Sebutkan 3 peristiwa yang telah terjadi yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa di masa sekarang

Sebutkan 3 peristiwa yang telah terjadi yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa di masa sekarang

Sebutkan 3 peristiwa yang telah terjadi yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa di masa sekarang
Lihat Foto

KOMPAS.com

Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di Mamasa menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD Mamasa Sulawesi Barat, Selasa (13/6). Mereka menolak penggunaan isu SARA seperti agama dan suku di Mamasa karena khawatirkan menimbulkan konflik perpecahan di tengah masyarakat.

KOMPAS.com - Pembahasan mengenai integrasi pasti tidak lepas dari disintegrasi. Tahukah kamu apa makna disintegrasi?

Disintegrasi bangsa

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, bila integrasi berarti penyatuan maka kebalikannya, disintegrasi adalah ketidakpaduan.

Integrasi adalah penyatuan, keterpaduan antara elemen atau unsur yang ada di dalamnya. Sedangkan disintegrasi adalah ketidakpaduan, keterpecahan di antara unsur-unsur yang ada.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan.

Jika integrasi menimbulkan dampak berupa konsensus maka disintegrasi dapat menimbulkan konflik atau perseteruan dan pertentangan.

Disintegrasi bangsa adalah memudarnya kesatupaduan antargolongan dan kelompok yang ada dalam suatu bangsa yang bersangkutan.

Gejala disintegrasi merupakan sesuatu hal yang dapat terjadi di masyarakat.

Baca juga: Integrasi Nasional: Pengertian, Faktor Pembentuk dan Penghambat

Faktor pemicu disintegrasi

Dikutip dari Integrasi dan Disintegrasi Dalam Perspektif Budaya (2003) berdasarkan hasil penelitian, pluralisme masyarakat di Indonesia menjadi ganjalan bagi proses integrasi nasional.

Permasalahan utama dalam proses integrasi masyarakat majemuk bukan terletak pada kemajemukannya atau perbedaan faktor kebudayaan tetapi pada faktor ekonomi dan politik.

Sektor ekonomi dan politik lebih berpotensi besar menjadi pemicu berlangsungnya konflik dalam masyarakat majemuk, baik antaragama, suku bangsa, daerah maupun antara golongan minoritas dan golongan mayoritas.

Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sekaligus memiliki jumlah penduduk terbanyak ke 4 di dunia yang terdiri dari berbagai macam suku yang memiliki kepentingan tersendiri. Kepentingan ini bisa saja menimbulkan gesekan-gesekan di lapisan masyarakat yang bisa menimbulkan suatu keadaan dimana tidak adanya sebuah kesatuan dan menghilangnya keutuhan yang bisa menjadi alasan terjadinya perpecahan. Inilah yang disebut dengan ancaman disintegrasi bangsa.

Ancaman Disintegrasi Bangsa Indonesia

Sebagai negara yang memiliki berbagai macam keragaman, mulai dari agama hingga suku, Indonesia menjadi sedikit rentan dengan sebuah disintegrasi. Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menjadi ancaman disintegrasi bangsa Indonesia, yaitu:

Konflik Kenegaraan atau Sistem Pemerintahan

Salah satu contoh konflik yang bisa menjadi ancaman disintegrasi bangsa adalah munculnya PRRI dan PERMESTA. PRRI merupakan sebuah singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia. Sedangkan PERMESTA singkatan dari Perjuangan Rakyat Semesta.

Pergerakan ini terjadi di Sulawesi dan Sumatera, karena angkatan darat yang ada di Sulawesi dan Sumatera, merasa tidak diperlakukan adil dalam hal kesejahteraan. Mereka merasa kalau angkatan darat di Jawa jauh lebih sejahtera dan makmur. Oleh karena itu mereka mulai mendirikan dewan-dewan sendiri.

Dewan-dewan ini juga memiliki pemimpinnya masing-masing, di antaranya

  • Dewan Banteng di Sumbar dipimpin oleh Kolonel Achmad Husein
  • Dewan Gajah di Medan dipimpin oleh Maludin Simbolon
  • Dewan Manguni di Manado dipimpin oleh Letkol Ventje Sumual
  • Dewan Garuda di Sumsel dipimpin oleh Letkol Barlian

Dewan-dewan ini pun disatukan oleh Letkol Achmad Husein pada 15 Februari 1958, bersama Syafruddin Prawiranegara sebagai Perdana Menteri Sumatera Barat. Kabar mengenai pemberontakan PRRI ini pun menyebar ke berbagai daerah Sulawesi lainnya. Hal inilah yang memulai gerakan dukungan dari masyarakat yaitu PERMESTA.

Respon dari Pemerintah Pusat adalah dengan melakukan operasi militer. Operasi militer yang pertama itu ditujukan untuk meredam PRRI, dan operasi ini bernama Operasi 17 Agustus, dipimpin oleh Letkol Achmad Yani, mencegah ancaman disintegrasi bangsa ini.

Konflik Ideologi

Salah satu konflik ideologi di Indonesia terjadi 3 tahun setelah proklamasi kemerdekaan. Terjadi pemberontakan PKI Madiun. Awalnya, ancaman itu muncul setelah Amir Syarifuddin diberhentikan dari kursi perdana menteri Soekarno – Hatta. Amir merupakan perdana menteri ekonomi kedua Republik Indonesia.

Amir Syarifuddin merasa kecewa dengan penurunannya sehingga ia membuat Front Demokrasi Rakyat yang isinya adalah partai-partai komunis di Indonesia. Tiga partai yang bergabung dalam FDR adalah Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Sosialis Indonesia (PSI), dan Partai Buruh Indonesia (PBI).

Tujuan Amir Syarifuddin membentuk FDR adalah untuk menjatuhkan kabinet Mohammad Hatta. Sementara Musso yang memimpin PKI madiun, ingin mendirikan Negara Sosialis Indonesia yang berpusat di Madiun. Untuk mencegah pemberontakan yang terus berlanjut, pemerintah pun mengirim angkatan bersenjata ke Madiun, dan terjadilah pertempuran. Perbedaan ideologi antara komunisme dan pancasila menjadi pemicu dari konflik ini.

Konflik Kepentingan

Salah satu bentuk dari konflik ini adalah pemberontakan Republik Maluku Selatan atau RMS. Latar belakang dari konflik ini karena adanya penolakan masyarakat Maluku, terhadap terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka menolak jika Negara Indonesia Timur, bergabung ke dalam NKRI.

Namun banyak masyarakat dari Indonesia bagian timur lainnya yang memilih untuk bergabung dengan NKRI. Akibatnya, masyarakat Maluku lebih memilih untuk mendirikan negara mereka sendiri, yaitu Republik Maluku Selatan. Pemberontakan ini terjadi pada 25 April 1950, dipimpin oleh Mr. Dr. Christiaan Robbert Steven Soumokil. Chris Soumokil ini merupakan mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur

Untuk bisa mengkondisikan RMS ini, pemerintah Indonesia pun mengirimkan Dr. J. Leimena untuk bisa berunding dengan Soumokil. Namun, usaha ini tidak berhasil. Langkah selanjutnya yang diambil oleh NKRI adalah mengirimkan Kolonel Alex Kawilarang bersama pasukannya dalam sebuah usaha untuk menaklukkan RMS. Pada tahun 1963 Soumokil berhasil ditangkap di pulau Seram dan dijatuhi hukuman mati.dan mengakhiri RMS.

Nah itu dia berbagai macam ancaman disintegrasi bangsa yang terjadi di Indonesia. NKRI adalah negara yang luas dengan berbagai macam keanekaragamannya, menjadi tantangan tersendiri untuk pemerintahan. Pemerintah harus bisa bersikap adil dan memenuhi berbagai hak dari warga negara.

Apakah kamu memiliki pertanyaan mengenai hal ini? Silahkan tuliskan pertanyaan kamu di kolom komentar ya, dan jangan lupa untuk share pengetahuan ini.

Dengan menjadi bagian dari suatu negara, kita pasti dituntut untuk mencintai negara tersebut. Terlepas dari suku, ras, atau agama. Karena sedikit mustahil jika satu negara hanya diisi oleh satu jenis suku atau ras, akan ada banyak keanekaragaman yang mengisi suatu negara. Namun karena perbedaan ini, akan ada sebuah ancaman yang menanti suatu negara, yaitu disintegrasi bangsa. Hal ini bisa saja memecah belah suatu negara, dan mengacaukan segala proses. Mulai dari proses ekonomi, pembangunan, bahkan keamanan.

Tapi, apakah kamu sudah tau apa itu disintegrasi bangsa?

Pengertian Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi bangsa adalah sebuah keadaan dimana tidak bersatu padu dan menghilangnya keutuhan atau persatuan suatu bangsa yang akan menyebabkan perpecahan. Ketika hal ini terjadi, bukan tidak mungkin akan terjadi pelepasan wilayah dari suatu negara. Salah satu contoh yang bisa kita perhatikan adalah situasi yang terjadi di semenanjun Korea. Sebuah perbedaan ideologi yang sulit sekali untuk dipersatukan kembali, mereka terpecah menjadi dua negara, Korea Selatan yang menganut paham demokrasi dan Korea Utara yang memilih ideologi komunis.

Nah buat kita yang tinggal di Indonesia, tentu kita tidak ingin hal ini terjadi, apalagi belakangan ini ada banyak konflik yang terjadi di negara kita. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan hal ini terjadi, seperti yang dibawah ini.

Penyebab Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi bangsa bisa disebabkan oleh beberapa macam hal. Sekarang mari kita cari tahu apa saja itu.

Perbedaan Ideologi

Setiap negara tentu punya ideologi masing-masing yang harus juga dimiliki oleh para warga negaranya. Masalah akan muncul ketika muncul berbagai ideologi dengan paham yang tidak sesuai dengan ideologi negara. Contohnya adalah ideologi atau dari Indonesia adalah Pancasila. Namun, banyak ideologi selain Pancasila yang berkembang di tengah masyarakat. Keberadaan ideologi selain Pancasila tersebut dapat mengancam persatuan dan dapat menyebabkan kehancuran pada suatu tatanan hidup masyarakat. Seperti komunisme, marxisme dan lain-lain.

Demografi Yang Timpang

Kesenjangan dalam demografis juga bisa menjadi penyebab dari terjadinya disintegrasi bangsa. Ketika pemenuhan kebutuhan tidak seimbang, rakyat akan berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhannya. Ini bisa memunculkan rasa kecemburuan yang akan menuntut berbagai hal dan bisa berakibat perpecahan.

Iklim Politik yang Kurang Sehat

Ini adalah salah satu pemicu yang bisa menyebabkan terjadinya perpecahan. Akan ada oknum yang mempermainkan politik untuk kepentingannya sendiri. Hasilnya? Banyak terjadi demonstrasi dan perpecahan di tengah masyarakat ketika membahas masalah politik ini.

Menurunnya Tingkat Toleransi di Tengah Masyarakat

Menghormati segala perbedaan adalah hal yang penting dalam hidup berbangsa. Kita tidak boleh membedakan sikap terhadap orang lain hanya karena suku, ras, agama, adat, kondisi ekonomi, kondisi fisik, tingkat pendidikan ataupun hal-hal lainnya. Namun nyatanya saat ini, toleransi dari masyarakat semakin berkurang. Banyak sekali kejadian yang bisa membuat perpecahan bangasa dimulai dari tidak adanya toleransi. Kita harus waspada nih untuk hal yang satu ini.

Kemajuan Ekonomi yang Terhambat

Hal ini bisa menyebabkan kesenjangan yang besar di antara orang-orang yang berkecukupan dengan yang memiliki kekurangan finansial di tengah masyarakat. Tingginya tingkat pengangguran juga merupakan akibat dari lambatnya kemajuan ekonomi. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan kriminalitas dan perpecahan di antara penduduk suatu negara.

Nah itu dia beberapa penyebab dari disintegrasi bangsa. Tentu kita sangat ingin menghindari hal ini terjadi di negara kita Indonesia. Dengan berbagai perbedaan yang ada, kita harus bisa saling hidup rukun dan menjunjung toleransi. Nah kalau kamu masih bingung akan hal ini, jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar ya!