kita harus berperilaku menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan di Indonesia.

Banyak dari kita yang mengerti arti dari Pancasila, bahkan mengerti arti dari nilai-nilai didalamnya. Namun sekedar mengerti, tidak berperilaku sesuai dengan nilai Pancasila tersebut, dan tidak mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari – hari kita. Kita juga harus mengerti makna nilai dari setiap sila yang ada. Makna  nilai – nilai dari sila Pancasila ialah :

Di Indonesia, semua Warga Negara Indonesia berhak menganut agama dan kepercayaannya masing-masing. Tidak boleh ada paksaan dari orang lain. Tidak boleh ada pertentangan dalam hal Ketuhanan. Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini mencakup nilai religius yang mengatur hubungan antara kita dengan Tuhan, hubungan kita dengan sesama, serta hubungan negara dengan agama. Oleh karena itu, tidak boleh ada larangan orang beragama.

Setiap manusia memiliki harkat dan martabat yang sama. Tidak peduli tingkat jabatannya, semua manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama pula. Dalam sila ini, mengajarkan kita untuk selalu mengingat asal kita berada, meskipun kita banyak bergaul dengan orang lain, belajar budaya luar, kita tidak boleh melupakan jati diri kita sendiri.

Bangsa Indonesia itu ada karena adanya semangat ingin Bersatu. Semangat ingin Bersatu itulah yang menjadikan Indonesia memiliki kesatuan yang utuh, serta banyaknya suku, ras, dan agama di Indonesia ini menjadikan negara kita memiliki persatuan dan kesatuan.

Dalam kita mengambil sebuah keputusan, untuk mencapai sebuah mufakat, kita membutuhkan proses yang dinamakan dengan musyawarah. Musyawarah sangat penting dilakukan untuk mencari jalan keluar dari sebuah keputusan. Dalam bermusyawarah, sangat penting untuk menjaga hubungan dengan orang lain agar saat mencapai mufakat tidak terjadi pertikaian. Oleh karena itu, diperlukan dialog diantaranya. Dialog diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan kita dengan orang lain.

Keadilan berarti memberikan kepada orang lain yang sesuai dengan haknya , bukan hanya orang lain saja, bahkan sekelompok orang juga bisa. Dalam sila Pancasila yang kelima, Negara Indonesia harus bisa menjamin keadilan bagi setiap warga negaranya.

Dengan begitu seharusnya makna Pancasila sebagai dasar negara Indonesia itu harus kita dalami , kita lakukan dan kita cintai, Sebagaimana kita menganggap diri kita itu penting,  Pancasila juga  sangat penting sebagai dasar kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila ini menjadi dasar bagi kita untuk saling menghormati, saling menghargai satu sama lainnya, karena kita hidup tidak mungkin sendiri, kita membutuhkan orang lain. Pancasila sebagai dasar negara juga menjadi alat untuk mempersatukan bangsa Indonesia dengan nilai – nilai yang terkandung di dalamnya. Bangsa Indonesia memiliki banyak macam suku bangsa, ras, budaya, dan lainnya. Indonesia terdiri dari 17.000 ribu pulau , 1340 suku bangsa, 6 agama, 1 kepercayaan, serta banyak budaya. Sangat memungkinkan untuk membuat Indonesia terpecah, maka dari itu dibutuhkan suatu alat yang bisa mempersatukan bangsa Indonesia, yang bisa mengikat keberagaman tersebut, yaitu Pancasila. Selain Pancasila, perlu kesadaran diri setiap individu untuk memiliki rasa ingin Bersatu. Jika setiap individu sadar akan pentingnya memiliki pemikiran yang sama, perilaku yang sama,maka  hal itulah yang bisa membuat kita menjadi satu kesatuan yang utuh.

Referensi

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề